Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aziz Afandi
"Biodiesel adalah minyak diesel alternatif yang secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak tanaman, lemak hewan, dan minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dari hasil reaksi transterifikasi antara minyak dengan alkohol monohidrat dalam suatu katalis NaOH. Reaksi transterifikasi berlangsung 0,5-1 jam pada suhu sekitar 400C hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah adalah gliserol dan lapisan atas metil ester.
Penelitian ini pada intinya adalah mensimulasikan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan chemcad, dimana metode yang digunakan adalah metode hybrid. Pada penelitian ini akan digunakan senyawa trigliserida sebagai minyak nabatai (CPO) yang akan direaksikan dengan senyawa alkohol (methanol) dengan bantuan katalis basa (NaOH) dalam proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol.
Dalam penelitian ini, dimana akan menggunakan temperatur proses pada reaktornya sebesar 60 0C dan pada tekana 200 Kpa, rasio molar Alkohol-Minyak 9:1 dengan katalis sebanyak 1% dari jumlah minyak yang diumpankan. Perhitungan awal ekonominya diperoleh dengan memperhatikan nilai CCF sebesar 1,30 maka bisnis dalam produksi biodiesel sangat feasible untuk dijalankan mengingat nilai CCF > 0,33.

Biodiesel is alternative diesel oil that the definition as methyl esterfrom nabati oil, animal fat and waste cooking oil. Biodiesel from result reaction transesterification between oil and alcohol in base catalyzed. Transesterification reaction works 0.5 - 1 hours at temperature about 40 0C until formed two layers, under layer is glycerol and up layers is methyl esters.
Result this simulated process biodiesel with chemcad, where the method using hybrid method. This research used triglycerides compound as nabati oil (CPO) that can bereacted with methanolcompound with base catalyzed (NaOH) in transesterification process. Transesterification is convertion step from triglycerides be came alkyl esters from reaction with alcohol and result side product as glycerol.
This research which using temperature process at reactor abaut 60 0C and at preasure 200 kpa, molar ratio alcohol-oil 9:1 with catalyzed 1% from all feed oil. Early economic acount from see the CCF score abaut 1.30 so businessin biodiesel production is very feasible for runing, remember that score CCF > 0.33.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Heru Susanto
"ABSTRAK
Biodiesel adalah minyak diesel alternatif yang secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak tanaman, lemak hewan, dan minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dari hasil reaksi transterifikasi antara minyak dengan alcohol monohidrat dalam suatu katalis NaOH. Reaksi transterifikasi berlangsung 0,5-1 jam pada suhu sekitar 40°C hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah adalah gliserol dan lapisan atas metil ester. Penelitian ini pada intinya adalah mensimulasikan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan chemcad, dimana metode yang digunakan adalah metode hybrid. Pada penelitian ini akan digunakan senyawa trigliserida sebagai minyak nabatai (CPO) yang akan direaksikan dengan senyawa alkohol (methanol) dengan bantuan katalis basa (NaOH) dalam proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Dalam penelitian ini, dimana akan menggunakan temperatur proses pada reaktornya sebesar 60°C dan pada tekana 200 Kpa, rasio molar Alkohol-Minyak 9:1 dengan katalis sebanyak 1% dari jumlah minyak yang diumpankan. Perhitungan awal ekonominya diperoleh dengan memperhatikan nilai CCF sebesar 1,30 maka bisnis dalam produksi biodiesel sangat feasible untuk dijalankan mengingat nilai CCF > 0,33."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Litbang ESDM, 2021
662.6 BIO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Sari Setiawan
"Bioetanol menjadi salah satu solusi dari kekurangan bahan bakar. Namun, bioetanol yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan sebagai biofuel secara ekonomis. Permasalahan yang dihadapi yaitu sulitnya memperoleh bioetanol murni dengan metode hemat energi, mengingat penggunaan proses distilasi dalam separasinya. Pemanfaatan limbah biomassa seperti TKKS berpotensi karena memiliki kandungan selulosa tinggi (46%), namun perlakuan awal serat memakan biaya sehingga dibutuhkan proses separasi yang lebih ekonomis. Metode vapor permeation cukup efektif dalam memisahkan campuran azeotrop air-etanol dalam bentuk fasa uap menggunakan membran keramik NaA-Ze yang selektif terhadap air.
Hasil simulasi menggunakan software Superpro Designer menunjukkan bahwa metode vapor permeation kurang ekonomis dibandingkan dengan metode distilasi adsorpsi. Payback period pada hasil simulasi adalah 3,9 tahun dan 4,3 tahun untuk masing-masing metode distilasi adsorpsi dan vapor permeation dengan masing-masing nilai IRR sebesar 20,23% dan 17,89%. Perbedaan yang cukup nyata adalah pada faktor biaya operasi, dimana dengan jumlah unit yang lebih banyak vapor permeation akan membutuhkan lebih banyak labor dalam pengoperasiannya.

Bioetanol can be a solution of energy deficiency. However, bioethanol produced can?t be utilized as biofuel economically. The constraint is the difficulty in producing pure bioethanol with minimum energy consumed, regarding the usage of distillation series. Utilization of biomass waste such as EPFB is potential because it contains high cellulose (46%), but to pretreat the fiber is quite making cost so it is better to find an economic separation method. Vapor permeation method is quite effective in separating ethanol-water azeotrope mixture in vapor phase using ceramic NaA-Ze membrane which is selective to water.
The simulation using Superpro Designer shows that compared to conventional distillation adsorption method, vapor permeation method is less economic. Payback period for distillation adsorption method and vapor permeation respectively are 3,9 and 4,3 years, with IRR value 20,23% dan 17,89% respectively. The significant difference in the cost is the annual operating cost. The more number of units in vapor permeation method need more labor to operate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Wijaya Muslim
"Biofuel generasi kedua berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi isu yang menarik untuk mengatasi kelangkaan energi, namun proses pemurnian etanol ? air menjadi kendala utama sebab keduanya membentuk campuran azeotropik. Pemisahan etanol - air dengan teknologi membran merupakan teknologi separasi yang sedang dikembangkan karena hemat energi, efisien dan efektif untuk diaplikasikan dalam skala besar. Membran yang digunakan dalam penelitian ini adalah membran GVHP, PBTK, LSW, dan GSWP yang diproduksi Merck Millipore dengan variasi kondisi operasi yaitu volume permeate, suhu, tekanan, dan konsentrasi.
Dari penelitian ini membran GVHP menunjukkan hasil terbaik dengan faktor separasi sebesar 3,03 dan permeabilitas 0,015 g cm-2 s-1 pada kondisi operasivolume permeate 10 mL, suhu 75°C, tekanan 60 psi, dan konsentrasi etanol 20% v/v. Penerapan membran GVHP untuk separasi bioetanol dari TKKS menunjukkan faktor separasi terhadap etanol sebesar 3,66, namun dengan faktor separasi terbesar ditunjukkan terhadap propanol 5,44 serta rejection asam asetat sebesar 96,66%. Berdasarkan analisis FE SEM membran GVHP menunjukkan degree of swelling terkecil sehingga teknologi membran GVHP ini efektif untuk memisahkan suspensi Saccharomyces cerevisiae hasil fermentasi tandan kosong kelapa sawit.

Second Generation of Biofuel based on empty fruit buncheshas been interesting issue to be developed in order to overcome the extinction of non-renewable energy, however the purification of ethanol ? water becomes the main problem since both of them form azeotrope. Separation ethanol ? water using membrane technology is in demand separation technology due to the low energy requirement, effectiveness, and efficiency to be applicable in industrial scale. Membranes that are used in this research are GVHP, PBTK, LSW, and GSWP which are produced by Merck Millipore with variation of operation conditions such as permeate volume, temperature, pressure, and concentration.
The best result of ethanol - water separation is shown by GVHP membrane with separation factor 3.03 and permeability 0,015 g cm-2 s-1in the condition operation permeate volume 10 mL, temperature 75°C, pressure 60 psi, andethanolconcentration 20% v/v. Furthermore the usage of GVHP membrane to purify bioethanol from empty bunches results separation factor toward ethanol 3.66 while the biggest separation factor is owned by toward propanol 5.44 so as the rejection factor of acetic acid is 96,66%. Based on the FE SEM analysis to GVHP membrane, GVHP membrane did the least degree of swelling among others hence this technology is effective to separate Saccharomycess cerevisiae suspension from empty fruit bunches fermentation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Sanggul H
"Akibat meningkatnya pemakaian dan harga minyak bumi pada akhir-akhir ini, persediaan minyak semakin menipis dan rnasaiah dampak lingkungan yang diakibatkannya sehingga diversifikasi bahan bakar sangat dibutuhkan. Biodiesel salah satu alternatif bahan bakar memberi harapan karena merupakan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Pengolahan biodiesel minyak kelapa dan minyak jagung dilakukan secara transesterifikasi menggunakan pereaksi spiritus dengan prosesor jenis susun.
Hasil proses transesterifikasi ini diperoleh karakteristik kedua biodiesel tersebut menyerupai minyak solar setelah uji propertis laboratorium. Saiah satu propertis yang paling menonjol dari biodiesel ini, memiliki bilangan Setana lebih tinggi dari minyak solar. Dengan metoda pencampuran dengan minyak solar sebesar 10 % sampai 30 %, pengaruh biodiesel ini berkontribusi terhadap peningkatan bilangan Setana campuran antara 2,3 % sampai 13 %, tingginya bilangan Setana ini membantu meningkatkan kualitas penyalaan, performa mesin dan menurunkan emisi gas buang (opasitas). Formulasi campuran biodiesel minyak kelapa dan minyak jagung yang digunakan adalah 1310, B20 dan 1330. Pengujian performa mesin dilakukan pada Engine Research and Test Bed Mesin Nissan tipe SD-22 tanpa modifikasi mesin (standard). Pengujian dilakukan pada variasi putaran (rpm) dan variasi bukaan throttle (%).
Dari basil pengujian diperoleh bahwa pengaruh biodiesel kelapa dan jagung terhadap performa mesin meliputi pemakaian spesifik bahan bakar, brake horse power, efisiensi thermal secara umum masih dibawah performa minyak solar. Perbedaan signifikan terjadi pada level opasitas, dengan penambahan konsentrasi biodiesel penurunan opasitas berkurang sampai 40,7 %. Secara umum dari variasi campuran diantara kedua jenis biodiesel tersebut, B20 Kelapa memiliki basil yang paling baik.

The recent increase in petroleum consumption and world petroleum price, gradual depletion of world petroleum reserves and the impact of environmental problems so that fuel diversification hardly is required. Biodiesel is a promising alternative because it is renewable energy and environ-friendly. In this research, processing of biodiesels of coconut oil and corn oil were processed by using processor series type with transesterification process.
From result obtained properties almost same as diesel oil properties. One of the both biodiesel properties have higher cetane number as compared from cetane number of pure diesel oil. By adding biodiesel concentration 10 % to 30 %, the new cetane number of blending increased 2,3 % to 13 %. The improvement of cetane number effected combustion quality, engine performance and exhaust gas emission (opacity level). The biodiesel blending formulations in this research are 1310, B20 and B30. Engine performance test was conducted on Engine Research and Test Bed with Nissan tipe SD-22 at variated rotational engine speed (rpm) and throttle valve open (%) without any engine modification.
The result showed that the effect of biodiesel blends gave fuel consumption, specific fuel consumption, brake horse power and thermal efficiency, generally less than from diesel oil engine performance. The biggest difference happened at opacity level where by adding biodiesel concentration the opacity level decreased around 40,7 % from diesel oil. From all blending variations, the best result is B20 Coconut Oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Dafinah Ramadhani
"Sintesis biodiesel dengan Reaktor Plasma DBD Dielectric Barrier Discharge Non-Thermal telah berhasil diteliti dan sangatlah menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kinerja purwarupa reaktor plasma DBD Non-Thermal dan mendapatkan kondisi ope rasi yang optimum dalam memproduksi metil ester. Bahan baku penelitian adalah minyak jarak pagar dan metanol. Sedangkan gas argon berfungsi sebagai carrier pada pembentukan pijar plasma.Variasi yang digunakan untuk melakukan uji kinerja reaktor adalah mode pembangkit plasma dan sistem sirkulasi cairan. Produksi metil ester terbaik dengan bahan baku minyak jarak pagar adalah 10,84. Proses ini dicapai pada kondisi rasio molar minyak : metanol 1:1, P dan T ambien, laju alir umpan cairan 2,2 ml/sekon, laju alir gas 41,67 ml/s, tegangan tinggi regulator 220 Volt dan waktu reaksi 6 jam. Reaktor DBD plasma Non-Thermal sangat potensial karena mampu mensintesis biodiesel tanpa menggunakan katalis, membutuhkan metanol yang sedikit, energi yang relatif rendah, dan tidak menghasilkan gliserol sebagai poduk samping.

Synthesis of biodiesel with DBD Dielectric Barrier Discharge Non Thermal Reactor has been successfully researched and very promising. This study is to describe alternative and innovative methodologies for converting jatropha oil into biodiesel. The aim of present experiment is to design DBD non thermal plasma reactor coaxial pipe type and to do its performance test in converting biodiesel The raw materials are jatropha oil, methanol, with carrier of plasma argon gases. The variations used to perform the reactor are plasma generator mode and liquid circulation system. The best methyl ester production with castor oil was 10.84. with total reaction 6 hours. The operating conditions used were molar methanol to oil molar ratio 1 1, ambient temperature and pressure feed flow and gas flow rate reactors is 1.64 ml s and 41.67 ml s. Therefore, this plasma electro catalysis system was promising for biodiesel synthesis from vegetable oils due to no need a catalyst, no soap formation, required less methanol and no glycerol by product."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oksi Sigit Pradipta
"Bahan bakar alternatif merupakan salah satu solusi untuk bahan bakar yang terbaharukan. Biodiesel minyak jagung merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan bakar pada mesin diesel. Namun agar dapat digunakan, bahan bakar pengganti tersebut harus memiliki kualitas yang kurang lebih sama dengan bahan bakar yang dipergunakan saat ini.
Cetane number biasanya dijadikan standard untuk menentukan baik buruknya kualitas bahan bakar pada mesin diesel. Selain sebagai bahan bakar alternatif, penambahan biodiesel minyak jagung dengan persentase tertentu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar yang ditandai dengan naiknya pula cetane number dari campuran bahan bakar tersebut. Dengan dasar inilah, pada penelitian kali ini penulis mencoba membuktikan dengan melakukan penambahan biodiesel jagung dengan persentase 10%, 20%, dan 30% pada 90%, 80%, dan 70% minyak solar murni. Sebagai perbandingan kualitas, campuran minyak ini akan diuji nilai performa dari Specific Fuel Consumption (SFC) , Brake Horse Power (BHP) , effisiensi thermal, dan tingkat opasitasnya.
Hasil dari pengujian didapatkan campuran biodiesel dibanding minyak solar murni, walaupun memiliki rata-rata BHP yang lebih kecil dan SFC yang lebih boros, namun memiliki effisiensi thermal dan tingkat opasitas yang lebih baik. Dapat diambil kesimpulan, seluruh campuran minyak jagung dengan persentase 10 - 30% dapat digunakan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin tersebut.

An alternative fuel is one of the solutions for the renewable energy source. Corn-oil biodiesel is the potential alternative fuel can be developed purpose for diesel engine fuel. However, it only can be useful if it have a fuel quality almost or equal with the fuel that used right now.
Cetane number is standard value to determine the fuel for diesel engine quality, whether poor or good. Adding corn-oil biodiesel with certain percentage can improve the fuel quality identified by the increasing of its cetane number. With this basic theory, using the blend mixed fuel with composition 10%, 20%, and 30% percentage of corn-oil fuel and 90%, 80%, 70% percentage of pure solar-oil fuel, this research try to proof it using Specific Fuel Consumption (SFC), Brake Horse Power (BHP), thermal efficiency, and opacity level performance as compared items.
As the result, despite the blended corn-oil biodiesel have lower BHP and higher SFC, but it have better either thermal efficiency or opacity level compared with pure diesel oil (solar). For the conclusion, all of the blended corn-oil biodiesel with certain percentage (10 - 30%) can be applied for the diesel engine without modification.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S36230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Giffari Rachmat
"Biodiesel adalah bahan bakar alternatif sebagai solusi dari krisis solar konvensional. Namun pabrik biodiesel di Indonesia saat ini masih menggunakan teknologi proses produksi dengan efisiensi yang rendah. Ketidakefisienan ini mengakibatkan pemborosan dari segi energi, bahan baku, air, dan emisi karbondioksida yang besar. Sehingga pada waktu yang akan datang akan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Proses produksi yang tidak efisien ini juga mengakibatkan biaya produksi yang mahal dan kurang menguntungkan dari segi ekonomi. Untuk mengatasi kekurangan dari pabrik biodiesel ini, maka perlu diterapkan konsep industri hijau. Penerapan konsep industri hijau dilakukan menggunakan bantuan program simulator dimana akan dibandingkan dan dianalisa antara skema proses produksi konvensional dan skema proses produksi termodifikasi.

Biodiesel is an alternative fuel as a solution to the risis of conventional diesel. However, biodiesel plants in Indonesia are still using production process technology with low efficiency. This inefficiency results in wastage in terms of energy, raw materials, water, and high level of carbon dioxide emission. So that in the future would interfere with environmental sustainability. Inefficient production processes also resulted in expensive production costs and a less favorable economic terms. Waste and emissions from the plant has not been handled properly due to lack of attention from the management company. To overcome the shortcomings of this biodiesel plant, it is necessary to apply the concept of green industry. The implementation of green industry concept will be done by using simulator program then will be compared and analysed between conventional production process scheme and modificated production process scheme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesia Fitri Anisa
"

Pada penelitian ini, diterapkan teknologi konversi trigliserida dari limbah minyak kelapa sawit untuk menghasilkan biodiesel dengan menggunakan reaktor plasma jenis Dielectric Barrier Discharge (DBD). Reaktor plasma DBD memiliki kelebihan dibandingkan metode konvensional antara lain tidak memerlukan dinding yang tahan tekanan tinggi, mudah diperbesar skalanya, perolehan (yield) produk dapat mencapai hampir 100 % tanpa ada reaksi pembentukan sabun dan gliserol sehingga tidak memerlukan pemisahan dan waktu reaksi yang dibutuhkan sangat singkat. Kondisi operasi yang diterapkan adalah tekanan pada 1 atm, laju alir reaktan 1,33 mL/s, laju alir gas argon 25,3 mL/s, volume umpan 200 ml, rasio molar minyak : metanol (1:1), temperatur reaksi 50 oC, waktu reaksi  120 menit, dan tegangan 220 VAC. Biodiesel yang diperoleh memiliki yield FAME sebesar 56,26%. Karakterisasi produk biodiesel yang dilakukan meliputi GC-MS, GC-FAME, densitas, viskositas, bilangan peroksida, bilangan asam, dan kadar air dalam minyak.

 


In this research an innovated technology is applied by conversing triglyceride from used palm oil or wasted cooking oil to biodiesel with Dielectric Barrier Discharge (DBD) type plasma reactor. DBD plasma reactors have the advantage compare to conventional method of not requiring high pressure resistant walls, easily enlarged in scale, the product yield can reach nearly 100% without any formation of soap and glycerol thus doesnt require separation and the reaction time required is very short. The operating conditions used are pressure at 1 atm, flow rate of wasted cooking oil and methanol at 1,33 mL/s, flow rate of argon gas at 25,3 mL/s, volume of the reactant at 200 ml, molar ratios of oil : methanol (1:1),  feed temperature at 50 oC, reaction time of 120 minutes, and voltage at 220 VAC. The biodiesel obtained as the final product has a FAME yield of 56,26%. Characterization of biodiesel include GC-MS, GC-FAME, density, viscosity, peroxide value, acid number, and water content.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>