Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defi Reisna
"Rumah sehat merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi, sehingga penghuni dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal untuk mendukung berlangsungnya aktivitas sehari-hari mereka. Namun seiring meningkatnya jumlah penduduk yang tidak diiringi ketersediaan lahan untuk perumahan, menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah memilih tinggal di hunian liar dan kumuh yang kondisinya jauh dari sebuah rumah sehat. Apakah hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keinginan untuk tinggal di rumah sehat. Untuk mengkaji mengenai prioritas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dilihat dari sudut pandang Turner. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah menurut Turner yang terpenting dari sebuah rumah adalah dilihat dari sudut pandang what it does yakni bagaimana rumah memberikan kesempatan untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi harapan-harapan mereka di masa mendatang, tanpa banyak memperhatikan bagaimana kondisi fisik rumah yang merujuk pada pendekatan sudut pandang what it is. Dengan demikian apakah rumah sehat mungkin dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan rendah - Bagaimana mereka mengupayakan rumah sehat pada huniannya - Untuk meninjau hal ini, dilakukan studi kasus dengan metode observasi dan wawancara pada ketiga penghuni rumah petak di Jalan Pinang, Pondok Labu yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah. Tinjauan dilakukan dengan melihat kaitan antara prioritas bertinggal dengan kondisi fisik rumah. Berdasarkan hasil telaah dari ketiga penghuni, pada dasarnya mereka memprioritaskan rumah dari sudut pandang what it does. Namun mereka juga tetap memperhatikan kondisi fisik rumah agar mampu mendukung kenyamanan bertinggal dan kesehatan penghuninya. Hal ini terlihat dengan adanya upaya dan solusi untuk menerapkan beberapa kriteria rumah sehat diantaranya mengenai pencahayaan dan penghawaan alami juga kondisi atap, dinding dan langit-langit yang tidak bocor. Dengan adanya upaya ini, menunjukkan bahwa rumah sehat juga menjadi satu hal yang diperhatikan oleh sebagian kecil masyarakat berpenghasilan rendah terhadap huniannya.

Healthy home is one requirement that have to fulfill, so that dweller can obtain an optimal health for supporting their daily activities. But the increasing number of people which is not accompanied by the availability of land for housing, making the lower class choose to live in slum which have conditions far from a healthy home. Does this indicate that they have no desire to live in a healthy home'. To assess the priority of housing for the lower class viewed from the standpoint of Turner. For the lower class, according to Turner's most important from a house is viewed from the standpoint of what it does: how the house provides an opportunity to survive and to make real their expectations, without much attention to how the physical condition of homes that refer to viewpoint approach to what it is. Thus, whether the healthy home may owned by the lower class' How did they effort a healthy home' For this review, a case study using observation and interviews at three residences at Jalan Pinang, Pondok Labu which is the lower class. Reviews carried out by looking at the link between dwelling priorities with the physical condition of the house. Based on the results of a review of the three occupants, they are basically prioritizing the house from the standpoint of what it does. But they also still considering the physical condition of the house to support comfortable and occupant health. This can be seen, with the effort and solution to apply of some criteria for healthy homes such as natural ventilation and natural lighting conditions, and also a roof, walls and ceilings that do not leak. Given these efforts, shows that healthy homes also become a thing noticed by small portion of the lower class of their house.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ikhsan Bouty
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1987
728 IKH r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hong Kong: Design Media Publishing Limited, 2010
R 728 ONE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
R 729 DES (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Haryadi Pratomo
"Internet of things (IoT) menggunakan sensor dan aktuator pintar untuk mendapatkan data dan menggunakannya untuk analitik real-time guna memanfaatkan data tersebut dan meningkatkan efektivitas manufaktur dan proses industri. Sementara itu, Node-RED adalah alat pemrograman untuk menyambungkan perangkat keras, API, dan layanan online. Dengan menggunakan alat pemrograman ini kita dapat membuat sistem kerja yang menghubungkan semua sensor, aktuator, dan penerima data lainnya ke database dan data yang disimpan dapat digunakan untuk dianalisis untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Node-RED juga dapat membuat antarmuka untuk memantau semua data secara real-time di sistem untuk menjadikan semuanya terpusat dengan menggunakan alat pemrograman ini untuk memudahkan mendeteksi kesalahan dalam sistem, Node-RED juga memiliki cukup banyak banyak plugin untuk menambahkan lebih banyak variasi fungsi yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Keamanan dalam jaringannya juga dapat dirancang dan diimplementasikan untuk menambah perlindungan lebih pada integritas sistem dari data itu sendiri. Otomasi yang digunakan dalam industri dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi ini dan membuatnya lebih efektif dan membuat kontrol kualitas lebih mudah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi Node-RED sebagai sistem pada IOT di bidang atau kasus tertentu untuk mendapatkan hasil yang dapat dibandingkan dengan menggunakan sistem lain. riset ini difokuskan untuk menganalisis keefektifan dan kesulitan pembuatan Smart Home System yang dibuat dengan menggunakan Node-red sebagai basisnya.

The internet of things (IoT) uses smart sensors and actuators to get the data and use it for real-time analytics to take advantage of the said data and enhance manufacturing and industrial processes' effectiveness. While Node-RED is a programming tool for wiring together hardware devices, APIs, and online services. Using this programming tool we can create a working system that connects all the sensors, actuators, and other data receivers to the database and stored data can be used to be analyzed to get the desired outcome. Node-RED can also create an interface to monitor all the data in real-time in the system to make everything to be centralized by using this programming tools to make it easier to detect an error in the system, Node-RED also has quite a lot of plugins to add more variety function to use to get the desired result. A security in its network can also be designed and implemented it to add more protection to the system integrity of the data itself. The automation used in the industry can be improved by using this technology and making it more effective and making quality control easier. This research is carried out to analyze the implementation of Node-RED as a system on IOT in a specific field or case to get the result that can be compared by using the other system. This research is focused on analyzing the effectiveness and the difficulty of making Smart Home System that’s made using Node-red as its base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Jie
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007
728 YUN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1984
728.1 FRI r (1);728.1 FRI r (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zang, Sheryl Mara
Jakarta: EGC, 2003
649.8 ZAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ristra Lemdikasari
"Saat ini dengan semakin berkembangnya jaman, kebutuhan akan rumah menjadi hal yang sangat penting bagi seseorang. Memiliki rumah adalah adalah kebutuhan yang paling mendasar yang merupakan hak bagi setiap orang. Dilingkungan Polri, upaya dalam rangka meningkatkan profesionalisme pelayanan masyarakat tentu ada faktor-faktor pendukung yang terkait dengan pemenuhan hak-hak dasar (basic need) hidup anggotanya seperti hak dapat menghuni/memiliki rumah secara layak dan memadai baik melalui pengadaan rumah dinas oleh dinas maupun kepemilikan secara pribadi. Rumah dinas sendiri memilik arti yaitu rumah negara yang dimiliki dan atau dikuasi oleh Polri yang disediakan bagi personel Polri. Penempatan rumah dinas sendiri dilingkungan Polri telah diatur dalam Keputusan Kapolri No. 17/VIII/2001 tentang petunjuk pelaksanaan penempatan rumah dinas dengan penerbitan SIP. Inti dari disediakan rumah dinas itu sendiri adalah diperuntukan untuk personel Polri yang masih aktif sehingga dapat terjamin kesejahteraannya dan dapat lebih baik dalam melaksanakan tugasnya dalam hal kesigapan dan tepat waktu. Akan tetapi pada kenyataannya penghuni dari rumah dinas adalah personil Polri yang sudah tidak aktif lebih banyak dari pada personil yang masih aktif sengan status SIP yang kadaluarsa maupun belom memiliki dengan alasan masih dalan proses. Lemahnya dalam pengendalian atau penunjukan penghuni rumah dinas ini yang menjadi cikal bakal adanya Pemidahan Hak Menempati rumah dinas yang dilakukan secara tertutup atau yang lebih dikenal dengan nama ?jualbeli? atau uang ganti kunci, hal tentunya tidak diketahui oleh dinas. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya tujuan utama dalam pengadaan rumah dinas itu sendiri di Kepolisiam.

Nowadays, as time goes by the growing needs of houses is very important for a person. Owning a house is the most basic need and also a rights for everyone. In police sector,efforts to improve the professionalism of public service there are certainly several factors related to the fulfillment of the supported are fundamental rights (basic need) life members such as rights can inhabit/owning the house adequate either through the procurement service by service and home owneship in private. The home office itself has a meaning that is the home state-owned and or by the police and provided for the personnel of the national police. The placement of the house office?s own in national police (polri)sector have been provided for The Head of National police Decission N0.17/VIII/2001 concerning the implementation of the directive by the publishing house placement service of the SIP. The core of the provide of the provided home service itself is intended to exist national police (polri) personnel still active so that it cant be secured and can be better doing their job in terms of promptness and timely.but in fact, the occupant of the home office is national police personnel has been in active more than personnel still active with sip status expired or have not lived by weakness in the control of the designation of the residents of this service which became the forerunner of the move was the rights to occupy or better known by the name of ?sale and purchase? or ?key money? is certainly not known by the service. This condition doesn?t satisfy the main purpose of the procurement service itself in house Police Departement."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31189
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Penelitian ini membahas tentang kehidupan ekonomi rumah tangga orang Madura di Pontianak. Dengan mengambil studi kasus komunitas Madura di Kelurahan Mariana. Dalam penelitian ini ditunjukkan aktivitas ekonomi rumah tangga orang Madura yang mencerminkan. fungsi dari sistem ekonomi, yakni meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi, dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar (basic need).
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan satuan penelitian keluarga atau rumah tangga. Sedangkan pendekatan yang digunakan, yakni metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik pengumpulan datanya. Penelitian ini menggali informasi mengenai keadaan obyektif kehidupan orang Madura dan aktivitas rumah tangga yang di dalamnya terdapat aktivitas ekonomi, hingga implikasinya terhadap aktivitas di luar rumah tangga itu sendiri.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam penyelenggaraan aktivitas rumah tangga, ada keterkaitan antara rumah tangga yang satu dengan rumah tangga lainnya baik internal maupun eksternal. Lalu akibatnya terbentuk jaringan sosial yang bersifat cair, antara sesama etnis Madura dan dengan etnis lainnya_ Dengan sesama etnis Madura jaringan sosial ini terbentuk karena adanya unsur emosi (sentiment network) sebagai anggota kerabat yang sebagian besar tinggal dalam satu rumah, maupun karena teman sesama etnis Madura yang bernasib sama, disamping kepentingan ekonomi juga ada, dengan perhitungan ekonomi seperti meminta uang jaminan atau `uang tanggung? bagi yang hendak menjadi sopir oplet, tetap mereka lakukan. Sedangkan dengan etnis lainnya, jaringan ini terbentuk karena faktor kepentingan ekonomi (interest network).
Selain itu, jaringan sosial tersebut semakin kuat karena hubungan antara etnis Madura dengan etnis lainnya yang ada di Pontianak, terutama dengan etnis Melayu semakin memburuk dan telah menjadi konflik sosial yang berkepanjangan. Bahkan hal ini berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi mereka, yang mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka mengalami gangguan. Dengan adanya tekanan sosial maupun politik dan ekonomi maka orang Madura lebih memperkuat jaringan sosial diantara sesama orang Madura.
Implikasi dari terbentuknya jaringan sosial tersebut diantaranya telah terjadi penguasaan terhadap sumber daya. Mereka menguasai sektor ekonomi informal. Sebagian besar orang Madura menjadi pedagang kaki lima, seperi pedagang rokok, pedagang sayur-mayur, warung nasi, tukang cuci atau pembantu rumah tangga, tukang becak, sopir oplet, tukang sampah, tukang batu, tukang perahu dan pekerjaan kasar lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>