Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugroho Ratrian C.
"Rumah sakit sebagai tempat proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan, merupakan bangunan yang membutuhkan batas toleransi paparan kebisingan guna kenyamanan akustik pasien. Namun karena laju pertumbuhan pembangunan kota dan pemilihan lokasi rumah sakit yang mempertimbangkan kemudahan dalam menjangkau, maka saat ini rumah sakit di kota besar cenderung berada di lingkungan dengan intensitas kebisingan yang lebih besar dari batas yang diperbolehkan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian kebisingan yang tepat bagi bangunan rumah sakit yang berada tepat di pinggir jalan utama di kota besar.
Hasil tersebut dikaji secara arsitektural guna memperoleh kenyamanan akustik bagi pasien rumah sakit menurut standar yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui besar dan pengaruh kebisingan yang terjadi, maka dilakukan pendataan fisik melalui tahapan pengukuran sesuai metode purposive sampling yang obyek pendataannya meliputi sumber serta jenis kebisingan, besar paparan kebisingan pada titik tertentu, dan pengaruh terhadap kenyamanan pasien. Pada hasil penelitian memperlihatkan bahwa rumah sakit ini masih mendapatkan paparan kebisingan di atas ambang yang ditentukan, baik oleh Departemen Kesehatan RI maupun oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sehingga perlu diadakan perbaikan lingkungan secara akustik.

Hospital as a place of healing and recovery process of health is a building that requires tolerance limit of noise intensity due to the acoustic comfort of the patients. However, because the rate of growth of the city development and selection of the location of the hospital consider the ease in reaching, the hospitals at this time in big cities tend to be in an environment with noise intensity in higher number that allowed. Writing this mini thesis aims to understand the control of noise that is ideal ways for building a hospital that is located right on the roadside in the major cities.
The results are reviewed in order to obtain architectural acoustic comfort for the patient's hospital according to the standards that have been defined. To find out the effects of noise, then the research uses physical measurement method according to purposively sampling of the objects include source and type of noise, noise intensity at the certain point, and the effects for patient comfort. As a result, the research shows that hospitals are still getting noise exposure above the threshold determined, both by the Department of Health Republic of Indonesia and by the World Health Organization (WHO) so it needs to be improved in the acoustic environment ideal standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulina Putry
"Merupakan langkah tepat yang sangat strategic telah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta yang memberikan kesempatan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih untuk beroperasi sebagai unit Swadana. Pemberlakuan RSUD Budhi Asih sebagai unit swadana merupakan salah satu upaya pelaksanaan dari Otonomi Daerah sehingga rumah sakit dapat dikelola secara mandiri dan profesional. Pemberlakuan unit swadana ini telah menempatkan kualitas pelayanan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan rumah sakit lainnya. Kemampuan keuangan, kualitas hidup dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, menimbulkan adanya tuntutan masyarakat pengguna Layanan kesehatan yang semakin tinggi. Oleh karena itu, hanya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan lebihlah yang akan mendapat hati di masyarakat.
Tingginya tuntutan dan keluhan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit, khususnya di RSUD Budhi Asih Pemerintah DKI Jakarta. mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut.
Mengingat banyaknya jenis layanan kesehatan yang diselenggarakan di RSUD Budhi Asih Pemerintah DKI Jakarta, sementara adanya kendala dan keterbatasan waktu, maka penelitian yang dilakukan sebatas hanya pada unit pelayanan medik rawat inap. Dipilihnya unit pelayanan medik rawat inap, dengan pertimbangan pasien rawat inaplah yang terlama berada di lingkungan rumah sakit.
Faktor-faktor yang diteliti adalah variabel yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan pada unit pelayanan rawat inap. Varibel penelitian tersebut meliputi motivasi kerja dan budaya organisasi sebagai variabel bebas dan kualitas pelayanan sebagai variabel terikat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan teknik korelasi.
Teori yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kualitas pelayanan yang diartikan sebagai kemampuan memberikan pelayanan yang berkualitas dengan indikator reliability, responsiveness, assurance, emphathy dan tangible.
Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel motivasi kerja merupakan faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kualitas pelayan, sedangkan budaya organisasi merupakan faktor kedua yang berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi manajemen dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Perilaku merokok merupakan salah satu perilaku yang tidak baik bagi kesehatan. Perilaku merokok dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan perokok aktif tentang kawasan tanpa rokok dan supervisi rumah sakit dengan perilaku perokok di RSUD Budhi Asih Jakata. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan responden berjumlah 96 orang, yaitu perokok aktif yang berada di RSUD Budhi Asih Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan perokok tentang kawasan tanpa rokok dengan perilaku perokok di RSUD Budhi Asih Jakarta (p=0,841 dengan α=0,05). Hasil penelitian juga menunjukican tidak ada hubungan bermakna antara supervisi rumah sakit dengan perilaku perokok di RSUD Budhi Asih Jakarta (p=0,055 dengan α=0,05). Oleh karena itu, perlu diupayakan program sosialisasi mengenai kawasan tanpa rokok dan supervisi yang ketat di lingkungan rumah sakit yang telah menerapkan kawasan tanpa rokok.

Smoking is one of the behaviours which are unhealthy. Smoking behaviour can be influenced by several factors like predisposition factor, enabling factor, and reinforcing factor. This research purposed to analyze the relation between level of active smoker's knowledge about the non-smoking area and hospital's supervise with smoking behaviour in RSUD Budi Asih Jakarta. This research uses descriptive correlative design involves 96 respondents, which are active smoker in RSUD Budhi Asih Jakarta.
This research shows that there are no significant relation between level of knowledge about non-smoking area with smoker behaviour in RSUD Budhi Asih Jakarta (p=0,841 with α=0,05). The research also shows that there's no significant relation between hospital supervise with smoker behaviour in RSUD Budhi Asih Jakarta (p=0,055 with α=0,05). Therefore, must be striven for the socialization about the non-smoking area program and strictly supervise in hospital environment which had implemented the non-smoking area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5959
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"The pharmaceutical services at a dispensary are prescription dispensing , self medication and drug information. Patient's satisfaction is an essential factor in improving medicines sale at dispensary.The objective of survecy is to know the patient's satisfaction who get the prescription service at Kopkar dispensary. Cross sectional study is conducted by collecting data from 100 adult patients who get the prescription service at kopkar dispensary on november2003 by questioner.Respondent are selected bu the systematic random sampling.Data were analyzed by comparing between the perception of reality service and the perception of need service using corelation index.The result of this study are:(1)_ the patients have high satisfaction to the empathy and the cleaning writing room, (2) The patients have moderate satisfaction to the drug service,the cashier service,the drug information,the drug completed, the drug price, the desk in writing room,the fan and air conditioning service and (3) the patients have low satisfaction to the television service."
2005
MIKE-II-1-Apr2005-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Dewi Astuti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26436
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"The pharmaceutical services at a dispensary are prescription dispensing, selfmedication and drug information. Patient?s satisfaction is an essential factor in improving medicines sale at dispensary. The objective of survey is to know the patient's satisfaction who get the prescription service at Kopkar dispensary. Cross sectional study is conducted by collecting data from 100 adult patients who get the prescription service at Kopkar dispensary on November 2003 by questioner. Respondent are selected by the systematic random sampling. Data were analyzed by comparing between the perception of reality service and the perception of need service using correlation index. The result of this study are: (1) The patients have high satisfaction to the empathy and the cleaning waiting room, (2) The patients have moderate satisfaction to the drug service, the cashier service, the drug information, the drug completed, the drug price, the desk in waiting room, the fan and air conditioning service, and (3) the patients have low satisfaction to the television service."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Sariaman
"Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan diiimgsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modem, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Instalasi farmasi rumah sakit adalah salah satu unit di rumah sakit, yang berfimgi sebagai tempat menyelenggarakan semua kegiatan pekeljaan kefarmasian yang ditujukan untuk kcperluan rumah sakit.
Sebanyak 52% dari total pengeluaran rumah sakit dipergunakan untuk barang farmasi. Hal ini terlihat dari data keuangan rumah sakit Budhi Asih tahun 2007 di mana total belanja rumah sakit sebanyak Rp 28.?l78.580.633,- sedangkan untuk pengeluaran barang farmasi adalah sebesar Rp I5.060.666.858,-. Pengeluaran barang farmasi ini khusus untuk obat dan alat kesehatan habis pakai.
Jumlah item obat di instalasi farmasi sebanyak 1500 item. Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan stmtegi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak teljadi kelebihan dan kekurangan atau kekosangan obat di unit-unit pelayanan kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah rmtuk menganalisis jenis persediaan obat antibiotika yang ada di instalasi Farmasi dan melihat berapa besamya invwtasi serta indeks kritis agar tercapai persediaan yang optimum.
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta dcngan rancangan pcnclitian deskriptif kualitatif dan lcuantitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengendalian obat antibiotika dan analisis kebutuhan obat berdasarkan ABC indeks lcritis. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala instalasi farmasi.
Hasil analisis berdasarkan nilai pemakaian didapatkan Kelompok A terdapat I8 item obat antibiotika yang merupakan 8,33% dari keseluruhan item dengan pemakaian sebanyak 348.219 (70% dari pemakaian keseluruhan), kelompok B terdiri dari 34 item obat antibiotika yang merupakan l5,74% dari keseluruhan item dengan jumlah pemakaian sebanyak 100.992 ( 20% dari pemakaian keseluruhan), kelompok C terdiri dari 164 item obat antibiotika yang merupakan 75,93% dari keseluruhan item dengan jumlah pemakaian 49.360 (10% dari pemakaian keseluruhan).
Sedangkan hasil Analisis ABC berdasarkan nilai investasi terhadap obat antibiolika didapatkan kelompok A dengan nilai investasi 70% dengan biaya Rp 2.081.l06.832,- (dua milyar delapan puluh satu juta seratus enam ribu delapan ratus tigapuluh dua Rupiah) dengan jumlah item 32 dan merupakan 14,8l% dari jumlah item, kelompok B dengan nilai investasi Rp 60l.738.539,~ (enam ratus satu juta tujuh ratus tigapuluh delapan ribu lima rams tiga puluh sembilan Rupiah) dengan jumlah item 32 dan mempakan l4,81% dari jumlah item, kelompok C dcngan nilai investasi 10% dengan biaya Rp 304.129.346,- (tiga ratus empat juta seratus duapuluh sembulan ribu tiga ratus empatpuluh enam Rupiah) dengan jumlah item 152 dan merupakan 70,38% darijumlah item.
Hasil yang didapat berdasarkan nilai kritis adalah kelompok A adalah 8 item obat antibiotika atau 3,70 % dari total item antibiotika, sedangkan kelompok B sebanyak 164 item atau 75,93 % dari seluruh item dan kelompok C sebanyak 44 item atau 20,37% dari seluruh item obat antibiotika
Hospital is a complex organization, that apply the unification of special and complicated scientidc equipment, implemented by vary skilled and educated personal team to strive the solution for current medical issues, all together bounded in one goal to do health maintenance and recovery for the customers. Pharmacy Department is one unit ofthe Hospital that has limction to perform all pharmacy issues for hospital concern.
As much 52% of total hospital spending budget has utilized for pharmacy goods. It described by Budhi Asih Hospital financial report year 2007 where the total spending budget is as much IDR. 28.778.580.633, - and for pharmacy goods they spend as much IDR. 15.060.666.858,-. The spending budget for pharmacy goods at the hospital was especially for drug and single use equipment. Total item of drugs at phannacy department as much 1500 items.
Drugs controlling is an activity to ensure intended target achievement with established strategy and programme so that not affected to sufficiency and insufficiency of drugs supply at health services units.
The objectives of the study are to analyses vary antibiotic drugs supply at pharmacy department and to observes how much invest and critical index that atiected to the optimum supply. The study conducted at Pharmacy Department of Budhi Asih General Hospital jakarta with study design descriptive qualitative and quantitative and case study approach that aim to obtain the description of antibiotic dmgs controlling process and analyses of drugs demand based on ABC critical index.
Data collected by interview with head of pharmacy department. Analyses output based on usage value that obtain of Group A that has 18 items of antibiotic drugs is 8, 33 % of total item with utilize as much 348.219 (70% of total usage), Group B consist of 34 antibiotic drug items is 15, 74% of total item with utilize as much 100.992 (20% of total usage), Group C consist of 164 antibiotic drug items is 75, 93% of total item with utilize as much 49.360 (10% of total usage).
Meanwhile analyses of ABC based on invest value regarding antibiotic drug that obtained by Group A with infestation value 70 % with cost IDR. 2.081.106.832, - (Two billion eighty one million and one hundred six thousand eight hundred and thirty two rupiahs) with total 32 items is 14, 81 % of total item, Group B with invest value IDR. 60l.738.539,- (Six hundred and one million seven hundred thirty eight thousand Eve hundred and thirty nine Rupiahs) with total 32 items is 14,81% of total items, Group C with invest value I0 % with cost lDR.304.l29.346,- (Three hundred four million one htmdred and twenty nine thousand three htmdred and forty six Rupiahs) with total 152 items is 70,38% of total items.
The study output that obtained based on critical value is Group A with 8 antibiotic drug items or 3,70 % of total antibiotic item, meanwhile Group B as much 164 items or 75,93 % of total item and Group C as much 44 items or 20,37% of total antibiotic drug item.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Sulistiani
"Balanced scorecard : alat evaluasi kinerja komprehensif dengan 4 perspektif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hasil pene1itian periode tahun 2007-2009: 1) Kinerja perspektif pelanggan: rata-rata tingkat kepuasan pelanggan pada reliability sebesar 71,6%, responsiveness sebesar 74.7%, assurance sebesar 76 %, empathy sebesar 71 .5%, Tangibility sebesar 73.2%; retensi pelanggan mengalami tren peningkatan; akuisisi pelanggan mengalami tren penurunan (2009); 2) Kinerja perspektif keuangan: Tingkat pertumbuhan pendapatan mengalami tren peningkatan; Pengeluaran biaya mengalami tren peningkatan, realisasi dan anggaran pendapatan mengalami tren penurunan, realisasi dan anggaran pengeluaran tercapai lebih dari l00%, rasio keuangan masih dibawah nilai ideal yang ditetapkan Depkes; 3) Kinerja perspektif proses bisnis internal: rawat inap: BOR 2007 (71,3%), 2008 (67,7%), (hingga September 2009:53,3%); AvLOS (hari) 2007 (4,1), 2008 (4), 2009 (4,4); BTO 2007 (54,6), 2008 (54,7), 2009 (44,8); TOI 2007 (1,9), 2008 (2,2), 2009 (1,4); NDR dan GDR dibawah angka toleransi Depkes; Jumlah kunjungan rawat jalan terjadi penurunan (2009) 4) Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: rata- rata komitmen karyawan sebesar 79,7%, kapabilitas karyawan sebesar 74,5%, kepuasan karyawan sebesar 59,5%, kapabilitas sistem informasi sebesar 68,5%; akses pelatihan dan pendidikan jumlahnya sangat kecil, hanya 3,47% (2009).
Saran : adanya program pendidikan berkelanjutan bagi karyawan, dilakukan survey kepuasan karyawan, mengadakan survey kepuasan pelanggan, mengembangkan jenis pelayanan.

Balanced scorecard: a comprehensive performance evaluation tool with four perspectives. This research is quantitative. Results of the study period 2007-2009: 1) The performance of the customer perspective: the average customer satisfaction level of 71.6% on reliability, responsiveness of 74.7%, 76% assurance, Empathy for 71.5%, amounting to 73.2% tangibility; customer retention experienced a trend of increasing; acquisition of customers experiencing the downward trend (2009); 2) The performance of the financial perspective: The rate experienced a trend of increasing revenue growth; expenditures experienced a trend of increasing costs, actual and budget revenues experienced a trend decline, the actual and budget expenditures reached more than 100%, financial ratios are still below the ideal value determined MOH; 3) The performance of internal business process perspective: hospitalization: BOR 2007 (71.3%), 2008 (67.7%), (until September 2009:53,3%); AvLOS (day) 2007 (4.1), 2008 (4), 2009 (4.4); BTO in 2007 (54.6), 2008 (54.7), 2009 (44.8); Toi 2007 (1.9 ), 2008 (2.2), 2009 (1.4); NDR and GDR under MOH figures tolerance; number of outpatient visits decreased (2009) 4) The performance of learning and growth perspective: the average employee commitments amounted to 79.7 %, the capabilities of employees amounted to 74.5%, 59.5% employee satisfaction, infomation system capabilities of 68.5%; access to training and education of very small amount, only 3.47% (2009).
Suggestion: There should be continuing education programs for employees, employee satisfaction survey, customer satisfaction survey, develop the kind of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirin
"Seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal pelayanan kesehatan, yang diikuti oleh adanya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang Iebih balk, maka institusi pelayanan kesehatan dituntut untuk selalu merespon perubahan yang terjadi. Kebijakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada rumah sakit daerah menjadi unit swadana adalah sebagai upaya pemerintah daerah dalam memperhatikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini dimaksudkan agar rumah sakit daerah dapat dikelola secara mandiri dan profesional sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit sebagai unit swadana adalah berdasarkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang mereka berikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan mengadakan penelitian tentang tingkat kepuasan pelanggan yaitu masyarakat sebagai pengguna jasa layanan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan poliklinik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Budhi Asih. Penelitian ini akan difokuskan kepada persepsi atau tanggapan pengguna jasa terhadap layanan yang diberikan dan harapan pengguna jasa terhadap layanan yang berkualitas. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan adalah dengan Cara membandingkan antara tingkat kinerja dan harapan dari pelanggan dengan menggunakan metode Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja. Sementara untuk rekomendasi tentang faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dipetakan dalam diagram kartesius. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai terhadap 100 pasien poliklinik rawat jalan yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Budhi Asih ini, didasarkan pada dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dan : reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Persepsi pasien terhadap tingkat pelayanan di poliklinik rawat jalan RSUD Budhi Asih sebagian besar berada pada kontinum cukup memuaskan, demikian pula berdasarkan rata-rata untuk setiap dimensi juga berada pada kontinum cukup memuaskan. Sementara dari 18 indikator yang dinilai, maka berdasarkan hasil analisis sebagaimana tergambar pada diagram kartesius berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien, terlihat bahwa terdapat 4 faktor yang berada di kuadran A yang berarti faktor tersebut dinilai sangat penting oleh pelanggan, akan tetapi tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan. Dikuadran B terdapat 7 faktor, hal tersebut menggambarkan bahwa antara tingkat pelaksanaan dengan harapan pelanggan sudah sesuai. Sementara dikuadran C terdapat 5 faktor, artinya bahwa faktor-faktor tersebut dianggap kurang penting oleh pelanggan sementara tingkat kualitas pelaksanaannya dianggap biasa. Terdapat 2 faktor yang berada dikuadran D, hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut dianggap tidak terlalu penting oleh pelanggan sementara pelaksanaannya dilakukan dengan balk oleh rumah sakit. Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu masukan bagi pihak manajemen rumah sakit dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan di masa yang akan datang.

Along with the advancement of knowledge and needs of the society with particular reference to health services, followed by society's demands on better health service quality, health service institution is forced to keep responding to these changes. The policy of the Provincial Government of the Special Territory of the Capital City of Jakarta. allowing the Local General Hospitals to transform themselves to be a self-funded unit, is the manifestation of the provincial government's concern on health services in the hospital. The intention is to enable the Local General Hospitals to manage independently and professionally in congruence with the development of societies' demands. One of the success indicators of the hospital as a self-funded unit is based on the customers satisfaction towards the health services they provide. Based on this, the writer conducts a research on customers' satisfaction level as service users towards on coming-basis polyclinic health services in Budhi Asih Local General Hospital. The research will focus on the customers' perceptions or responses towards the services provided and their expectations towards quality services.
To find out the customer's satisfaction level the writer uses a method of performance and interest analysis by way of comparing between performance level and customer's expectations. As for the recommendations on factors or attributes which influence the customer's satisfaction is outlined in Cartesius diagram. The method of the research uses survey method towards a hundred on coming-basis patients of polyclinic which were randomly taken by using accidental sampling technique. The customer's satisfaction level towards health services in Budhi Asih Local General Hospital is based on service quality dimension comprising of reliability, responsiveness, assurance, emphaty and tangible. Based on the research findings it can be concluded that the patient's perceptions towards health services level in on coming-basis polyclinic of Budhi Asih Local General Hospital the majority stands in the continuum of relatively satisfactory, it is also the case for each dimension based on average. From 18 measured, based on analysis result as illustrated in Cartesius diagram in terms of factors that influences patient's satisfaction, it can been seen that there are four factors in A quadran meaning those factors is considered very important by the customers, however the implementation level remains not yet satisfactory. In B quadran there are seven factors that ilustrated between implementation level and customer's expectations already appropriate. As in C quadran there are five factors meaning that those factors are considered less important by the customers whereas the implementation quality level is considered ordinary. In B quadran there are two factors which show that those factors are considered not too important by the customers whereas the hospital has done it well. The research findings can be considered as an input for the hospital management in an effort to improve service quality in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>