Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Wijayanti
"Perkembangan kota dan fenomena gaya hidup masyarakat yang tinggal didalamnya merupakan dua hal yang saling berelasi. Gaya hidup masyarakat berubah seiring dengan perkembangan kota, dan faktor terbesar yang mempengaruhi perkembangan suatu kota adalah meningkatnya kebutuhan manusia yang tinggal didalamnya. Di kota besar seperti Jakarta, masyarakat yang pasti tetap bertahan dan mengikuti perubahan ini adalah mereka yang berada pada status sosial menengah-atas.
Bagi sebagian besar masyarakat menengah-atas di Jakarta, menjaga kebugaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupannya. Seiring dengan perubahan gaya hidup dan bertambahnya tuntutan pekerjaan, membuat jasa penyedia kebugaran memberikan variasi dalam fasilitas dan pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Aspek utama yang di lihat para perancang pusat kebugaran adalah keinginannya memberikan sentuhan berbeda terhadap bentuk-bentuk pusat kebugaran yang telah ada selama ini dan tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kelas menengah-atas yang akan menjadi targetnya.
Melalui penulisan ini, pembahasan akan diarahkan pada dampak perkembangan kota serta aplikasi arsitektur post modern terhadap pusat kebugaran. Pembahasan fenomena pusat kebugaran juga di lihat dari hadirnya berbagai konsep dan segmentasi baik dari segi lokasi maupun pengunjung. Di samping itu, berbagai aspek kebutuhan masyarakat diperhatikan dengan seksama oleh perancang sehingga pusat kebugaran yang hadir di tengah kota memiliki konsep, karakteristik, maupun ornamentasi berbeda sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

The development of the city and the phenomenon of the life -style change of the people living inside are interconnected. People's life style changes as the city develops. The biggest factor of the development itself is derived from the increasing demand of the people's needs. In such a big city like Jakarta, the largest amount of costumers who stay this way and keep on changing is the middle-high class people.
For most of them, staying fit is separable in life. As the life style changes and the job demand increases, the provider of the fitness center offers a variety of facilities and services to meet the people's needs. The main factor of the fitness center designed is on how to give the touch of difference on the service which is made up to meet the interests of the people.
In this writing, the discussion is directed to the impacts of city development and the application of post modern that influence of fitness centre. The phenomenon of the specially-conceptualized and segmented fitness center both in term of location and costumers. On the other thing, the designers keep watching the phenomenon in order to come up with a certain and different concept, characteristics and ornaments following the interests of the segmented costumers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51589
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JIP 34 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nur
"Penelitian ini bertolak dari fenomena keberadaan kampung di perkotaan dalam proses berlangsungnya perkembangan kota. Banyak penduduk asli kampung yang tersisih dan pindah ke pinggiran kota namun masih ada yang dapat bertahan. Permasalahan yang akan diungkapkan adalah menyangkut pengaruh perkembangan kota terhadap keberadaan kampung kota dan bagaimana komunitas asli yang masih terdapat di dalamnya melakukan aktivitas dan bermukim sebagai usaha untuk tetapat eksis di lingkungan tempat tinggalnya. Analisis didasarkan atas penggunaan konsep Vita aktiva dari Arendt dan Strukturasi masyarakat oleh Giddens sebagai orientasi teoritikal untuk memahamai kondisi manusia dari komunitas asli, perekonomian, system sosial serta produksi dan reproduksi sosial dan implementasinya terhadap aspek keruangan di dalam kampung. Untuk itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara.
Hasil analisa menemukan bahwa perkembangan kota berdampak pada terbukanya akses ke kampung, banyak pendatang dan investor berminat untuk tinggal dan berusaha di kampung yang berakibat pada terjadinya transformasi ruang di kampung. Ketidakmampuan untuk bersaing karena keterbatasan kondisi manusia menyebabkan penduduk asli sulit untuk mempertahankan asetnya. Dipihak lain dengan latar pendidikan dan keterampilan yang lebih baik, para pendatang dan investor dapat mendominasi kepemilikan lahan dan kegiatan perekonomian di kampung. Terdominasinya penduduk asli dalam kehidupan akan berimplikasi pada terbentuknya masyarakat baru di kampung. Dalam aspek legal formal kampung Luar Batang masih eksis, namun keberadaanya hanya bersifat semu karena tidak lagi didukung oleh komunitas awal sebagai komponen dasar yang membentuknya.

This research motivated by an existence phenomenon of kampung kota in urban development process. Many people of kampung moving of to the town boundary but still there are original communities able to stay, to survive. This research aim to explores the influence of urban development process to existence of kampung Luar Batang in north of Jakarta and how the community of this kampung conduct their life and activity as effort to survive. The analysis based on Arendt idea of vita activa and Gidden?s structuration is applied as theoretical orientation to understand human condition of community, economic life, social reproduction and social system and the implementation in to the spatial formation in kampung. It is therefore done by research by using qualitative method to express the community phenomenon by explore life experiences in it through observation and interview.
Findings have shown that process of urban development has caused the spatial transformation in kampung. The limited economy capability causes the high dependability of the community to land. The land as commodity used for fulfilling their needs in following the environment change around the kampung. Limitation of human condition, the community cannot be compete and predominated by immigrant and investors. On the other hand, with education background and better skill, the immigrant has the abilities predominate the property of land and activity of economics in kampung. The predominating of community in kampung will increase a new society in kampung. In case of legally and formally aspect, kampung Luar Batang is still exist, however the substance of the existence is in appearance only, because this kampung is no longer supported by the early community as basic component was form of.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Sofie Alexandra
"Fenomena hubungan parasosial menjadi sesuatu yang kerap diperbincangkan ketika membahas tentang musisi dan penggemar. Istilah yang dikemukakan oleh Donald Horton dan Richard Whorl pada 1956 (Brisco, 2021) itu kerap diasosiasikan dengan musisi pada era media sosial pada penelitian-penelitian di masa kini. Padahal, fenomena hubungan parasosial telah terjadi jauh sebelum istilah tersebut ada. Tulisan ini menjelaskan bagaimana hubungan parasosial antara musisi dan penggemarnya berkembang dalam rentang 100 tahun, dari masa radio (1920-an hingga 1930-an), masa televisi (1940-an hingga 1980-an), dan masa internet (1990-an hingga 2020-an). Walau diklaim bahwa hubungan parasosial yang kuat muncul pada era internet di mana teknologi sangat memadai untuk para penggemar mendapatkan konten yang beragam dan terkesan lebih intim ketimbang konten melalui teknologi kuno, penulis menemukan bahwa hubungan parasosial sejak zaman radio sudah kuat jika melihat konteks dari hiburan di masa itu.

The parasocial relationship phenomenon has become a subject that is often discussed in a conversation about the musician and fan relationship. The term–put forward by Donald Horton and Richard Whorl in 1956 (Brisco, 2021)–is often associated with musicians in the social media era in current research. While in fact, the parasocial relationship phenomenon occurred long before the term existed. This paper tries to explain how the parasocial relationship between musicians and their fans has developed over a period of 100 years, from the radio era (the 1920s to the 1930s), the television era (the 1940s to the 1980s), and the internet era (the 1990-s to the 2020-s era). Even though it is claimed that strong parasocial relationships emerged in the internet era, where the technology is advanced enough to provide fans with a variety of contents that feels more intimate in comparison to old technology, the writer finds that parasocial relationships even from the radio era has already been strong when we look at the context of entertainment during that time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chaerani Dewanti
"Islam sebagai agama terbesar di Indonesia telah berkembang dengan pesat, salah satunya pada arsitektur. Saat ini jamak dijumpai perumahan muslim, terutama di Depok. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa arsitektur Islam yang diterapkan pada perumahan tersebut.
Prinsip-prinsip arsitektur Islam diperoleh melalui pemahaman ayat-ayat Al-Qur - an dan Hadits, yang merupakan sumber utama syariah (hukum Islam). Metode yang dilakukan adalah kajian teori dan literatur, pengamatan di lapangan, serta wawancara pihak-pihak yang terkait.
Hasil dari penulisan ini adalah pada perumahan yang dianalisis, prinsip arsitektur Islam tidak diterapkan secara konsisten dan menyeluruh. Oleh karena itu, perlu dipahami oleh masyarakat bahwa perumahan muslim tidak sama dengan perumahan Islami.

Islam as the largest religion's community in Indonesia had grown rapidly, including in Architecture sector. Nowadays, Moslem housing community can be easily being found, mostly in Depok area. The thesis is written in order to know the Islamic architecture which is implemented in that housing community.
This Islamic architecture principal is gathered from the concept of Al-Qur'an and Hadits; the basic source of syariah (Islamic Law). The methods used in this thesis are theoretical and literature studies, observation, and interviews.
This thesis found that Islamic architecture principal is not implemented consistently and thoroughly. Thus, it is need to be understood by the public that Moslem housing community is different with Islamic housing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51616
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yufridawati
"Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang semakin pesat mengakibatkan kurang terpenuhi kebutuhan hidup bagi penduduknya sacara layak. Karenanya perlu dikembangkan pusat-pusat pertumbuhan kota di sekitar Jakarta secara terencana dan terarah. Di samping untuk meningkatkan pembangunan daerah Jakarta, juga guna mengurangi arus urbanisasi yang memusat di Jakarta. Berdasarkan instruksi Presiden No. 13 bulan Juli 1976, diadakanlah pengembangan wilayah Jabotabek untuk meringankan tekanan penduduk Jakarta yakni dengan cara membina pola pemukiman perkotaan dan penyebaran kesempatan kerja.
Salah satu dari wilayah pengembangan kota tersebut adalah Kabupaten Bekasi, mengingat wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang. Hal ini sesuai dengan permasalahan penelitian ini, yakni tentang: pelaksanaan pembinaan kota Bekasi, masalah - masalah yang terdapat dalam pengembangan kota Bekasi, dan pengaruh fungsi Bekasi sebagai kota penyangga terhadap arus urbanisasi ke Jakarta.
Pemenuhan data lapangan secara kualitatif dilakukan selama 20 hari didua daerah yang signifikan dengan permasalahan penelitian ini yakni di wilayah Kotip Bekasi sebagai kawasan pemukiman yang heterogenitasnya lebih tinggi dibanding pemukiman lainnya dan Kecamatan Cibitung sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Bekasi. Sedangkan untuk jenis penelitian ini adalah deskriptif-eksplanasi dengan penarikan sampel secara purposive.
Letak kabupaten Bekasi terlihat cukup strategis (dekat dengan Ibu Kota Jakarta), sehingga Bekasi mendapat tanggung jawab siabagi kota penyangga bagi Jakarta. Sebab itu kini Bekasi menyediakan fasilitas pemukiman dan lahan pekerjaan di bidang industri yang dapat dimanfaakan bagi penduduk Jakarta. Akibatnya tingkat migrasi dan heterogenitas penduduk Bekasipun tinggi, sehingga membawa berbagai masalah.
Meskipun banyak permasalahan yang dihadai, Bekasi sejauh ini telah mampu menjalankan perannya sebagai kota penyangga dalam memenuhi kebutuhan pemukiman. Sedangkan untuk menyediakan lahan pekerjaan, Bekasi hanya memberi kesempatan kepada para urban untuk memilih bekerja di Bekasi. Bila pembinaan kota Bekasi untuk pemukiman dan industri tidak diperhatikan, maka tak heranlah dapat menimbulkan berbagai masalah. Dan dapat mengakibatkan para urban yang datang (dari Jakarta) kembali keasalnya. Akhirnya bisa saja kelak Bekasi bukan lagi sebagai daerah penyangga tetapi menjadi daerah batu loncatan bagi urbanisasi ke Jakarta."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Allisa Anintya Dewi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Norvin Dwiyasa
"Perkembangan teknologi informasi yang sangat massif telah membawa perubahan sosial dalam bentuk komunikasi antar individu maupun kelompok manusia melalui penggunaan media sosial. Perubahan tersebut telah menciptakan cara atau metode baru untuk memudahkan pengguna agar dapat menerima pesan dari pengirim. Istilah buzzer pada awalnya tercipta untuk membantu melakukan pemasaran suatu barang, produk, atau jasa. Namun dalam perkembangannya, buzzer telah menjadi sebuah fenomena yang dijadikan sebagai alat politik untuk melakukan manipulasi publik melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola dan strategi buzzer politik dalam operasi media sosial serta potensi ancaman yang ditimbulkan. Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemahaman keberadaan dan aktivitas buzzer politik terhadap stabilitas politk dan keamanan nasional.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi literatur, wawancara mendalam dengan informan, serta melakukan analisis framing dan propaganda terhadap konten-konten yang disebarkan oleh buzzer politik. Berdasarkan penelitian ini telah teridentifikasi pola, strategi, dan metode buzzer politik untuk menarik perhatian khalayak dengan menggunakan metode propaganda yang berpotensi menganggu stabilitas politik dan keamanan nasional

The development of information technology that is very massive has brought social changes in the form of communication between individuals and groups of people through the use of social media. The changes have created new ways or methods to make it easier for users to receive messages from senders. The term buzzer was originally coined to help do marketing of a good, product, or service. But in its development, the buzzer has become a phenomenon that has been used as a political tool to carry out public manipulation through social media. This study aims to analyze patterns and strategies of political buzzers in social media operations as well as the potential threats posed. Then, this research is expected to provide an overview of the understanding of the existence and activity of political buzzers towards political stability and national security.
This research was conducted using qualitative methods through literature studies, in-depth interviews with informants, as well as conducting framing and propaganda analysis of content spread by political buzzers. Based on this research, patterns, strategies, and methods of political buzzers have been identified to attract the attention of the public by using propaganda methods that have the potential to disrupt political stability and national security.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara
"Perkembangan teknologi dan materi telah dapat menggeser ide luhur manusia dalam bermukim berlandaskan konsep mikro dan makro kosmos. Selain itu, perkembangan pengetahuan & teknologi telah menggeser kondisi ideal bermukim menjadi lebih antroposentris-manusia, akal-pikiran & dunia material. Secara ekstrim pandangan yang mengandalkan materi atau uang telah mendorong manusia melampaui harkat hidupnya di alam semesta ini. Untuk maksud ini, manusia menggali sumber daya alam melampaui batas keseimbangan alam dan manusia itu sendiri. Dan bukan hanya sumber daya alam yang digalinya tetapi segala bentuk benda hasil proses produksi sudah digunakan manusia untuk mengangkat harkatnya.
Skripsi ini akan mengungkapkan fenomena yang akan terjadi akibat dari manusia yang hidup melampaui harkatnya, yaitu persoalan hiperrealitas, simulasi, yang keduanya berkembang dengan kurangnya kontrol diri kita terhadap hasrat yang kita miliki. Tentu saja pembahasan ini tidak terlepas dari pengaruh zaman, yaitu masa modern dan pasca-modern begitu juga dengan kapitalisme yang semakin berkembang disetiap masa. Secara khusus skripsi ini akan membahas akibat fenomena tersebut pada dunia perumahan di Indonesia, khususnya perumahan kota wisata.
Metode analisa yang digunakan adalah dengan mengungkap proses pesandian (proses pemberian makna oleh pengembang) dan pembongkaran sandi (makna yang diterima oleh pembeli) yang akan dibandingkan dengan teori terkait. Hal yang dapat diungkapkan pada skripsi ini diantaranya adalah nilai jual suatu bangunan yang telah dimasuki dengan aspek mimpi oleh pemgembang karena mimpi dinilai memiliki nilai jual lebih baik jika dibandingkan dengan kenyataan. Hal tersebut juga dibuktikan oleh pembeli yang dengan mudahnya dapat tertarik dengan iklan-iklan yang mengedepankan mimpi atau trend, sebenarnya pembeli akan kembali ke kebutuhan dasar yaitu keamanan. Kondisi anomali, yaitu pembeli yang mendesain ulang rumah yang telah dibelinya juga terlihat pada studi kasus ini.

The development of technology and materials is now able to shift mankind’s noble idea in dwelling based on micro and macro cosmos concept. Other than that, the development of science & technology has shifted the ideal condition of dwelling to be more human-anthropocentric, mind & the material world. To put it in an extreme way, the view that relies on material or money has encouraged mankind to go beyond his dignity in the universe. For this purpose, mankind has dug natural resources beyond the equilibrium point of nature and mankind himself. And not only natural resources, but he also dug all kinds of goods, which come as the result of the producing process, to lift up his dignity.
This thesis will reveal the phenomena which will happen as the excess of mankind who lives beyond his dignity, which is the problem of hyper-reality, simulation, both of which develop under the lack of our control towards our own desire. Of course this study cannot be separated from the effect of the age, which is the modern and post-modern era, and also the ever-developing capitalism in every era. Specifically, this thesis will discuss the affect of those phenomena in the housing world in Indonesia, especially the ‘tourism city’ housing.
The method of analysis is by revealing the coding process (the signifying process by the developer) and decoding process (the signified meaning by the buyer) which will be compared using related theory. This thesis can reveal, among others, the selling value of a building that has been intruded by the dream aspect by the developer, because dream is regarded as having better selling value compared to reality. This is proved by the buyer, who is easily attracted by advertisements that puts forward dream or trend, actually the buyer will go back to the basic need, which is security. Anomaly condition, which is buyer who redesigns the house they bought, is also seen in this case study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>