Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmaliana Marsil
"Dapur merupakan salah satu ruang yang keberadaannya menjadi suatu keharusan bagi setiap rumah tinggal, karena dapur berfungsi sebagai ruang untuk mengolah hingga menghasilkan makanan yang dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga dalam kehidupannya seharihari. Selain itu, dapur juga berperan sebagai area untuk bersosialisasi, baik yang terjadi antar anggota keluarga maupun dengan orangorang terdekat lainnya. Perkembangan zaman, khususnya yang terjadi pada saat ini, mempengaruhi gaya hidup yang dijalani masyarakatnya. Gaya hidup ini kemudian berpengaruh pada pandangan mereka akan kebutuhan dan ruang sebagai salah satu unsur pemenuh kebutuhan tersebut, termasuk juga kebutuhan akan dapur di dalamnya. Oleh karena itu, kini kita dapat melihat dapur yang berada di dalam rumah tinggal memiliki fungsi dan tata letak yang berbedabeda karena memang disesuaikan oleh gaya hidup yang dijalani oleh si penghuninya. Namun ternyata, gaya hidup bukanlah satusatunya faktor yang mempengaruhi kondisi dapur dalam rumah tinggal seseorang, masih ada faktor lainnya, yaitu latar belakang budaya dan faktor ekonomi yang juga turut mempengaruhi bagaiman kondisi dapur tersebut yang memang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari cara hidup yang ada di masyarakat.

Kitchen is one of the space whose existence becomes a must in a dwelling, it is because kitchen has the function as a space to process food that is needed by all members of the family in their daily life. Beside that, kitchen is also functioned as an area to socialize, both for the intern family and for the other closest families. The changing era influences life style of the people. This life style then influences their perception on their needs and space as one of the element to fulfill the needs, including the needs of kitchen. That is why, now we can see kitchens in dwelling having different function and lay out according to their dwellers' life style. In fact, life style is not the only factor influencing the condition of kitchen in one's dwelling, there are still other factors like cultural background and economic condition that influence the condition of the kitchen that can not be ignored from the societies' way of life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51610
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrah Syahadah
"Rumah tinggal dapat dimaknai sebagai usaha manusia dalam menata obyek-obyek di dalamnya. Penataan ini sebagai pemahaman dalam pemaknaan rumah tinggal oleh manusia sebagai respon terhadap masa lalu atau dari kehidupan sehari-hari. Keberadaan obyek-obyek masa lalu dapat menggambarkan rumah tinggal dalam mempertahankan dan menyampaikan memori, dilihat dari pemaknaan dan pengaturan obyek berdasarkan penempatan dan posisi di dalam fungsi ruang saat ini.
Obyek-obyek masa lalu yang berada di dalam rumah tinggal saat ini menjelaskan adanya kebutuhan yang berkembang dan menyesuaikan kebutuhan saat ini. Sehingga peran rumah tinggal sebagai wadah memori terbentuk dan berkembang dari kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, adanya campur tangan penghuni lain yang berperan sebagai penghuni sementara di dalam rumah tinggal memiliki keinginan dan pandangan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga kemungkinan terjadinya penumpukan obyek-obyek masa lalu akibat peran yang tergantikan dengan obyek-obyek baru.

Home can be considered as organize the objects in the home space. This study questions whether the meaning of the home is an idealization of the past, or something emerged from everyday life. The presence of objects from the past illustrates a home as a place for maintaining and conveying memories, viewed by the meaning and arrangement of objects based on their placement and position in their new spatial function.
The objects inside present home space describes a current need in the former spatial function which has developed and adapted to the current needs of the present spatial function. It is clear that the home as a place of memory is formed and developed from everyday life. On the other hand there are interventions from other person in the house who have different desires and views for fufilling their needs, which leads to the stacking up of objects from the past due to the replacement of their role by the new objects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43280
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mas Dian
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1996
133.333 MAS l II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Fauzy
"ABSTRAK
Studi ini dipandang penting dan memiliki tingkat urgensi untuk dapat dilakukan telaah mendalam, dimana kajian tentang tektonika yang bernuansa akulturasi arsitektur masih jarang dilakukan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejauh mana wujud tektonika dan ragam akulturasi arsitektur pada rumah tinggal di Sendangharjo, Tuban. Kasus studi ini merupakan rumah tinggal masyarakat Jawa yang dipengaruhi oleh nilai budaya dan arsitektur etnis Kolonial Belanda yang masuk sejak abad ke 16. Studi tektonika dan ragam akulturasi arsitektur menjadi penting untuk ditelaah lebih lanjut, berdasarkan fenomena dan perkembangan arsitektur pesisir dewasa ini yang berkembang tanpa mempertimbangkan kaidah tektonika dan ragam akulturasi arsitekturnya, yang lambat laun akan menghilangkan ciri dan identitas lokal. Metoda yang digunakan dalam studi ini adalah tektonika, ordering principle, archetype dan relasi fungsi, bentuk dan makna (f, b, m) yang digunakan untuk mengungkap fenomena arsitektur pesisir tersebut. Penelusuran dilakukan melalui deskriptif, analitik dan interpretatif, sehingga penelusuran kasus studi ini dapat dilakukan secara integral, komprehensif dan mendalam. Hasil studi ini menunjukkan bahwa arsitektur rumah tinggal di Sendangharjo Tuban memiliki wujud tektonika dan ragam akulturasi arsitektur yang unsur-unsur bentuk pelingkupnya mengekspresikan wujud ciri dan identitas sebagai arsitektur pesisir."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Raditya
"Jumlah pengguna internet di lndonesia semakin lama semakin bertambah. Hingga bulan April 1999 jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 617.000 orang (Bisnis Indonesia, 29 Juni 1999). Para pengguna Internet tersebut dapat dipandang sebagai suatu pasar yang potensial. Penulis melihat ini sebagai peluang bisnis yang sangat bagus, tetapi sayangnya belum pernah diteliti di Indonesia. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tentang segmentasi di Internet, dalam hal ini segmentasi internet di Indonesia.
Segmentasi di Internet memang sulit untuk dilakukan. Pada pasar tradisional, yang dibatasi geografi, atau demografi, segmen pasarnya jeIas. Segmen-segmen pasar tersebut dapat diteliti, diamati dan dikenali karakteristiknya. Hal seperti itu tidak dapat dilakukan dengan mudah di Internet. Kita dapat menghitung berapa jumlah orang yang mengunjungi homepage kita, namun kita tidak dapat mengetahui siapa mereka. Dengan mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi ini, maka penulis akan mencoba meneliti segmentasi di Internet dengan cara melihat gaya hidup dari pengguna internet itu sendiri.
Dalam pemasaran, segmentasi gaya hidup dipakai karena dipercaya memberi gambaran yang Iebih utuh dan lebih kaya tentang berbagai kelompok dalam populasi dibandingkan bila hanya menggunakan data demografis saia. Ini dikarenakan data demografis saja tidak cukup untuk menjawab pertanyaan ini.
Subyek yang dipilih dalam skripsi ini adalah mahasiswa. Dipilihnya mahasiswa diasumsikan bahwa sebagian besar pengguna Internet di Indonesia adalah para mahasiswa. Mereka sering menggunakan lnternet untuk mencari bahan untuk tugas-tugas kuliah, jurnal, maupun untuk sekedar ngobrol (chatting).
Adapun pendekatan gaya hidup yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah pendekatan khusus, karena penelitian terdahulu yang terlalu umum. Langkah pertama adaiah dengan cara melakukan wawancara dengan 9 pengguna lnternet yang terdiri dari pengguna yang pemakaian lnternetnya sangat minim hingga heavy user dan yang kedua adalah dengan memodifikasi kuesioner iVALS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pengguna lnternet dapat dikelompokkan ke dalam 6 segmen. Masing-masing tipe gaya hidup ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tetapi karakteristik tersebut tidak seluruhnya berbeda, karena pada aspek-aspek gaya hidup tertentu ada persamaan karakteristik yang mereka miliki.
Untuk penelitian berikutnya studi gaya hidup akan jauh lebih baik apabila diiringi dengan metode kualitatif (wawancara) secara mendalam terhadap beberapa subyek yang mewakili masing-masing segmentasi untuk melihat kesahihan segmentasi. Saran yang kedua adalah dengan melakukan teknik discriminant analysis. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan validasi silang untuk mengecek kestabilan sistem tipologi dan juga bila sistem tipologi terbukti baik, kuesioner gaya hidup yang digunakan bisa diberikan untuk pasar atau produk yang berbeda (Susianto, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Narotama
"Internet adalah suatu jaringan global raksasa yang berasal dari jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang merupakan media baru dalam dunia pemasaran dan berpotensi untuk mengubah cara suatu perusahaan berkomunikasi dengan konsumennya. (Hoffman dan Novak, 1995). Penerapan strategi komunikasi melalui Internet memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media tradisional pada umumnya, baik bagi pelaku bisnis maupun bagi para konsumen. Saat ini popularitas Internet, sebagai alat bantu bisnis pada umumnya dan sebagai media komunikasi dan periklanan pada khususnya, semakin meningkat. Hal ini disebabkan prospek perkembangannya yang baik di masa depan, data demografiknya yang menarik, serta potensinya sebagai sarana yang efisien untuk periklanan, pemasaran dan bahkan distribusi langsung barang tertentu serta jasa informasi.
Praktisi di bidang pemasaran menyadari bahwa pengguna Internet merupakan target konsumen yang potensial bagi barang atau jasa yang mereka tawarkan. Jumlah pengguna Internet saat ini sangat besar dan sudah tersebar ke berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas pada kalangan perkomputeran saja, tetapi juga kalangan bisnis, pendidikan, bahkan rumah tangga.
Kesuksesan dalam menggunakan Internet sebagai media pemasaran tentu saja membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam. Internet sebagai media permasaran memiliki lingkungan yang berbeda dengan media tradisional. Strategi pemasaran melalui Internet - termasuk periklanan, sarana distribusi, pricing, pengembangan produk - berbeda dengan strategi pemasaran dengan media lain pada umumnya (Belch dan Belch, 1998). Agar strategi pemasaran sukses, suatu perusahaan harus dapat mengenali konsumennya dengan baik serta dapat memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh mereka. Para pelaku bisnis cenderung untuk mengidentifikasi kalangan konsumen yang luas dengan kebutuhan yang sama dan akan memunculkan respon yang sama. Proses pengidentifikasian yang disebut segmentasi pasar ini pada hakekatnya adalah membagi konsumen yang ada kedalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan yang sama dan akan memunculkan respon yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu, misalnya iklan (Belch dan Belch, 1998).
Salah satu metode segmentasi yang umumnya digunakan adalah psychographic segmentation, dimana konsumen dibagi kedalam kelompok-kelompok berdasarkan kepribadian dan/atau berdasarkan gaya hidup sehan-han. Penentuan gaya hidup biasanya dilakukan berdasarkan atas analisa terhadap aktivitas, minat dan opini dari konsumen. Gaya hidup ini kemudian dikorelasikan dengan produk, merek, dan/atau penggunaan media.
Pendekatan segmentasi berdasarkan gaya hidup tidak hanya dihubungkan dengan gaya hidup yang didapat dari analisa mengenai aktivitas, minat dan opini saja, tapi juga dihubungkan dengan nilai-nilai (values) yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri. Pengertian mengenai nilai-nilai dari konsumen menjadi penting karena nilai yang dianut oleh konsumen sangat mempengaruhi tingkah laku konsumen.
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai gaya hidup dan sistem nilai pada pengguna Internet di daerah Jabotabek, yang diharapkan hasilnya dapat memberikan informasi dan masukkan bagi praktisi di bidang produksi, pemasaran, periklanan, tentang gambaran gaya hidup dan sistem nilai pengguna Internet di Indonesia untuk membuat strategi pemasaran yang tepat untuk kelompok konsumen pengguna Internet ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik yang digunakan adalah teknik kuesioner. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada 408 subyek yang semuanya merupakan pengguna Internet yang berdomisili di daerah Jabotabek.
Hasil dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran enam profil gaya hidup dan dari pengguna Internet di daerah Jabotabek, serta gambaran nilai dari keenam profil gaya hidup tersebut. Enam gaya hidup yang dihasilkan adaiah gaya gidup ‘Sibuk’ dengan proporsi 11,5% dari seluruh subyek; gaya hidup ‘Tak Acuh’ dengan proporsi sebesar 19,2%; gaya hidup ‘Eksekutif dengan proporsi sebesar 13,9%; gaya hidup ‘Percaya Diri’ dengan proporsi sebesar 19,2%; gaya hidup ‘Soliter’ dengan proporsi sebesar 20,8%; dan yang terakhir adalah gaya hidup ‘Praktis’ dengan proporsei sebesar 15,4% dari seluruh subyek.
Gambaran nilai-nilai yang dipentingkan dan yang tidak dipentingkan dari setiap profil gaya hidup tersebut pada umumnya tidak jauh berbeda, Beberapa nilai pada domain tertentu muncul pada setiap profil gaya hidup dengan urutan kepentingan yang berbedabeda. Setiap profil gaya hidup umumnya mementingkan nilai-nilai yang berada pada domain kebajikan dan keamanan, sedangkan nilai-nilai yang berada pada domain kekuasaan dan tradisi tidak dipentingkan.
Saran untuk penelitian lanjutan adalah penggunaan teknik pengolahan data yang lebih dalam selain analisa klaster, seperti higher order factor analysis atau multiple discriminant agar didapatkan hasil yang saling melengkapi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diandra Pandu Saginatari
"Skripsi ini membahas mengenai pemisahan dan penggunaan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Pemisahan kedua dapur ini dianalisis dengan teori pemisahan zona depan dan zona belakang. Dalam pemisahan zona depan dan zona belakang terdapat lima aspek yang mempengaruhi, yaitu: peletakan, kegiatan, pelaku kegiatan, publik/privat, dan bersih/kotor.
Dari hasil analisis, beberapa aspek pemisahan zona depan dan zona belakang, seperti: peletakan, publik/privat, dan bersih/kotor, menjadi aspek pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam keseharian. Namun, pemisahan berdasarkan aspek kegiatan dan pelaku kegiatan yang ada pada pemisahan zona depan dan zona belakang tidak sama dengan pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan ada aspek lain yang terungkap dari pengamatan penggunaan kedua dapur ini dalam keseharian. Temuan skripsi ini menunjukan pentingnya pemahaman terhadap pemisahan ruang domestik dalam keseharian.

This study discusses the separation and the use of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. The separation of both kitchens are analyzed based on the separation of back/front area theory. There are five aspects that influence the separation of back/front area. They are: the location, the activity, the subject, public/private, and clean/dirty.
From the analysis, some aspects, such as: the location, public/private, and clean/dirty, become aspects from the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. However, separation aspects of the activity and the subject in back/front area are different from what happen in the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. There are other aspects revealed in the use of both kitchens in everyday life.This study shows the importance of understanding the separation in domestic space in everyday life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ikhsan Bouty
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1987
728 IKH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>