Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Insan Adiyatma
"Proses Electroless Plating partikel Al2O3 dengan larutan elektrolit (HNO3+Al+Mg) dapat meningkatkan wettability dari Al2O3 dengan membentuk fasa spinel (MgAl2O4). Pada penelitian ini dilakukan variasi penambahan magnesium dengan konsentrasi 0.002 mol, 0.004 mol, 0.006 mol, 0,008 mol, dan 0.012 mol dengan konsentrasi aluminum tetap 0.018 mol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan magnesium dengan konsentrasi 0,004 mol pada larutan electroless plating menghasilkan lapisan spinel tipis pada permukaan partikel Al2O3 secara merata. Al2O3 hasil proses electroless plating dijadikan bahan penguat untuk membuat Aluminum Matrix Composite (AMC) dengan volum fraksi 22,5%.

Electroless plating process of Al2O3 particles with electrolyte solution (HNO3+Al+Mg) could improve the wettability of the Al2O3 to form the spinel (MgAl2O4) phase. In this research, the addition of magnesium to the variation of concentration was 0.002 mol, 0.004 mol, 0.006 mol, 0.008 mol, and 0.012 mol with a fixed concentration of 0.018 mol of aluminum.
It was shown that the addition of 0.004 mol of magnesium concentration in the electroless plating solution produce a thin layer of spinel on the surface of Al2O3 particles evenly. The Al2O3 plated, used as a reinforcement material for Aluminum Matrix Composite (AMC) with the volume fraction of 22.5%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51656
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syukron Lutfi
"Proses pelapisan pada permukaan keramik SiC dengan oksida logam (ion Mg dan Al) dengan metode elctroless coating di dalam larutan HNO3 dapat meningkatkan kemampubasahan dari SiC, seiiring dengan terbentuknya fasa spinel MgAl2O4 ataupun SiO2 pada permukaan SiC yang dapat mempromosi fasa spinel pada saat oksidasi. Dengan meningkatnya kemampubasahan dari partikel SiC maka kedepannya partikel ini bisa dilakukan pembuatan material Metal Matrix Composites (MMCs). Variabel yang diberikan adalah dengan memvariasikan %berat Mg yaitu 0.05, 0.1, 0.15, 0.2, 0.3 gr dengan %berat Al tetap yaitu 0.5 gr. Hasil pengujian EDX menunjukan adanya sebaran Mg dan Al pada permukaan SiC. Pengujian X-RD didapatkan hasil pada variable Mg 0.1 gr, intensitas terbentuknya lapisan spinel paling besar diantara semua variable %berat Mg, yaitu MgAl2O4 pada sudut 2?: 34.82 dan fasa SiO2 pada 59.94. Lapisan spinel ini terdistribusi merata dan memberikan karakteristik yang baik. Sebagai gambaran dari hasil TEM, terdapat lapisan pada permukaan SiC dengan ketebalan yang tipis dan merata yang menyelimuti permukaan SiC dengan ketebalan sebesar 27.3-123 nm. Lapisan tersebut dari hasil X-RD menunjukkan terbentuknya lapisan SiO2, dan MgAl2O4.

The process of coating on the surface of SiC ceramics with metal oxide (Mg and Al ions) with the method of elctroless coating in HNO3 solution can increase wettability of SiC, accordance with the formation of spinel phase MgAl2O4 or SiO2 on SiC surface that can promote spinel phase during oxidation. This increase could ease the process of manufacture of Metal Matrix Composites (MMCs) materials. Variable is given by varying the weight% of Mg is 0.05, 0.1, 0.15, 0.2, 0.3gr with weight% of 0.5 grams of Al fixed. EDX testing showed the existence of Mg and Al particles dispersed on the surface of SiC. X-RD testing showed the highest intensity of spinel phase with variable wt% Mg 0.1gr among all variables. Spinel phase formed at 2? angle: 34.82 and SiO2 phase at 59.94. Spinel layer is distributed evenly and gives good characteristics. As an illustration of the results of TEM testing, there is a layer on the surface of SiC with a thickness of the thin and evenly covering the surface of SiC with a thickness of 27.3-123 nm. These layers are from X-RD results showed the formation of SiO2 layer, and MgAl2O4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51654
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryansyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quintanto Sambodo
"Ban pneumatic (pneumatic fire) saat ini tampil dalam berbagai fungsi yang sangat esensial pada operasi hampir seluruh transportasi yang ada di dunia. Secara umum ban diklasifikasikan melipuli ban mobil, truk, Offroad, ban kendaraan pertanian, ban pesawat lerbang dan ban mobil balap yang memiliki hmgsi-fungsi yang spesifik. Fungsi-fungsi tersebut secara umum sebagai pendukung pada penahan beban kendaraan, memenuhi kenyamanan dalam berkendara yang berdayatahan, baik dalam kondisi permukaan jalan mya yang kering, basah atau bersalju sekalipun, merendahkan kebisingan dari kendaraan pada jalan raya dengan vibrasi tertentu, menjaga kestabilan dimensi serta yang terpenting pula bagi pemakai ban adalah memenuhi massa pakai yang lama dari segi ekonomi.
Di antara komponen pendukung ban, terdapat bagian yang juga memiliki peran penting yaitu keberadaan bead wire yang terletak pada fire head. Salah satu fungsi atau pemenuhan kebutuhan bagi sualu bead wire selain harus memiliki mechanical properries yang baik, juga harus memiliki piczring properties yang baik pula. dimana bend wire dilapis dengan lapisan bronze (Cu + Sn) yang difungsikan untuk meningkatkan sifat adhesi antara kawat dengan karet. Muara dari semua ini adalah bahwa adhesi antara bead wire dengan rubber layer bergantung dari kualilas pickling (ilepennfv on the plating qnriiiiv) dan kehomogenan pluiing (hornngeneous plming). Lebih khusus lagi tixngsi Sn sebagai pemadu pada lapisan bronze perlu untuk diketahui dan ditelili, sehingga kehadiran Sn dalam pialing tersebut memiliki peran yang signifikan baik sebagai pemadu Cu secara khusus maupun sebagai peningkat kekuatan sifat adhesi yang ditimbulkan.
Pada penelitian ini menggunakan material logam kawat jenis high carbon sreel wire 0-67 %, dengan proses pickling dan cleaningnya menggunakan larutan asam sulfat 300 gram per liter (gpl), sedangkan pada larutan bronzing mcnggunakan CUSO4 dan SnSO4 serta H3804 masing-masing 18 gpl, 0,7 gp! dan 35 gpl. Nilai pull our yang optimum sebagai parameter sifat adhesi diperoleh dengan nilai 79,725 kg/1,5 cm dengan penambahan Sn 25 gram dan kecepatan proses yang dipergunakan 210 m/mcnit pada bath electroiess bronze yang bervolume l500 liter. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Sugianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Khusnul Mustakim
"Ban merupakan bagian terpenting dalam industri otomotif. Dalam struktur ban terdapat suatu kawat yang mempunyai tujuan untuk memperkuat fire bead ban, yang dapat mempengaruhi ban tersebut dalam segi keamanan, kekuatan serta keawetannya pada saat digunakan. Untuk meningkatkan kekuatan dari kawat tersebut dilihat dari penggunaannya, salah satu proses itu adalah dengan cara melapisinya dengan perunggu (bronze/Cu-Sn). Dengan memberikan Iapisan perungu tersebut pada permukaan kawat, akan dihasilkan kemampuan adhesi yang meningkat antara kawat tadi dengan ban tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kecepatan proses pelapisan dengan metode electroless bronze plating dapat mempengaruhi sifat adhesi antara kawat dengan ban dengan menggunakan bahan-bahan seperti H2504 sebagai media pickling dan rinsing, air sebagai media rinsing dan C nS0,¢ serta SnSO4 (masing-masing dalam bentuk garam hidrainya) sebagai media pelapis pada proses electroless tersebut. Penelitian dilakukan dengan memvariasika kecepatan proses electroless secara keseluruhan mulai dari 90, 120, 150, 180, 210 dan 230 meter/menit.
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa kekuatan adhesi yang maksimum (67, 5 4 kg/5cm) didapalkan pada saat kecepatan dari proses sebesar 120 m/menit dan sifat adhesi minimum (61,256 kg/5cm) didapatkan pada kecepatan 230 m/menit.
Dari hasil tersebut dapat dilihat dari kecenderungan bila proses yang dilakukan terlalu cepat, akan dihasilkan sifat adhesi yang menurun yang dapat disebabkan karena persiapan nninlc permukaan yang akan dilapis terlalu cepat (kurang bersih) dan juga akan menghasilkan lapisan yang sangat tipis pada saat setelah proses eieciroless bronze. Keadaan ini juga berlaku untuk kecepatan proses yang terlalu rendah, yang disebabkan karena..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deliana Ramdaniawati
"[Komposit bermatriks aluminium dengan penguat partikel Al2O3 berukuran nano umum digunakan untuk aplikasi dengan performa yang tinggi karena aluminium memiliki sifat ringan dan Al2O3 memiliki performa yang baik pada suhu tinggi. Pada penelitian ini, penambahan Al2O3 dengan fraksi volum 0,2%, 0,5%, 0,7%, 1,0%, and 1,2% dilakukan untuk menentukan titik optimum dari kelima komposisi. Magnesium sebanyak 10 wt.% ditambahkan sebagai wetting agent. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan optimum dicapai dengan penambahan fraksi volum nano-Al2O3 sebanyak 0,2% dengan 200,84 MPa dan keuletan yang baik, didukung dengan rendahnya porositas, rendahnya aglomerasi, dan pembentukan dimple pada permukaan patah.

Aluminium Matrix Composites (AMCs) reinforced with nano-sized Al2O3 particles are widely used for high performance application because aluminium has light weight and alumina has good performance at high temperature. In this study, the percentage of nano-sized Al2O3 with volume fraction 0.2%, 0.5%, 0.7%, 1.0%, and 1.2% are performed to determine the optimum point of the fifth variation. Magnesium with 10 wt.% are added as a wetting agent. The result showed the optimum strength was reached by 0.2 %Vf nano-Al2O3 reinforced composite with 200.84 MPa and enough ductility, supported by evidence low porosity, low agglomeration, and dimples formation on SEM image.
, Aluminium Matrix Composites (AMCs) reinforced with nano-sized Al2O3 particles are widely used for high performance application because aluminium has light weight and alumina has good performance at high temperature. In this study, the percentage of nano-sized Al2O3 with volume fraction 0.2%, 0.5%, 0.7%, 1.0%, and 1.2% are performed to determine the optimum point of the fifth variation. Magnesium with 10 wt.% are added as a wetting agent. The result showed the optimum strength was reached by 0.2 %Vf nano-Al2O3 reinforced composite with 200.84 MPa and enough ductility, supported by evidence low porosity, low agglomeration, and dimples formation on SEM image.
]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik
"Perkembangan teknologi material baru untuk mengkombinasikan sifat-sifat yung dapat mengungguli material penyusunnya selalu menjadi tantm1gan bagi drmia indusrri. Kendala yang dihadapi adalah mendesain proses dan sifat yang mampu untuk diaplikasikan secar·a ekonomis sesuai dengan spesijikasi yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut. maka sedaug dikembangkan Komposit Matrik Alumuniu.m proses PRIMEX yaug mampu menggungguli sifat-.sifat material du.samya. Pada peirelitian ini dilakuktm percobaan melalui teknik infiltrasi tanpa tekanan {PRIMEX) tJengan bcmtua11 gas nitrogen. Logam yang digunakan sebagai 11tatrik odalah alumunium dan strukfw· penguat {50% fmksi volume) adalah alumina (A/zOJ) dalam bemuk serbuk. Seda11gf.xm Mg yang ditambahkan berfungsi sebagai unsur aktifator antarmuka antara stroktur pen.guat dan matrik.s yaug dibatasi pada kandrmgan 4 sampai 12 % ber.:.t Temperatur dibuat konstan yaitu JOOflC dengan waktu tahan 10 jam. Pengujian yang dilakukan adalah deusitas, porositas. kedalaman infiltrasi, ketahanau aus dan kekerasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panny Ricky
"Komposit Matrik Logam dengan penguat partikel banyak diterapkan pada bidang keteknikan dikarenakan memiliki sifat yang baik seperti kekuatan tinggi, kekerasan tinggi, sifat tahan aus, koefisien ekspansi panas rendah dan harga bersaing. Jenis paduan yang banyak digunakan di industri paduan aluminium-tembaga (AlCu) yang bila di kombinasikan dengan alumina dari jenis keramik yang kuat dan keras akan membentuk suatu material baru berupa komposit matrik logam. Salah satu metode pembuatan komposit yang sekarang banyak dikembangkan adalah metode pembentukan semisolid. Thixoforming adalah proses pembentukan material dalam kondisi semisolid dengan pemanasan ulang ingot yang berstruktur mikro globular.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dengan proses thixoforming pada matrik paduan Al5Cu serta penguat berupa 5, 10, 15 dan 20 % Vf partikel Al2O3. Penambahan 4 % magnesium pada komposit dilakukan untuk meningkatkan sifat wetting partikel Al2O3. Karakterisasi komposit matrik logam Al5Cu/Al2O3 dilakukan dengan pengujian mekanik (uji kekerasan dan keausan), pengujian metalografi, SEM/EDS dan XRF.
Hasil pengujian menunjukkan foto SEM memperlihatkan penyebaran partikel alumina tersebar merata pada matrik. Komposit hasil thixoforming mengalami peningkatkan sifat mekanis (kekerasan dan keausan) dengan penambahan fraksi volume penguat partikel Al2O3.

Metal Matrix Composite with reinforced particles have been applied mostly in engineering materials due to the high strength, high hardness, high wear resistance, low heat coeffisien expansion and competitive prices. The most types of MMC alloying used for industrial components is aluminum-copper Alloys (AlCu). When this alloying is combined with ceramic alumina (Al2O3) can be produced the new materials of MMC. One of the recent develoved manufacturing method for MMC is used by semisolid forming method. Thixoforming is one of semi-solid forming process by reheating the ingots of MMC and continued by forged them into the parts.
The research is focused on manufacturing of metal matrix composite by thixoforming process using the alloying matrix of Al5Cu with the addition of particle reinforcement of 5, 10,15 and 20 % volume fraction (vf) of Al2O3. The wetting agent of Al2O3 particles is used by the addition of 4 % of magnesium. The characterization of MMC was carried out by mechanical tests (hardness and wear resistance), and by Metallographic tests (microstructure) and also using SEM/EDS to characterize the microstructure of both matrix and reinforcement of MMC.
The results show that MMC manufactured by Thixoforming process have increased mechanical properties (hardness and wear resistance) by increasing the volume fraction of Al2O3. However, the bulk density of MMC is dereased by increasing the the volume fraction of Al2O3. The SEM photographs shows that the alumina particles are randomly distributed into the MMC matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51646
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>