Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Junaidi
"Dalam skripsi ini menjelaskan tentang suatu transistor yang berfungsi sebagai saklar untuk membentuk suatu gelombang sinusoidal dengan mengatur lebar pulsa pada PWM (Pulse Width Modulation) yang dihasilkan dari pemrograman pada mikrokontroler. Dalam skripsi ini transistor yang digunakan memiliki karakteristik yang fastswitching dengan tegangan yang tinggi. Sehingga sebelum masukan transistor diperlukan suatu rangkaian kontrol antara transistor dan keluar dari mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega 8535.

This thesis describes a transistor which functions as a switch to form a sinusoidal wave by adjusting the pulse width in PWM (Pulse Width Modulation) generated from the microcontroller programming. In this paper a transistor that is used have characteristics fastswitching with a high voltage. So before entering the transistor needs a control circuit between the transistor and the output of the microcontroller. Atmega microcontroller used is 8535.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51310
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet M.B
"Teknologi masa kini berkembang sangat pesat, transmisi telekomunikasi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan, bahwa sistem digital lebih tahan terhadap gangguan derau karena threshold logika 0 dan 1 sangat kontras.
Modulasi PSK merupakan salah satu modulasi yang sering dipakai. Oleh karena itu, kebutuhan akan alat pelatihan untuk telekomunikasi khususnya modulator PSK dan pelatihan untuk bidang kendali (khususnya generator PWM) menjadi penting. Dalam tesis ini dilakukan rancang bangun perangkat untuk pelatihan mekonstruksi 8-PSK dan PWM untuk mudah dipahami.
Pada penelitian ini dirancang generator 8-PSK untuk memudahkan mempelajari modulasi QPSK, maupun BPSK. Pada perancangan diawali dengan perancangan sinus yang disintesis dari PWM, selanjutnya sinyal PWM difilter LPF, digeser fasanya, kemudian di switch menurut informasi yang dikirimkan. Untuk memudahkan pemrograman 8-PSK digunakan Mikrokontroler.
Pada tesis ini hal yang ingin dicapai adalah generator sinus dengan metode PWM dan generator 8-PSK didukung oleh hardware dan software. Hal penting yang dihasilkan dari penelitian ini adalah pembentukan pola pikir yang terstruktur, konstruktif, dan analisis untuk melakukan suatu rancang bangun hardware dan software, yang dimulai dari pemahaman literatur, ilustrasi, simulasi dan dilanjutkan dengan konstruksi.

Recent technology developed rapidly, telecommunication transmition using analog prior, now change to digital. One of reason, digital system has noise immune because threshold between 0 and 1 is very contrast.
Phase Shift Keying Modulation is one of modulation that common used, therefore requirement training moduls for telecommunication especially PSK modulator dan training in control field (especially PWM generator) become necessary. In this thesis are designed training device to construct 8-PSK and PWM in order easily understood.
In this research 8-PSK generator is made to facilitated studying QPSK and BPSK modulation. The design start by design sine from PWM, then filtering, shifting the phase and switching according the information. In order to facilitated 8-PSK programming is used microcontroller.
The aims of this research is sine generator (using pwm method) and 8-PSK modulator. The important thing resulted from this research are forming structured and constructured thinking to design hardware and software, which start from understanding literature, ilustrating, simulating and continued with constucting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26702
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abe Dharmawan
"Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan sistem penggerak listrik yang efisien, kecepatan dan torsi yang tinggi, dan perawatan yang murah semakin meningkat. Akan tetapi motor yang sering digunakan saat ini yakni motor induksi dan motor DC belum mampu memenuhi kebutuhan akan hal tersebut. Oleh karena itu digunakan motor BLDC untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Motor BLDC merupakan suatu motor synchronous 3 fasa. Motor ini disebut dengan BLDC karena pada dasarnya BLDC menggunakan tegangan DC sebagai sumbernya. Hanya saja tegangan ini dikonversi menjadi tegangan AC 3 fasa dengan menggunakan inverter atau driver 3 fasa. Terdapat 2 metode untuk mengendalikan inverter atau driver yakni metode six-step dan metode PWM sinusoidal. Pada motor BLDC komersial, metode six-step sering banyak digunakan karena sederhana dan mudah diimplementasikan. Akan tetapi metode six-step memiliki arus rms yang lebih tinggi dan cenderung lebih bising dibandingkan dengan metode sinusoidal. Untuk menanggulangi kelemahan metode six-step digunakan metode PWM sinusoidal. Untuk menunjang proses komutasi elektrik pada pengendalian motor BLDC sehingga diperoleh kecepatan dan torsi yang konstan, digunakan sensor hall. Fokus skripsi ini adalah membahas implementasi pengendalian BLDC motor dengan PWM sinusoidal dengan menggunakan AVR ATMega16 dan sensor hall sebagai alat deteksi untuk mengubah komutasi dari pengendali. Dalam skripsi ini pengendali akan dikhususkan untuk mengendalikan frekuensi PWM sinusoidal guna mengendalikan kecepatan baik dalam kondisi tanpa beban dan dengan beban.

Along with industry development, the needs of electric motor that have high efficiency, speed, and torque, and inexpensive treatment is increasing. However, the motor that now is often used, such as induction motor and DC motor, failed to meet the needs. Therefore, BLDC motor is used to overcome the needs of efficiency, speed, torque, and the treatment cost. BLDC motor is a 3 phase synchronous motor. It's called BLDC because BLDC uses DC source but it's inverted to 3 phase AC using 3 phase motor drive or inverter. There are two methods in controlling BLDC motor. They are six-step method and PWM sinusoidal method. Six-step method is a method that is used widely in commercial BLDC motor. It's because it easy to be implemented and the algorithm is simple. However this method produce rms current higher and more noisy than PWM sinusoidal method. So to overcome this weakness, the PWM sinusoidal method is used. To support the commutation process in BLDC motor so the constant speed and torque can be obtained, sensor hall is used. The focus in this final project is to implement PWM sinusoidal method to control BLDC motor using microcontroller ATmega16 and hall sensor as detection device in changing commutation mode. In this final project the control will be made for controlling speed using frequency of sinusoid PWM with and without load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51396
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Edi Wijaya
"Keadaan transien dart arus dan tegangan pada PWM inverter I(D full-bridge transistor bipolar dihasilkan oleh operasi transistor bipolar saat komutasi turn-on dan turn-off. Komutasi turn-on transistor bipolar dtikuti oleh arus lebih, sedangkan pada komutasi tum-off dikuti oleh tegangan lebih. Arus lebih dan tegangan lebih yang ter adt akan menyebabkan daya dissipasi pada transistor bipolar. Daya dissipasi kemudian akan menyebabkan stress pada transistor bipolar sehingga dapat merusak transistor bipolar dan komponen lainya. Untuk mengurangi daya dissipasi, maka aplikasi PWM inverter 1(D full-bridge transistor bipolar digunakan rangkatan snubber untuk mendapatkan operasi yang aman dan andal bagi transistor bipolar. Rangkaian snubber terdiri dart dioda dan elemen pasif seperti resistor, induktor dan kapasitor. Fungsi dari rangkaian snubber ini adalah untuk mengurangi arus lebih dan tegangan lebih pada transistor bipolar sehingga daya dissipasi dapat dikurangi. Pemilihan elemen rangkaian snubber (resistor, induktor dan kapasitor) adalah berdasarkan kompromi antara tingkat pengurangan arus lebih dan tegangan lebih yang diinginkan terhadap daya dissipasi yang akan dihasilkan transistor bipolar. Karakteristik konfigurasi rangkaian snubber yang akan digunakan pada PWM inverter i(D full-bridge transistor bipolar dibahas berdasarkan rangkaian ekivalen dalam komutasi tum-on dan turn-off transistor bipolar. Rangkaian ekivalen ini kemudian dianalisa, sehingga dapat memperki rakan semua arcs dan tegangan yang ada dalam komutasi turn-on dan turn-on."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Widodo
"Seiring dengan berkembangnya perangkat-perangkat portabel dan perangkat solarcell, sehingga dibutuhkan suatu perangkat inverter yang mempunyai efisiensi yang tinggi agar daya yang terbuang dapat diminimalisir. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi inverter adalah dengan menggunakan saklar semikonduktor yang baik sehingga rugi-rugi akibat pesaklaran dapat diminimalisir.
Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT) merupakan perangkat switching mempunyai kecepatan switcing yang tinggi, serta impedansi masukan yang tinggi sehingga tidak membebani rangkaian pengendalinya, selain itu impedansi IGBT pada saat ON juga kecil. Sehingga IGBT cocok dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan ampere, tanpa terjadi kerugian daya yang cukup berarti.
Pengendalian saklar dalam inverter dapat dilakukan dengan metode Natural PWM (Sinusoidal PWM). Keuntungan metode ini yaitu sederhana serta fleksibel artinya amplitudo dan frekuensi-nya keluaran dapat diatur serta rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran. Mikrokontroler AT90PWM3 merupakan salah satu mikrokontroler yang dapat membangkitkan 3 buah SPWM sekaligus sehingga cocok untuk aplikasi pengendali saklar pada inverter 3 fasa.
Salah satu jenis inverter yaitu inverter PWM (Pulse Width Modulation) 3 fasa. Keuntungan operasi inverter PWM yaitu rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran jika dibandingkan dengan jenis inverter lainnya. Metode natural PWM dapat digunakan untuk membangkitkan sinusoidal PWM yang dibutuhkan untuk operasi inverter PWM. Dengan menggunakan IGBT sebagai saklar semikonduktor dalam inverter PWM diharapkan akan memperbesar efisiensi inverter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Andika
"Seiring dengan cepatnya kemajuan teknologi dalam industri elektronik, muncul banyak produk baru yang semakin kecil. Kondisi ini menimbulkan tantangan baru, yaitu kebutuhan akan sistem pendinginan berdimensi kecil dan hemat energi namun memiliki efisiensi termal yang tinggi, dimana jet sintetik dengan input massa nol dan output momentum tidak nol hadir sebagai sistem pendingin yang menjanjikan. Penelitian ini membahas karakteristik perpindahan panas oleh jet sintetik bertipe aliran silang dan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap komputasi dan eksperimental. Tahap eksperimental dilakukan menggunakan function generator untuk menggerakkan membran dua buah membran dengan mengirimkan variasi fungsi sinusoidal dan segiempat dengan frekuensi osilasi sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hz untuk melihat karakteristik perpindahan panas konvektif pada heat sink. Tahap komputasi dilakukan menggunakan software CFD Fluent dengan model turbulensi k-ω SST dengan tipe meshing Tet/Hybrid Tgrid untuk melihat distribusi aliran dari jet sintetik aliran silang. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh gelombang dan frekuensi getaran membran terhadap laju perpindahan panas yang didapat pada jet sinjetik bertipe aliran silang, dengan penurunan terbesar dicapai variasi gelombang sin 120 Hz - square 80 Hz.

Along with rapid technological advances in the electronics industry, there are many new emerging advanced products which getting smaller in dimension with high space efficiency and work relying on components such as transistors and integrated circuit (IC). However, these conditions also cause new challenges to overcome, one of which is how to cope with the heat generated by the operation of the electronic components in the product with sophisticated cooling system. The cooling system, hence, needs less space and energy consumption but has high thermal efficiency. This is why the synthetic jet with zero net mass flux and non-zero net momentum flux sounds practicable as the new cooling system. This research will discuss the characteristics of flow and convective heat transfer in the cross-flow synthetic jet that was conducted in two stages, computational and experimental stage.The experimental stage was executed using the function generators to drive the upper and lower membranes by sending functions of sinusoidal and square frequency variations with multiple oscillation frequency of sin 80 Hz - square 80 Hz, sin 80 Hz - square 120 Hz, sin 80 Hz - square 160 Hz, sin 120 Hz - square 80 Hz, sin 120 Hz - square 120 Hz, sin 120 Hz - square 160 Hz, sin 160 Hz - square 80 Hz, sin 160 Hz - square 120 Hz, sin 160 Hz - square 160 Hzto see the characteristics of convective heat transfer on the heat sink at each trial. Computational stage was conducted by Fluent CFD software with k-ω SST turbulence model with Tet / Hybrid Tgrid meshing elements type to see the flow distribution of creoss-flow synthetic jet. The results showed the significant influence of waves mode and frequencies to the heat transfer rate of cross-flow synthetic jet, with the best result is on sin 120 Hz- square 80 Hz waves."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli MR
"Salah satu sistem elektronika yang kita kenal adalah intverter yang berfungsi mengubah tegangan DC Menjadi tegangan AC, salah satunya adalah DC 12V menjadi tegangan 220 AC 50Hz dan gelombang keluarannya sinusoidal. Inverter ini sangat berfungsi sebagai penyedia listrik cadangan baik di kendaraan maupun dirumah, sebagai emergency power saat aliran listrik rumah padam. Selain itu di masa mendatang, inverter DC to AC akan memegan peranan penting dalam mengubah energi DC dari sumber energi terbarukan sel surya menjadi energi listrik AC yang kita gunakan sehari-hari. Low pass filter (tapis lolos-rendah atau LPF) adalah suatu rangkaian yang meneruskan sinyal-sinyal yang memiliki frekuensi dibawah frekuensi transisinya, dan melemahkan sinyal-sinyal yang memiliki frekuensi diatas frekuensi transisinya.

One of the electronic system as we know it is intverter which changing the DC voltage AC voltage Being, one of which is DC 12V into 220 AC 50Hz voltage and output sinusoidal wave. This inverter is functioning as a provider of backup power in both the vehicle and at home, as emergency home power when the electricity goes out. Also in the future, the inverter DC to AC will play an important role in changing the DC energy from renewable energy sources solar cells into AC electrical energy that we use everyday. Low pass filter (low-pass filter or LPF) is a circuit which transmit signals that have frequencies below the transition frequency, and weaken the signals that have frequencies above the transition frequency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gelder, Erich
Jakarta: Katalis, 1990
621.381 528 GEL tt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Fakultas teknologi industri Universitas Islam Sultan Agung,
537 JTR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Ryan Cokrodiharjo
"Perkembangan teknologi dalam bidang nanoteknologi sangatlah berkembang pesat. Single electron transistor (SET) adalah salah satu aplikasinya. SET beroperasi menggunakan prinsip coulomb blockade. Coulomb blockade muncul pada tegangan source-drain yang sangat rendah. Coulomb blockade dapat dihilangkan dengan mengubah tegangan gate dari dalam ke luar coulomb blockade. Di luar coulomb blockade, arus dapat mengalir antara source dan drain. Pada tegangan source-drain (Vds) yang diberikan, arus SET dapat dimodulasikan dengan tegangan gate (Vg). Dengan menggeser tegangan gate, arus dapat berosilasi antara nol (coulomb blockade) dan tidak nol (no coulomb blockade). Osilasi ini dikenal dengan coulomb oscillation. Dalam skripsi ini, analisa coulomb oscillation dari single electron transistor (SET) disimulasikan dengan menggunakan perbandingan 2 tegangan bias. Yang pertama adalah tegangan bias yang melewati coulomb blockade dan yang kedua adalah tegangan bias yang tidak melewati coulomb blockade. Struktur divais SET yang digunakan adalah struktur double barrier tunnel junction (DBJT). Simulasi menggunakan Matlab R2009a. Salah satu hasil yang diperoleh dari simulasi yang dilakukan ini adalah dihasilkan puncak gunung sebesar 61.35 pA yang menggantikan lembah pada coulomb oscillation ketika menggunakan tegangan bias 0.0197 volt. Bentuk puncak gunung pada coulomb oscillation ini ditentukan oleh perbandingan tinggi dari diamonds yang dilewati oleh tegangan bias yang dibentuk dari diagram stabilitas. Tinggi diamonds pada diagram stabilitas ini ditentukan oleh besar kapasitansi, background charge, dan tegangan gate.

Technology development in the field of nanotechnology is growing rapidly. Single Electron Transistors (SET) is one of the application. SET operates using principle of coulomb blockade. Coulomb blockade appears at very low sourcedrain voltage. The Coulomb blockade can be removed by the changing of gate voltage from inside Coulomb blockade to the outside. Outside the Coulomb blockade, a current can flow the between the source and drain. At a given sourcedrain voltage V, the SET current can be modulated by gate voltage Vg. By sweeping the gate voltage, the currents oscillate between zero (Coulomb blockade) and non-zero (no Coulomb blockade). This oscillation is known by coulomb oscillation. In this script, analysis of coulomb oscillation of single electron transistor (SET) simulated by using comparison of two bias voltage. First is bias voltage passing through the coulomb blockade and second is bias voltage that does not pass through coulomb blockade. Structure of the SET device used is the structure of double barrier tunnel junction (DBJT). Simulation uses Matlab R2009a. One of the results obtained from a this simulation is produced a mountain peak of 61.35 pA that replaces the valley on coulomb oscillation when using bias voltage 0.0197 volts. The form of the peak mountain on coulomb oscillation is determined by the ratio of the height of the diamonds that are bypassed by bias voltage which is formed of the stability diagram. Height of the diamonds on stability diagram determined by large capacitance, background charge, and gate voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>