Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joko Prianto
"Seiring dengan berkembangnya teknologi VSAT, kebutuhan layanan komunikasi dengan menggunakan satelit pun meningkat. Semakin luas cakupan wilayah yang akan dicapai, semakin besar pula bandwidth yang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa gangguan pada sistem satelit, tidak terkecuali di PT .Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Gangguan tersebut meliputi keterbatasan bandwidth, konsumsi daya atau power yang berlebih serta adanya berbagai macam modulasi yang digunakan dalam transmisi radio. Oleh karena itu diperlukan adanya studi penerapan modulasi. Agar dapat mengetahui jenis modulasi mana yang lebih efisien terhadap transponder, baik bandwidth, jenis modulasi serta daya yang di pakai.
Dalam skripsi ini akan dibahas tentang performasi modulasi QPSK dan 16 QAM terhadap efisiensi transponder pada satelit Telkom1. Dengan data yang digunakan adalah data-data satelit real yang berasal dari database International Telecomunication Union (ITU) yang berisi segala karakteristik dari satelit dan data hasil pengamatan beberapa link yang menggunakan modulasi QPSK dan 16 QAM.

The need of satellite telecommunication services is increasing along with growth of VSAT technology. The more extensive the coverage area will be achieved, the greater the bandwidth used. This can cause some disturbances on the satellite system such as bandwidth limitation, excessive power consumption, and various kind of modulation used in radio transmission. Therefore the study of implementation on modulation is necessary in order to find out which kind of modulation is more efficient for transponder, in terms of bandwidth, kind of modulation, and utilized power.
The performance of QPSK and 16QAM modulation to the transponder efficiency on Satellite Telkom1 will be discussed in this final assignment. The data used is the real satellite information obtained from International Telecomunication Union (ITU) database that contains all characteristics of the satellite and data obtained from observation of several links that used QPSK and 16QAM modulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryatno
"Saat ini penggunaan satelit sebagai media transmisi pengiriman video dan audio berada pada puncaknya. Kapasitas transponder C band di Palapa C2 sudah mencapai 95 persen dengan pelanggan meliputi perusahaan telekomunikasi dan broadcaster Dan hampir seluruh stasiun televisi di tanah air menggunakan satelit Palapa C2. Penuhnya transponder C band ini sangat berbeda dengan kondisi transponder Ku Band yang baru terisi kurang dari 50 persen jumlah kapasitas maksimumnya. Padahal dari segi power dan bandwidth, transponder ini lebih unggul dibanding transponder C band.
Tugas akhir ini mencoba mengukur dan menganalisa kemampuan sistem SNG dengan antena flyaway 1,8 meter dan antena penerima gain menengah berdiameter 3,8 meter untuk melakukan transmisi ke transponder Ku Band, dengan tujuan mampu memperoleh kualitas BER 10 pangkat -4 dengan Eb/No 4,6 dB. Hasil minimum tersebut dapat dipenuhi saat cuaca mendung tebal dengan power pancar 200 watt. Dan hasil maksimal diperoleh pada cuaca cerah dengan Eb/No hingga 12,09 dB dan BER 10 pangkat -7 pada power 100 watt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arista Wirawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartanto
"Sinyal yang diterima dari kanal komunikasi dengan modulasi M-QAM dapat berubah karena munculnya sejumlah bit yang salah (error). penyebab terjadinya bit error dapat berupa interferensi, seperti Rayleigh fading serta noise, seperti additive white gaussian noise (AWGN). pengurangan bit error pada modulasi M-QAM dapat digunakan dengan teknik spatial multiplexing disisi pengirim dan metode pendeteksian dan penerimaan sinyal di sisi penerima. terdapat beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai penerapan spatial multiplexing di sisi pengirim dan metode pendeteksian dan penerimaan sinyal di sisi penerima, seperti penelitian pada komunikasi CDMA dengan metode OSIC, ZF dan Maximum Likelihood. selain itu, terdapat penelitian tentang MMSE dan penelitian mengenai penerapan metode ZF-SIC pada modulasi BPSK.
Permasalahan yang kemudian dihadapi dan menjadi pokok bahasan dalam penulisan tesis ini adalah bagaimana memaksimalkan pengurangan bit error hingga 10-4 atau mendekati 0 agar sinyal yang diterima dapat Mediterranean kembali dengan benar. untuk itu dalam tesis ini diusulkan penggunaan teknik spatial multiplexing dengan metode pembatalan atau penekanan terus menerus sinyal interferensi yang terdapat pada sinyal yang diterima yang diistilahkan dengan succesisive interference cancellation (SIC) pada metode ZF, MMSE, dan maximum likelihood serta lebih dimaksimalkan dengan menambahkan metode pemilihan sinyal gangguan terberat MRC.

The signal received from the communication channel with M-QAM modulation can change due to the appearance of a number of wrong bits (error). the cause of bit error can be interference, such as Rayleigh fading and noise, such as additive white gaussian noise (AWGN). bit error reduction in M-QAM modulation can be used with the spatial multiplexing technique on the sending side and the method of detecting and receiving signals on the receiving side. There have been several studies conducted previously regarding the application of spatial multiplexing on the sending side and the method of detecting and receiving signals on the receiving side, such as research on CDMA communication with OSIC, ZF and Maximum Likelihood methods. In addition, there are research on MMSE and research on the application of the ZF-SIC method on BPSK modulation.
The problem that is then faced and the subject of the discussion in writing this thesis is how to maximize the reduction of bit error up to 10-4 or close to 0 so that the signal received by Mediterranean can return correctly. Therefore, this thesis proposes the use of spatial multiplexing techniques by continuously canceling or suppressing the interference signals found on signals received which are termed as successful interference cancellation (SIC) in the ZF, MMSE, and maximum likelihood methods and more maximized by adding selection methods. MRC's heaviest signal interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28336
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Ashadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2804
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Muhammadi Pradono Budi
"Produk TELKOMVSAT-IP adalah suatu layanan Jaringan akses melalui sistem komunikasi satelit yang digunakan untuk mendistribusikan layanan multimedia pita lebar berbasis Internet Protokol seperti VoIP over Satellite, Internet over Satellite, VPN-IP over Satellite dan Video over Satellite yang tergabung dalam satu layanan triple play. Perangkat HUB VSAT-IP dioperasikan di Stasiun Pengendali Utama (Master Control Station) Satelit Cibinong sedangkan perangkat terminal remote VSAT-IP lokasinya tersebar diseluruh Indonesia. Teknologi yang dipergunakan yaitu VSAT Digital Video Broadcast (DVB-S2) dengan topologi STAR sehingga memungkinkan pelanggan dapat memilih sendiri data rate dari layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan trafik yang akan dilaluinya. Layanan TELKOM VSAT-IP multimedia pita lebar pada tahun 2012 diproyeksikan akan menjadi layanan yang konvergen untuk segmen retail dengan kecepatan akses mencapai 4 Mbps untuk downstream dan 256 kbps untuk upstream, tergantung dari platform aksesnya. Jumlah pelanggan Telkom VSAT-IP sampai dengan akhir tahun 2008 sebanyak 492 node dan diprediksikan permintaan akan terus meningkat.
Masalah utamanya adalah produk Telkom VSAT-IP yang sudah dipasarkan belum didukung dengan kesiapan struktur organisasi dan proses bisnis VSAT-IP yang sesuai, sehingga berdampak langsung terhadap pencapaian target performansi bisnis dan performansi operasional (KPI) yang dijaminkan pada stakeholders. Transformasi struktur organisasi dan proses bisnis dilakukan untuk meningkatkan performansi bisnis dan performansi operasional. Metodologi penelitian deskriptif dilaksanakan dengan cara studi kasus pada Struktur organisasi dan proses bisnis Telkom VSAT-IP di Subdivsat. Transformasi Struktur Organisasi dan Proses Bisnis yang akan didisain mengacu pada International Framework Business Process enhanced - Telecomunication Operation Map (e-TOM) dan International Standard Organization ISO 9001- 2000.
Hasil dari penelitian ini yaitu berupa desain Struktur Organisasi dan Proses Bisnis Produk Telkom VSAT-IP yang baru. Hasil analisis kelayakan investasi produk Telkom VSAT-IP diproyeksikan sampai dengan tahun 2014 dengan total pendapatan sebesar Rp. 10,276 Milyard, EBITDA sebesar Rp. 4,666 Milyar dengan CAGR : 17,06 % dengan IRR: 21,90 %, NPV: 1,046 milyar dan payback period selama 2 tahun 10 bulan yang akan memberikan nilai tambah pada stakeholders.

Telkom VSAT-IP product is a network service access via satellite communication system in order to distribute multimedia services based on broadband Internet Protocol such as VOIP over Satellite, Internet over Satellite, VPN-IP over Satellite and Video over Satellite in a triple play service. HUB VSAT-IP equipment is operated in the Main Control Station (Master Control Station) Satellite Cibinong while the VSAT-IP remote terminal equipment location is spreading across Indonesia. This product is using Digital Video Broadcast (DVBS2) with a STAR topology as its technology. Costumers are available to choose data rate service which appropriate to their requirement and traffic. Telkom VSAT IP broadband multimedia services in 2012 is projected to become convergent services for retail segment with the speed of access up to 4 Mbps downstream and 256 kbps for upstream or equivalent, depend on the platform access. Telkom VSAT-IP costumer until 2008 are 492 node and costumer demands will be predicted increasing.
The main problem of Telkom VSAT-IP product is not supported organizational structures which appropriate to business processes, so it makes direct impact on the achievement of business performance and operational performance (KPI) that guaranteed to stakeholders. Transformation of organizational structures and business processes is made to improve the business performance and operational performance. Descriptive research methodology will be conducted by using case study on the Telkom VSAT-IP organization structure and business processes in Subdivsat. The design of Organization Transformation and Business Process must be refer to the international framework Business Process enhanced - Telecommunication Operations Map (e-TOM) and the International Organization for Standardization ISO: 9001-2000.
The results of research are new organizational structure and new business process for Telkom VSAT-IP product. The result of Telkom VSAT-IP product feseability invesment analysis are projected total revenue in 2014 Rp. 10,276 billion, EBITDA Rp. 4,666 billion with CAGR 17,06 %, IRR: 21,90 %, NPV: 1,046 billion and pay back period is 2 year and 10 month that will provide the value added to stakeholders.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Muhammadi Pradono Budi
"Produk TELKOMVSAT-IP adalah suatu layanan Jaringan akses melalui sistem komunikasi satelit yang digunakan untuk mendistribusikan layanan multimedia pita lebar berbasis Internet Protokol seperti VoIP over Satellite, Internet over Satellite, VPN-IP over Satellite dan Video over Satellite yang tergabung dalam satu layanan triple play. Perangkat HUB VSAT-IP dioperasikan di Stasiun Pengendali Utama (Master Control Station) Satelit Cibinong sedangkan perangkat terminal remote VSAT-IP lokasinya tersebar diseluruh Indonesia. Teknologi yang dipergunakan yaitu VSAT Digital Video Broadcast (DVB-S2) dengan topologi STAR sehingga memungkinkan pelanggan dapat memilih sendiri data rate dari layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan trafik yang akan dilaluinya. Layanan TELKOM VSAT-IP multimedia pita lebar pada tahun 2012 diproyeksikan akan menjadi layanan yang konvergen untuk segmen retail dengan kecepatan akses mencapai 4 Mbps untuk downstream dan 256 kbps untuk upstream, tergantung dari platform aksesnya. Jumlah pelanggan Telkom VSAT-IP sampai dengan akhir tahun 2008 sebanyak 492 node dan diprediksikan permintaan akan terus meningkat. Masalah utamanya adalah produk Telkom VSAT-IP yang sudah dipasarkan belum didukung dengan kesiapan struktur organisasi dan proses bisnis VSAT-IP yang sesuai, sehingga berdampak langsung terhadap pencapaian target performansi bisnis dan performansi operasional (KPI) yang dijaminkan pada stakeholders. Transformasi struktur organisasi dan proses bisnis dilakukan untuk meningkatkan performansi bisnis dan performansi operasional. Metodologi penelitian deskriptif dilaksanakan dengan cara studi kasus pada Struktur organisasi dan proses bisnis Telkom VSAT-IP di Subdivsat. Transformasi Struktur Organisasi dan Proses Bisnis yang akan didisain mengacu pada International Framework Business Process enhanced ? Telecomunication Operation Map (e-TOM) dan International Standard Organization ISO 9001- 2000. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa desain Struktur Organisasi dan Proses Bisnis Produk Telkom VSAT-IP yang baru. Hasil analisis kelayakan investasi produk Telkom VSAT-IP diproyeksikan sampai dengan tahun 2014 dengan total pendapatan sebesar Rp. 10,276 Milyard, EBITDA sebesar Rp. 4,666 Milyar dengan CAGR : 17,06 % dengan IRR: 21,90 %, NPV: 1,046 milyar dan payback period selama 2 tahun 10 bulan yang akan memberikan nilai tambah pada stakeholders.

Telkom VSAT-IP product is a network service access via satellite communication system in order to distribute multimedia services based on broadband Internet Protocol such as VOIP over Satellite, Internet over Satellite, VPN-IP over Satellite and Video over Satellite in a triple play service. HUB VSAT-IP equipment is operated in the Main Control Station (Master Control Station) Satellite Cibinong while the VSAT-IP remote terminal equipment location is spreading across Indonesia. This product is using Digital Video Broadcast (DVB- S2) with a STAR topology as its technology. Costumers are available to choose data rate service which appropriate to their requirement and traffic. Telkom VSAT IP broadband multimedia services in 2012 is projected to become convergent services for retail segment with the speed of access up to 4 Mbps downstream and 256 kbps for upstream or equivalent, depend on the platform access. Telkom VSAT-IP costumer until 2008 are 492 node and costumer demands will be predicted increasing. The main problem of Telkom VSAT-IP product is not supported organizational structures which appropriate to business processes, so it makes direct impact on the achievement of business performance and operational performance (KPI) that guaranteed to stakeholders. Transformation of organizational structures and business processes is made to improve the business performance and operational performance. Descriptive research methodology will be conducted by using case study on the Telkom VSAT-IP organization structure and business processes in Subdivsat. The design of Organization Transformation and Business Process must be refer to the international framework Business Process enhanced - Telecommunication Operations Map (e-TOM) and the International Organization for Standardization ISO: 9001-2000. The results of research are new organizational structure and new business process for Telkom VSAT-IP product. The result of Telkom VSAT-IP product feseability invesment analysis are projected total revenue in 2014 Rp. 10,276 billion, EBITDA Rp. 4,666 billion with CAGR 17,06 %, IRR: 21,90 %, NPV: 1,046 billion and pay back period is 2 year and 10 month that will provide the value added to stakeholders."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41011
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Christina
"ABSTRAK
Terdapat 2 fakta, yaitu peta jalan infrastruktur satelit Indonesia yang disusun pemerintah tahun 2008 sudah tidak valid dan spektrum frekuensi khususnya untuk dinas satelit termasuk sumber daya alam terbatas sehingga perlu dimaksimalkan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekurangan kapasitas bandwidth, bit rate pada transponder nasional serta merumuskan usulan alternatif pemenuhan kekurangan transponder nasional.Teknik pengumpulan data bersumber dari data primer dan sekunder melalui survei pos/fax dan pengumpulan data arsip. Proyeksi kebutuhan transponder berdasarkan model peramalan time series 2017-2035 menggunakan modulasi 8PSK dan 1024QAM dengan tools spreadsheet Ms. Excel dimana data dan hasil proyeksi dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Pada tahun 2017 satelit nasional Indonesia memiliki 407 transponder dan 323 transponder satelit asing, namun masih kurang 614 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Pada tahun 2035 satelit nasional Indonesia memiliki 2.516 transponder dan 323 transponder satelit asing, namun masih kurang 365 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Apabila konektivitas 100 penduduk Indonesia kondisi ideal terjadi pada tahun 2035, maka kekurangan transponder nasional sebesar 57.437 transponder dengan 1 TPE = 36 MHz. Pemenuhan kekurangan transponder dapat dilakukan melalui berbagai usulan alternatif strategi yang ditinjau dari sisi kebijakan lama/baru, filing satelit, bisnis dan pola kerjasama.

ABSTRACT
There are two facts, namely the Indonesian satellite infrastructure roadmap drawn up by the government in 2008 is no longer valid and the frequency spectrum particularly for satellite services is limited natural resources that need to be maximized in its use. This study obtain to analyze capacity shortages bandwidth and bit rate on national transponders and to formulate alternative proposal for national transponder shortage. Data collection techniques are sourced from primary and secondary data through post fax surveys and archive data collection. Projected transponder needs based on time series 2017 2035 forecasting models using 8PSK and 1024QAM modulation techniques with Excel spreadsheet tools where data and projection results are analyzed quantitatively descriptively. In 2017 Indonesia 39 s national satellite has 407 transponders and 323 foreign satellite transponders, but still lacks 614 transponders with 1 TPE 36 MHz. By 2035 the Indonesian national satellite has 2,516 transponders and 323 foreign satellite transponders, but still less 365 transponders with 1 TPE 36 MHz. If 100 of Indonesia 39 s population connectivity ideal condition occurs in 2035, the national transponder shortage is 57,437 transponders with 1 TPE 36 MHz. Fulfillment of transponder deficiencies can be made through various alternative strategy proposals in terms of old new policy, satellite filing, business and cooperation patterns."
2017
T48011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Batara P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet M.B
"Teknologi masa kini berkembang sangat pesat, transmisi telekomunikasi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan, bahwa sistem digital lebih tahan terhadap gangguan derau karena threshold logika 0 dan 1 sangat kontras.
Modulasi PSK merupakan salah satu modulasi yang sering dipakai. Oleh karena itu, kebutuhan akan alat pelatihan untuk telekomunikasi khususnya modulator PSK dan pelatihan untuk bidang kendali (khususnya generator PWM) menjadi penting. Dalam tesis ini dilakukan rancang bangun perangkat untuk pelatihan mekonstruksi 8-PSK dan PWM untuk mudah dipahami.
Pada penelitian ini dirancang generator 8-PSK untuk memudahkan mempelajari modulasi QPSK, maupun BPSK. Pada perancangan diawali dengan perancangan sinus yang disintesis dari PWM, selanjutnya sinyal PWM difilter LPF, digeser fasanya, kemudian di switch menurut informasi yang dikirimkan. Untuk memudahkan pemrograman 8-PSK digunakan Mikrokontroler.
Pada tesis ini hal yang ingin dicapai adalah generator sinus dengan metode PWM dan generator 8-PSK didukung oleh hardware dan software. Hal penting yang dihasilkan dari penelitian ini adalah pembentukan pola pikir yang terstruktur, konstruktif, dan analisis untuk melakukan suatu rancang bangun hardware dan software, yang dimulai dari pemahaman literatur, ilustrasi, simulasi dan dilanjutkan dengan konstruksi.

Recent technology developed rapidly, telecommunication transmition using analog prior, now change to digital. One of reason, digital system has noise immune because threshold between 0 and 1 is very contrast.
Phase Shift Keying Modulation is one of modulation that common used, therefore requirement training moduls for telecommunication especially PSK modulator dan training in control field (especially PWM generator) become necessary. In this thesis are designed training device to construct 8-PSK and PWM in order easily understood.
In this research 8-PSK generator is made to facilitated studying QPSK and BPSK modulation. The design start by design sine from PWM, then filtering, shifting the phase and switching according the information. In order to facilitated 8-PSK programming is used microcontroller.
The aims of this research is sine generator (using pwm method) and 8-PSK modulator. The important thing resulted from this research are forming structured and constructured thinking to design hardware and software, which start from understanding literature, ilustrating, simulating and continued with constucting.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26702
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>