Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venti Nuryati
"Jantung adalah organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kondisi jantung adalah dengan mengetahui frekuensi detak jantung per menit. Pada tulisan ini akan dirancang alat pendeteksi dan penghitung frekuensi detak jantung dengan menggunakan asas doppler. Sistem ini menggunakan fetal doppler yang berfungsi untuk mendeteksi bunyi yang dihasilkan oleh jantung. Bunyi detak jantung orang dewasa mempunyai frekuensi antara 20-40 Hz.
Untuk memisahkan antara frekuensi yang dihasilkan detak jantung dengan frekuensi noise maka perlu dibuat rangkaian band pass filter. Rangkaian ini akan melewatkan frekuensi yang diinginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan. Sistem ini juga menggunakan mikrokontroler AVR Atmega 8535 yang akan mengolah sinyal yang masuk dan menampilkan data detak jantung per menit pada layar LCD. Dengan dirancangnya alat ini, diharapkan perhitungan detak jantung dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

The heart is an important organ in the human body which have functioned to pump blood to all over body. One way of knowing how to condition the heart is to know the frequency of heartbeats per minute. In this paper, we design a detector and counter heartbeat using doppler principle. This system uses a fetal Doppler, its uses to detect sound generated by the heart. The sound of an adult heart rate has a frequency between 20-40 Hz.
To separate between the frequency of the heartbeat with the frequency noise, it needs band pass filters circuit. This circuit will pass the desired frequency and reduce unwanted frequencies. This system also uses ATmega 8535 AVR microcontroller which will process the incoming signal and displays heart beat per minute on the LCD screen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gorian
"Darah merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, seseorang yang sedang sakit pun tak kan lepas dari hubungannya dengan darah. Pendiagnosaan darah pun menjadi sangat penting dalam mendeteksi penyakit yang ada pada penderita. Namun, sampai saat ini pendiagnosaan baru bisa dilakukan di rumah sakit saja. Ditambah prosedurnya yang memakan waktu tidak sebentar. Oleh karena itu, skripsi ini dibuat agar dapat menjadi solusi yang efisien bagi permasalahan tersebut. Efek Doppler merupakan peristiwa mengenai frekuensi yang didengar oleh penerima. Skripsi ini pun berusaha menerapkan efek Doppler sebagai prinsip utama. Skripsi ini menggunakan fetal Doppler sebagai pencipta efek Doppler. Fetal Doppler ini pun mengeluarkan sinyal tegangan yang akan disaring oleh filter. Kemudian, pada akhirnya sinyal itu akan dideteksi seberepa besar frekeunsi yang ia punya, mengolahnya, dan menampilkannya sebagai representasi kecepatan dan debit sel darah merah.

Blood is an inseparable part of everyday life. Therefore, someone who is sick, did not escape from its relationship with blood. Diagnosing blood becomes very important in detecting diseases to the people. However, until now diagnosing only can be done in hospitals. Even, the time-consuming procedure is not for a while. Therefore, this paper can be made for helping for these problems. Doppler effect is the event on the frequency heard by the recipient. This theory is a basic principle fo this application. This thesis is using fetal Doppler as the creator of the Doppler effect. Fetal Doppler was also issued a voltage signal to be filtered by the filter. Then, in the end it will detect the signal of the frequency seberepa that he had, cultivate, and displays it as a representation of speed and flow of red blood cells."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Marthina Chalim
"Telah di buat alat ukur efek Doppler menggunakan sensor ultrasonik transmitter sebagai sumber gelombang dan sensor ultrasonik receiver sebagai penerima gelombang. Tujuan dari alat ukur ini adalah untuk menunjukkan adanya peristiwa efek doppler (pergeseran frekuensi) pada udara, dimana frekuensi akan tinggi ketika sensor ultrasonik transmitter mendekati sensor ultrasonik receiver. Sebaliknya, frekuensi akan rendah ketika sensor ultrasonik transmitter menjauhi sensor ultrasonik receiver.Rangkaian ultrasonik transmitter menggunakan IC 555 sebagai astable multivibrator yang akan menghasilkan output sinyal frekuensi sebesar 40KHz. Sinyal frekuensi ini diharapkan dapat diterima oleh ultrasonik receiver. Jika dipasangkan dengan receiver yang cocok, sinyal frekuensi ini akan diproses oleh mikrokontroller dengan metode pengukuran periode waktu. Ketika transmitter bergerak, akan mengaktifkan perhitungan kecepatan yang diukur menggunakan rotasi disk dengan lubang pada sensor optocoupler. Tegangan pada motor DC akan divariasikan menggunakan metode PWM yang dikendalikan oleh mikrokontroller sehingga menjadi variasi kecepatan dari ultrasonik transmitter. Hasil dari sinyal frekuensi yang diterima oleh receiver dan kecepatan dari ultrasonik transmitter ketika bergerak akan ditampilkan pada LCD. Sistem alat ukur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu sensor ultrasonik transmitter dan receiver sebagai penghasil dan penerima gelombang, mikrokontroller sebagai sistem kendali dan pengolahan data dan Bascom sebagai bahasa pemrograman.

Has made the design of ultrasonic wave Doppler effect measurement equipment using sensor ultrasonic transmitter as source of wave and sensor ultrasonic receiver as observer of wave. The purpose of this equipment is to demonstrate the Doppler effect (frequency shift) through air, which frequency increasing when the ultrasonic transmitter approach to the ultrasonic receiver. Likewise, the frequency decreasing if the ultrasonic transmitter moving away from the ultrasonic receiver. The circuit of ultrasonic transmitter uses a 555 timer IC configured as an astable multivibrator that will output a signal frequency is about 40KHz. These signal frequencies are intended to be picked up by matching ultrasonic receiver. If paired with a matching ultrasonic receiver, these signal frequencies will be processed by microcontroller with inverse period measurement method. When the transmitter is moving, the actual speed measured using rotating disc with holes in optocoupler sensor will be activated. The voltage across DC motor is varied using PWM method, which is controlled by microcontroller become variation speeds of ultrasonic transmitter. The result of signal frequency that is received by ultrasonic receiver and speed of ultrasonic transmitter when is moving will be displayed on LCD. There are three of main systems; are ultrasonic sensor transmitter and ultrasonic sensor receiver as source and observer wave, microcontroller control system and Bascom as programmer language."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Muin
"Sistem Telekomunikasi radar sampai saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat cepat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya aplikasi yang diterapkan pada berbagai bidang kehidupan. Salah satu contoh sistem komunikasi radar yang paling berkembang adalah sistem radar yang memanfaatkan konsep dari micro-doppler radar. Aplikasi radar yang menggunakan konsep micro-doppler radar sudah sangat banyak dikembangkan, diantaranya untuk mendeteksi korban bencana yang tertimbun material, deteksi dengan sistem drone, pengklasifikasian manusia dan hewan, dan berbagai aplikasi lainnya. Komunikasi radar saat ini juga banyak dikembangkan untuk keperluan medis, salah satunya ialah mendeteksi laju pernafasan manusia. Hal ini sangatlah penting dilakukan karena dengan menggunakan teknik ini seorang dokter memungkinkan memonitor pasien dari jarak jauh dan pemantauan pasien secara real time dan terus-menerus. Penelitian ini mengusulkan perancangan radar yang dapat mendeteksi pernafasan manusia, dengan arsitektur quadrature radar, menggunakan modul USRP B200mini sebagia komponen utama radar dan antena Vivaldi yang bekerja pada frekuensi 5,8 GHz. Sistem radar terintegrasi langsung dengan software GNU Radio Companion sebagai pengatur parameter komponen USRP dan Matlab sebagai software untuk mengolah sinyal. Penelitian ini telah melakukan simulasi Persamaan model matematika dari pernafasan manusia yang bertujuan untuk lebih memahami proses sinyal yang terjadi pada radar. Penelitian ini juga telah melakukan pembuatan breath vibrator yang digerakan oleh actuator servo yang dapat menggerakan plat logam yang bertujuan untuk menghasilkan vibrasi yang mirip dengan pernafasan manusia. Pembuatan alat ini digunakan untuk memvalidasi sistem radar dapat bekerja dengan baik dan mendeteksi adanya pergerakan target. Sistem radar pada penelitian ini berhasil mendeteksi laju pernafasan manusia dengan jarak antara antena dan objek hingga 2 m dengan daya sinyal yang lemah yakni sekitar 0.33 mW pada frekuensi 5,8 GHz. Sistem radar juga dapat membedakan laju frekuensi yang berbeda-beda pada setiap target yang berbeda yang artinya sistem radar memiliki laju sensitivitas yang tinggi. Sistem radar yang simpel dan fleksibel ini dapat dijadikan radar portable yang dapat digunakan disegala situasi dan tempat.

Nowadays, the radar telecommunications system continues to experience rapid development. It can be seen from the increasing number of applications that are applied to various fields of life. One example of the most developed radar communication system is a radar system that utilizes the concept of a micro-doppler radar. Radar application with micro-doppler radar concept has been very widely developed, including to detect disaster victims buried in material, detection with a drone system, classification of humans and animals, etc. Currently, radar communication being developed for medical purposes, one of which is to detect the level of human breathing. It is crucial because using this technique, a doctor allows monitoring patients remotely and monitoring patients in real-time and continuously. This study proposes radar that can detect human respiration, with the quadrature radar architecture, using the USRP B200mini module as the main component of radar and Vivaldi antennas that work at a frequency of 5.8 GHz. The radar system is integrated directly with the GNU Radio Companion software as a regulator of the USRP component and MATLAB as software for processing the signals. This research has carried out simulations of mathematical models of human breathing, which aim to understand better the signal processes that occur on the radar. This research has also made the manufacture of breath vibrators that are actuated by a servo that can move metal plates to produce vibrations that are similar to human breathing. Creating this tool is used to validate the radar system can work well and detect the movement of targets. The radar system in this study succeeded in identifying the level of human breathing with a distance between the antenna and the target up to 2 m with low power of around 0.33 mW at a frequency of 5.8 GHz. The radar system can also distinguish the different frequency rates for each different target, which means the radar system has a high level of sensitivity. This flexible and straightforward radar system can be used as a portable radar that can be used in all situations and anyplace."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toton Sutandi
"Rangkaian penghitung detak jantung permenit adalah rangkaian yang b_rfungsi untuk menghitung pulsa detak jantung yang dideteksi oleh alat fetal doppler menjadi. rata-rata pulsa permenit atau biasa disebut dengan BPM ( beat per menit ). Rangkaian ini merupakan alat pelengkap pada peralatan fetal doppler. Dengan dilengkapi rangkaian ini maka Fetal Doppler yang pada fungsinya mendiagnosa jantung janin dalam bentuk bunyi dapat juga menentukan besarnya detak jantung permenit. Untuk meningkatkan fungsi dari Fetal Doppler tersebut maka pada tugas akhir ini dilakukan pembuatan rangkaian penghitung rata-rata detak jantung permenit. Rangkaian dibagi dalam dua bagian yaitu rangkaian analog dan rangkaian digital. Pendataan dilakukan dengan menggunakan ECG simulator atau phantom, dengan mengambil standar pengukuran 60 BPM, 120 BPM, 240 BPM. Pola perhitungan rata-rata detak permenit adalah setiap detak terdeteksi akan menghasilkan pulsa. Dalam satu perioda akan perioda dalam satu detak akan meloloskan pulsa dalam frekuensi sebesar 166 Hz. Banyaknya pulsa yang diloloskan tersebut akan menjadi pembagi frekuensi 1 MHz dalam jangka waktu 10 mS. Besarnya basil pembagian tersebut merupakan besamya detak permenit atau BPM_ Dan hash pendataan dapat dilihat bahwa rangkaian mempunyai tingkat presisi yang baik terhadap input yang ideal. Setiap terjadi perubahan besarnya detak jantung maka display akan langsung menunjukan nilai yang terakhir. Kesalahan penunjukan nilai detak jantung disebabkan oleh tidak pasnya posisi penempatan tranduser atau probe fetal doppler pada obyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhaja Dhennies Firdaus
"Sejak tahun 2019 hingga saat ini virus Covid-19 sudah menjadi permasalahan diberbagai penjuru dunia. Penyebaran virus yang dapat terjadi hanya dengan kontak fisik dengan cairan tubuh orang yang terjangkit mengakibatkan angka penyebaran virus Covid-19 sangat tinggi. Pasien yang terpapar virus ini juga dikatakan sangat banyak, sedangkan pemerintah masih belum dapat menyelesaikan permasalahannya. Setiap harinya, setidaknya ada 1000 orang lebih yang terpapar virus ini. Sulitnya penanggulangan dan penanganan terhadap pasien menjadi masalah juga. Terdapat pasien yang harus mendapatkan penangan intensif dan juga ada pasien yang hanya memerlukan isolasi mandiri. Pasien yang melakukan isolasi mandiri, juga harus mendapatkan pengawasan kondisi kesehatannya karena di khawatirkan terjadi penurunan kondisi kesehatan. Alat pengawas pasien covid-19 dengan penggunaan sensor global positioning system yang berbasis internet of things diharapkan dapat mempermudah mengetahui kondisi dan juga lokasi dari pasien tersebut. Penggunaan alat ini dapat mengurangi kontak langsung dengan pasien, sehingga tetap dapat dilakukan social distancing antara satgas covid dan pasien. Dengan menggunakan alat ini, Satuan tugas (satgas) Covid-19 dapat memantau kondisi suhu, detak jantung, dan SPO2 dari pasien yang terjangkit. Fitur pencari lokasi diperlukan untuk meminimalisir pasien yang kabur dari tempat isolasi, karena maraknya kasus pasien kabur dari tempat isolasi
Since 2019 until now the Covid-19 virus has become a problem throughout the world. The spread of the virus that can occur only by physical contact with the body fluids of an infected person results in a very high rate of spread of the Covid-19 virus. The number of patients exposed to this virus is also said to be very large, while the government is still unable to solve the problem. Every day, there are at least 1000 people who are exposed to this virus. The difficulty of handling and handling patients is also a problem. There are patients who must receive intensive care and there are also patients who only need self-isolation. Patients who are self-isolating must also get their health condition monitored because they are worried that their health condition will decline. The Covid-19 patient monitoring tool with the use of a global positioning system sensor based on the internet of things is expected to make it easier to find out the condition and location of the patient. The use of this tool can reduce direct contact with patients, so social distancing can still be carried out between the COVID-19 task force and patients. Covid-19 task force can also monitor the temperature, heart rate, and SPO2 conditions of infected patients. The location finder feature is needed to minimize patients escaping from the isolation area, because of the many cases of patients escaping from the isolation area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Zul Hazmi
"Satistik menurut Korlantas Polri tentang kecelakaan lalu lintas menyebutkan bahwa pada 2017 jumlah kecelakaan kendaraan bermotor berada pada angka 102.057 Korlantas Polri, 2017 kasus dan sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian pengendara dalam mengatur waktu istirahat saat berkendara yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena pengendara mengantuk dan tidak bisa mengendalikan kendaraan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sebuah alat yang dapat mendeteksi kantuk dan memperingatkan pengemudi tersebut agar pengemudi tersebut dapat terhindar dari kecelakaan. Pengembangan sistem pendeteksi kantuk ini akan menggunakan detak jantung sebagai sumber data yang akan diambil dan data tersebut akan diolah menggunakan metode Photoplethysmografi yang akan membaca berapa detak jantung pengendara tersebut.
Hasil yang didapapat dari pengembangan ini mendapatkan hasil bahwa alat yang sudah dibuat ini sudah cukup berhasil dimana tingkat keberhasilnnya hingga 96.52 . Dari pengembangan ini telah dibuktikan bahwa kondisi kantuk seseorang akan berpengaruh pada detak jantung seseorang. Dan juga batasan untuk detak jantung seseorang untuk dinyatakan sedang mengantuk adalah delapan detakan dibawah rata-rata.

According to Republic of Indonesia traffic police corps Korlantas Polri about traffic accidents states that in 2017 number of traffic accidents was at 102.057 Korlantas Polri, 2017 cases and mostly caused by negligence of the driver in managing rest time when driving that caused traffic accidents because the driver was sleepy and could not control the vehicle. Therefore it is necessary to have a device that can detect sleepiness and warn the driver so that the driver can avoid the accident. The development of this sleepiness detection system will use the heartbeat as a source of data to be retrieved and the data will be processed using Photoplethysmography method which will read how much the heartbeat of the driver.
The results obtained from this development get the result that the tool that has been made is already quite successful where the success rate up to 96.52 . From this development has been proven that a person 39 s sleep condition will affect the heart rate of a person. And also, the limit for a person 39 s heartbeat to be drowsy is eight beats below average.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzan Dienurrahman
"Tujuan skripsi ini adalah untuk memberikan usulan sistem yang secara cerdas mendeteksi kendaraan di jalan dan menghitungnya secara otomatis. Sistem yang diusulkan menggunakan model deep learning yang sudah dilatih dengan dataset menggunakan arsitektur Single Shot Multibox Detector SSD untuk mendeteksi kendaraan, baik dengan kamera atau dengan input video. Penghitungan kendaraan dibantu dengan library OpenCV untuk menggambar garis pembatas virtual pada frame video untuk mengetahui apakah kendaraan sudah melewati garis batas. Dengan nilai parameter yang tepat, metode ini berpotensi mendapatkan hasil akurasi yang mendekati 100.

The purpose of this bachelor thesis is to give a proposal of a system which intelligently detects vehicles on a particular road and count them automatically. The proposed system uses pre trained deep learning model using Single Shot Multibox Detector SSD to detect vehicles, either by camera or by video input. Counting vehicle process uses OpenCV library to draw a virtual line on a video frame to know whether the vehicle has crossed the line. With the right parameter values, the proposed method could achieved near 100 accuracy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ihsan
"Banyak penyakit yang dapat ditimbulkan dari gigitan nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dan cikumunya. Begitu seriusnya penyakit-penyakit ini, berbagai cara dilakukan untuk membunuh dan mencegah penyakit ini. Namun, pemakaian bahan kimia yang cukup lama akan menimbulkan resistensi pada nyamuk. Peracangan suatu alat pembunuh nyamuk menggunakan laser akan efektif dalam memerangi nyamuk. Karena nyamuk tidak bisa menghindar jika terkena laser. Namun, sebelum menembakkan laser ke nyamuk, diperlukan metode yang tepat untuk mendeteksi posisi nyamuk.
Pada skripsi ini akan membahas metode deteksi posisi nyamuk menggunakan kamera berbasis Image Processing dengan metode blob counter. Parameter warna yang digunakan adalah parameter warna RGB (red, green, blue). Setiap gambar terdiri dari sekumpulan piksel yang memiliki informasi nilai RGB. Setiap piksel yang sesuai dengan parameter nyamuk akan ditandai dengan blob. Kumpulan blob yang diperoleh akan dikumpulkan dalam suatu rectangle untuk dicari koordinat centroid.
Hasilnya adalah posisi nyamuk yang berupa koordinat x,y dalam gambar. Pada penelitian ini, jarak nyamuk dari kamera bisa diprediksi dengan melakukan kalibrasi jarak lensa ke image sensor. Sehingga, hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah posisi 3 dimensi nyamuk.

Many diseases can be caused from the bite of mosquitoes, such as malaria, dengue fever, and cikumunya. Once the seriousness of these diseases, various methods are used to kill and prevent these diseases. However, the use of chemicals that is long enough will cause resistance in mosquitoes. Designing a mosquito killer device using a laser will be effective in fighting mosquitoes because mosquitoes can not escape when exposed to the laser. However, before firing a laser into the mosquito, the proper method is needed to detect the position of mosquitoes.
In this paper will discuss about mosquito position detectoin method using camera based image processing with a blob counter method. Colors that are used as the color parameter are RGB (red, green, blue). Each image consists of a set of pixels that have RGB values information. Each pixel in accordance with the parameters of mosquitoes will be marked with a blob. Set of nearby blob will be collected in a rectangular to get coordinate of centroid.
The result of this study is mosquito position in x, y coordinates in the image. In this study, the distance of mosquito from camera could be predicted by calibrating the distance of the lens to the image sensor. Thus, the result is 3 dimensional positions of mosquitoes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Alfarabay
"Kondisi kesehatan lansia yang memilih untuk tinggal sendiri sering kali luput dari pantauan keluarga. Para lansia bertempat tinggal jauh dari anggota keluarga dan minimnya fasilitas perawatan kesehatan lansia mempersulit pemantauan terhadapnya. Diperlukan sebuah teknologi yang mampu mempermudah pemantauan kesehatan lansia oleh anggota keluarga agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah serta dapat memperoleh respons cepat ketika lansia dalam kondisi kritis. Dengan merancang alat healthcare berbasis Internet of Things, permasalahan pemantauan kesehatan para lansia dapat teratasi. Alat berupa wristband dapat menampilkan parameter detak jantung, suhu tubuh, lokasi pengguna, fall detection dan status pergerakan pengguna secara real-time melalui aplikasi android dari data yang disimpan sementara di Firebase. Guna melengkapinya, dipergunakan alat berupa alarm untuk memberikan peringatan kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Adapun hasil simulasi alat wristband dengan perbandingan penggunaan oximeter dan thermogun menunjukan adanya persentase error sebesar 2.92% dan 1.71%. Setelah melakukan pengukuran detak jantung dan suhu tubuh, lokasi pengukuran di luar atau di dalam ruangan turut mempengaruhi hasil pembacaan sensor. Adapun perbedaan hasil pembacaan wristband dengan oximeter adalah gangguan sinar matahari mengakibatkan overreading ke photodetector pada sensor detak jantung. Sementara perbedaan hasil pengukuran suhu tubuh diakibatkan adanya gap pada sensor suhu dan kalibrasi yang dilakukan di luar ruangan. Selain itu, pengujian alarm dengan skenario berhasil dilakukan untuk melihat respons ketika lansia dalam kondisi kritis.

The health condition of elderly individuals who choose to live alone often goes unnoticed by their family members. The elderly reside far from their family members, and the lack of elderly healthcare facilities makes it challenging to monitor their health. Technology is needed to facilitate the monitoring of the elderly's health by family members, enabling easy monitoring and providing quick responses in critical situations. By designing an Internet of Things (IoT) based healthcare device, the issues related to monitoring the health of the elderly can be addressed. The device, in the form of a wristband, can display real-time parameters such as heart rate, body temperature, user location, fall detection, and user movement status through an Android application, using data temporarily stored in Firebase. Additionally, an alarm device is used to provide alerts to the surrounding community. The simulation results of the wristband device compared to the use of an oximeter and a thermogun show an error percentage of 2.92% and 1.71%, respectively. The location of the measurements, whether indoors or outdoors, also affects the sensor readings after measuring heart rate and body temperature. The difference between the wristband and the oximeter readings is due to sunlight interference, resulting in an overreading in the heart rate sensor's photodetector. Meanwhile, variations in body temperature measurements are caused by gaps in the temperature sensor and calibration conducted outdoors. Furthermore, successful alarm testing with various scenarios has been performed to observe the response when the elderly are in critical conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>