Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87431 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiadi
"Pada laporan skripsi ini akan dibahas bagaimana sensor gas dapat bekerja. Dan berdasarkan pemahaman ini baru kemudian akan dicoba mendesain sebuah sistem prototype array sensor gas dengan memanfaatkan mikrokontroler ATMega sebagai pusat pengolahan sinyal. Hasil baca dari sensor gas akan dibaca dan diterjemahkan oleh ADC sebelum diproses ulang oleh mikrokontroler. Pengujian dilakukan dengan sebatang rokok yang dibakar sebagai sumber gas. Proses pengujian sensitifitas sensor dilakukan dengan mengubah jarak dan posisi sumber gas dari sensor TGS 2600.
Dari hasil percobaan dapat diperoleh bahwa dari ketiga jenis konfigurasi array sensor memiliki besar kesalahan pembacaan yang berbeda. Pada kecepatan 1,31 cm/s untuk konfigurasi pertama nilai rata-rata kesalahan 11,14% sedangkan kedua dan ketiga adalah 27.96% dan 13.93%. Sementara pada kecepatan 0,26 cm/s maka kesalahan untuk masing-masing kombinasi adalah 8,09%, 25,04% dan 11,04%. Apabila kecepatan perubahan sensor tehadap sumber diperlambat menjadi 0,13 cm/s maka kesalahan pembacaan untuk masing-masing kombinasi menjadi mengecil 3,63% , 19.26% dan 5.97%.

In the report of this final project will discuss how to work the gas sensor. And based on this new understanding will then try to design a prototype system of a gas sensor array using ATMega microcontroller as a signal processing center. The gas sensors results will be read and translated by ADC before being processed by a microcontroller. Testing is done with a cigarette is burned as a source of gas. Sensor sensitivity testing process is done by changing the distance and position of the source gas sensors TGS 2600.
From the experimental results can be obtained that the three types of sensor array configuration has a different mistakes of reading. At the speed of 1.31 cm/s for the first configuration error average value has 11.14% while the second and third configuration is 27,96% and 13,93%. While at the speed 0.26 cm / s, the error for each combination was 8.09%, 25.04% and 11.04%. If the speed of sensor was changes slowed from sources to 0.13 cm/s, the error readings for each combination become reduced 3,63%, 19,26% and 5,97%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52051
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Supomo
"Pada saat ini patent sensor kemiringan dari tahun 1965 s/d 2009 menggunakan metoda: element, ball, diffracting, dan electrode.
Pada Tesis ini dilakukan rancang bangun suatu prototip sensor kemiringan dengan menggunakan metoda matrix array photodiode dengan sarana cairan sebagai pengaturan penyinaran.
Dengan susunan matrik 8 baris x 8 kolom dapat dipergunakan untuk mendeteksi perubahan sudut kemiringan yang linier dari 20o sampai 50o dengan resolusi 5o, respon 14.298 μS serta arah posisi kemiringan kanan, kiri, depan, dan belakang dapat ditentukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27886
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim
"Antena menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung penerapan teknologi BWA. Antena mikrostrip yang memiliki karakter yang ringan, ukuran kecil, mudah difabrikasi dan conformal, menjadi pilihan untuk mendukung aplikasi BWA yang dapat beroperasi pada frekuensi yang ditentukan. Salah satu alokasi frekuensi yang dijadikan frekuensi kerja BWA adalah pada 2,3 GHz.
Pada tesis ini dirancang dan difabrikasi sebuah antena linear array 4 elemen yang dapat beroperasi pada frekuensi kerja BWA 2,3 GHz. Antena ini dirancang berbentuk 2 buah segi empat sama sisi (quad), sehingga disebut biquad. Antena dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture-coupled untuk mendapatkan bandwidth yang lebar. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena ini dapat bekerja pada frekuensi BWA 2,3 GHz. Nilai VSWR < 1,9 diperoleh pada rentang frekuensi 2245 - 2395 MHz (150 MHz). Gain yang diperoleh mencapai 13,683 dBi pada frekuensi 2,33 GHz dan half power beamwidth (HPBW) sebesar 50° diperoleh pada sudut 330° - 20°.

Antenna became one of the important components in supporting the application of BWA technology. Microstrip antenna that have small and light weight features, easy to manufacture and conformal, became the choice that supports the BWA application in that it could operate in the determined frequency allocation. One of the allocation of the frequency that works for the BWA is at 2.3 GHz.
This thesis discuss of design a 4 element linear array antenna that operates at 2,3 GHz BWA frequency allocation. It has 2 layers of four-sided (quad) shape, known as biquad. This antenna is designed with aperture-coupled feed to give wideband frequency.The measurement result shows that this antenna operates at BWA frequency allocation of 2,3 GHz. The VSWR < 1,9 was obtained at 2245 ? 2395 MHz (150 MHz). Gain is around 13,683 dBi at 2,33 GHz and half power beamwidth is 50° (from 330° - 20°).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Bayu Wijaya
"Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, di antaranya bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Oleh sebab itu antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan dalam dunia telekomunikasi, salah satunya dalam teknologi WiMAX. WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang memmiliki area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar.
Pada penelitian ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segiempat array 8 elemen untuk aplikasi WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Untuk memberikan bandwidth yang lebar antena mikrostrip yang dirancang menggunakan teknik pencatuan elecrromagnetically coupled sedangkan untuk menningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array). Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 3,3-3,4 GHz. Nilai VSWR ? 1,9 dapat dicapai pada rentang 3,25 GHz - 3,69 GHz. Gain tertinggi adalah 14,787 dB di frekuensi 3,58 GHz.

Microstrip antenna has many advantages, such as compact, low profile, easy to fabricate and easy to be connected with other electronic device. These advantages makes microstrip antena become very aplicable in telecommunication, especially for WiMAX technologies. WiMAX is a broadband wireless access technology that has coverage area up to ten kilometers with wide bandwidth and high bit rate.
In this research, a 8 Elements Array Rectangular Patch Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in the 3.3 GHz band (3.3-3.4 GHz) with gain ? 15 dBi. To increase the bandwidth, the microstrip antenna is designed with electromagnetically coupled technique and for higher gain it uses the array technique. From the measurement results, the antenna can work in 3.3-3.4 GHz frequency band. This is shown with the value of VSWR ? 1,9 in 3,25-3,69 GHz (720 MHz). The highest gain is 14.787 dB at 3.58 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Chasanah
"Teknologi dan perkembangan sistem komunikasi modern harus mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan traffic data nirkabel dansolusi untuk memisahkan sinyal dari delay atau sinyal interferensi. Guna mengatasi hal itu, smart antenna mulai banyak dikembangkan guna mengatur pola radiasi agar penguatannya optimal pada arah kedatangan sinyal dengan traffic tinggi dan teredam pada arah sinyal interferensi.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis smart antenna, yaitu sistem pengubah beam dan sistem array adaptif. Sistem pengubah beam telah banyak dikembangkan karena sederhana dan tidak mahal dibandingkan sistem array adaptif. Tidak seperti sistem array adaptif, sistem pengubah beam hanya terdiri dari beberapa elemen peradiasi, jaringan pembentuk beam, dan RF switch sementara sistem adaptif array membutuhkan operasi rumit dan pemrosesan sinyal tingkat tinggi.
Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun 4x4 Butler matriks sebagai jaringan pembentuk beamyang diintegrasikan dengan 4 elemen aperture coupled antenna yang di array untuk menghasilkan empat beam. Desain ini bekerja pada frekuensi 2350 MHz untuk aplikasi LTE dengan mensimulasikannya pada perangkat lunakAdvance Design System (ADS) simulator and CST Microwave Studio.
Hasil simulasi menunjukkan lebar beam saat port 1 atau 4 aktif sebesar 25,9° untuk gain 6,3 dBdan lebar beam saat port 2 atau 3 aktif sebesar 28,9° untuk gain 4,2 dB. Diperoleh pula arah radiasi untuk masing-masing port ialah -14°, 38°, -38°, dan -14°.
Sementara itu, hasil pengukuran menghasilkan lebar beam saat port 1 atau 4 aktif sebesar 33,8° dan 35,6° dengan gain 6,11 dB dan 6,05 dB. Selanjutnya, lebar beam saat port 2 atau 3 aktif sebesar 39,8° dan 40,3° dengan gain 3,94 dB dan 4 dB. Arah radiasi untuk masing – masing port berturut – turut ialah -20°, 40°, -40°, dan 20°.

The technology and development of modern mobile communications systems, should adapt to the continuous and rapid growth of wireless data traffic and it becomes a necessity to separate desired signal from delay or interference signal. Thus, to overcome these problems Smart antenna systems have been developed.
Basically there are two types of smart antenna systems, one is Switched beam system and another Adaptive array system.The topic of switched beam antenna as a smart antenna has been discussed vigorously because it is simple and it requires less cost as compared to adaptive antenna array. Unlike the adaptive antenna, switched beam antenna is only constructed by a number of radiating elements, a beamforming network and RF switch while adaptive array systems provide more intelligent operation and needs more advanced signal processing to function.
This paper introduced the 4x4 Butler matrix asthe beamforming network combined with 4 linear aperture coupled antenna arrays to produce four narrow steerable beams. The designed was aimed for resonance frequency 235 MHz in application of LTE technologyusing the Advance Design System (ADS) simulator and CST Microwave Studio Simulator.
The simulation results show that when port 1 or 4 is activated, the beamwidth is 25,9° with gain 6,3 dB and when port 2 or 3 is activated, the beamwidth is 28,9° with gain 4,2 dB.The radiation beam directions inazimuth are obtained at -14°, 38°, -38°, and 14° for respectiveinput port.
The measurement result show that when port 1 or 4 is activated, the beamwidth is 33,8° and 35,6° with gain 6,11 dB and 6,05 dB. When port 2 or 3 is activated, the beamwidth is 39,8° and 40,3° with gain 3,94 and 4 dB. The radiation beam directions inazimuth are obtained at -20°, 40°, -40°, and 20° for respectiveinput port. So, the deviation between simulation and measurement result is 2°-6°.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubay Muhammad Noor
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dirancang dan diimplementasikan teknologi komunikasi M2M pada koordinator sistem lampu jalan pintar menggunakan topologi bus dengan 4 node end-device dan 1 koordinator berbasiskan komunikasi kabel menggunakan standar komunikasi serial RS485 dan algoritma schedulling yang dilengkapi dengan sensor cahaya dan Raspberry Pi 2 sehingga sistem mampu mengatur fungsi kerjanya secara otomatis sesuai dengan waktu dan kondisi lingkungan sekitar. Sistem ini menggunakan lampu LED serta menerapkan teknologi hybrid yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber daya utamanya, sehingga lebih hemat energi. Seluruh data hasil pembacaan sensor dan status node end-device dikirim ke web server via internet dan ditampilkan via halaman web. Dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem bekerja sesuai dengan algoritma yang dirancang (algoritma fungsi kerja sensor serta algoritma komunikasi data). Pada pengujian komunikasi data dari node end-device ke web server, diperoleh tingkat keberhasilan penerimaan data sebesar 95.96% yang berarti sistem ini secara valid dapat digunakan untuk proses monitoring. Dari hasil simulasi perhitungan efisiensi sistem didapatkan total efisiensi penggunaan daya lampu jalan pintar per tahun sebesar 93.05% dari lampu jalan konvensional dan 22.8% dari lampu jalan LED. Sehingga sistem lampu jalan pintar jauh lebih efisien dalam konsumsi energi dibandingkan dengan sistem lampu jalan eksisting lainnya.

ABSTRACT
In this study, the authors designed and implement M2M communication technology on smart street lighting system coordinator using bus network configuration with 4 end-device node and 1 coordinator based on wired communication using RS485 serial communication standart and schedulling algorithm which is equipped with light sensor and Raspberry Pi so that the system is able to regulate its function automatically according to the time and environmental conditions. This system also uses LED lights and apply hybrid technology that uses the energy of sunlight as its primary power source, so it is able to save on energy consumption. All the datas from sensor and node end-device then sent to the web server via internet and showed on web page. From the test results can be seen that the system has been able to work in accordance with an algorithm that is designed (sensor reading algorithm, and data communication algorithms). On data communications testing for transmitting data from end-device node to web server, obtained data reception success rate of 95.96% which means this system is valid for monitoring process. The calculation simulation results of the system efficiency obtained the total power usage eficiency of smart street lights per year is 93.05% compared to conventional street lights and 22.8% compared to LED street lights. So the smart street lighting system is much more efficient in terms of energy consumption compared to other existing street lighting system."
2016
S63259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikih Muhammad
"ABSTRAK
Dashboard merupakan komponen penting dalam sebuah kendaraan untuk memberitahu pengemudi tentang kondisi kendaraan. Dashboard terdiri dari berbagai jenis mulai dari analog, hybrid dan digital. Dashboard analog masih sering digunakan dalam berbagai kendaraan, namun memiliki kelemahan seperti data yang dikirimkan masih berupa data sederhana dan lama karena menggunakan prinsip mekanik dalam pengiriman datanya. Seiring berjalannya waktu data yang dibutuhkan kendaraan semakin banyak yang sudah tidak mungkin menggunakan dashboard analog. Perkembangan Molina terakhir menggunakan android sebagai dashboadnya namun masih memiliki kelemahan data yang dikirim sedikit, sering mati dan lamanya waktu setup. Untuk itu dikembangkan lagi dashboard dengan tampilan data lebih banyak, waktu setup yang singkat dan tampilan yang menarik menggunakan QtCreator. Rancangan dari dashboard meliputi pengambilan data dari sensor menggunakan Robotic Operating System, pembuatan modul pengiriman data menggunakan socket programming dan membuat dashboard menggunakan QtCreator. Keberhasilan dari perancangan ini menunjukkan bahwa data yang bisa dikirimkan dan ditampilkan jauh lebih banyak dan lebih komplek namun tetap memuat informasi secara real-time dengan rata-rata waktu pengiriman data berkisar 42ms.

ABSTRACT
Dashboard is an important component in a vehicle to inform the driver about the condition of the vehicle. Dashboards consist of various types from analog, hybrid and digital. Analog dashboards are still often used in a variety of vehicles but have disadvantages such as the data sent is still in the form of simple data and slow communication because it uses mechanical principles in sending data. Nowadays, the data needed by the vehicle more and it is not possible to use an analog dashboard. The latest development of Molina uses Android as its dashboard, but it still has a weakness of data that is small size data, oftenly dead and the length of time setup. For this reason, a dashboard with more data, a short setup time and an attractive display was developed using QtCreator. The design of the dashboard includes taking data from the sensor using the Robotic Operating System, making the module sending data using socket programming and making the dashboard using QtCreator. The success of this design shows that the data that can be sent and displayed is much more and more complex but still contains information in real-time with an average time of sending data around 42ms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raditya Gumelar
"Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun perangkat pengukur berat dengan memanfaatkan sensor serat optik. Sensor bekerja berdasarkan prinsip rugi-rugi macrobending pada serat optik jika mengalami gangguan. Sinyal keluaran serat optik yang diintegrasikan pada karet elastis selanjutnya diolah menggunakan Arduino Nano-ATmega328P beserta rangkaian pendukung.
Dari hasil pengujian untuk skala laboratorium, ditunjukkan bahwa perangkat bekerja dengan baik, yaitu menghasilkan keluaran yang berbanding lurus dengan masukan untuk rentang berat 0-2500 gram dengan resolusi 50 gram.

In this undergraduate thesis, a Body Weight Measuring Device Using Fiber Optic Sensor is designed. The fiber optic sensor works based on macrobending loses principle on optical fiber when experiencing interference. The output signal of the fiber integrated to elastic rubber band then processed using Arduino Nano-ATmega328P and supporting circuit.
From the test result in laboratory scale, it is shown that the designed device, can perform well in producing a proportionally linear output for 0 - 2500 gram weight range with 50 gram resolution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S36315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Alif Rafi Akbar
"Penelitian ini membahas rancang bangun sistem komunikasi menggunakan spektrum cahaya tampak secara nirkabel untuk mengirimkan informasi berupa informasi temperatur dan kelembapan ruangan berbasis Raspberry Pi dan IC Analog to Digital Converter (ADC) seri MCP3008. Sistem komunikasi cahaya tampak yang dibangun menggunakan LED pada sisi pengirim untuk mengirimkan sinyal. Fotodiode digunakan pada sisi penerima sebagai penangkap sinyal dengan bantuan MCP3008, sinyal analog dapat dikonversi menjadi sinyal elektrik untuk diproses. Mikrokontroler Raspberry Pi digunakan sebagai pemroses sinyal informasi pada kedua sisi dengan implementasi teknik sinkronisasi dan teknik modulasi On-Off Keying. Penelitian dilakukan pada kondisi ruangan gelap dan konfigurasi Array LED 2x2 untuk meminimalisir efek pencahayaan dari ruangan sekitar terhadap kinerja dari sistem komunikasi cahaya tampak. Pada penelitian ini juga melakukan variasi jenis LED yang digunakan, variasi metode sinkronisasi alat yang dilakukan, dan variasi laju pengiriman data bit untuk melihat pengaruh performa sistem komunikasi cahaya tampak dan nilai BER yang dihasilkan. LED yang digunakan berwarna biru dengan rata-rata voltase 0.0423V untuk nilai 1 dan 0.00448V untuk nilai 0. Kecepatan transmisi yang dapat dilakukan berjarak dari 1bps hingga 10kbps dengan parameter BER ≤ 0.5 sebagai threshold. Implementasi metode sinkronisasi yang dilakukan menurunkan nilai BER sebesar 0.0945 dengan implementasi sinkronisasi kalibrasi transmisi, dan penurunan nilai BER sebesar 0.1221 menggunakan sinkronisasi dengan protokol komunikasi MQTT. Pada penelitian berikutnya Adapun pengembangan dapat dilakukan dengan implementasi Forward Error Correction (FEC) untuk memilimalisir error yang terjadi pada transmisi, dan bekerja sama dengan vendor dengan penelitian di bidang yang sama.

.
This study discusses the design of a communication system using the visible light spectrum wirelessly to transmit information in the form of room temperature and humidity information based on Raspberry Pi and the MCP3008 series Analog to Digital Converter (ADC). The visible light communication system is built using LEDs on the sending side to transmit signals. The photodiode is used on the receiving side as a signal catcher with the help of MCP3008, analog signals can be converted into electrical signals for processing. The Raspberry Pi is used as an information signal processor on both sides with the implementation of synchronization techniques and On-Off Keying modulation techniques. The research was conducted in a dark room and a 2x2 LED Array configuration to minimize the effect of lighting from the surrounding room on the performance of the visible light communication system. This study also varies the type of LED used, the variation of the synchronization method of the tool, and the variation of the data transmission rate to see the effect of the visible light communication system performance and the resulting BER value. The LED used is blue with an average voltage of 0.0423V for value of 1 and 0.00448V a for value of 0. The transmission speed that can be done is from 1bps to 10kbps with BER 0.5 as a threshold parameter. The implementation of the synchronization method reduces the BER value by 0.0945 with the implementation of transmission calibration synchronization and decreases the BER value by 0.1221 using synchronization with the MQTT communication protocol. In the next research, development can be done by implementing Forward Error Correction (FEC) to minimize errors that occur in transmission and collaborating with vendors with research in the same field.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aufa Irsyaddin
"Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki wilayah perbatasan laut dengan berbagai negara. Kawasan perbatasan merupakan salah satu kawasan penting yang perlu dilindungi dan dipantau terus menerus menggunakan sistem monitoring. Sistem monitoring ini dapat digunakan untuk melindungi sumber daya yang berada di laut seperti pertambangan minyak, perikanan, dan kekayaan laut lainnya. Maka dari itu, dikembangkanlah teknologi terbaru yaitu Jaringan Sensor Nirkabel (JSN). Dalam tulisan ini, penulis mengembangkan sistem pendeteksi kapal menggunakan JSN yang dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS). JSN bekerja dengan melakukan seluruh proses pendeteksian pada masing-masing node sensor. Pada node pendeteksian digunakan Fast Fourier Transform (FFT) untuk mengubah keluaran akseelrometer kedalam domain frekuensi. Pendeteksian melibatkan frekuensi dan magnitude dari gelombang air danau. Selain itu digunakan pula GPS untuk mendapatkan data berupa latitude dan longitude dari kapal. GPS juga digunakan untuk menetukan jarak antar node sensor. Pada sistem pendeteksian kapal ini didapat nilai estimasi kecepatan, arah datang, dan koordinat kapal saat meninggalkan daerah pengawasan

Indonesia, as one of the largest archipelagic countries in the world, has maritime borders with various countries. The border area is one of the important areas that need to be protected and monitored continuously using a monitoring system. Monitoring system can be used to protect marine resources such as oil mining, fisheries and other marine resources. Therefore, the latest technology, namely Wireless Sensor Networks (WSN) was developed. In this paper, the authors develop a ship detection system using a JSN equipped with Global Positioning System (GPS). WSN works by carrying out the entire detection process at each sensor node. At the detection node, Fast Fourier Transform (FFT) is used to convert the output of the accelerometer to the frequency domain. Detection involves the frequency and magnitude of lake waves. In addition, GPS is also used to obtain data in the form of latitude and longitude from ships. GPS is also used to determine the distance between sensor nodes. In this ship detection system, the estimated value of speed, direction of arrival, and coordinates of the ship when leaving the surveillance area is obtained"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>