Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Affan Ardian
"Skripsi ini bertujuan untuk membuat suatu analisa sistem kelistrikan suatu gedung komersial. Suatu gedung komersial yang di pergunakan sebagai Mobile Swtching Network (MSC) dan pusat pengolahan data suatu perusahaan telekomunikasi yang terletak di Jakarta di lihat sistem suplai daya instalasi tenaganya kemudian di ambil kesimpulan bahwa gedung komersial tersebut memiliki kekurangan pada aspek kehandalan, effisiensi komponen kelistrikan serta proses perawatan sehingga mengakibatkan pemborosan biaya. Selanjutnya dilakukan proses analis sistem suplai daya instalasi tenaga, merubah sumber-sumber suplai daya instalasi listrik tenaga dan menghilangkan dua sumber listrik cadangan dari PLN masing-masing sebesar 264 KVA sehingga dapat menghemat biaya langanan tetap, biaya perawatan serta biaya tenaga operator setiap bulan yang harus di bayarkan. Perubahan sistem suplai daya listrik tenaga ini tidak mengurangi pelayanannya ke beban-beban listrik yang berada di gedung komersial tersebut. Tetapi lebih bisa di handalkan dan mudah dalam perawatannya.

This Script aim to make analyse the electrical system for commercial building. A commercial building which is utilizing as Mobile Switching Network (MSC) and data processing center of an telecommunications company which is located in Jakarta have been analysis of the electrical system and then taking conclusion that the commercial building own the insuffiency of mainstay aspect, efficient of electrical component and expense. Herein after process of more reliable improvement the electrical system, easy to predict by lessening amount of component and cable which not needed. Changing source reserve of system of distribution of electrical power and eliminate two PLN 264 KVAelectrical source reserve so that can cost effective the abodemen each month which must paying. this changing electrical system not lessen its service to electrics burden residing in the commercial building. But rather can relying on and easy to maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51156
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Mukhsin
"Keselamatan dan kehandalah sistem instalasi listrik merupakan kunci dari sistem instalasi listrik yang baik dan benar. Maka analisis instalasi listrik perlu dilakukan pada instalasi listrik di kehidupan sehari-hari. Analisis instalasi listrik perlu dilakukan pada gedung yang sudah tua maupun yang belom lama dibangun, karena kejadian-kejadian permasalahan instalasi listrik dapat timbul tanpa kita sadari. Menggunakan Perangkat lunak Electric Transients and Analysis Program ETAP 12.6 kita dapat menganalisa keadaan dari sistem instalasi listrik. Dengan menggunakan analisis aliran daya pada perangkat lunak ETAP 12.6, dapat diidentifikasikan bagian-bagian instalasi listrik yang mengalami gangguan. Melalui analisis aliran daya pada gedung hotel XYZ, didapatkan bahwa gedung hotel XYZ dapat memberikan suplai untuk keseluruhan beban terpasang. Gangguan yang didapatkan pada analisis aliran daya adalah spesifikasi kabel yang belum memenuhi spesifikasi dikarenakan adanya kabel yang menyebabkan panel yang memiliki nilai susut tegangan lebih dari 5.

Safety and reliability of the electrical installation system is the key to a good and proper electrical installation system. Then the electrical installation analysis needs to be done on the electrical installation in everyday life. Electrical installation analysis needs to be done on old buildings and old ones, because electrical installation problems can occur without us knowing it. Using the Electricity Transients and Analysis Program ETAP 12.6 we can analyze the state of the electrical installation system. By using the power flow analysis in ETAP 12.6 software, identification of faulty electrical installation parts can be identified. Through the analysis of power flow in the XYZ hotel building, it was found that the XYZ hotel building can provide supply for all installed loads. The problem that was obtained in the load flow analysis is the cable specification that has not met the specification due to the cable causing the panel having a voltage loss value of more than 5 ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zhafira Putri
"Sistem kelistrikan ALZ terdiri dari 10 sistem tenaga listrik yang memiliki peranan penting dalam menyuplai pasokan listrik. Kondisi saat ini menunjukkan total permintaan beban puncak malam pada Agustus tahun 2022 mencapai 79.253 MW dengan pasokan daya yang didominasi oleh penggunaan unit pembangkit termal. Pengunaan unit pembangkit termal memicu persoalan biaya pengoperasian yang relatif tinggi dikarenakan harga bahan bakar yang kian meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengoptimalan operasi sistem dengan cara pengalokasian daya aktif yang dibangkitkan oleh masing-masing unit pembangkit agar mendapatkan biaya pembangkitan yang minimum serta mendapatkan rugi-rugi yang optimal dengan tetap memenuhi keseimbangan beban. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pada skema pertahanan islanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan aliran daya sistem ALZ saat skema pertahanan Islanding tahap 1 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar sebesar Rp74,274,228.14/jam atau sebesar 37,58% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Serta, skema pertahanan islanding tahap 2 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar Rp.67,200,225.75/jam atau sebesar 45.15% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero).

The ALZ electricity system consists of 10 power systems that are essential in supplying electricity. Current conditions show that the total demand for peak night loads in August 2022 reached 79,253 MW, with power supply dominated by the use of thermal generation units. The use of thermal generating units raises the issue of relatively high operating costs due to increasing fuel prices. Therefore, it is necessary to optimize system operation by allocating the active power generated by each generating unit to obtain minimum generation costs and obtain optimal losses while still reaching the load balance. In this study, optimization was carried out on the islanding defense scheme. The results showed that optimizing the power flow of the ALZ system when the islanding defense scheme stage 1 can reduce fuel costs by Rp74,274,228.14/hour or by 37,58%, and the islanding defense scheme stage 2 can reduce fuel costs by Rp.67,200,225.75/hour or 45.15% of the pattern of operations carried out by PT PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahwan Arfellino Lutnan Azis
"Berkembangnya teknologi di era digitalisasi membuat permintaan atas penggunaan energi listrik semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) permintaan energi listrik pada tahun 2023 mencapai 1.285 kWh/kapita. Hal tersebut dapat memungkinkan permintaan energi listrik yang semakin meningkat setiap tahunnya yang dibarengi dengan penggunaan energi fosil yang semakin meningkat. Maka dari itu, dalam upaya mengurangi penggunaan energi fosil dengan mengganti menjadi penggunaan energi terbarukan seperti pemanfaatan penggunaan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) Atap pada lingkungan kampus diharapkan dapat menjadi contoh untuk masyarakat dalam penggunaan energi terbarukan seiring berjalannya target pencapaian pemerintah akan bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025. Dalam penelitian ini membahas terkait perancangan sistem PLTS Atap On-Grid pada Gedung Departemen Teknik Elektro FTUI dengan membandingkan dua sudut kemiringan atap untuk mengetahui sistem PLTS yang optimal dan potensi penggunaan listrik yang lebih efisien dengan ditinjau dari aspek teknis dan ekonomi melalui simulasi pada perangkat lunak PVsyst. Perancangan sistem PLTS pada penelitian ini berkapasitas 22.1 kWp dengan luas atap optimal sebesar 108 m2 . Dari hasil simulasi diperoleh sistem PLTS dengan sudut kemiringan 10° dapat memproduksi energi sebesar 31.4 mWh/tahun dan sistem PLTS dengan sudut kemiringan 45° dapat memproduksi energi sebesar 27.4 mWh/tahun. Proyek ditargetkan dengan jangka waktu investasi selama 25 tahun, dilihat dari sisi ekonomi modal awal biaya investasi memiliki selisih sebesar Rp16.200.000,00 karena sudut kemiringan 10° membutuhkan biaya kerangka tambahan, dengan jangka waktu pengembalian modal (payback period) orientasi 1 pada tahun ke-15 dan orientasi 2 pada tahun ke-16. Selain itu, perancangan kedua orientasi sistem tersebut mampu mengurangi penghematan biaya tagihan energi listrik sebesar 24.91% pada sudut kemiringan 10° dan 22.02% pada sudut kemiringan 45° selama 25 tahun.

The development of technology in the digitalization era has made the demand for electrical energy use increase every year. Based on data from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), the demand for electrical energy in 2023 reached 1,285 kWh/capita. This can allow the demand for electrical energy to increase every year coupled with the increasing use of fossil energy. Therefore, to reduce the use of fossil energy by replacing it with the use of renewable energy such as the use of rooftop solar power plants (PLTS) in the campus environment is expected to be an example for the community in the use of renewable energy along with the government's target of achieving a national energy mix of 23% by 2025. This study discusses the design of an On-Grid rooftop PLTS system in the FTUI Electrical Engineering Department Building by comparing two roof tilt angles to determine the optimal PLTS system and the potential for more efficient electricity use in terms of technical and economic aspects through simulations on PVsyst software. The design of the PLTS system in this study has a capacity of 22.1 kWp with an optimal roof area of 108 m2 . From the simulation results, the PLTS system with a tilt angle of 10° can produce energy of 31.4 mWh/year and the PLTS system with a tilt angle of 45° can produce energy of 27.4 mWh/year. The project is targeted with an investment period of 25 years, seen from the economic side of the initial capital investment cost has a difference of Rp16,200,000.00 because the tilt angle of 10° requires additional frame costs, with a payback period orientation 1 in year 15 and orientation 2 in year 16. In addition, the design of the two system orientations was able to reduce the cost savings of electric energy bills by 24.91% at a tilt angle of 10° and 22.02% at a tilt angle of 45° for 25 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dewi Nuraini Sasongko
"Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah menjadi program prioritas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam upaya penerapan energi baru dan energi terbarukan (EBT). Hal ini pun sejalan dengan komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Sebagai upaya mendukung hal tersebut, pemerintah aktif mendorong instalasi PLTS atap. Penelitian ini membahas mengenai perancangan penambahan PLTS atap on-grid pada Gedung Energi 625 dengan membandingkan dua spesifikasi modul surya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perancangan PLTS yang optimal ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomi melalui hasil simulasi perangkat lunak PVsyst. Penerapan PLTS atap on-grid tambahan pada Gedung Energi 625 ini diharapkan dapat memberikan penghematan biaya listrik. Dari hasil simulasi, didapat perancangan PLTS atap on-grid tambahan 49,5 kWp yang lebih optimal dengan jenis modul surya JA Solar 550 Wp yang mampu memproduksi energi listrik, yaitu sebesar 72,8 kWh/tahun serta performa rasio sebesar 0,832. Selain itu, mampu memenuhi 28,6% kebutuhan listrik per bulan. Proyek memiliki asumsi lifetime selama 25 tahun. Dari sisi ekonomi, perancangan PLTS tersebut memiliki nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp488.504.798, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,6%, Payback Period (PP) pada tahun ke-9, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,38, Levelized Cost of Energy (LCOE) sebesar Rp1.121,53/kWh, dan biaya investasi sebesar Rp711.025.000.

The development of PV (Photovoltaic) rooftops has become a priority program for the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) in the effort to implement new and renewable energy (EBT). That is in line with the commitment to Sustainable Development Goals (SDGs), precisely Goal 7 (Affordable and Clean Energy) and Goal 13 (Climate Action). As part of these efforts, the government actively promotes the installation of PV rooftops. This study discusses the design of an additional on-grid PV rooftop on Gedung Energi 625 by comparing two different solar modules spesifications. This study aims to determine the optimal design of solar PV regarding technical and economic aspects through the results of PVsyst software simulations. Implementing this additional on-grid PV rooftop on Gedung Energi 625 is expected to provide cost savings on electricity. From the simulation results, a more optimal on-grid rooftop PV design of 49.5 kW was obtained with the JA Solar 550 Wp solar module type capable of producing 72.8 kWh/year electrical energy and a performance ratio of 0.832. Apart from that, it can meet 28.6% of monthly electricity needs. The project has an assumed lifetime of 25 years. From an economic perspective, the PV design will have a Net Present Value (NPV) of IDR 488,504,798, an Internal Rate of Return (IRR) of 11.6%, a Payback Period (PP) of 9 years, a Benefit Cost Ratio (BCR) of 1.38, a Levelized Cost of Energy (LCOE) of IDR 1,121.53/kWh, and investment costs of IDR 711,025,000."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ridho
"PLTS atap adalah solusi efisien untuk mendukung transisi energi bersih karena dapat memanfaatkan ruang atap tanpa memerlukan lahan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem PLTS on-grid tanpa baterai pada atap gedung Welding Plant 2 PT MT. PT MT menggunakan sistem kelistrikan dengan konfigurasi aliran daya radial. Hal ini membuat energi listrik dari PLTS hanya dapat disalurkan langsung ke beban tanpa memungkinkan aliran balik ke jaringan. Oleh karena itu, rancangan PLTS perlu dioptimalkan dengan kebutuhan energi pabrik agar tidak terjadi overgeneration. Rancangan PLTS atap akan disimulasikan melalui perangkat lunak PVsyst dan HelioScope lalu ditinjau dari aspek teknis dan ekonomi. Dari hasil simulasi, didapat perancangan sistem PLTS atap on-grid dengan kapasitas 501 kWp yang dapat memproduksi energi listrik sebesar 699,4 MWh/tahun selama masa umur pakai (25 tahun) dengan Performance Ratio sebesar 81,17%. Dari sisi ekonomi, perancangan PLTS memiliki nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp3.585.903.444, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 7,35%, Discounted Payback Period (DPP) pada tahun ke-15, dan Levelized Cost of Energy (LCOE) sebesar Rp688,54/kWh. Dengan demikian, investasi proyek PLTS pada atap gedung Welding Plant 2 PT MT dinilai layak untuk dilanjutkan.

Rooftop solar power plants are an efficient solution to support the clean energy transition by utilizing rooftop space without requiring additional land. This study aims to design an on-grid rooftop solar power plant without batteries for the Welding Plant 2 building at PT MT. PT MT's electrical system uses a radial power flow configuration, which allows electricity generated by the solar power plant to be directly distributed to the load without allowing backflow to the grid. Therefore, the solar power plant design must be optimized to align with the plant's energy needs to prevent energy waste. The rooftop solar power plant system is simulated using PVsyst and HelioScope software and evaluated from technical and economic perspectives. The simulation results show a rooftop on-grid solar power plant with a capacity of 501 kWp, capable of producing 699.4 MWh/year over a 25-year lifespan, with a Performance Ratio of 81.17%. From an economic standpoint, the solar power plant design achieves a Net Present Value (NPV) of Rp3,585,903,444, an Internal Rate of Return (IRR) of 7.35%, a Discounted Payback Period (DPP) in the 15th year, and a Levelized Cost of Energy (LCOE) of Rp688.54/kWh. Based on these results, the rooftop solar power plant project at the Welding Plant 2 building of PT MT is deemed feasible for implementation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Tasya Aulia Putri
"Perkembangan teknologi yang terus-menerus membuat penggunaan energi listrik menjadi hal krusial dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penggunaan energi listrik yang tiada hentinya membuat sumber energi fosil yang terbatas semakin sedikit. Oleh sebab itu, transisi energi berkelanjutan menjadi isu penting untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang. Pemerintah Indonesia telah menetapkan taget pencapaian bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dengan tujuan dapat mempercepat transisi energi berkelanjutan. Bentuk upaya untuk mencapai target bauran nasional adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Penelitian ini membahas mengenai penerapan sistem PLTS atap on-grid tanpa baterai pada gedung pabrik PT. CT untuk mengetahui sistem PLTS atap yang optimal dan potensi penggunaan listrik PLN yang lebih efisien. Sistem PLTS atap dengan sudut kemiringan 11°mampu memproduksi energi sebesar 1969890 kWh/tahun, sedangkan sudut kemiringan 15°hanya dapat memproduksi sebesar 1949709 kWh/tahun. Dalam 25 tahun, sistem PLTS atap dengan sudut kemiringan 11° memiliki potensi penghematan sebesar 34,29%, sedangkan sistem PLTS atap dengan sudut kemiringan 15° memiliki potensi penghematan sebesar 33,94%. Dengan perbedaan modal awal sebesar Rp436.792.000,00 diperoleh payback period dari kedua sistem PLTS atap selama 9 tahun. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, sistem PLTS atap on-grid tanpa baterai pada PT.CT yang lebih optimal untuk digunakan adalah sistem PLTS atap dengan sudut kemiringan 11°.

The continuous development of technology makes the use of electricity a crucial part of our daily life. The endless consumption of electricity leads to a decrease in limited fossil energy sources. Therefore, sustainable energy transition becomes an important issue to ensure energy availability in the future. The Indonesian government has set a national energy mix target of 23% by 2025 to accelerate the transition to sustainable energy. One effort to achieve this target is by building a Solar Power Plant. This research discusses the implementation of an on-grid rooftop solar power plant system without batteries in the factory building of PT. CT to determine the optimal rooftop solar power plant system and potential for more efficient use of PLN electricity. The rooftop rooftop solar power plant system with an 11° tilt angle can produce energy of 1969890 kWh per year, while the 15° tilt angle can only produce 1949709 kWh per year. In 25 years, the rooftop solar power plant system with an 11° tilt angle has a potential cost savings of 34.29%, while the system with a 15° tilt angle has a potential cost savings of 33.94%. With a difference in initial capital of IDR436,792,000.00, the payback period for both rooftop solar power plant systems is 9 years. Based on these factors, the more optimal on-grid rooftop solar power plant system without batteries to be used in PT.CT is the system with an 11° tilt angle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Afif Riansyah
"Kesehatan manusia merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehingga diperlukannya inovasi berupa terobosan yang dapat meningkatkan mutu bidang medis. Perkembangan ilmu di bidang medis juga didukung oleh instrument medis yang semakin canggih sehingga memerlukan energi listrik yang prima diikuti juga dengan banyaknya permintaan daya listrik. Kenaikan permintaan daya listrik perlu diimbangi dengan kualitas daya listrik yang baik. Pada Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang merupakan pusat edukasi dan riset di bidang medis, menggunakan berbagai peralatan listrik untuk menyokong aktivitasnya dibidang medis.
Melalui analisis kualitas daya dapat diketahui mutu parameter-parameter listrik pada gedung tersebut. Melalui pengukuran, pengolahan data, dan analisis didapatkan nilai tegangan maksimum dan minimum sebesar 234.17 Volt 219.99 Volt. Nilai frekuensi maksimum dan minimum sebesar 50.25 Hz 49.38 Hz. Sementara itu untuk nilai harmonik didapatkannya nilai TDD terbesar pada item panel sistem pencahayaan yang dimana bebannya merupakan penyumbang harmonik terbesar sebesar 42.5 . Dengan dilakukannya analisis kualitas daya listrik dapat diperolah solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu sistem kelistrikan Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Human health is one of the main needs in life so it needs innovation in the form of a breakthrough that can improve the quality of the medical field. The development of science in the medical field is also supported by increasingly sophisticated medical instruments that require excellent electrical energy followed by also the demand for electric power. The increase in demand for electrical power needs to be balanced with good electrical power quality. In IMERI Building Faculty of Medicine University of Indonesia which is the center of education and research in the medical field, using various electrical equipment to support medical activities.
Through the analysis of power quality can be known the quality of electrical parameters in the building. Through measurement, data processing, and analysis obtained the value of maximum and minimum voltage of 234.17 Volt 219.99 Volt. Maximum and minimum frequency values of 50.25 Hz 49.38 Hz. Meanwhile the highest harmonic value stands for illumination panel is called TDD in the amount of 42.5 which is the biggest contributor of harmonic effects. With the analysis of electrical power quality can be obtained solutions to improve and improve the quality of electrical system IMERI Building Faculty of Medicine, University of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Hapsari Budi Utami
"Gedung XYZ merupakan gedung perkantoran yang terletak di pusat kota Jakarta yang memiliki jumlah hari guruh yang cukup tinggi. Kondisi struktur bangunan yang cukup tinggi cenderung berbahaya apabila tidak dilengkapi dengan sistem proteksi petir yang memadai.
Pada skripsi ini penulis membahas tentang pengevaluasian sistem proteksi petir yang telah terpasang pada gedung meliputi radius proteksi terminal udara dengan menggunakan metode bola bergulir meninjau sistem pentanahan serta memeriksa apakah seluruh komponen sistem proteksi petir sudah memenuhi standar yang diberlakukan.
Hasil evaluasi sistem proteksi pada gedung XYZ ini sudah cukup memadai untuk melindungi gedung dan bangunan sekitar sejauh radius 130 71 m dengan menggunakan komponen komponen yang telah memenuhi syarat minimum Besarnya tahanan pentanahan berdasarkan perhitungan pada gedung adalah 12 02 yang berarti tidak memenuhi standar yakni nilai maksimal 5 namun dengan menambahkan elektroda pada sistem pentanahan dapat diperoleh resistansi pentanahan yang ideal.

XYZ Building is an office building located in the center of the city which has a quite high number of thunderdays. The structure of the building that reaches a height of 98 meters tends to be dangerous if not equipped with an adequate lightning protection system.
In this paper the author discusses about the evaluation of lightning protection system that have been installed in the building which included a radius of protection of the air terminal by using the rolling sphere method review the grounding system and check if all components of the lightning protection system are appropiate to the standards imposed.
Evaluation results on this lightning protection system on XYZ building is adequate to protect the building and surrounding objects as far as 130 71 meters and all the used components have met the minimum requirements Based on calculation grounding resistanceof the building is 2 12 which is high above the standard that said the maximum value of grounding resistance is 5 but the ideal grounding resistance can be obtained by adding grounding electrodes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismansyah
"Perkembangan teknologi kelistrikan saat ini sangatlah pesat, hal ini sejalan dengan berkembangnya teknologi peralatan pendukung manusia baik untuk bidang industri ataupun rumah tangga. Sehingga untuk sistem instalasi listrik pada bangunan, khususnya Rumah Mewah diperlukan perencanaan yang matang supaya sistem tersebut mampu bekerja dengan sangat efektif, efisien serta sistem tersebut mampu mengatasi gangguan yang terjadi dalam proses penyaluran atau pendistribusian tenaga listrik di Bangunan tersebut. Kenyamanan dalam bekerja atau beraktifitas tentunya tidak terlepas dari penyediaan penerangan yang baik terutama dimalam hari atau di tempat yang tidak ada ventilasi cahayanya. Selain dari faktor penerangan, kenyamanan dalam beraktifitas akan tercapai jika sirkulasi udara dan tingkat kelembaban ruangan yang baik. Pengaturan penggunaan daya dan penerangan serta beban listrik dalam hal ini adalah dimaksudkan untuk menciptakan suatu ruangan yang nyaman dengan penggunaan daya yang efisien serta tidak berlebihan. Hal ini mengacu pula pada penghematan energi, sehingga pengeluaran biaya lebih ekonomis. Sasaran dan tujuan utama yang ingin dicapai dari sebuah perancangan instalasi listrik pada Rumah mewah ini ialah kebutuhan energi listrik di rumah mewah tersebut tercukupi sampai dengan penambahan daya di masa datang, terjaminnya keamanan seluruh pengguna energi listrik di rumah tersebut, memperlancar seluruh kegiatan dan aktifitas yang dilakukan di rumah tersebut, sistem pendistribusian listrik yang hemat energi dan sangat efisien.

In this time, Technological growth of electrical it's very fast, this matter in line with expanding technology equipments of human being supporter good to industrial area or household. So that for the system of electrics installation in a building needed by planning which enough, so that the system can work effective considerably, efficient and also the system can overcome trouble that happened in course of electric power distribution or channeling in the home. Special target wishing to be reached from a planning of electrics and lighting installation at a good storey building is requirement of the electrics energy that home answered the demand up to addition of the energy in the future, well guaranteed of security all of electrics energy user in the home, to facilitate all activity in the home, efficient and Economical distribution electrics system of energy. Freshmen in working it is of course is not be ready quit of good lighting especially nighttime or in place which there it's no light ventilation. arrangement usage of lighting and energy in this case is meant to create a balmy room with usage of efficient energy in moderation. This matter relate also at thrift of energy, so that expenditure is expense of more economic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>