Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marthin Surya Setiawan
"Program-program simulator MEMS akselerometer telah banyak muncul dikarenakan perkembangan teknologi MEMS yang cenderung pesat dewasa ini. Namun, kebanyakan dari program-program simulator tersebut berlisensi dan berharga sangat mahal. Hal-hal tersebut menjadi kendala bagi perkembangan pelajar-pelajar maupun kalangan-kalangan peneliti yang berkecimpung di dalam dunia MEMS. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan diperkenalkan sebuah program simulator bernama SUGAR yang akan menjadi salah satu alternatif yang realistis karena program ini bersifat open-source.
Program simulator ini juga cukup mudah untuk digunakan karena telah terprogram dalam MATLAB. Bahkan, fungsi-fungsi MATLAB dapat digunakan untuk menunjang keakuratan dari SUGAR. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema uji keakuratan simulator SUGAR dengan pendekatan linear untuk mengeksplor lebih lanjut keakuratan dari program simulator tersebut.

MEMS accelerometer simulators have been used since the advancement in MEMS technology has been so great lately. However, most of the simulators are licensed and will cost too much. Such things are constraining the advancement of students and researchers in MEMS world.Therefore, in this minithesis we introduce SUGAR simulator as one of the realistic solution because this program is an open-source program.
This simulator program is easy to use since it is programmed in MATLAB. Moreover, MATLAB functions can also be used with SUGAR to support SUGAR simulation. Therefore, the writer suggests the topic of SUGAR simulator reliability testing to explore more of its reliability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51254
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Mardiansyah
"Skripsi ini melakukan pengujian terhadap keakuratan dari suatu program simulator MEMS yang bernama Sugar. Program Sugar ini merupakan program open source yang dalam penggunaannya diintegrasikan dengan Matlab. Sugar muncul sebagai alternatif ditengah berkembangnya program simulator MEMS yang berlisensi dan memiliki harga yang mahal.
Dalam simulasi akan dilakukan pengujian terhadap kemampuann sugar dalam melakukan static analysis dari sebuah struktur akselerometer MEMS kapasitif. Sebagai validasi dari keakuratan Sugar, data hasil simulasi Sugar akan dibandingkan dengan hasil simulasi dari Intellisuite yang merupakan software berlisensi yang biasa digunakan dalam mendisain MEMS dan juga akan dibandingakan dengan hasil perhitungan.

This final project tested the accuracy of a MEMS simulator program called SUGAR. SUGAR is an open source program and in its application is integrated with MATLAB. SUGAR emerged as an alternative program in the midst of many licenced programs that have an expensive price.
In the simulation will be tested against the ability of sugar in doing static analysis of a MEMS capacitive accelerometer structure. As a validation of the accuracy of Sugar, Sugar simulation data will be compared with simulation results of Intellisuite which is software licensed and commonly used in MEMS design and will also compared with the results of the calculation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51226
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Muhamad Awaludin S
"Saat ini perekaman gelombang seismik masih menggunakan geophone konvensional, yaitu terdiri dari koil yang digantung oleh pegas. Pada penelitian ini, telah dikembangkan sebuah sistem perekam gelombang seismik menggunakan akselerometer MEMS. Data keluaran akselerometer diakuisisi dengan menggunakan mikrokomputer Raspberry Pi, kemudian data tersebut disimpan di dalam Raspberry Pi dan dikirim ke sebuah komputer host setelah proses akuisisi selesai. Keluaran data dari sistem ini setara dengan data keluaran dari geophone konvensional, yaitu dalam domain kecepatan. Sistem ini menggunakan komunikasi Wi-Fi untuk terhubung ke sebuah server sehingga memungkinkan kegiatan eksplorasi tanpa memerlukan kabel. Hasil rekaman sistem ini dibandingkan dengan geophone konvensional. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

Currently recording seismic waves still use conventional geophones, which consists of coils suspended by springs. This research has developed a system of recording seismic waves using MEMS accelerometer. Accelerometer output data acquired using microcomputers Raspberry Pi, then the data is stored in the Raspberry Pi and sent to a host computer after the acquisition is completed. The output data from this system is equivalent to the output data from conventional geophones, which is in the domain of speed. This system uses the Wi-Fi communication to connect to a server making it possible exploration activities without cables. Recording the results of this system compared with conventional geophones. Tests performed at the University of Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhan Arrosyid
"Teknologi alat akuisi seismic sudah semakin berkembang. Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan penelitian mengenai alat akuisisi sinyal seismik berbasis sensor accelerometer MEMS. Sehingga pada penelitian ini telah memperbaharui alat akuisisi sinyal seismik dari sisi komunikasi agar dapat mengakuisisi lebih banyak geophone atau alat akuisisi sinyal seismik. Selain itu agar jangkauan kabel atau jarak antar geophone juga semakin panjang. Keluaran data dari sistem ini hamper setara dengan keluaran data dari geophone konvensinal. Sistem ini menggunakan Modul SPI Extender untuk membuat satu buah Raspberry Pi dapat mengakuisisi geophone MEMS dengan lebih banyak dan jengan jangakaun kabel yang lebih panjang. Hasil respon atau keluaran dari geophone disimpan kedalam Raspberry Pi terlebih dahulu untuk kemudian bisa diambil secara wireless oleh komputer host. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

The technology of seismic acquisition instrumentation has getting developed. In previous research, a study of seismic signal acquisition instrumentation based on MEMS accelerometer sensor has been done. This research has renewed seismic signal accelerometer by communication aspect to acquire more geophones or seismic signal acquisition instrumentation. Output data of this system is almost same with output from conventional geophone. This system uses SPI Extender modul to make one Raspberry Pi to acquire more MEMS geophone and with further cable reach. Respond result or output of geophone is saved into Raspberry Pi first so that it can be taken wirelessly by host computer. Trial test is done at Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Dalimi
"Dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan tenaga listrik dibutuhkan suatu sistem tenaga listrik yang baik yaitu selain dapat diandalkan juga mutu dari listrik yang disampaikan haruslah baik pula.
Untuk dapat menjaga tegangan yang disampaikan ke konsumen dalam sistem tenaga listrik pada besaran yang diinginkan yang perlu diperhatikan adalah besarnya jatuh tegangan yang terjadi pada saat pengiriman dan penerimaan tenaga listrik. Jatuh tegangan ini disebabkan oleh peralatan peralatan yang digunakan oleh sistem tenaga listrik yang dimulai dari pembangkit, saluran transmisi sampai ke sistem distribusi dan beban yang dipikul.
Karena sifat beban pada konsumen yang bervariasi perlu dilakukan stimulasi untuk melihat pengaruhnya terhadap jatuh tegangan pada sisi penerima. Simulasi dilakkukan dengan menggunakan NE9070 Power System Simulator produksi TecQuipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
JUTE-XII-4-Des1998-319
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aris Umar
"Fixed-wing merupakan salah satu wahana udara tanpa awak. Fixed wing dapat digunakan untuk beberapa jenis misi seperti misi pencarian dan penyelematan ataupun misi pengamatan. Namun, penerbangan fixed-wing tanpa awak memiliki risiko yang tinggi apabila tidak terkendali dengan baik. Mencari pengendali dengan hardware membutuhkan waktu dan cost yang tinggi sehingga dibutuhkan media simulasi yang memiliki sistem sesuai dengan aslinya.
Pada penelitian ini, simulasi wahana Fixed-wing akan dilakukan dengan menggunakan ROS dan simulator Gazebo. Simulator Gazebo dapat menyediakan simulasi dengan kondisi fisika asli model hardware sehingga tidak membutuhkan perubahan yang besar dari simulasi ke hardware. Pada penelitian sebelumnya, pengujian sistem kendali sudah dilakukan dengan menggunakan 3 jenis trayektori sederhana yaitu trayektori linear, trayektori zigzag dan trayektori lingkaran. Selain itu, penelitian sebelumnya pun sudah menguji kendali untuk ketinggian dengan trayektori sigmoid.
Pada penelitian ini, trayektori yang lebih panjang akan digunakan dengan menggunakan lingkar dalam Universitas Indonesia. Pengujian dibagi menjadi dua yaitu trayektori lingkar dalam Universitas Indonesia dengan ketinggian yang tetap dan dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran pada kondisi nyata. Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa sistem pengendalian fixed-wing sudah dapat mengikuti trayektori lingkar dalam UI baik dengan ketinggian yang tetap ataupun dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian dataran.

Fixed wing is one of the unmanned aerial vehicles. Fixed wings can be used for several types of missions such as search and rescue missions or observation missions. However, unmanned fixed wing flights have a high risk if not well controlled. Tuning a controller with hardware takes time and high cost so a simulation that has the system in accordance with the real condition is needed.
In this study, Fixed wing vehicle simulations will be performed using ROS and Gazebo simulator. Gazebo provide simulation with real physics condition of real hardware so it does not require a big change from simulation to hardware implementation. In previous research, control system testing has been done by using 3 types of simple trajectory such as linear trajectory, zigzag trajectory and circle trajectory. In addition, previous studies have also tested control for altitude with sigmoid trajectories.
In this study, longer trajectories will be used using the inner circle of the Universitas Indonesia. Testing is divided into two the inner circle trajectory of the Universitas Indonesia with fixed altitude and with altitude corresponding to the altitude of the terrain in real conditions. From the test results can be seen that the fixed wing control system has been able to follow the trajectory either with a fixed altitude or with altitude corresponding to the height of the terrain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dixon Frederick
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ukuran ow terhadap FCT slowdown dari empat protokol network telemetry, yaitu INT, PINT, LINT, dan DINT, dalam mekanisme High Precision Congestion Control (HPCC) menggunakan simulator NS3. Implementasi HPCC bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan berkecepatan tinggi dengan meminimalkan latensi dan mengontrol congestion secara e sien menggunakan teknik network telemetry. Dalam penelitian ini, metrik yang digunakan untuk evaluasi adalah Flow Completion Time (FCT) slowdown, yang mem- bandingkan FCT antara ow yang mengandung data telemetry dan ow yang tidak. Hasil dari simulasi ini memberikan wawasan tentang keunggulan masing-masing protokol pada mekanisme HPCC dengan berbagai skenario jaringan.

This study aims to analyze and compare the ow size against the FCT slowdown of four network telemetry protocols: INT, PINT, LINT, and DINT, within the High Precision Congestion Control (HPCC) mechanism using the NS3 simulator. The implementation of HPCC aims to optimize the performance of high-speed networks by minimizing latency and ef ciently controlling congestion using network telemetry techniques. In this study, the metric used for evaluation is Flow Completion Time (FCT) slowdown, which compares the FCT between ows containing telemetry data and those that do not. The simulation results are provide insights into each protocol’s advantages in various network scenarios."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyza Abyan Gerrit Caloh
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ukuran flow terhadap FCT slowdown dari empat protokol network telemetry, yaitu INT, PINT, LINT, dan DINT, dalam mekanisme High Precision Congestion Control (HPCC) menggunakan simulator NS3. Implementasi HPCC bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan berkecepatan tinggi dengan meminimalkan latensi dan mengontrol congestion secara efisien menggunakan teknik network telemetry. Dalam penelitian ini, metrik yang digunakan untuk evaluasi adalah Flow Completion Time (FCT) slowdown, yang membandingkan FCT antara flow yang mengandung data telemetry dan flow yang tidak. Hasil dari simulasi ini memberikan wawasan tentang keunggulan masing-masing protokol pada mekanisme HPCC dengan berbagai skenario jaringan.

This study aims to analyze and compare the flow size against the FCT slowdown of four network telemetry protocols: INT, PINT, LINT, and DINT, within the High Precision Congestion Control (HPCC) mechanism using the NS3 simulator. The implementation of HPCC aims to optimize the performance of high-speed networks by minimizing latency and efficiently controlling congestion using network telemetry techniques. In this study, the metric used for evaluation is Flow Completion Time (FCT) slowdown, which compares the FCT between flows containing telemetry data and those that do not. The simulation results are provide insights into each protocol’s advantages in various network scenarios."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyza Abyan Gerrit Caloh
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ukuran flow terhadap FCT slowdown dari empat protokol network telemetry, yaitu INT, PINT, LINT, dan DINT, dalam mekanisme High Precision Congestion Control (HPCC) menggunakan simulator NS3. Implementasi HPCC bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan berkecepatan tinggi dengan meminimalkan latensi dan mengontrol congestion secara efisien menggunakan teknik network telemetry. Dalam penelitian ini, metrik yang digunakan untuk evaluasi adalah Flow Completion Time (FCT) slowdown, yang membandingkan FCT antara flow yang mengandung data telemetry dan flow yang tidak. Hasil dari simulasi ini memberikan wawasan tentang keunggulan masing-masing protokol pada mekanisme HPCC dengan berbagai skenario jaringan.

This study aims to analyze and compare the flow size against the FCT slowdown of four network telemetry protocols: INT, PINT, LINT, and DINT, within the High Precision Congestion Control (HPCC) mechanism using the NS3 simulator. The implementation of HPCC aims to optimize the performance of high-speed networks by minimizing latency and efficiently controlling congestion using network telemetry techniques. In this study, the metric used for evaluation is Flow Completion Time (FCT) slowdown, which compares the FCT between flows containing telemetry data and those that do not. The simulation results are provide insights into each protocol’s advantages in various network scenarios."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Raka Triadana Nikaputra
"
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ukuran flow terhadap
FCT slowdown dari empat protokol network telemetry, yaitu INT, PINT, LINT, dan
DINT, dalam mekanisme High Precision Congestion Control (HPCC) menggunakan
simulator NS3. Implementasi HPCC bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan
berkecepatan tinggi dengan meminimalkan latensi dan mengontrol congestion secara
efisien menggunakan teknik network telemetry. Dalam penelitian ini, metrik yang
digunakan untuk evaluasi adalah Flow Completion Time (FCT) slowdown, yang membandingkan
FCT antara flow yang mengandung data telemetry dan flow yang tidak. Hasil
dari simulasi ini memberikan wawasan tentang keunggulan masing-masing protokol pada
mekanisme HPCC dengan berbagai skenario jaringan.

This study aims to analyze and compare the flow size against the FCT slowdown of four
network telemetry protocols: INT, PINT, LINT, and DINT, within the High Precision
Congestion Control (HPCC) mechanism using the NS3 simulator. The implementation
of HPCC aims to optimize the performance of high-speed networks by minimizing
latency and efficiently controlling congestion using network telemetry techniques. In this
study, the metric used for evaluation is Flow Completion Time (FCT) slowdown, which
compares the FCT between flows containing telemetry data and those that do not. The
simulation results are provide insights into each protocol’s advantages in various network
scenarios.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>