Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teddy Febrianto
"Query by Singing/Humming (QbSH) adalah sistem pencarian lagu berdasarkan pada senandung sebagai dasar pencariannya. Skripsi ini akan membahas mengenai perancangan sistem QbSH menggunakan Dynamic Time Warping (DTW) sebagai metode pencocokan melodi. DTW sendiri memiliki beberapa spesifikasi dan bersifat data dependent. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan dirancang suatu simulasi QbSH untuk menentukan spesifikasi DTW yang tepat untuk musik dangdut dan keroncong.
Pengukuran performansi dilakukan berdasarkan parameter MRR (Mean Reciprocal Rank). Berdasarkan simulasi terhadap tiga tipe DTW diperoleh hasil tipe DTW 1 memberikan hasil MRR yang paling tinggi. Selain itu untuk spesifikasi free end point didapatkan nilai gulley yang memberikan nilai MRR tertinggi adalah antara 0,15 -0,4. Nilai MRR tertinggi yang didapatkan adalah sebesar 0,67.

Query by Singing/Humming (QbSH) is a music search engine which is based on hum input as the basic of searching. This thesis will talk about QbSH system planning using Dynamic Time Warping (DTW) as the matching engine between the hum input and the database. DTW itself has coupler specification and is compatible for dependent data. In this opportunity, QbSH simulation will be build to determine suitable DTW type for dangdut music genre.
The performance will be measured based on MRR (Mean Reciprocal Rank). According to the simulation of three DTW types, the result show that DTW type 1 gives the highest MRR. In addition to free end point specification, gulley values are about 0.15 to 0.4 will give the highest MRR. The highest value of MRR is 0.67.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Muslim
"Sistem Query by Singing/Humming (QbSH) merupakan bidang MIR yang menawarkan teknologi pencarian lagu berdasarkan melodi. Sistem QbSH yang ada sekarang terbatas untuk lagu western saja. Skripsi ini membahas perancangan simulasi sistem QbSH untuk musik dangdut. Sistem QbSH yang dirancang menggunakan parameter pitch sebagai representasi melodi. Metode yang digunakan adalah Auto-Correlation Function (ACF) dan Hidden Markov Model (HMM). Sistem yang dibuat menggunakan database lagu monophonic MIDI. Sampel query yang diuji-cobakan terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Masing-masing orang menyenandungkan 10 lagu (query) yang ada dalam database.
Optimasi hasil dilakukan dengan menggunakan variasi normalisasi pitch (berdasarkan energy, rata-rata dan maksimum), durasi pengambilan pitch (5 detik, 8 detik dan 10 detik) dari lagu dan durasi perekaman query (5 detik dan 10 detik). Dari hasil percobaan didapatkan nilai MRR yang optimum dengan menggunakan normalisasi rata-rata, durasi pengambilan pitch 5 detik dan durasi perekaman query 10 detik. Sistem QbSH yang dirancang untuk musik dangdut ini memiliki nilai MRR 0,40 yang diuji-cobakan pada 60 sampel query.

Query by Singing/Humming (QbSH) system is one of MIR focus which offer music searching technology based on melody. The limitation of QbSH system is designed for western music. This thesis is talking about simulation design of QbSH system for dangdut music. QbSH system is designed using pitch as melody representation. The implementation method are Auto-Correlation Function (ACF) dan Hidden Markov Model (HMM). Database which created must be Monophonic MIDI . Sample of query which tested include of 3 male dan 3 female sample. Each sample humming 10 piece of songs in database.
The result could be optimize using variation of pitch normalization (based on energy, mean and maximmum), duration of taking song pitch (5 second, 8 second and 10 second) and duration of recording query (5 second and 10 second). The experiment result show that optimum MRR got using mean normalization, duration of taking pitch song 5 second and duration of recording query 10second. QbSH system which designed for dangdut music having MRR 0,40 and has been tested 60 query sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
R.03.10.49 Mus s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ewaldo Zihan
"Keterbatasan metode pencarian yang bersifat text-based pada sistem pencari lagu konvensional telah mendorong lahirnya sistem pencari lagu baru yang berbasis konten lagu. Salah satunya adalah sistem Query by Singing/Humming (QbSH). Sistem QbSH adalah sistem yang menggunakan melodi dari lagu sebagai dasar pencarian. Mayoritas penelitian terhadap sistem QbSH hanya menggunakan pitch sebagai feature padahal durasi juga merupakan karakteristik dari melodi oleh karena itu skripsi ini memaparkan perancangan sistem QbSH untuk musik dangdut yang menggunakan pitch dan durasi sebagai feature.
Pitch direpresentasikan dalam 3, 5, 7, 9, 11 level contour dan pitch interval untuk mengatasi transposisi frekuensi sedangkan durasi akan direpresentasikan dalam logDurasi, RDD (Relative Duration Difference) logRDD kemudian akan dilihat kombinasi mana yang paling baik dalam merepresentasikan musik dangdut yang memiliki karakteristik perubahan pitch yang signifikan. Untuk pencocokan melodi digunakan Continous hidden markov model (CHMM). CHMM dipilih karena performa HMM yang baik dalam speech recognition, selain itu dengan CHMM user tidak perlu bersenandung dengan - da - atau - la - .

The limitation of text-based searching method in the conventional track searching system encourages the invention of the new searching system that used contentbased searching method one which is the query by singing/humming (QbSH) system. QbSH system is a system that uses the melody of the song as the basis for the search. The majority of research on QbSH system only uses pitch as a feature but pitch isn't the only feature that characterized the melody therefore this final present a QbSH system design for dangdut music using pitch and duration as a feature.
Pitch is represented in three, five, seven, nine, 11-level contour and pitch interval to overcome the transposition frequency while the duration will be represented in logdurasi, RDD (Duration Relative Difference) logRDD then will see where the best combination to represent dangdut music that has characteristics significant changes in pitch. To match the melody used in continuous hidden Markov model (CHMM). CHMM HMM was selected because of good performance in speech recognition, in addition to the CHMM user does not need to hum with "da" or "la".
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51190
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oshi Isbani
"Pattern recognition adalah merupakan salah satu pendekatan yang dipakai dalam speech recognition. Salah satu metode pattern recognition yang mudah implementasinya adalah metode Dynamic Time Warping. Metode ini cocok diterapkan untnk sinyal yang memiliki speech rate yang kecil.
Pada metode Dynamic Time Warping diterapkan pengenalan terhadap pola atau karakteristik dari sinyal referensi (template) sebagai pola acuan. Kemudian dilakukan pengujian terhadap sinyal uji coba (fest signal) yang akan dibandingkan dengan pola dari sinyal referensi. Perbandingan antara kedua sinyal tersebut akan direpresentasikan secara matematis dalam besaran jarak (distance) yang diperoleh dengan menormalisasi nilai vektor kedua sinyal.
Pada skripsi ini, metode Dynamic Time Warping digunakan pada proses speech recognition dan cough detection. Dua buah algoritma yang diusulkan oleh Itakura dan Sakoe-Chiba dibandingkan masing-masing untuk kerjanya. Dari simulasi diperoleh hasil bahwa penggunaan focal consiraini Sakoe-Chiba memberikan prosentase keberhasilan yang lebih baik dibandingkan dengan untuk local constraint Itakura. Secara keseluruhan prosentase keduanya mencapai angka diatas 90 % untuk kondisi speaker dependent dan independent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Puja Laksana
"Speaker verification menggunakan suara dalam mengidentifikasi penggunanya sehingga memilih peluang yang sangat besar untuk diterima di dalam masyarakat karena kemudahannya. Dengan biaya yang lebih murah dibanding sistem biometrik lain, akurasi yang didapatkan dari sistem ini cukup baik [!]. Terlebih lagi, riset terhadap suara telah dilakukan secara terus-menerus beberapa tahun belakangan ini sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sistem speaker verification yang lebih baik lagi. Dengan adanya mikroprosesor Digital Signal Processing (DSP) yang dioptimasi untuk pengolahan sinyal dijital dan aplikasi perhitungan numerik kecepatan tinggi, sistem ini dapat lebih mudah dibuat dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Selain itu, karena dapat diprogram (programmable), maka sistem keluaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kontrol akurasinya akan menjadi lebih baik. Pada skripsi ini, dibahas unjuk kerja sistem speaker verification menggunakan parangkat keras ADSP-2181 yang merupakan prosesor DSP buatan Analog Device dengan metode ekstraksi fitur Linear Predictive Coding (LPC) dan metode pencocokan fitur Dynamic Time Warping (DTW) yang dihasilkan dari ujicoba terhadap 8 orang speaker dilihat dari nilai False Acceptance Rate (FAR) dan False Reject Rate (FRR). Unjuk kerja sistem speaker verification yang telah dibuat dan diujicoba ternyata cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata FAR yang kecil, yaitu sebesar 10.72% dan niiai FRR sebesar 37.5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Yardhika
"Hingga saat ini, penderita kecacatan pendengaran masih memerlukan alat bantu untuk berkomunikasi, terutama untuk komunikasi lisan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi ini membahas pengembangan sistem alat bantu pembacaan bibir (Lip Reading) dengan metode MDTW (Multidimension Dynamic Time Warping). Metode ini memanfaatkan aspek-aspek fisik bibir manusia untuk mendeteksi kata-kata yang diucapkan. Aspek-aspek yang digunakan adalah tinggi bibir, lebar bibir, rasio tinggi-lebar, dan area dari bibir. Dari video, sistem mendeteksi lokasi bibir dan menerjemahkan gerak bibir menjadi kata-kata yang dapat dimengerti pengguna. Video input akan divariasikan berdasarkan resolusi, frame rate, noise, dan jumlah database. Kata-kata yang diterjemahkan dibatasi untuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hasil eksperimen menggunakan bahasa Indonesia sebanyak 308 sampel dan bahasa Inggris dengan 160 sampel, masing-masing menunjukkan akurasi tertinggi sebesar 72.5% untuk bahasa Inggris dan 63% untuk bahasa Indonesia. Tingkat akurasi pada resolusi 1280×720, 1024×768, 720×576, 720×480 masing-masing sebesar 72.5%, 70%, 68.75%, dan 62.5%. Tingkat akurasi pada frame rate 30fps, 25fps, dan 20fps masing-masing sebesar 72.5%, 70%, dan 68.75%. Tingkat akurasi menggunakan noise salt & pepper dengan kepadatan sebesar 0.01 hingga 0.1 menghasilkan akurasi antara 48.75 hingga 63.75%. Berdasarkan eksperimen ini, tingkat akurasi akan dipengaruhi resolusi, frame rate, noise, dan jumlah database.

Until now, persons with hearing disabilities need hearing aids for communication, especially in oral communication which is a very important part in daily life. This research report describes about development of lip reading system using MDTW (Multidimension Dynamic Time Warping). This methods implements physical aspects from human lips recorded to recognize the speaker‟s words. There are 4 physical aspects from lips that will be used, i.e. lip‟s heights, lip‟s width, lip‟s height-width ratio, and area. Video processing is performed to locate the lips and translate the lips motion into understandable words for user. In the Model, Indonesian and English simplewords istranslated. Words recognition accuracy is analyzed based on various input videos and other parameters. Experiments using Indonesian languange resulted on 63% accuracy and English languange resulted on 72.5% accuracy. This experiment used 4 type of resolutions, 1280×720, 1024×768, 720×576, and 720×480. Each resolution resulted on 72.5%, 70%, 68.75%, and 62.5% accuracy respectively. This experiment used 3 types of frame rates, 30fps, 25fps, and 20 fps. Each frame rate resulted on 72.5%, 70%, and 68.75% accuracy respectively. This experiment used salt and pepper noise, varied with density between 0.01 and 0.1. The accuracy with noise varied between 48.75 and 63.75%. Accuracy will be based on resolution, frame rate, noise, and databse size.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Bayu
"Kelapa kopyor merupakan kelapa yang mengalami kelainan genetik sehingga daging buahnya tidak menempel pada tempurung kelapa. Hal tersebut diakibatkan oleh defisiensi enzim ?-D-galaktosidase yang menyebabkan tekstur dari daging kelapa kopyor unik. Keunikan tersebut menjadikannya memiliki banyak peminat sehingga harganya lebih tinggi, mencapai 4-5 kali lipat dari harga kelapa biasa. Dari penampakan luarnya kelapa kopyor tidak berbeda dibanding kelapa biasa. Selama ini petani maupun penjual menggunakan cara tradisional dengan mendengarkan suara guncangan dari kelapa kopyor untuk membedakannya. Sayangnya, cara tersebut sangat bergantung pada pengalaman dan keterampilan dari pemilahnya.
Maka dari itu, pada penelitian ini diajukan metode deteksi kelapa kopyor berbasis pengenalan suara menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient MFCC sebagai metode ekstraksi fitur suara dan Dynamic Time Warping DTW sebagai metode pencocokan fitur suara. Objek yang akan dideteksi adalah kelapa kopyor dan kelapa biasa yang sudah tua. Dengan menggunakan kedua metode tersebut, sebuah program telah dibuat untuk dapat mendeteksi kelapa kopyor dengan akurasi sebesar 96.4.

Kopyor coconut is a coconut that has genetic abnormalities which cause the coconut meat to not stick to the coconut shell. It is caused by deficiency of enzyme D galactosidase which causes the texture of kopyor coconut meat to become unique. Its uniqueness attracts many enthusiasts resulting in a high economic value, 4 5 times that of the ordinary coconut. From its external appearance, kopyor coconut does not differ with ordinary coconut. To date, both farmers and sellers use a traditional method by listening to the sound of whisk from kopyor coconut to detect them. Unfortunately, it relies heavily on experience and expertise of the person.
Therefore, a new detection method is proposed based on sound recognition using Mel Frequency Cepstrum Coefficient MFCC as the method for feature extraction and Dynamic Time Warping DTW as the method for feature matching. Objects that will be detected are kopyor coconuts and ordinary coconut which has grown mature. By using both methods, a program has been developed to detect kopyor coconut with an accuracy 96.4.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ullynara Zungga Vriscarinie Syahvira
"

Penelitian ini bertujuan mengungkap kekerasan seksual dalam industri musik dangdut dan praktik saweran, serta bagaimana perempuan penyanyi dangdut mengupayakan strategi dan bernegosiasi untuk bertahan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa dalam pertunjukan musik dangdut, para perempuan penyanyi dangdut sering mengalami berbagai bentuk kekerasan seksual ketika sedang bekerja. Komodifikasi, eksploitasi, pelabelan negatif, serta pelecehan seksual dapat terjadi kepada mereka, salah satunya melalui praktik saweran tidak hanya saat sedang tampil di panggung, namun juga ketika berada di luar panggung. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berperspektif feminis yang mempertimbangkan narasi pengalaman empat perempuan penyanyi dangdut dengan berbagai macam latar belakang sebagai subjek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teori MacKinnon mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan bekerja dan juga negosiasi sebagai konsep utamanya. Hasil studi kasus terhadap sejumlah perempuan penyanyi dangdut di DKI Jakarta ini memperlihatkan bagaimana para perempuan penyanyi dangdut menjawab berbagai tantangan yang mereka hadapi di industri musik dangdut dalam situasi yang selalu problematis, dalam kontrol otoritas patriarki yang terus berlangsung, dengan tujuan mempertegas posisi diri sebagai manusia yang berharga.

 

Kata-kata kunci: praktik saweran, perempuan peanyanyi dangdut, kekerasan seksual, negosiasi, perspektif feminis.

 


This study aims to reveal sexual harassment in dangdut music industry and saweran practices, as well as how female dangdut singers build strategies and negotiate in order to survive. I assume that in dangdut performances, female dangdut singers often experience various forms of sexual harassment while working. Commodification, exploitation, negative labeling, and sexual harassment can occur to them, especially through saweran practices, not only when they are performing on stage, but also when they are off stage. Therefore the approach used in this research is feminist approach that considers the experiences of four female dangdut singers with various backgrounds as the subjects. This study uses MacKinnon's theory of sexual harassment on working women and also negotiation as the main concept. The results of this case study of those female dangdut singers in DKI Jakarta show how female dangdut singers respond to the challenges they face in the dangdut music industry which is always problematic, in the ongoing control of patriarchal authority, with the aim of reinforcing their position in the society as valuable human beings.

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Yogyakarta, Bantul: Basabasi, 2017
808.83 PUT d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>