Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okki Wibowo Supendi
"Radio Frequency Identification (RFID) merupakan teknologi identifikasi dan pendataan baru yang memiliki keunggulan dibanding teknologi sebelumnya yaitu barcode. Salah satu bagian dalam sistem RFID adalah antena pembaca. Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segi empat dengan slot U yang memiliki dua frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID. Penggunaan slot U dimaksudkan agar antena dapat bekerja pada dual-frekuensi. Antena dirancang dengan menggunakan teknik pencatuan Electromagnetic Coupled. Antena dapat bekerja pada dua frekuensi yang diinginkan yaitu pada rentang frekuensi 919-927 MHz dan 2,43-2,48 GHz dengan return loss C -13,98 dB atau VSWR C 1,5. Antena ini memiliki polarisasi linear pada kedua frekuensi.

Radio Frequency Identification (RFID) is a new identification and data mining technology that has many advantages than previous technology, namely barcode technology. One part of The RFID system is The Antenna Reader. In this research rectangular microstrip antenna with U-shaped slot that resonances at two frequencies is designed for RFID Antenna Reader application. The purpose of using the U-shaped slot is to get dual-frequencies. This antenna design uses electromagnetic couple feeding technique. Measurement results show that this antenna resonances at 919-927 MHz and 2.43-2.48 GHz with return loss C -13.98 dB or VSWR C 1.5. Antenna has linear polarization at both frequencies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rodhiah
"Salah satu aplikasi yang menggunakan antena mikrostrip pada komunikasi wireless adalah komunikasi wireless LAN (WLAN). WLAN merupakan layanan komunikasi jaringan tanpa kabel dalam suatu jaringan lokal antara client device (laptop, PDA, computer dengan kartu PCI) dengan Access Point. Sesuai dengan standar IEEE untuk WLAN, jaringan ini bekerja pada frekuensi 2,4 GHz hingga 2,483 GHz (802.11 b/g) dan band 5 GHz dengan kisaran frekuensi yang digunakan terdiri dari tiga sub band,yaitu (5,15 - 5,25) GHz, (5,25 -5,35) GHz dan (5,725 = 5,825) GHz (802.11 a)[3].
Pada penelitian ini akan dirancang bangun suatu antena mikrostrip segiempat untuk aplikasi wireless LAN. Dengan menggabungkan antara patch segi empat yang beroperasi pada band 2,4 GHz dan patch dengan slot S yang beroperasi pada band 5 GHz menggunakan slot berbentuk U untuk menghasilkan karakteristik Dual Band. Antena yang akan dirancang menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled untuk meningkatkan bandwidth.
Dari hasil pengukuran antena mikrostrip dual band dengan slot U dan S mampu mengakomodasi seluruh frekuensi kerja WLAN, baik menurut standar 802.11b maupun standar 802.11a. Bandwidth yang diperoleh pada band 2,4 GHz sebesar 144,4 MHz sedangkan bandwidth pada band 5 GHz lebih dari 1 GHz dengan gain rata - rata sebesar 4 dB di band 2,4 GHz dan 7 dB di band 5 GHz.

Wireless Local Area Network (WLAN) is one of wireless communication application using microstrip antenna. WLAN provides wireless communication between the client devices (i.e. laptop, PDA, PC with PCI cards) with the access point in a local network. According to the standard of IEEE for WLAN, the network will work at frequency of 2.4- 2.483 GHz (802.11 b/g) and band of 5 GHz which consists of three sub bands 5.15-5.25 GHz, 5.25-5.35 GHz and 5.725-5.825 GHz (802.11a)[3].
This project is purposed to design a rectangular microstrip antenna for WLAN application. It was designed using electromagnetically coupled to improve impedance bandwidth. Dual band characteristic is produced by combining the 2.4 GHz band rectangular and the 5 GHz band of S slot patches using U slot.
The measurement result shows that dual band microstrip antenna using U and S slots is able to accommodate all WLAN frequencies both 802.11b/g and 802.11a standards. The impedance bandwidths which are resulted from 2.4 GHz is about 144.4 MHz and from 5 GHz is more than 1 GHz with average gains are 4 dB on 2.4 GHz and 7 dB on 5 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfaan Fadhlullah
"Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang paling banyak digunakan di seluruh dunia untuk saat ini. Teknologi ini memberikan kebebasan dari keterbatasan fisik kabel dan memungkinkan konektivitas yang lebih fleksibel. Wi-Fi 6 merupakan standar Wi-Fi yang diluncurkan pada tahun 2019 dengan nama IEEE 802.11ax. Wi-Fi 6 menawarkan kecepatan tinggi, latensi rendah, serta kapasitas jaringan yang besar yang membuatnya sangat cocok untuk daerah populasi padat penduduk. Perangkat pendukung yang paling sering digunakan dalam wireless communication adalah antena mikrostrip. Pada Tugas Akhir ini dirancang bangun sebuah antena mikrostrip yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz sesuai dengan frekuensi Wi-Fi 6. Hasil pengukuran didapatkan bandwidth sebesar 38 MHz dari frekuensi 2392 – 2431 MHz untuk pita frekuensi 2,4 GHz dan sebesar 158 MHz dari dengan rentang frekuensi 5783 – 5941 MHz untuk pita frekuensi 5,8 GHz. Nilai gain yang didapat adalah 0,16 dBi untuk frekuensi 2,4 GHz dan 4,13 dBi untuk frekuensi 5,8 GHz. Hasil pola radiasi antena fabrikasi juga cukup sesuai dengan hasil simulasi, yaitu omnidireksional untuk frekuensi 2,4 GHz dan membentuk ke dua arah untuk frekuensi 5,8 GHz.

Wi-Fi (Wireless Fidelity) is currently the most widely used form of wireless communication worldwide. This technology provides freedom from the physical limitations of cables and enables more flexible connectivity. Wi-Fi 6 is a Wi-Fi standard that was introduced in 2019 under the name IEEE 802.11ax. Wi-Fi 6 offers high speed, low latency, and large network capacity, making it ideal for densely populated areas. The most commonly used devices in wireless communication are antennas. In this research, a microstrip antenna will be designed and built to operate at frequencies of 2.4 GHz and 5.8 GHz, in accordance with Wi-Fi 6 standards. The results show a bandwidth of 38 MHz from 2392 – 2431 MHz for the 2.4 GHz frequency band and 158 MHz from 5783 – 5941 MHz for the 5.8 GHz frequency band. The gain results for 2.4 GHz is 0,16 dBi and for 5.8 GHz is 4,13 dBi. The radiation patterns also show the similarities with the simulation, the radiation pattern for 2.4 GHz frequency is omnidirectrional and for 5.8 GHz frequency it radiates to two directions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subroto Fajar Siddiq
"Dalam buku skripsi ini, dirancang sebuah antena mikrostrip yang memiliki tiga frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID yaitu pada frekuensi 433-434 MHz, 923-925 MHz dan 2,446-2,454 GHz. Antena mikrostrip ini menggunakan dua substrat dengan dua patch. Patch pertama mempunyai dimensi 100 x 98 mm untuk frekuensi resonansi pada 433-434 MHz dan dimensi untuk patch kedua yaitu 57 x 38 mm yang mana didesain agar berresonansi pada frekuensi 2,446-2.454 GHz. Pada patch kedua, diberikan tambahan beberapa slot serta dilakukan karakterisasi terhadap slot tersebut. Karakterisasi dilakukan untuk mendapatkan frekuensi resonansi pada 923-925 MHz dan frekuensi 2,446 - 2,454 GHz. Antena mikrostrip ini dirancang dengan menggunakan substrat FR-4 yang memiliki dimensi 118 x 120 x 3.2 mm dan menerapkan teknik pencatuan electromagnetic coupling. Hasil pengukuran antena menunjukkan bahwa antena tersebut mempunyai bandwidth pada frekuensi 428,45-435,5 MHz, 911,8-939,1 MHz dan 2,42-2,487 GHz dapat tercapai.

This paper discusses about a microstrip antenna design for RFID reader which has frequency resonance at 433-434 MHz, 923-925 MHz and 2,446-2,454 GHz. This design uses 2 patches with dimension for the first patch is 100 x 98 mm for resonance frequency 433-434 MHz and dimension for the second patch is 57 x 38 mm which has a resonance frequency at 2,446-2,454 GHz. In the second patch, slots are added and characterized. Characterization of the slots has been conducted to excite the frequency resonance at 923-925 MHz and at 2,446-2,454 GHz. The antenna is designed with FR-4 substrate of dimension 118 x 120 x 3.2 mm and using electromagnetic coupling technique for the feeding. The result of measurement shows a frequency bandwidth at 428,45-435,5 MHz, 911,8-939,1 MHz and 2,42-2,487 GHz is achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Dwi Prasetya
"Dalam buku skripsi ini, dirancang sebuah antena mikrostrip dengan empat frekuensi kerja untuk aplikasi pembaca RFID. Antena mikrostrip ini memiliki bentuk C dengan sebuah slot didalamnya dikombinasikan dengan sebuah antenna spiral untuk menghasilkan empat buah frekuensi resonansi di 13,56, 433, 924 MHz dan 2,45 GHz. Antena patch ini dibuat diatas sebuah substrat FR4 epoksi dengan ? = 4.4 dan memiliki dimensi 130 x 180 x 1.6 mm. Antena ini didesain dengan menggunakan software HFSSv11. Dari hasil simulasi menunjukkan antena ini memiliki karakteristik multi-band frekuensi dengan bandwidth antenna (return loss ? -10dB) masing-masing adalah 13,512- 13,607 MHz, 420,1- 435,9 MHz, 905,4- 925,5 MHz, dan 2,4023- 2,5071 GHz. Sementara bandwidth antena hasil fabrikasi yang memiliki return loss ? -10 dB adalah 13,512- 13,607 MHz, 420,1- 435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz dan 2,4023-2,5071 GHz.

In this paper, a multi-band microstrip antenna is proposed for radio frequency identification (RFID) reader. The microstrip antenna design is a combination of a C-shaped patch antenna with a slot on it and spiral planar antenna to have a resonance at 13,56 MHz, 433 MHz, 924 MHz and 2,45 MHz. The feed is microstrip line which is directly connected to the patch. This antenna is implemented on FR4 dielectric substrate with ?r = 4.4 and with dimension 130 x 180 x 1.6 mm. The antenna design is simulated using HFSSv11 software. Simulation results show multi-band characteristic with bandwidth (return loss ? - 10dB) 13,512-13,607 MHz, 420,1-435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz, and 2,4023-2,5071 GHz. Furthermore, the bandwidths from measurement result shows multiband characteristic at 13,512-13,607 MHz, 420,1-435,9 MHz, 905,4-925,5 MHz and 2,4023-2,5071 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Aulia Rachman
"Teknologi telekomunikasi seluler berkembang sangat pesat, mulai dari diluncurkannya generasi pertama 1G pada tahun 1980 dimana teknologi masih berbasis analog, generasi kedua 2G pada tahun 1990 dengan peralihan dari analog ke digital, hingga sekarang sudah memasuki generasi kelima 5G. Perkembangan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang cepat dan availabilitas tinggi. Teknologi 5G yang identik dengan bandwidth yang besar, kecepatan yang tinggi, dan coverage luas merupakan solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Di dalam teknologi 5G terdapat sistem antena MIMO yang memungkinkan multi-antena untuk beroperasi secara simultan sehingga dapat mengurangi efek multipath fading, meningkatkan kapasitas bandwidth, dan kecepatan data. Penggunaan lebih dari satu antena yang berdekatan mengakibatkan efek mutual coupling yang dapat menurunkan kinerja antena. Pada penelitian ini telah dirancang antena MIMO menggunakan metode Defected Ground Structure (DGS) untuk menurunkan nilai mutual coupling. Antena yang beroperasi pada frekuensi 2,3 GHz dan 3,5 GHz ini dirancang pada bahan FR-4 dengan elemen peradiasi berbentuk rectangular dengan penambahan slot rectangular. Telah dilakukan 4 skenario penyusunan antena dengan hasil simulasi dan pengukuran terbaik adalah antena MIMO dengan peletakan port diputar 900. Hasil simulasi antena pada frekuensi rendah diperoleh nilai bandwidth 109 MHz dan mutual coupling dari -21,72 dB hingga -28,25 dB, pada frekuensi tinggi diperoleh nilai bandwidth 130 MHz dan mutual coupling dari -27,85 dB hingga -30,58 dB. Hasil pengukuran antena pada frekuensi rendah diperoleh nilai bandwidth 189 MHz mutual coupling dari -19,43 dB hingga -33,63 dB, pada frekuensi tinggi nilai bandwidth 144 MHz dan mutual coupling dari -21,72 dB hingga -30,58 dB. Perbaikan nilai mutual coupling pada frekuensi rendah sebesar 4,66 dB hingga 7,74 dB, sedangkan pada frekuensi tinggi sebesar 4,20 dB hingga 5,84 dB.

Mobile telecommunications technology has developed rapidly, beginning with the launch of the first generation (1G) in 1980, where the technology was still analog-based. It then transitioned to the second generation (2G) in 1990 with the shift from analog to digital. As of now, we have entered the fifth generation (5G). This development aligns with the growing public demand for high-speed and highly available internet. 5G technology, capable of providing extensive bandwidth, high speed, and wide coverage, emerges as a solution to meet these demands. Within 5G technology, the MIMO antenna system stands out, allowing multiple antennas to operate simultaneously, thereby mitigating the effects of multipath fading and enhancing bandwidth capacity and data speed. The use of more than one nearby antenna results in mutual coupling effects that can degrade antenna performance. In this research, MIMO antenna has been designed using the Defected Ground Structure (DGS) method to reduce mutual coupling values. This antenna, operating at frequencies of 2,3 GHz and 3,5 GHz, is designed using FR-4 material with rectangular radiation elements and the addition of rectangular slots. Four scenarios of antenna configurations have been carried out, and the best and measurement results were achieved with the MIMO antenna with the ports rotated 900. The simulation results at low frequencies yielded a bandwidth value of 109 MHz, and the mutual coupling ranged from -21,22 dB to -28,25 dB. At high frequencies, the bandwidth value was 130 MHz and the mutual coupling ranged from -27,85 dB to -30,58 dB. The measurement results at low frequencies yielded a bandwidth value of 189 MHz and the mutual coupling ranged from -19,43 dB to -33,63 dB. At high frequencies, the bandwidth value was 144 MHz and the mutual coupling ranged from -21,72 dB to -30,58 dB. Improvements in mutual coupling at low frequencies range from 4,66 dB to 7,74 dB, while at high frequencies range from 4,20 dB to 5,84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Farhan Nugraha
"Perbedaan regulasi atas frekuensi kerja dari sistem RFID ( Radio Frequency Identifiation ) di setiap negara di dunia dapat diatasi dengan penggunaan sistem RFID yang memiliki frekuensi kerja beragam. Skripsi ini membahas perancangan sebuah antena mikrostrip yang mampu bekerja pada lebih dari dua frekuensi atau biasa disebut multiband antena dengan teknik Reactively-loaded Patch Antenna dengan pemberian Slot Rectangular tipis pada antena yang digunakan dalam Reader pada sistem Radio Frequency Identification.
Hasil pengukuran membuktikan bahwa antena mampu menghasilkan tiga buah frekuensi resonansi pada frekuensi kerja 840 MHz-844 MHz, 950 MHz-955 MHz, dan 2,446 GHz-2,454 GHz dengan nilai return loss < -9,54 db dan VSWR < 2. Hasil pengukuran lainnya menunjukan bahwa antena meradiasi secara unidirectional, dengan polarisasi linier pada frekuensi 842 MHz dan 953 MHz tetapi memiliki polarisasi melingkar pada frekuensi 2,45 GHz. Gain yang didapatkan dari antena adalah bernilai -6,966 dB pada 842 MHz, -2,54 dB pada 953 MHz, serta -3,041 dB pada frekuensi 2,45 GHz.

Different regulation of Radio Frequency Identifiation's frequencies all over the world can be solved with a RFID system that can operate for multiple frequencies. The objective of this final project is to design a microstrip antenna that has multiband characteristic with a thin rectangular slot for RFID reader application.
The result of the measurements show that the antenna operates at three resonant frequencies with bandwidth at 840 MHz-844 MHz, 950 MHz-955 MHz, and 2,446 GHz-2,454 GHz, with return loss < -9,54 db and VSWR < 2. From the measurement of radiation pattern, in addition, the antenna has a unidirectional pattern for all frequencies, with a linier polarization at 842 MHz and 953 MHz, but with a circular polarization at 2,45 GHz. The antenna has -6,966 dB gain for 842 MHz, -2,54 dB for 953 MHz, and -3,041 dB for 2,45 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51385
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau iGlobal Positioning System (GPS)/i ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat. Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase. Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger.
Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz). The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Garniwan
"Perangkat komunikasi selular dewasa ini berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena berbagai fitur yang terdapat dalam perangkat komunikasi bergerak semakin lengkap dan kompleks. Diantaranya dengan ditambahkannya perangkat penentu lokasi atau Global Positioning System (GPS) ke dalam perangkat komunikasi bergerak. Ditambahkannya perangkat GPS pada perangkat komunikasi bergerak membuat kebutuhan antenna yang kecil dan kompak serta mampu beroperasi pada frekuensi multiband semakin meningkat.
Antena GPS yang ada pada umumnya merupakan antena perangkat luar/eksternal, atau menggunakan beberapa antena internal yang beroperasi pada band frekuensi yang berbeda-beda dimana konstruksi ini kurang sesuai karena membuat perangkat selular menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah antena yang kecil dan mampu beroperasi pada dua band frekuensi yang berbeda yaitu single band frekuensi cellular CDMA 826 MHz dan single band frekuensi civillian GPS L1. Antena yang dirancang berupa antena microstrip segiempat tiga susun dimana dua susunan yang pertama merupakan antena selular dengan patch yang dishort ke groundplane untuk mendapatkan ukuran yang kompak, dan susunan yang paling atas merupakan antena GPS single band.
Karena membutuhkan perhitungan yang rumit dan berulang-ulang maka rancang bangun antena ini menggunakan bantuan perangkat lunak Microwave office. Untuk antena selular didapat frekuensi band sebesar 92,4MHz (800,799-893,039) dengan gain yang diperoleh sebesar 5,64dB pada frekuensi tengah 826MHz. Sedangkan untuk antena GPS diperoleh frekuensi resonansi 1573,3MHz dengan Gain yang didapat sebesar 6.22dB. Perolehan ini cukup baik dan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan pada kebutuhan antena selular dan GPS.

Recently, mobile communication device technology has been growing rapidly. It has very complete features with the size become smaller. GPS or global positioning system is one of popular feature that has been integrated to the mobile communication device recently. That mean the demand of small, compact antenna that capable to operate in multiband frequency are become highly increase.
Convensional GPS antenna generally were an external antenna, or use couple internal antenna that operate in different frequency were the construction are less fit because made the device become bigger. Therefore on this thesis, we develope a compact internal dual band microstrip antenna that capable to operate in dualband frequency, cellular CDMA band (824MHz-894MHz) and GPS L1 (1575.75 MHz).
The antenna which has been design is a triple stacked patch where the first two stacked is a cellular antenna with groundplane shorted using multiple pins. This construction made the antenna smaller and suitable to use for mobile communication. The highest stack patch use for single band GPS antenna.
The design need very complex calculation and use a computer software microwave office to solve the problem. The result is good enough to fulfill the spesification to use in both cellular and GPS band, the frequency band of the cellular antenna is 92,4 MHz(800,799MHz - 893,039MHz) with gain achievement 5,64dB at center frequency 826MHz and for frequency of GPS antenna is 1573.3 MHz with gain achievement 6.22dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhieto Rafi Fatoni
"

Penelitian menggambarkan tantangan dan kekurangan pada horn antena yang dapat diatasi melalui penggunaan antena mikrostrip. Antena mikrostrip sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah diimplementasikan. Pembahasan selanjutnya difokuskan pada pengembangan antena mikrostrip dual-band untuk rentang frekuensi yang relevan dengan aplikasi stasiun bumi dan satelit IoT. Penggunaan antena mikrostrip dual-band dijelaskan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada frekuensi 3,8 GHz – 4,2 GHz dan 6,9 GHz – 7,2 GHz. Karakteristik desain, seperti impedansi, selektivitas, dan efisiensi, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja antena. Metodologi penelitian melibatkan simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik untuk mengoptimalkan parameter desain. Antena yang didapatkan dari hasil fabrikasi menghasilkan antena yang memiliki frekuensi kerja  di 3,933 GHz – 4,2 GHz dan 7 GHz – 7,179 GHz, gain 9,6 dBi untuk frekuensi 4 GHz dan 6,5 dBi untuk frekuensi 7 GHz dan polarisasi linear.


The research background describes the challenges and limitations of horn antennas that can be overcome through the use of microstrip antennas. Microstrip antennas are presented as a more efficient and easily implementable alternative. Further discussion is focused on the development of dual-band microstrip antennas for frequency ranges relevant to Earth station and IoT satellite applications. The use of dual-band microstrip antennas is described as a solution to meet communication needs at frequencies of 3.8 GHz - 4.2 GHz and 6.9 GHz - 7.2 GHz. Design characteristics such as impedance, selectivity, and efficiency are the main focus in efforts to improve antenna performance. The research methodology involves simulation using electromagnetic software to optimize design parameters. The antennas obtained from fabrication yield antennas with operating frequencies at 3.933 GHz - 4.2 GHz and 7 GHz - 7.179 GHz, with a gain of 9.6 dBi for the 4 GHz frequency and 6.5 dBi for the 7 GHz frequency, exhibiting linear polarization.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>