Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wowor, Lukas
"Skripsi ini membahas mengenai pemodelan dan simulasi rangkaian enkoder pada teknik pengkodean suara VSELP. VSELP merupakan suatu teknik pengkodean suara atau kompresi pada komunikasi selular yang memberikan tingkat kompresi sebesar delapan kilo bit persekon. Bagian Enkoder VSELP melakukan kompresi dengan metode Linear Prediction Coding dan memodelkan nilai eksitasi dengan kode buku adaptif dan kode buku eksitasi.Bagian Enkoder ini akan disimulasikan dan dibuktikan tingkat kompresi suaranya. Simulasi dilakukan dengan secara offline yang berarti suara direkam terlebih dahulu dan kemudian diproses secara terpisah. Simulasi tersebut akan menghasilkan sebuah bentuk dokumen dari data asli yang akan memberikan tingkat kompresi sebesar delapan kilo bit perdetik.

This final project discusses designing and simulating encoder part of VSELP sound compression. Vector Sum Excitation Linear Prediction is one of the technique of sound compression or sound coding on cellular communication that give compression into eight kilo bit per second. VSELP Encoder compressed sound data with linear prediction coding and model the excitation with adaptive codebook and excitation codebook This Encoder part will be simulated to prove the compression level of it. Simulation done in offline condition whereas the data recorded and processed separately. Simulation will give a new file from the origin data that give the eight kilo bit persecond compression."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Saleh
"Efesiensi media transmisi yang digunakan untuk menyalurkan informasi pembicaraan merupakan hal yang ingin dicapai pihak penyelenggara pertelekomunikasian. Dalam komunikasi digital, Efisiensi tersebut salahsatunya yaitu dengan cara menurunkan laju bit informasi sebenarnya, yang mana dapat dilakukan dengan cara pengkodean suara, salah satunya adalah dengan teknik VSELP (Vector stun excited linear Prediction). Pada dasarnya teknik ini mempunyai pola yang hampir sama dengan CELP(code excited linear Prediction), diantara keduanya termasuk dalam kelas pengkodean Hybrid Hal yang merupakan keunikan VSELP adalah komposisi tabel kode, dimana pengkodean ini memiliki 1 label kode adaptif dan 2 label kode eksitasi. Penurunan laju bit yang terjadi adalah dengan mewakilkan 160 sampel suara tiap bingkainya menjadi 27 parameter yang dialokasikan dalam 160 bit. Pembahasan tentang VSELP berikut ini mengikuti standar yang dipakai 1S-54, yang dikeluarkan oleh TIA (Telecommunication Industry Association) USA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astatine Sunardi
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan dekoder pada pengkodean suara VSELP. Proses dari pendekodean suara ini dimulai dari ekstraksi 27 parameter yang dikirimkan dari enkoder. Parameter - parameter ini kemudian diproses untuk mendapatkan sinyal sintesis. Namun, sinyal sintesis yang dihasilkan mengalami penurunan nilai SNR (Signal to Noise Ratio), tingkat noise yang tinggi mendekati white noise sehingga sangat sulit untuk menjaganya dibawah nilai ambang batas kemampuan suara yang dapat didengar yang dikarenakan terjadi penurunan laju bit. Untuk itu, diperlukannya filtering pada sinyal sintesis sehingga didapatkan kembali sinyal suara dengan kualitas yang baik. Dalam skripsi ini dilakukan simulasi pendekodean pada teknik pengkodean suara VSELP dengan bahasa pemograman Simulink MATLAB.
Dari hasil simulasi didapatkan sinyal keluaran dekoder mengalami perlambatan dalam pelafalan kata yang disebabkan karena perbedaaan waktu pencuplikan antara sinyal suara asli dengan pencuplikan pada percobaan. Selain itu, proses simulasi membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasinya algoritma proses decoder harus dipersingkat, kemampuan prosesor yang cepat harus dipergunakan dan menggunakan bahasa pemograman yang tidak dipengaruhi dengan waktu pencuplikan.

This final project discusses about decoder design in VSELP speech coding. The process in decoder starts with the extraction of 27 parameter which is sent by the encoder. Then, these parameters is being processed to get synthesis speech signal However, the synthesis speech has high noise level approaching white noise, which makes it difficult to keep under the audible threshold value due to the decrease of bit rate. Therefore, the synthesis speech signal has to be filtered to obtain good quality synthesis speech signal. In this final project, the simulation is made to simulate the decoding process in VSELP speech coding with Simulink MATLAB programming language.
From the simulation, the synthesis speech signal experiencing slowing output in the word pronunciation which caused by the difference sampling time between the real speech signal dan the sampling time used in decoder processing. Furthermore, the simulation process needs long time. To overcome these problem, the decoder process algorithm should be shortened, the ability of the processor which used must be fast and use use programming language that is not influenced with sampling time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51393
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rasyidi Fakhri
"Simulasi Kompresi Sinyal Video Digital ke Sinyal Audio merupakan suatu sistem kompresi data video digital dengan bitrate yang tinggi menjadi data video digital dengan bitrate yang rendah agar dapat dilewatkan pada transmisi sinyal audio yang bandwidthnya sebesar 64 Kbps. Sistem ini menggunakan kompresi Windows Media Video 9 karena dianggap mampu melakukan kompresi data video digital hingga 64 Kbps. Dengan mode encoding Constant Bit Rate (CBR), bitrate data video akan tetap konstan atau mendekati target bitrate yang sudah diatur sebelumnya.

Simulation of Digital Video Compression Signal to Audio Signal is a digital video data compression system with a high bitrate digital video data to a lower bitrate in order to pass the audio signal transmission bandwidth of 64 Kbps. The system uses Windows Media Video 9 compression because it is able to perform data compression digital video of up to 64 Kbps. With Constant Bit Rate encoding mode (CBR), bitrate video data will remain constant or close to the target bitrate is prearranged."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Hendra S.
"Kompresi citra menjadi salah satu pokok bahasan dalam pengolahan citra karena menjadi penting saat ukuran citra yang besar diperkecil untuk menghemat media penyimpanan dan mempercepat transmisi citra itu sendiri. Menggunakan citra hasil kompresi dengan nilai informasi yang terkandung didalamnya tidak banyak berubah atau hilang dari informasi citra sebelum dikompresi menjadi target yang akan dicapai dengan metode kompresi JPEG dan Wavelet. Kompresi teknik JPEG dengan variasi variabel faktor kualitas citra dan kompresi citra dengan metode Wavelet dengan variasi variable jenis Wavelet yang digunakan. Dengan variasi nilai varaibel tersebut akan menemukan nilai yang optimum dari masing teknik kompresi. Nilai optimum akan ditinjau dari hasil keluaran seperti rasio kompresi, PSNR dan waktu komputasi dari masing-masing teknik kompresi JPEG dan Wavelet. Hasil simulasi menunjukkan tingkat kompresi pada Wavelet lebih baik dari JPEG, yakni berkisar 65-70 kali pemampatan sementara pada JPEG hanya 20-25 untuk nilai PSNR yang sama yaitu berkisar 35-45 db.

Image compression becomes one subject in image processing because it important when a large image size reduced to save on storage media and transmission speed up the image itself. Using image compression results with the value of the information contained therein is not much change or disappear from the image information before it is compressed into a target to be achieved by the method of JPEG and Wavelet compression. Using JPEG compression techniques with variable variation image quality and image compression with Wavelet method with a variation of the variable type of Wavelet used. By variation of the value varaibel will find the optimum value of each compression technique. The optimum value of the output will be reviewed such as compression ratio, PSNR and computation time of each JPEG and Wavelet compression techniques. The simulation results show the level of Wavelet compression is better than JPEG, which ranges from 65-70 times, the JPEG compression while only 20-25 for the same PSNR value which ranges from 35-45 db."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Evi Lutfiani
"Vaksin merupakan salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari sel virus. Vaksin diproduksi pada skala besar dengan mengkultur sel virus di dalam reaktor berpengaduk. Namun, sifat sel yang sensitif membuat sel mudah rusak saat terjadi pengadukan sehingga digunakan reaktor airlift yang menggunakan udara sebagai agitator dan aerator. Proses kultur sel virus dalam reaktor airlift ini dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak berbasis komputasi dinamika fluida. Simulasi dilakukan dengan memodelkan neraca momentum, neraca massa dan kinetika reaksi dari kultur sel. Variasi kecepatan gas inlet dilakukan mulai dari 0,015 m/s, 0,03 m/s dan 0,045 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi antar ketiga model tersebut, yakni kecepatan gas inlet akan mempengaruhi gas hold up di dalam reaktor yang mempengaruhi laju perpindahan massa gas-liquid dan profil konsentrasi sel virus di dalam reaktor. Semakin tinggi kecepatan gas inlet akan menyebabkan semakin besar nilai gas hold up dan semakin cepat penyebaran konsentrasi oksigen, konsentrasi sel dan konsentrasi substrat di dalam reaktor.

Vaksin merupakan salah satu produk bioteknologi yang terbuat dari sel virus. Vaksin diproduksi pada skala besar dengan mengkultur sel virus di dalam reaktor berpengaduk. Namun, sifat sel yang sensitif membuat sel mudah rusak saat terjadi pengadukan sehingga digunakan reaktor airlift yang menggunakan udara sebagai agitator dan aerator. Proses kultur sel virus dalam reaktor airlift ini dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak berbasis komputasi dinamika fluida. Simulasi dilakukan dengan memodelkan neraca momentum, neraca massa dan kinetika reaksi dari kultur sel. Variasi kecepatan gas inlet dilakukan mulai dari 0,015 m/s, 0,03 m/s dan 0,045 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi antar ketiga model tersebut, yakni kecepatan gas inlet akan mempengaruhi gas hold up di dalam reaktor yang mempengaruhi laju perpindahan massa gas-liquid dan profil konsentrasi sel virus di dalam reaktor. Semakin tinggi kecepatan gas inlet akan menyebabkan semakin besar nilai gas hold up dan semakin cepat penyebaran konsentrasi oksigen, konsentrasi sel dan konsentrasi substrat di dalam reaktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Liswanti Pertiwi
"Mikroalga sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk komersil, namun terkendala dalam efisiensi produksi biomassa. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan mempelajari pencampuran di dalam fotobioreaktor melalui teknologi computational fluid dynamic (CFD). Dalam penelitian ini, fotobioreaktor pencahayaan dalam untuk kultivasi mikroalga dimodelkan secara 3 dimensi yang mencakup neraca momentum, neraca massa fasa cair dan fasa gas. Model divalidasi dengan data penelitian dari jurnal Pegallapati dan Nirmalakhandan (2012) untuk simulasi selama 8 hari dengan pengaturan parameter μmax dan kd. Parameter μmax dan kd yang digunakan dalam model adalah sebesar 1,2 hari-1 dan 0,6 hari-1, dengan persen error hasil simulasi paling rendah 6,30% dan paling tinggi 38,64%. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi alga terus meningkat hingga 25,9 mol/m3 pada hari kedelapan, tidak berbeda jauh dengan hasil eksperimen sebesar 28,37 mol/m3. Profil konsentrasi alga cenderung untuk menyebar merata, menunjukkan adanya pencampuran di dalam reaktor. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 terlarut berkisar di angka -1 x 10-4 mol/m3 dan 1 x 10-4 mol/m3 pada 4 hari pertama serta di angka -1 x 10-17 mol/m3 dan 1 x 10-16 mol/m3 di 4 hari selanjutnya, menunjukkan adanya kenaikan kemampuan fiksasi CO2. Persebaran konsentrasi CO2 terlarut cenderung mengikuti perpindahan massa CO2 dari fasa gas ke fasa cair.

Microalgae have many potential as raw material for several commercial products, but still lacking in biomass production efficiency. The efficiency can be increased by studying mixing phenomena in photobioreactor using computational fluid dynamics (CFD) technology. In this research, an internally-illuminated bubble column photobioreactor is modeled in 3 dimensions which consist of momentum balance and mass balance in gas and liquid phase. The model is validated using experimental data from Pegallapati and Nirmalakhandan (2012) for eight days of cultivation with an adjustment in μmax and kd value. The model is using μmax value of 1.2 d-1 and kd value of 0.6 day-1 which has an error percentage of 6.30% at the lowest and 38.64% at the highest compared to the experimental data. Simulation shows that algae concentration increases everyday and reaching the value of 25.9 mol/m3 in the eighth day, compared to 28.37 mol/m3 algae in the experiment. The algae concentration has a tendency to spread evenly throughout the reactor, showing that there is mixing in the reactor. Simulation also shows that dissolved CO2 concentration value is ranging from -1 x 10-4 mol/m3 to 1 x 10-4 mol/m3 in the first four days, while its value is ranging from -1 x 10-17 mol/m3 to 1 x 10-16 mol/m3 in the next four days, showing increase in CO2 fixation ability. Dissolved CO2’s concentration spreading tends to follow the spreading of CO2 mass transfer from gas phase to liquid phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manansye, Edward
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enri Novalino Vidiawan
"Mobil atau kendaraan listrik (EVs) telah mendapatkan banyak perhatian di seluruh dunia sebagai solusi permasalahan pengurangan emisi gas buang. Dalam sistem mobil listrik tersebut baterai menjadi komponen vital sebagai sumber tenaga listrik penggerak yang efisien. Menjadi satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah pengisian bateri secara on-board atau off-board yang efisien. Karena keterbatasan infrastruktur pengisian bateri cepat yang khusus, sebagian besar kendaraan listrik dilengkapi dengan On-Board Battery Charger (OBC) yang memungkinkan mereka mengisi daya dari soket utilitas yang ada di mana-mana. Untuk itu, menjadi penting untuk mengangkat tema penelitian tentang OBC. Studi ini menyajikan konverter non-isolasi dua tahap satu fase untuk pengisi daya baterai kendaraan listrik hybrid plug-in terpasang. Pada penelitian ini, kinerja konverter akan ditingkatkan dengan menerapkan Fractional-Order PID (FOPID) pada bagian kontrolernya. Evaluasi kinerja rancangan OBC dilaukan melalui simulasi untuk menunjukkan keefektifan sistem yang diusulkan. Rangkaian yang dihasil dapat menghasilkan pemakaian induktor sekitar 5 kali lebih kecil pada bagian Power Factor Correction (PFC) rangkaian, dapat lebih meminimalisisr rugi-rugi konduksi yang terjadi pada bagian DC-DC Converter, dan membuat sistem 0.03s lebih cepat sampai pada titik stabilnya. Diharapkan dengan peningkatan-peningkatan yang dilakukan diberbagai bagian rangkaian OBC pada studi ini, bisa menghasilkan rangkaian OBC yang dapat menjawab tantangan-tantangan yang ada saat ini dalam pengaplikasiannya, dan dapat diaplikasiakan dengan mudah di masa depan

Electric cars or vehicles (EVs) have received a lot of attention worldwide as a solution to the problem of reducing exhaust emissions. In the electric car system, the battery becomes a vital component as an efficient source of electric power. One thing that is very important to note is efficient on-board or off-board battery charging. Due to the limitations of a dedicated fast charging infrastructure, most electric vehicles are equipped with an On-Board Battery Charger (OBC) that allows them to charge from the ubiquitous utility socket. For this reason, it is important to raise the theme of research on OBC. This study presents a single-phase two-phase non-insulated converter for a plug-in hybrid electric vehicle battery charger installed. In this research, the converter performance will be improved by applying Fractional-Order PID (FOPID) on the controller part. Evaluation of the performance of the OBC design is carried out through simulations to demonstrate the effectiveness of the proposed system. The resulting circuit can produce the use of an inductor about 5 times smaller in the Power Factor Correction (PFC) section of the circuit, can further minimize conduction losses that occur in the DC-DC Converter section, and make the system 0.03s faster to reach its stable point. It is hoped that with the improvements made in various parts of the OBC series in this study, it can produce an OBC series that can answer the challenges that exist today in its application, and can be applied easily in the futur"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>