Ditemukan 128116 dokumen yang sesuai dengan query
Taufik Alif Kurniawan
"Skripsi ini membahas mengenai optimisasi perancangan rangkaian pembaca keluaran sensor kelembaban dan konduktivitas elektrik. Perancangan dilakukan dengan simulasi menggunakan multisim 10.0.1 dan ultiboard 10.0.1, dan menerapkan hasil simulasi di pcb (printed circuit board). Berdasarkan implementasi dan pengujian rangkaian detektor fasa hasil kajian simulasi, tidak dapat membaca keluaran beda fasa yang tepat. Hal ini disebabkan karena capacitance stray, penurunan daya rangkaian sebesar 48,35%, penurunan level tegangan masukan sensor dan tidak adanya resistor feedback negatif pada rangkaian detektor fasa. Oleh karena itu perlu dilakukan optimisasi rangkaian untuk memperbaiki keluaran rangkaian detektor fasa. Berdasarkan pengujian hasil optimisasi terhadap lima nilai resistansi diatas 1 KiloOhm didapatkan lebar pulsa beda fasa dengan margin kesalahan terhadap perhitungan sebesar 6,4015_.
This final project describes about optimization of developing read output circuit which used to read output from moisture and electric conductivity sensor. Simulation circuit was developed by multisim 10.0.1 and ultiboard 10.0.1, and the product was applied in the pcb (printed circuit board). Based on implementation and experiment phase detector low frequency from simulation, the circuit unable to read phase difference properly. This problems are caused by capacitance stray, reduction of circuit power till 48,35 %, and reduction of input sensor magnitude voltage. Because of this problem, need optimization to improve output of phase detector circuit. Based on the test of optimization was performed using five resistance above 1 KiloOhm, the circuit get phase difference pulse width with error margin 6,4015_."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51470
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bambang Hermanto
"Tugas akhir ini membahas mengenai perancangan rangkaian pembaca keluaran sensor kelembaban dan konduktivitas dielektrik dengan menggunakan Operational amplifier LT 1807. Perancangan dilakukan dengan simulasi menggunakan multisim 10.0.1 dan menerapkan hasil simulasi di papan protoboard.
Berdasarkan implementasi dan pengujian rangkaian detektor fasa hasil kajian ini, didapatkan hasil yang lebih baik pada rangkaian rangkaian Pcb. Hal ini disebabkan karena capacitance stray menjadi lebih besar karena penggunaan protoboard dan noise yang disebabkan oleh adanya kabel jumper.
Berdasarkan pengujian hasil optimisasi terhadap tiga nilai resistansi diatas 1 KiloOhm yang dibandingkan dengan hasil rangkaian sebelumnya didapatkan lebar pulsa beda fasa dengan margin kesalahan terhadap perhitungan sebesar 0.508°.
This project discusses about the design of output circuits readers conductivity and dielectric humidity sensor using Operational amplifier LT1807. The design was simulated using Multisim 10.0.1 and applying the simulation results in protoboard. Based on the implementation and testing phase detector circuit results of this study, obtained better results in the pcb board. This is because the stray capacitance becomes larger as the use protoboard and noise caused by the presence of jumper cables. Based on the testing results of the optimization of the three above 1 KiloOhm resistance value that is compared with the previous set of results obtained with the phase shift between pulse width to the calculation of margin of error of 0.508°."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51309
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Akhmad Fauzi
"Skripsi ini membahas mengenai optimisasi perancangan rangkaian pembaca keluaran sensor kelembaban dan konduktivitas listrik dengan peak detektor. Perancangan dilakukan dengan simulasi menggunakan multisim 10.0.1. Keluaran dari sensor kelembaban dan konduktivitas listrik yang dibaca berupa beda fasa antara tegangan output dan input sensor. Level tegangan ini pada simulasi multisim 1.0.0.1 akan dibaca oleh ADC (Analog to Digital Circuit) dan ditampilkan pada layar dengan menggunakan microcontroller unit. Setelah penelitian didapatkan ketelitian sampai 0.01o dan rentang pembacaan 0 < ? < 90_. Dari penelitian juga didapatkan bahwa metode zero crossing detector memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan peak detector sebagai rangkaian pembaca sensor kelembaban dan konduktivitas listrik karena ketidakidealan sinyal keluaran RC.
This final project describes about optimization of developing read output circuit which used to read output from moisture and electric conductivity sensor with peak detector. Simulation circuit was developed by multisim 10.0.1. The output from moisture and electric conductivity which read is phase differences between output and input sensor voltage. This voltage level in multisim 1.0.0.1 simulation would be read using ADC (Analog to Digital Circuit) and shown on the LCD using MCU (microcontroller unit). After the research the accuracy of the phase detector known until 0.01o with range 0 < ? < 90o. From the research can be concluded that the zero crossing detector method is more accurate than the peak detector as read out circuit of moisture and electric conductivity sensor because the output signal of RC circuit is not ideal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51456
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Yohanes Sakti Setyawan
"Skripsi ini membahas mengenai optimisasi perancangan rangkaian pembaca keluaran sensor kelembaban dan konduktivitas listrik dengan zero crossing detector. Perancangan dilakukan dengan simulasi menggunakan multisim 10.0.1 dan Protel 99 , dan menerapkan hasil simulasi di pcb (printed circuit board). Ide awal dari penelitian ini adalah menggunakan IC phase comparator yang digunakan untuk detektor fasa sebagai rangkaian pembaca keluaran sensor kelembaban dan konduktivitas listrik, dimana sinyal input dan output sensor kelembaban dan konduktivitas listrik yang berbentuk gelombang sinus langsung di bandingkan didalam IC tersebut, sehingga pergeseran fasa kedua sinyal masukan dapat di ukur tanpa mengubah bentuk sinyal masukan dan keluaran sensor tersebut. Hanya saja belum ditemukan detektor fasa yang dapat mendeteksi pergeseran fasa antara kedua sinyal masukan sinus. Oleh karena itu digunakan rangkaian zero crossing detector untuk mengubah sinyal sinus menjadi sinyal kotak dengan menggunakan Op Amp dengan slewrate yang tinggi ( > 200V/?s ), bertujuan agar sinyal kotak yang dihasilkan lebih baik, dengan demikian proses pembacaan fasa menjadi lebih akurat.
This final project describes about optimization of developing read output circuit which used to read output from moisture and electric conductivity sensor. Simulation circuit was developed by multisim 10.0.1 and ultiboard 10.0.1, and the product was applied in the pcb (printed circuit board). First idea from this watchfulness uses IC phase comparator for make detector fasa as moisture and electric conductivity sensor, signal input and output moisture and electric conductivity sensor direct sine wave at compares inside ic phase comparator, so phase different value can be read without change input and output wave from moisture and electric conductivity sensor, but not yet be found phase comparator to detect phase different value for sine input signal. So used zero crossing detector schematic to change sine signal to square signal using operasional amplifier with high slewrate ( 200V/?s ), high slewrate function is produce approach ideal square wave, therefore phase different value read to accurate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51269
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mohammad Ghazali Anggorojati
"Skripsi ini membahas mengenai optimisasi rangkaian charge amplifier yang digunakan untuk membaca output dari sensor kelembaban kapasitif. Simulasi dilakukan untuk beberapa nilai dari tiap-tiap komponen yang terdapat pada rangkaian dengan menggunakan aplikasi Multisim. Data yang didapat dari simulasi kemudian dianalisis dan diujicobakan pada rangkaian fisik untuk mendapatkan perbandingan antara simulasi dengan rangkaian sebenarnya. Hasil yang didapat dari penelitian adalah sebuah rangkaian charge amplifier dengan sinyal output yang baik dan penguatan tegangan yang sesuai dengan spesifikasi sensor yang diinginkan.
Main focus of this study is how to optimize a charge amplifier circuit that used to read output from capacitive moisture sensor. Simulation is done with Multisim application for several values on each component contained in the circuit. The simulation data is analyzed afterwards and tested on the real circuit to compare both result. The outcome of this research is a charge amplifier circuit with good output signal and gain amplifier appropriate for desired specification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51454
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Arif Ismail Husin
"Slewrate merupakan salah satu parameter terpenting op-amp. Untuk mendeteksi pergeseran fasa, parameter Slewrate harus dilihat. Hal tersebut dikarenakan hubungan antara Slewrate dengan frekuensi akan menghasilkan akurasi yang digunakan untuk membaca keluaran. Untuk perancangan ini menggunakan rangkaian dua tingkat op-amp. Dalam rangkaian dua tingkat dihasilkan nilai Slewrate sebesar 20 V/_s. Nilai tersebut didapat dengan menggunakan teknologi 0.4 _m untuk parameter MOS. Sehingga dengan merubah nilai Capasitor Load untuk tegangan masukkan VDD 5 V dan 3.3 V. Dengan slewrate sebesar 20 V/_s didapati nilai lebar pulsa dengan akurasinya sebesar 0.7_ untuk 5V dan 0.46_ untuk 3.3 V. Hasil itu didapat untuk nilai Capasitor Load sebesar 1800 pF.
Slewrate is one of the most important parameter op-amp. To detecting the phase shift, the parameters should be seen Slewrate. That is because the relationship between the frequency Slewrate will producing accuracy that is used to read the output. For this design uses of two stage operational amplifier. In a circuit of two stage operational amplifier value generated Slewrate of 20 V / _s. Value is obtained by using 0.4 _m technology for the parameters of MOS. So with the value Capasitor Load to enter VDD voltage 5 V and 3.3 V. With slewrate of 20 V / _s founded bandwidth with the accuracy of 0.7_ for 5V and 0.46_ to 3.3 V. Results are obtained for the values of Capasitor Load 1800 pF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51439
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2000
S28534
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdur Rohman Harits Martawireja
"Telah diimplementasikan sistem elektronika berupa rangkaian osilator tipe colpitts untuk melihat karakteristik resonator kristal serta pengaruh perubahan nilai setiap komponen penyusun rangkaian osilator tipe colpitts pada perubahan frekuensi osilasi. data eksperimen yang didapatkan adalah pengaruh variasi tiap komponen osilator terhadap perubahan frekuensi dan tegangannya, serta pengaruh perubahan temperatur pada kristal terhadap frekuensi keluaran. Hasil dari karakteristik kristal yang dicoba dalam sistem ini bermanfaat sebagai sensor temperatur dengan jangkauan 10 - 50°C.
An Electronic system has been implemented in the form of colpitts oscillator to see the characteristics of the crystal resonator and the effect of changes value of each component in colpitts oscillator circuit changed the frequency of oscillation. experimental data show the effect of variation of each component of the oscillator to change frequency and voltage, and also the effect of temperature changes on the crystal frequency output. the characteristics of the tested crystals obtained this system as a temperature sensor in the range of 10-50°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45902
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Reza Pernandito Sujatmiko
"Envelope detector berperan dalam proses demodulasi dan terletak di belakang low noise amplifier pada receiver wireless power and data transfer. Envelope detector sendiri merupakan rangkaian elektronika yang dapat mendeteksi puncak dari sebuah gelombang atau daya yang masuk, sehingga hanya menunjukan bagian envelope pada gelombang tersebut. Untuk keperluan alat implan medis, kebutuhan tegangan operasional sangat rendah sehingga ini menjadi tantangan sendiri. Penelitian ini menyajikan tiga macam desain envelope detector yang bekerja pada 14 MHz (ISM band) yang terdiri dari rangkaian transistor berupa nMOSFET, PNP BJT, atau Dioda Schottky yang dilakukan diatas PCB. Berdasarkan simulasi, penggunaan ketiga tipe semikonduktor tersebut dapat melakukan pendeteksian envelope hingga ke tegangan 100 mV. Namun berdasarkan hasil uji coba yang dirangkai pada PCB, kapabilitas pendeteksian paling rendah dan stabil dapat dilakukan pada tegangan 500 mV.
Envelope detector used on a WPDT receiver serves in a demodulation process following an amplification by an LNA. Envelope detector is an electronic circuit used to detect the envelope of a given wave by utilising the peak signals. In medical implant devices, operating in a very low voltage is compulsory and poses challenges. This research presents three envelope detector designs operating in 14 MHz consisting of transistors configurated with either an nMOSFET, PNP BJT or a Schottky diode implemented on a PCB. Based on the simulations, the proposed circuit design had been able to detect the envelope of the coming signals with the ability to detect as low as 100 mV. Moreover, the fabricated circuit implemented on a PCB shows the ability to detect an envelope as low as 500 mV."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ferdiansyah
"Pada penelitian ini dirancang sebuah sensor dari rangkaian elektronik yang dinamakan osilator. Rangkaian osilator adalah suatu rangkaian elektronik yang dapat menghasilkan osilasi tanpa diberikan sinyal secara eksternal. Sinyal tersebut timbul karena adanya noise pada setiap komponen yang digunakan. Osilasi tersebut timbul juga karena adanya rangkaian resonator yang menyebabkan sinyal tersebut beresonansi dan amplifier yang menguatkan sinyal tersebut sehingga tidak teredam. Osilator yang digunakan adalah jenis LC dimana rangkaian penyusun resonatornya yaitu induktor dan kapasitor. Dengan mengubah nilai induktansi dan kapasitansi pada resonatornya, maka frekuensi osilasinya akan berubah. Perubahan frekuensi terhadap perubahan nilai komponen induktor dan kapasitor tersebut dijadikan sebagai karakteristik sensor induktif dan kapasitif dalam hal sensitivitas, range, dan linieritas dari perubahan tersebut. Osilator yang digunakan yaitu tipe Colpitts dan Hartley, dimana setiap tipe memiliki konfigurasi resonator yang berbeda dengan amplifier yang sama. Karakteristik dari setiap tipe osilator akan dibandingkan sehingga akan didapat karakteristik sensor yang baik dalam penggunaannya. Dari hasil penelitian, didapat karakteristik sensor induktif yang baik pada tipe Colpitts dengan nilai sensitivitas yaitu -78 kHz/μH pada range perubahan induktansi 2-40 μH dan perubahan frekuensi sekitar 3.889-0.921 MHz. Untuk sensor kapasitif memiliki karakteristik yang baik pada tipe Hartley dengan sensitivitas yaitu -1.983 MHz/nF pada range perubahan kapasitansi 0.05-1.5 nF dan perubahan frekuensi 3.695-0.819 MHz.
In this research was design an electronic sensor is called oscillator. Oscillator circuit is an electronic circuit produce oscillation without signal from external. Signal exist in this circuit because the noise signal from the components of the circuit. Signal will resonance because the resonator and will amplify by the amplifier. Oscillator circuit using LC oscillator. When the inductive and capacitive components are changed, oscillation frequency will change. Change of frequency and component value will be taken for sensor characteristic. Type of oscillators will be used are Colpitts and Hartley. Each of type is different in resonator configuration but same in amplifier. Each of characteristic is compared which is one better. Colpitts has a good characteristic in inductive sensor with sensitivity value is -78 kHz/μH at inductive range 2-40 μH and frequency range is 3.889-0.921 MHz. For capacitive sensor, Hartley has a good characteristic with sensitivity value is -1.983 MHz/nF at capacitive range is 0.05-1.5 nF and frequency range is 3.695-0.819 MHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43216
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library