Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Nanda Nur Ibrahim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Very Andriawan
"Skripsi ini membahas tentang perbandingan kualitas layanan jaringan dengan menggunakan mekanisme keamanan jaringan berupa Firewall dan Virtual Private Network (VPN). Jaringan yang dirancang akan menjalankan aplikasi jenis real time yaitu Voice Over Internet Protocol (VoIP) yang berjalan melalui Internet Protocol Version 4 (IPv4) dan Version 6 (IPv6) untuk mendapatkan nilai Quality of Service tertentu, yakni delay, jitter, packet loss dan throughput. Dalam proses pengujian dilakukan enam skenario untuk melihat performa jaringan, parameter yang dilihat yaitu packet loss, delay, throughput dan jitter dari aplikasi VoIP. Skenario pertama melihat performa jaringan pada kondisi normal melalui IPv4, skenario kedua melihat performa jaringan pada kondisi normal melalui IPv6, skenario ketiga menambahkan saluran VPN pada jaringan berbasis IPv4, skenario keempat menambahkan saluran VPN pada jaringan berbasis IPv6, skenario kelima menambahkan firewall dari jaringan VPN berbasis IPv4, skenario keenam menambahkan firewall dari jaringan VPN berbasis IPv6. Skenario pertama dan kedua digunakan sebagai perbandingan untuk melihat seberapa besar peninkatan atau penurunan performa jaringan dengan sebelum diimplementasikan mekansme keamanan jaringan berupa VPN atau VPN dan firewall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan mekanisme kemanan pada jaringan dapat menambah delay komunikasi pada aplikasi VoIP sebesar 3.01 sampai 36.70 ms untuk jaringan berbasis IPv4 dan 1.00 sampai 43.1 ms untuk jaringan berbasis IPv6, jitter sebesar 0.0017 sampai 0.0025 ms untuk jaringan berbasis IPv4 dan 0.0017 sampai 0.0066 ms untuk jaringan berbasis IPv6.

This paper discusses the comparative quality of network services using network security mechanisms such as Firewall and Virtual Private Network (VPN). Networks are designed to be run in real time application types, Voice Over Internet Protocol (VoIP), which runs through the Internet Protocol Version 4 (IPv4) and Internet Protocol Version 6 (IPv6) to get the value Quality of Service particular, delay, jitter, packet loss and throughput. The data obtained will be analyzed to find the effect of network security mechanisms on the quality of a network service. Network with security mechanism performance was examined by conducting six scenarios, and there are several network parameters that measured during the simulation such as delay, throughput, jitter, and packet loss. The first two scenarios tried to assess the network performance on the normal condition that through IPv4 for first and IPv6 for second, third and fourth scenarios assessed the network performance with VPN implementation that through IPv4 for third and IPv6 for fourth, the last two scenarios assessed the network performance with VPN and firewall implementation that through IPv4 for fifth and IPv6 for sixth. The first and second scenario is used as a comparison to see how implementation of security mechanism affect the network performance. The results shows that by security mechanism would increase the delay up to approximately 3.01 until 36.70 ms for IPv4-based and 1.00 until 43.2 ms for IPv6-based, increase the jitter approximately 0.0017 until 00.25 ms for IPv4-based and 0.0017 until 0.0066 ms for IPv6-based."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Faisal
"Implementasi pada VoIP yang kini telah menggantikan peranan PSTN dalam beberapa kondisi untuk mengatasi komunikasi suara jarak jauh, semakin dapat dinikmati oleh banyak pengguna. Berdasarkan hal ini, kualitas dan performansi pada VoIP menjadi salah satu kendala yang sangat penting. Peranan encoding dalam VoIP maupun versi protokol pada pengalamatan internet menjadi titik fokus pengukuran untuk memastikan kualitas dan performansi pada VoIP agar menjadi lebih maksimal. Dalam penelitian ini, penggunaaan IPv4 dan IPv6 serta encoding yang menggunakan codec G.711 dan G.722 menjadi tolak ukur pengukuran kualitas dan performansi VoIP.
Test-bed yang digunakan, dirancang untuk melakukan pengukuran delay dan jitter yang menjadi parameter performansi VoIP. Digunakan packet generator yang berfungsi sebagai paket pengganggu. Penelitian menghasilkan delay IPv4 pada G.711 bernilai19.99092ms dan G.722 bernilai 19.98469ms. Sedangkan untuk delay IPv6 pada G.711 bernilai 19.97235ms dan G.722 bernilai 19.98283 ms. Jitter IPv4 pada G.711 bernilai 1.12ms dan G.722 bernilai 1.16. Untuk jitter IPv6 pada G.711 bernilai 0.77ms dan G.722 bernilai 0.63ms. Dari percobaan yang dilakukan menghasilkan G.722 memiliki kualitas yang lebih baik daripada G.711 dalam delay maupun jitter. Hal ini dipengaruhi oleh teknik kompresi pada G.722 (ADPCM) dan banyaknya paket suara yang dikirimkan.

Nowadays, the PSTN has been replaced by VoIP implementation in several conditions to handle long-distance voice communication and it can be enjoyed by many users. It makes the quality and performance of VoIP become an important constraint. Encoding role in VoIP or internet protocol version on internet addressing is the main topic in measurement to ensure and maximizing the quality and performance of VoIP usage. This research is aimed to test the quality and performance of VoIP run over IPv4 and IPv6 that using G.711 and G.722 codec.
The test-bed has designed to measure delay and jitter as VoIP performance parameters. The delay of these has resulted value 19.99092ms on G.711 and 19.98469ms on G.722 in IPv4. In other hand, in IPv6’s delay resulted 19.97235ms on G.711 and 19.98283ms on G.722. The jitter has resulted 1.12ms on G.711 and 1.16ms on G.722 in IPv4. IPv6’s jitter has resulted 0.77ms on G.711 and 0.63ms on G.722. From the experiments conducted, G.722 produces better quality than G.711 in delay or jitter. It is influenced by the G.722 compression techniques (ADPCM) and the number of voice packets are transmitted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Ahmad Setiawan
"Teknologi Mobile IP, yang mampu untuk melayani user dengan mobile devicenya untuk berpindah dan berkomunikasi antar jaringan yang berbeda dengan tetap memelihara kelangsungan hubungan komunikasi. Disertai dengan protokol tambahan untuk mobile ipv6 seperti fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) diharapkan dapat menunjang Layanan yang bersifat realtime, seperti voice over internet protocol (voip) dengan performa terbaik. Pada skripsi akan dibahas performansi voip pada jaringan mobile ip versi 6 yang sudah dilengkapi dengan protocol fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) dengan variasi penggunaan codec voice nya yaitu codec G.711 dan codec GSM. Untuk melakukan analisa dibangun sistem berupa implementasi sederhana namun dikondisikan secara real. Parameter yang dapat diamati berupa quality of sevice (QoS) dari voip yang meliputi delay, jitter, throughput, dan packet loss dari kedua codec yang berbeda yaitu GSM dan G.711.
Hasil dari skripsi ini dapat dilihat rata-rata nilai MOS yang didapatkan berada di sekitar nilai 3.94. Jika dirujukan dengan referensi pada tabel rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS, maka dapat ditarik suatu pernyataan bahwa implementasi voip menggunakan codec G.711 danGSM dengan menggunakan metode fast handover pada mobile ipv6 (fmipv6) menghasilkan kinerja yang cukup baik. Nilai parameter terbaik adalah saat menggunakan codec G.711-Alaw, dimana nilai delay berkisar 21.209 ms dan delay handover berkisar 26.738 ms. Nilai ini jika dibandingkan dengan codec lain nya saat implementasi sistem, maka bernilai 1/3 lebih kecil dari codec GSM dan 1/2 lebih kecil dari codec G.711-Ulaw.

Mobile IP technology, which is able to serve users with its mobile devices to move and communicate between different networks while still maintaining the continuity of communication. Accompanied by an additional protocol to Mobile IPv6, such as fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) is expected to support the services that are realtime, such as voice over internet protocol (voip) with the best performance. At the skripsi discussed the performance of voip on mobile ip version 6 network is already equipped with the fast handover protocol for mobile ipv6 (fmipv6) with its variety of voice codecs, codec G.711 and codec GSM. To perform the analysis we built from implementation system which is simple but it is conditioned on a real. Parameters observed in the form of quality of sevice (QoS) of voip that includes delay, jitter, throughput, and packet loss from the two different codecs ie GSM and G.711.
The results of this paper can be viewed an average MOS score obtained in the vicinity of the value of 3.94. If refers to the reference in table recommendation ITU-T P.800 for MOS value based on quality, then it can be a statement that the implementation of voip using G.711 and GSM codecs by using the method of fast handover in mobile ipv6 (fmipv6) produce a good performance. Best parameter values when using the codec G.711-Alaw, where values ranged 21 209 ms delay and delay ranges 26 738 ms while handover. This value when compared with other codecs it while implementing the system, it is worth 1 / 3 smaller than the GSM codec and half smaller than the G.711-ulaw codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Dwi Wijayanti
"IPv6 sebagai protokol internet generasi mendatang, diharapkan dapat menjadi teknologi IP masa kini dan mendatang untuk mengatasi segala keterbatasan, hambatan yang dihadapi dalam pengembangan dan penerapan layanan baru. Konvergensi sejauh mungkin ke arah teknologi yang berbasis IP sudah tidak dapat dihindari lagi. Dengan ruang alamat sebesar 128 bit, maka IPv6 meningkatkan jumlah alamat IP yang tersedia untuk layanan baru. Dalam penerapannya, Ipv4 pada jaringan MPLS harus dapat diintegrasikan dengan IPv6 untuk kemudian ditingkatkan menjadi IPv6.
Pada Skripsi ini dilakukan uji coba performansi jaringan MPLS dalam perbandingannya antara IPv4 dan IPv6 untuk aplikasi FTP. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan studi literatur, perancangan dan implementasi kemudian melakukan pengujian. Parameter-parameter uji yang digunakan adalah delay paket, transfer time dan throughput.
Dari hasil pengujian didapatkan delay MPLS IPv4 lebih kecil 92.65% - 98.3% dibanding MPLS IPv6, transfer time MPLS IPv4 lebih cepat 95.26% - 105.15% dibanding jaringan MPLS IPv6, dan throughput MPLS IPv4 lebih besar 96.17% - 96.35% dibanding MPLS IPv6.

IPv6, as a next generation Internet Protocol, is promised to be the IP technology present and for the next future in order to overcome all of limitation and problems faced along the development and implementation of such new services. Converging as deep as possible to the new technology based on IP is can not be avoided. With a 128 bit of addressing, IPv6 increasing the amount of IP addressing that needed by new services. On the implementation,, IPv4 over MPLS network must be integrated with IPv6 protocol then it can be increased to the full IPv6 network.
In this final project, we doing performance comparison testbed over MPLS network in comparison with IPv4 and IPv6 packet for FTP application. This testbed is done by literature study, design and implementation then evaluating the network. The test parameter is delay packet, transfer time and throughput.
The result show that delay MPLS IPv4 92.65% - 98.3% better than MPLS Ipv6. Transfer time of MPLS IPv4 95.26% - 105.15% quicker than MPLS IPv6 and MPLS IPv4 throughput 96.17% - 96.35% higher than MPLS Ipv6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdhan Akbar
"Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Menerima maupun mengirim informasi dimana saja dan kapan saja memungkinkan munculnya inovasi untuk berkomunikasi secara bergerak. Teknologi prosesor pengolah multimedia, media transfer data yang berkecepatan tinggi dan peningkatan dalam menciptakan perangkat-perangkat yang berukuran kecil semakin mendukung konsep komunikasi bergerak. Mobile IPv6 adalah salah satu solusi dalam komunikasi bergerak. Mobile IP memungkinkan pengguna tetap dapat berkomunikasi melalui Internet Protocol (IP) dimana saja dan kapan saja. IPv6 memiliki kelebihan dalam pengalamatannya yang luar biasa banyak, yaitu 3.4 x 1038/sup>. Aplikasi yang dapat mendukung komunikasi secara bergerak salah satunya adalah VoIP yaitu sebuah aplikasi komunikasi suara melalui IP.
Skripsi ini membahas kualitas layanan yang dapat diberikan oleh VoIP pada jaringan route optimization Mobile IPv6. Pengujian dilakukan dengan menganalisa kualitas layanan yaitu delay, jitter dan packet loss. Pengujian dilakukan terhadap perbandingan dua codec video yaitu MPEG-4 dan Theora, dan tiga codec suara yaitu G.711, GSM dan Speex pada jaringan IPv6 murni dan Mobile IPv6. Hasil untuk IPv6 murni delay codec audio Speex 20.07 ms dan 33.17 ms untuk delay video Theora. Packet loss Speex 0.03% dan 0.01% untuk Theora. Hasil Mobile IPv6 delay audio codec Speex 20.87 ms dan 34.92 ms. Packet loss audio codec Speex 5.64% sedangkan packet loss video terkecil dimiliki oleh kombinasi MPEG-4 dan G.711 dengan 5.46%.

Information and communication technology has become a growing part of human life. The need to receive or send information anywhere and at any time allowing the emergence of innovation to be able to communicate in a move. Processor technologies such as multimedia processor, media high speed data transfer and increase on creating devices that are small are increasingly supporting the concept of mobile communications. Mobile IP allows users could communicate via Internet Protocol (IP) anywhere and anytime. IPv6 provides better support, one of which is the number of addressing with total 3.4 x 1038 addresses. Applications that can support mobile communication is VoIP or Voice over IP.
This thesis discusses the quality of services can be provided by VoIP in the route optimization Mobile IPv6 networks. Testing is done by analyzing the comparison of two video codecs: MPEG-4 and Theora and three audio codec are G.711, GSM and Speex in pure IPv6 and Mobile IPv6. The result for pure IPv6 are getting that Speex audio codec has the smallest delay time with 20.07 ms and 33.17 ms for Theora. Packet loss of Speex is 0.03% and Theora is 0.01%. The result for Mobile IPv6 are getting that delay audio for Speex is 20.87 ms dan delay video for Theora is 34.92 ms. Speex audio packet loss is 5.64% and the smallest video packet loss is owned by combination of MPEG-4 and G.711 with 5.46%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awan Asmara Frima
"IPv6 merupakan protokol generasi berikutnya dari IPv4. IPv6 memiliki kapasitas alamat yang jauh lebih besar dari pada IPv4. Panjang alamat pada IPv6 adalah 128 bit. IPv6 memiliki format header yang sederhana, tawaran QoS yang lebih baik dan keamanan yang lebih baik dari pada generasi sebelumnya. Analisis akan dilakukan pada jaringan IPv4 murni, IPv6 murni, IPv6 tunneling 6to4 dan IPv6 tunneling ISATAP. Pada masing-masing tipe jaringan tersebut akan dianalisa response time dan delay menggunakan aplikasi Chat dan VoIP. Agar data yang dianalisa menyerupai kondisi jaringan sebenarnya, maka saat pengambilan data akan dibandingkan antara kondisi tanpa trafik, trafik ICMP 64KB dan trafik FTP 60.660MB. Pengambilan data menggunakan aplikasi chat dan VoIP. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan jaringan IPv4 murni memiliki response time dan delay lebih cepat dari pada jaringan IPv6. Sedangkan IPv6 tunneling ISATAP memiliki response time dan delay lebih baik dari pada IPv6 tunneling 6to4.

IPv6 is next generation protocol of IPv4. IPv6 has more big addressing capacity than IPv4. IPv6 addresssing is 128 bits. IPv6 has more simple header format, better QoS and more high security than IPv4. Analysis will do at IPv4 network, IPv6 network, IPv6 tunneling 6to4 and IPv6 tunneling ISATAP. On that each network type will be analysed response time and delay. Network will be same as real network cause data will compare with network without traffic, using ICMP 64KB and FTP 60.660 MB. Data will be captured using Chat and VoIP applications. The result of this testing show that IPv4 network has response time and delay more fast than IPv6 network. Another result is IPv6 tunneling ISATAP has response time and delay more better than IPv6 tunneling 6to4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Dwi Rahmana
"Tuntutan akan layanan jaringan internet yang lebih baik dan menarik semakin besar seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan jaringan. Dengan semakin banyaknya pengguna jaringan internet dan meningkatnya permintaan layanan layanan multimedia seperti Video on Demand, teleconterence, real time game ataupun audio streaming, rnengakibatkan kebutuhan akan ketersediaan bandwith jaringan semakin besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme transmisi data yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan. Transmisi data multicast adalah salah satu altematif yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan dan efektifitas biaya jaringan yang dipakai. Transnrisi data multicast dapat mengirimkan paket ke banyak penerima hanya dengan menggunakan satu aliran data, sehingga mengurangi beban jaringan secara keseiuruhan. Dalam skripsi ini dilakukan pengujian unjuk kerja transmisi data unicast dan multicast pada jaringan IPv4 dan IPv6, Hasil pengujian rnenunjukkan bahwa transmisi data multicast memberikan kinerja yang baik walaupun dilakukan pembatasan besar bandwlth dalam jaringan. Dengan transmisi data multiccst penurunan kinerja dari sisi throughput kurang dari 0,02 % pada jaringan IPv4 dan 0,006 % pada jaringan IPv6. Hal ini tentu saja sangat berbeda apabila dibandingkan dengan transmisi data unicast dimana terjadi penurunan kinerja yang signifikan dengan perlakuan yang sruna pada transrnisi data multicast."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S39294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
"Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan kualitas jaringan IPv4 murni, IPv6 murni dan tunneling 6to4 pada jaringan dengan media wired dan wireless untuk aplikasi video streaming. Dari data yang diperoleh dan dianalisa menunjukan bahwa delay yang terbaik adalah pada kondisi bit rate 256/64 kbps, pada jaringan IPv4, dengan media wireless, dan format file MP4 dengan delay 0,213 detik atau 16,14% lebih rendah dari delay pada streaming file AVI dengan kondisi bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dan dengan media wireless yang bernilai 0,254 detik. Pada parameter packet loss secara keseluruhan kedua tipe media (wired dan wireless) memiliki bagian dimana packet loss bernilai 0 namun karena pertimbangkan fleksibilitas koneksi wireless maka yang terbaik adalah packet loss pada bit rate 512/128 kbps, jaringan IPv4 dengan media wireless, serta dengan format file streaming menggunakan format AVI.

This thesis aims to analyze and compare the quality of IPv4, IPv6 and 6to4 tunneling on a network with wired and wireless media for streaming video applications. From the data obtained and analyzed showed that the best delay is the bit rate condition at 256/64 kbps, IPv4 networks, wireless media, MP4 file format that is worth 0.213 seconds or 16.14% lower than the bit rate conditions at 512/128 kbps, IPv4 network and the wireless media that is worth 0.254 seconds. Packet loss on the overall parameters of both types of media (wired and wireless) has a section where the packet loss is worth 0, but due to consider the flexibility of a wireless connection then the best bit rate is 512/128, with a wireless media, IPv4 networks, as well as a streaming file format using AVI format."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Setiadi
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi jaringan membawa suatu permasalahan baru yaitu semakin berkurangnya sumber daya IPv4, sehingga diperkirakan akan habis seiring dengan penggunaannya yang semakin meningkat dalam beberapa tahun kedepan. Berdasarkan hal tersebut Internet Engineering Task Force (IETF) mengeluarkan standart protokol baru yang dinamakan IP Next Generation (IPng) pada tahun 1996. Sama seperti IPv4, alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP. Perbedaaannya adalah IPv4 memiliki panjang header 32-bit, sedangkan alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. Untuk melakukan migrasi teknologi dari jaringan IPv4 menuju IPv6 diperlukan suatu mekanisme transisi yang dapat dilakukan tanpa mengganggu jaringan yang sudah ada, salah satu proses transisi yang bisa dilakukan adalah menggunakan metode dual stack.
Percobaan yang akan dilakukan adalah membandingkan kinerja aplikasi FTP dengan menggunakan dua buah konfigurasi, yaitu menggunakan emulator GNS3 dan PC Router. Setiap konfigurasi juga dilakukan perbandingan menggunakan protokol IPv4 murni, IPv6 murni dan transisi dengan metode dual stack. Hasil percobaan menunjukkan bahwa PC Router memiliki performansi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan emulator GNS3. Pada pengujian dengan parameter delay PC router lebih efisien sebesar 284s atau sekitar 1065 % dibandingkan dengan emulator GNS3. Sedangkan untuk pengujian dengan parameter transfer rate PC router lebih cepat sebesar 13556 kbps atau sekitar 1455 % dibandingkan dengan emulator GNS3.

ABSTRACT
Development of network technology brings a new problem that is diminishing resources of IPv4, to resolve the issue IPv6 was developed by the Internet Engineering Task Force (IETF) to deal with this. IPv6 is also called IPng (Internet Protocol next generation) and it is the newest version of the Internet Protocol (IP) reviewed in the IETF standards committees to replace the current version of IPv4, IPv6 was published in December 1998. Like IPv4, IPv6 is an internet-layer protocol for packet-switched internetworking and provides end-to-end datagram transmission across multiple IP networks. While IPv4 allows 32 bits for an IP address, IPv6 uses 128-bit addresses, This expansion allows for many more devices and users on the internet as well as extra flexibility in allocating addresses and efficiency for routing traffic.
The dual-stack protocol implementation in an operating system is a fundamental IPv4-to-IPv6 transition technology. Modern hybrid dual-stack implementations of IPv4 and IPv6 allow programmers to write networking code that works transparently on IPv4 or IPv6. The software may use hybrid sockets designed to accept both IPv4 and IPv6 packets. This paper describes an experimental study to compare the performance of FTP applications using different types of Internet Protocol. The first major version of IP, Internet Protocol Version 4 (IPv4), Its successor is Internet Protocol Version 6 (IPv6) and Dual Stack Method.
The research done shows that PC Router performance on FTP application is better than GNS3 emulator. PC Router delay is 1065 % faster than GNS3 emulator, PC Router transfer rate is 1455 % faster than GNS3 emulator. Considering the performance of PC Router, so it?s suitable to operate on the real network."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43244
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>