Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Duana Budi Relyanto
"Penurunan temperatur pada saat terjadi accident sangat penting untuk keselamatan data-data yang ada pada hardware. Kemampuan menurunkan temperatur menggunakan kabut akan menentukan penurunan temperatur yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menguji varian nosel untuk menentukan kecepatan penurunan temperatur. Perhitungan emisivitas dari spray dan debit aliran mempengaruhi penurunan temperatur. Hasil menunjukkan nosel dengan keluaran yang sangat berkabut sangat efektif untuk menurunkan temperatur.

Decrease in temperature in the event of accident is very important to the safety data available on the hardware. The ability of spray in water mist to decrease temperature determines the maximum decreasing temperature. The purpose of this study is to test variant nozzles to determine the speed of temperature decrease. Calculation of the emissivity of the spray and flow affects the temperature decrease. Results show the output nozzle with a most water mist very effective to reduce the temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50946
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pujo Satrio
"ABSTRAK
Kecelakaan jet flame sering terjadi pada kecelakaan kebakaran dengan dampak bahaya radiasi termal yang dihasilkan. Penelitian ini menyajikan studi pengaruh sudut pancaran nosel pada radiasi termal dari nyala api difusi jet flame. Analisis ini dibatasi pada variasi sudut pancaran nosel, jarak dan tinggi pengukuran fluks kalor, dan diameter nosel. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan sudut pancaran nosel yang berbeda yaitu 0o, 45o dan 90o, tiga jarak pengukuran 10 cm, 15 cm dan 20 cm, enam ketinggian 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm, dan dua nosel berbeda dengan diameter 17 mm dan 11 mm. Metode perhitungan line source model digunakan untuk memprediksi radiasi termal yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan data eksperimen. Penelitian ini juga mancakup analisis pengaruh bentuk api terhadap radiasi termal. Perbandingan model perhitungan dan data eksperimen menunjukkan hasil yang relatif baik terhadap validasi model. Hasil dari analisis bentuk api menunjukkan tren yang baik jika dibandingkan dengan nilai fluks kalor yang dihasilkan.

ABSTRACT
Jet flame are often reported to occur in fire accident with lots of hazardous thermal radiation. This paper presents studies on the influence of the nozzle tilt angle on the on the Thermal Radiation generated by diffusion jet flame. Analysis was limited to the nozzle tilt angle, distance and height of the heat flux measurement, and nozzle diameter. The studies were conducted for three different nozzle tilt angles of 0o, 45o and 90o, three different distances 10 cm, 15 cm and 20 cm, six different heights 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm and 60 cm, and two different nozzle diameters 17 mm and 11 mm. A line source model is evaluated through testing against experimental data. The studies also included investigation of flame shapes influence on the thermal radiation. Comparison of model predictions against experimental data shows encouraging results relative to the validity of model. Based on flame shapes analysis, flame shape is in good agreement with measured heat flux"
2017
T48899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Robert
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, 1972
536.33 SIE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Stevanus
"Sebuah eksperimen sistem kabut air dengan skala laboratorium dilakukan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap perubahan distribusi temperatur ruangan. Pendekatan yang dilakukan yaitu untuk melihat pengaruh tirai kabut air terhadap api ruangan (comparment fire). Penggunaan bahan bakar bensin sebanyak 8 ml sebagai bahan bakar untuk pool fire yang nantinya digunakan menjadi sumber panas, karena dari beberapa kali percobaan, menghasilkan durasi pembakaran rata-rata 4 menit. Selain itu pemilihan volume bahan bakar ini didasarkan dari pola perubahan temperatur ruangan yang dihasilkan, dimana tingkatan pola berkembang penuh (fully develop stage) berada pada durasi waktu _ 1 menit dari awal penyalaan. Karakteristik dari kabut air berupa besar bukaan flap, tekanan discharge, mempunyai pengaruh yang besar pada percobaan ini. Beberapa variabel di atas selain berpengaruh terhadap perubahan temperatur, juga terhadap aliran asap yang berasal dari pool fire. Dengan adanya penambahan kabut air ke dalam model ruangan, pembacaan temperatur oleh termokopel mengalami perubahan. Penambahan tirai kabut air ini juga menghasilkan pengaruh enclosure effect, yang mana akan menghambat suplai oksigen ke dalam pool fire. Perubahan pembacaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh kabut air yang melapisi permukaan termokopel, selain juga dikarenakan oleh menguapnya sejumlah massa dari kabut air yang ikut menyerap panas dari pool fire.

A series of water mist laboratory-scale experiments were conducted to study its effect on room temperature distribution. The approach taken is to see the effect of water mist curtain of fire occur in a room (compartment fire). The use of gasoline as much as 8 ml as fuel for the fire pool that will be used as heat sources, because of several attempts, the duration of combustion produces an average of 4 minutes. In addition, the volume of fuel selection is based from the pattern produced by room temperature changes, where the fully developed (fully develop the stage) occur at _ 1 minute duration from the initial ignition. Characteristics of water mist in the form of the opening flap, discharge pressure, has a huge effect on this experiment. Some of the variables above in addition to influence the changes in temperature, also on the flow of smoke coming from the pool fire. With the addition of water mist into the model room, the reading by the thermocouple is also changing. The addition of this water mist curtains create the enclosure effects, which will inhibit the supply of oxygen to the pool fire. Changes in reading is likely influenced by water mist that coats the surface of the thermocouple, and also due to the vaporization of a mass of water mist that absorb heat from the pool fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas sistem kabut air dalam memadamkan kebakaran terselubung shielded fire . Eksperimen dilakukan pada ruangan partisi dengan dimensi pxlxt 2x2x2.5. Digunakan lima buah nozzle kabut air yang terdiri dari dua tipe yaitu fogjet dan fine spray. Nozzle fogjet berjumlah satu buah yang dipasang pada bagian tengah atas ruangan dan nozzle fine spray berjumlah 4 dipasang pada setiap sisi ruangan pada ketinggian 1,5 m dari permukaan bawah. Tekanan sistem kabut air dipertahankan pada 20 bar yang akan mengalirkan air sebesar 2.6 lpm. Bahan bakar yang digunakan ialah susunan stik kayu dengan dimensi pxlxt 11,5 x 11,5 x 6 cm dan 6.5 x 6.5 x 6 cm. Selubung sebagai pelindung bahan bakar memiliki bentuk seperti meja yang terbuat dari lembaran dan batang besi dengan ketinggian selubung sebesar 0.5 m. Skenario penelian ini berdasarkan variasi ukuran bahan bakar dan lokasi dari bahan bakar dan selubung 1 selubung terletak di tengah ruangan dan bahan bakar di tengah selubung 2 selubung terletak di tengah ruangan dan bahan bakar di sisi selubung 3 selubung terletak di sudut ruangan dan bahan bakar di tengah selubung 4 selubung terletak di sudut ruangan dan bahan bakar di sisi selubung. Simulasi metode numerik menggunakan FDS juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan FDS dalam mensimulasikan kebakaran seperti ini. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kabut air dapat memadamkan kebakaran dengan bahan bakar ukuran 6.5 x 6.5 x 6 cm pada skenario 1,2,3,dan 4 dalam waktu 20 s, 16 s, 30 s, dan 24 s. Namun tidak dapat memadamkan kebakaran yang menggunakan bahan bakar ukuran 11,5 x 11,5 x 6 cm. Selain itu juga teramati bahwa konsentrasi distribusi kabutair di sekitar selubung dan luas area perlindungan selubung berpengaruh terhadap kapasitas dan kecepatan sistem kabut air dalam memadamkan kebakaran terselubung.

This study aims to investigate the effectiveness of water mist fire suppression system on suppressing shielded fire. Full scale experiments are carried out in a partition room of lxwxh 2x2x2.5 m size to study the performance of water mist suppression system against a shielded fire. Five water mist nozzle which consist of two type nozzle was used, high flow fogjet nozzle installed at top center of the room and fine spray nozzle installed at each side of room at high 1.5 m from ground. The pressure of water mist system was maintained at 20 bar which correspond to 2.6 lpm of water flow rate. Wood crib of 11,5 x 11,5 x 6 cm and 6.5 x 6.5 x 6 cm size was used as the fuel source. The obstruction used as a fuel shield has table like form and made from metal sheet with 4 mm thickness, 40 x 40 cm cover area and 0.5 m leg height. Skenario used was base on fuel size and location of fuel source and fuel shield was varied 1 fuel source and shield at centre of room, 2 fuel source at one side of shield and the shield at centre of room, 3 fuel source and shield at corner of room, and 4 fuel source at one side of shield and the shield at corner of room. Numerical simulation using FDS 6.5.3 was also performed to investigate the capacity of FDS. The results showed that water mist was able to extinguish the fire from fuel size 6.5 x 6.5 x 6 cm in around 20 s, 16 s, 30 s, and 24 s for scenario 1, 2, 3 and 4 respectively. However it fail to extinguish the fire from fuel size 11,5 x 11,5 x 6 cm. It is also observe that the mist distribution around the shield and cover area of the shield play a role on the capacity and time needed of water mist to extinguish the fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyulianto
"Pool Fire adalah api yang terbakar secara difusi dari penguapan cairan dengan momentum yang sangat rendah. Kebakaran pool fire mempunyai dampak yang sangat berbahaya dan merupakan kejadian yang tidak diharapkan. Kebakaran ini dapat dipadamkan dengan tipe media pemadam kelas B yaitu serbuk, CO2 dan busa. Media pemadam tersebut relatif mahal dan memerlukan proses pembersihan setelah digunakan. Air adalah media yang pada umumnya murah, mudah diperoleh serta bersih. Potensi air untuk menggantikan media pemadam lain dalam pemadam kebakaran kelas B menjadi fokus dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini teknologi kabut air digunakan sebagai landasan untuk upaya pemadaman api kelas B. Kabut air dapat diperoleh dengan memecah air dan membentuk tetesan seperti kabut dengan ukuran sangat kecil (50_m). Alasan utamanya adalah tidak dibutuhkan jumlah air yang banyak untuk memadamkan dan juga efektifitas pemadaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sistem pemadam kebakaran dengan kabut air kemudian membuat alat pemadam dengan kabut air dan mengetahui karakteristik pemadamannya. Karakteristik dilihat dengan perbedaan tekanan, debit air, waktu pemadaman dan penurunan temperatur pada api dengan bahan bakar ethanol. Prinsipnya adalah penyerapan kalor oleh kabut air.

Pool fire is fire that burnt in diffusion from liquid evaporation with low momentum. Pool fire have dangerous effect and things that everyone unexpected. This pool fire can be extinguished with type of media extinguisher class B consist of powder, CO2 and foam. They are considered expensive, less environment friendly and need more process to get. Water is generally media that cheap, easy to get and clean-up process after being used. Water has potential effect to change other media of extinguisher in extinguishment of fire class B and become focus in this works.
In this reseach, technology water mist is used as basic for extinguishment fire class B. Water mist can be gotten with reducing size of droplet become small (50 _m). The main reason using water mist is few of water consumption and effectiveness of extinguishment. This research aim to study about water mist fire protection system then make water mist fire extinguisher and find the characteristic of extinguishment. Characteristic can be found with pressure difference, mass flow rate, time of extinction and decrease of temperature with ethanol. This Principal is absorbtion kalor by water mist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37925
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Fajarudin
"Pool fire adalah api yang terbakar secara difusi dari penguapan cairan bahan bakar dengan momentum bahan bakarnya yang sangat rendah. Kebakaran jenis ini memiliki sifat yang khas sehingga pada umumnya tidak dipadamkan dengan air biasa. Salah satu jenis bahan bakar yang dapat menyebabkan pool fire adalah bensin. Potensi yang ditimbulkan oleh pool fire berbahan bakar bensin cukup tinggi karena bahan bakar ini banyak digunakan pada alat-alat industri dan memiliki titik nyala api yang rendah. Pada penelitian ini digunakan sistem kabut air sebagai alternatif pemadaman kebakaran pool fire. Kabut air lebih efektif dari pada air biasa karena memiliki kelebihan, antara lain: penetrasinya yang luas, laju aliran rendah, tidak beracun, dll. Kabut air memadamkan dengan tiga cara: menghambat laju reaksi, pendinginan permukaan bahan bakar, dan menghalangi re-radiasi. Sistem kabut air yang digunakan terdiri dari bejana tekan (pressure vessel) dan nosel dengan keluaran droplet yang c_Cok. Pada penelitian ini dilakukan variasi pada tekanan dan derajat bukaan nosel sehingga hasil utama yang dianalisa adalah waktu pemadaman, sudut spray, dan debit air.

Pool fire is a diffusion fire from evaporated liquid fuel with low burning momentum. This fire has it's own characteristics so that commonly usual water not considered to be taken as exthinguisher. One of fuels that can initiate pool fire is a gasoline. The pool fire potention cause by this fuel was quite great due to many industrial machines was using it and it has low ignition point. This research use water mist systems as an alternatives to extinguished pool fire. Water mist is more effective than ordinary water because it has wide range penetration area, low flow rate, non toxic, etc. Water mist can extinguished fire in three different ways: hold out the combustion process, surface cooling, and blocks the re-radiation. The water mist systems used consist of pressure vessel and compatible droplet output nozzle. This research varying pressure and degree of nozzle thread, in order to examinated it's extinguished time, spray angle, and water flow rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Pancawardani
"Rumah toko atau ruko, merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai hunian dan usaha. Peralihan fungsi sesuai perkembangan kebutuhan, menyebabkan penyesuaian persyaratan teknis mengenai keandalan gedung terhadap bahaya kebakaran. Teknologi kabut air merupakan salah satu sistem pemadaman untuk mengurangi resiko kerusakan material, melalui pendinginan permukaan bahan bakar. Kayu (bahan selulosa) yang termasuk dalam peralatan yang umum digunakan yang beradadi dalam ruangan ruko, dimana dalam eksperimen ini digunakan sebagai material bahan bakar.
Metode penelitian menggunakan pancaran bentuk kerucut penuh (full cone spray) melalui 1 nosel dengan tekanan bervariasi untuk varisi penempatan bahan bakar. Simulasi komputer FDS 6 digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil eksperimen dan hasil simulasi, serta efektifitas pemadaman kebakaran bahan selulosa.

Shophouse is a building which main function as housing and business. Transition in its main function in accordance with the time, has caused new adaptation for technical requirements fulfillment of building reliability on fire hazard. Water mist is one of fire fighting system that minimize the risk of material damage by cooling surface fuel material. Wood (cellulose material) including common material appears in shophouses room, which in this experiment, used as fuel material.
Research method using full cone spray with various pressure for 1 nozzle and various posisi fuel placement was performed. Computer simulation FDS 6 is used to determine connection between result generates by the experiment and simulation, also its effectivity in fire fighting of cellulosic material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Leonardo Togar
"Dalam menghadapi masalah pencemaran udara dan kerusakan lingkungan, energi hidrogen dapat menjadi salah satu solusi energi terbarukan atas permasalahan tersebut. Berbagai cara dapat dilakukan dalam memproduksi hidrogen, salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan pemecahan air elektrokimia. Pemanfaatan logam mulia untuk pemecahan air elektrokimia diketahui akan menghasilkan performa katalitik terbaik namun, biayanya yang mahal mendorong para peneliti untuk mencari alternatif bahan pengganti atas logam mulia. Melalui penelitian ini, kami berhasil mensintesis sampel MoS2 yang ditumbuhkan di atas kain karbon (MoS2/CC) pada suhu 200 selama 8 jam dengan metode hidrotermal. Sampel tersebut kemudian dimodifikasi dengan melakukan penyinaraan UV/Ozone di atas permukaan sampel. Melalui perlakuan tersebut, diperoleh hasil yaitu penyinaran UV/Ozone selama 50 menit dapat meningkatkan aktivitas katalitik Hydrogen Evolution Reaction (HER) di mana grafik linear sweep voltammetry (LSV) menunjukkan nilai onset potensial sebesar 122 mV. Nilai tersebut sangat meningkat bila dibandingkan dengan nilai onset potensial MoS2/CC tanpa penyinaran UV/Ozone, yakni hanya sebesar 193 mV. Kemudian, adanya penyinaran UV/Ozone selama 50 menit pada sampel juga menurunkan nilai resistansi transfer muatan (Rct) hingga tiga kali lipat bila dibandingkan dengan tanpa penyinaran UV/Ozone. Selain itu, adanya penyinaran UV/Ozone pada MoS2/CC juga mengindikasikan adanya perubahan struktur permukaan dengan potensi terbentuknya fasa baru di permukaan sampel, yaitu dari fasa 2H-MoS2 menjadi fasa α-MoO3.

In the face of air pollution and environmental damage, hydrogen energy is considered one of the renewable energy solutions to address these issues. There are various methods for hydrogen production, and one commonly used method is electrochemical water splitting. The utilization of noble metals in electrochemical water splitting is known to provide the best catalytic performance, but the high cost of these metals has driven researchers to seek alternative materials. Through this research, we successfully synthesized MoS2 that grown on a carbon cloth (MoS2/CC) at 200℃ for 8 hours by hydrothermal method. The sample was then modified by UV/Ozone irradiation on the surface of the sample. As a result, the UV/Ozone irradiation for 50 minutes improved the catalytic activity of the material for the Hydrogen Evolution Reaction (HER), as evidenced by the linear sweep voltammetry (LSV) graph showing an onset potential value of 122 mV. This value significantly increased compared to the onset potential of MoS2/CC without UV/Ozone irradiation, which was only 193 mV. Furthermore, the UV/Ozone irradiation for 50 minutes on the sample also reduced the charge transfer resistance (Rct) value by up to three times compared to the sample without UV/Ozone irradiation. Additionally, the UV/Ozone irradiation on MoS2/CC indicated a change in surface structure, with the potential formation of a new phase on the sample surface, transitioning from the 2H-MoS2 phase to α-MoO3 phase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzan
"Perpindahan energi termal merupakan fenomena yang memiliki banyak manfaat dalam aplikasinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Istilah yang umum digunakan adalah perpindahan panas atau perpindahan kalor. Terdapat 3 bentuk perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Ketika terdapat perbedaan temperatur yang terjadi dalam sebuah media stasioner yang dapat berupa zat padat atau fluida, perpindahan panas yang terjadi diebut dengan Konduksi. Istilah Konveksi sendiri mengacu pada perpindahan panas yang terjadi antara permukaan dan fluida yang bergerak ketika berada pada temperatur yang berbeda. Dan yang terakhir adalah Radiasi. Semua permukaan dengan batasan temperatur tertentu memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu, walau tanpa medium, terdapat perpindahan panas bersih oleh radiasi antar dua permukaan pada temperatur yang berbeda. Dalam bidang ilmu fire safety engineering, salah satu fenomena penting adalah penyebaran api menuju benda yang didominasi oleh perpindahan kalor secara radiasi. Pada penelitian ini, dilakukan karakterisasi pada alat pengukur radiasi termal yang telah dirancang pada penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk dapat membuat prosedur kerja alat sehingga pembelajaran fenomena perpindahan panas secara radiasi dapat lebih optimal dengan biaya yang efisien. Karakterisasi pada penelitian ini meliputi batasan kerja alat dan sistem kerja dari komponen-komponen yang digunakan.

Thermal energy transfer is a phenomenon that has many benefits in its application to meet human needs. A commonly used term is heat transfer. There are 3 type of heat transfers, which are conduction, convection, and radiation. When a temperature gradient exists in a stationary medium, which may be a solid or fluid, we use the term conduction to refer to the heat transfer that will occur across the medium. The term convection refers to heat transfer that will occur between a surface and a moving fluid when they are at different temperature. And the last is radiation. All surfaces of finite temperature emit energy in the form of electromagnetic waves. Hence, in the absence of an intervening medium, there is a net heat transfer by radiation between two surfaces at different temperature. In fire safety engineering, one of the important phenomena is the spread of fire to objects that are dominated by radiation heat transfer. In this study, characterization is needed for thermal radiation apparatus that have been designed in previous research with the aim of being able to make a work procedures so that learning the phenomenon of heat transfer radiation can be more optimum and Cost-efficient. Characterization of this study covers the constraints of the apparatus and the working system of the components used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>