Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sugih Harto
"Penelitian ini berisi tentang laju penguapan tetesan di mana sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara, konsentrasi, temperatur lingkungan dan kecepatan aliran. Pada penelitian ini digunakan alat berupa penyuntik cairan yang berisi larutan aquades. Suntikan ini menghasilkan tetesan, yang kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan antara 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Lalu variasi temperatur yang ada pada nilai 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.

Research about droplet evaporation is very influenced by air humidity, concentration, ambient temperature, and velocity of flow. The instrument device uses injection contained seaweed suspension. Air flows through the droplet with the variation of velocity on 7 Hz, 10 Hz dan 15 Hz. Variation of temperature on 50°C, 75°C, 100°C dan 150°C. This variation can shows the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh) numbers. Heat and mass transfer occur in this process. This experiment's intended for knowing the correlation between analyzed data with the general method, stagnant film model, and the new model analysis of film stagnant model (E. A. Kosasih, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Dipa Kusumah
"Laju penguapan tetesan mempunyai peranan penting dalam proses pengeringan seperti dalam proses pengolahan industri makanan, evaporative cooling, spray drying dan pembakaran bahan bakar cair. Sehingga diperlukan penelitian tentang laju penguapan yang bertujuan untuk mengetahui perpindahan kalor dan perpindahan massa yang terjadi. Serta pengaruh temperatur, laju aliran, konsentrasi dan kelembaban udara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa nosel untuk menghasilkan tetesan, pemanas, blower dan alat kontrol. Tetesan ini akan dialiri oleh udara yang berasal dari heater dimana temperatur heater dapat diatur. Sebelum masuk ke heater, udara ini telah mengalami penurunan kelembaban di dehumidifier. Pengatur laju aliran ini dilakukan melalui inverter yang mengontrol kecepatan blower. Dengan menggunakan lensa makro nikon D40, perubahan dimensi tetesan terhadap waktu dapat direkam. Dengan melakukan analisa dan perhitungan dari hasil data pengujian akan didapatkan bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Sehingga dapat diketahui korelasi antara data pengujian yang menggunakan model stagnan film dengan pendekatan model baru (E.A.Kosasih, 2006) terhadap model analogi Ranz-Marshall.

Rate of drop evaporation have an important part on drying up process as in food processing industry, evaporative cooling, spray drying and combustion of liquid fuel. So that,is needed a research about rate of evaporation with aim to know transfer of kalor and transfer of mass that happened. Also influence of temperature, velocity of flow, concentration and air humidty. This research did use some device. There are, a nozzle that inject a liquid to form a droplet, heater, blower and control unit. A droplet that produced by nozzle then flowed by hot air with the variation of temperature and flow velocity. By using macro lens of Nikon D40, the changes of diameter droplet per time can be recorded. With doing some calculation and analysis from the result of experiment we can find number of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), and Sherwood (Sh). So that we can find correlation between the result of experiment with analogy ranz-marshall model , stagnant film model, and the new model analysis of stagnant film model (E. A. Kosasih, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50943
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Krestote Putra Daimon
"Krisis air bersih masih menjadi permasalahan di berbagai belahan bumi. Oleh karena itu, diperlukan teknologi destilasi air yang mudah dibuat, digunakan, dan terjangkau. Sistem evaporasi fototermal hadir sebagai solusi dalam mengatasi krisis air, dengan menggunakan energi terbarukan yaitu matahari. Logam transisi decalchogenides (TMD) menjadi bahan yang banyak digunakan sebagai material fototermal, seperti molybdenum disulfide (MoS2) dan molydenum trioxide dengan fase orthorombik (α-MoO3) yang telah terbukti memiliki kinerja yang baik. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan material CC-MoO3 dengan pengunaan fase lain MoO3 yaitu fase hexagonal (h-MoO3) dan fase transisi hexagonal-orthorombik. Penumbuhan MoO3 dilakukan dengan metode hidrotermal pada subtrat carbon cloth (CC) yang memiliki desain 3D dan berpori, sehingga MoO3 dapat tumbuh pada setiap serat dan desain berpori ini memudahkan transportasi. Durasi sintesis dilakukan selama 6, 9, dan 12 jam pada suhu 130⁰C. Hasil pengujian kinerja sistem evaporasi fototermal menunjukkan bahwa sampel CC-MoO3 6 jam memiliki kinerja terbaik, dengan laju evaporasi 1,59 kg/m2h dan efisiensi energinya sebesar 98,93% dibawah pencayahan 1 sun. Akhirnya, pengurangan durasi sintesis dapat meningkat kinerja MoO3 sebagai material fototermal dengan memanfaatkan ukuran partikel microrods yang besar sehingga terbentuk jalur uap yang efektif untuk memperoleh air bersih. Disisi lain, penambahan durasi sintesis yang bertambah menyebabkan fase orthorombik menutupi jalur mikro pada CC-MoO3 yang mengurangi kinerja evaporasi.

The clean water crisis continues to be a problem in various parts of the world. Therefore, the development of easy-to-make, user-friendly, and affordable water distillation technology is necessary. Photothermal evaporation systems have emerged as a solution to address the water crisis by harnessing renewable energy from the sun. Transition metal dichalcogenides (TMDs), such as molybdenum disulfide (MoS2) and molybdenum trioxide with an orthorhombic phase (α-MoO3), have been widely used as photothermal materials due to their proven performance. In this study, we propose the development of CC-MoO3 material, utilizing alternative phases of MoO3, namely the hexagonal phase (h- MoO3) and the hexagonal-orthorhombic transition phase. The growth of MoO3 was conducted through hydrothermal synthesis on a 3D porous carbon cloth (CC) substrate, allowing MoO3 to grow on each fiber and facilitating transport. The synthesis duration was set at 6, 9, and 12 hours at a temperature of 130⁰C. The performance testing of the photothermal evaporation system revealed that the CC-MoO3 sample synthesized for 6 hours exhibited the best performance. It achieved an evaporation rate of 1.59 kg/m2h and an energy efficiency of 98.93% under 1 sun illumination. Reducing the synthesis duration improved the performance of MoO3 as a photothermal material by utilizing larger microrod particle sizes, which facilitated the formation of an effective vapor path for obtaining clean water. On the other hand, increasing the synthesis duration resulted in the orthorhombic phase covering the microchannels of CC-MoO3, which adversely affected the evaporation performance.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Nugroho
"Dalam proses pengeringan seperti dalam proses pengolahan industri makanan, spray drying, evaporative cooling dan pembakaran bahan bakar cair, laju penguapan tetesan mempunyai peranan penting. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang sifat laju penguapan air yang terkandung di dalamnya akibat pengaruh temperatur, laju aliran, konsentrasi dan kelembaban terhadap laju penguapan. Dari sini akan diperlihatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya perpindahan kalor dan massa serta korelasi antara data pengujian dengan menggunakan metode rumus model umum, metode stagnan film, dan pendekatan model baru dari metode stagnan film oleh E. A. Kosasih.

In the drying process such as in food processing industry, spray drying, evaporative cooling and combustion of liquid fuel, the quick drop of evaporation plays an important role. Therefore it takes a knowledge about the nature of the water quick evaporation along with all the contents due to the effect of temperature, quick current, concentration and humidity of quick evaporation. Here it shows a correlation from reynold's number ( Re ), Prandtl's number ( Pr ), Schmidt's number (Sc), Nusselt's number ( Nu ) and Sherwood's number ( Sh ), This research is to find out the existing of heat and mass transfer and correlation between data experiment using the general formula method, stagnant film method and a new phenomenological stagnant film by Kosasih E.A ( 2006 )"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50945
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Piazza, Wieldy
"Dalam dunia industri proses pengeringan sangatlah penting, untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang proses pengeringan. Dari sekian banyak model tentang laju penguapan tetesan, perlu diketahui model yang paling dekat korelasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model stagnan film dan model modifikasinya (oleh E.A.Kosasih) dengan acuan model analogi Ranz-Marshall. Juga untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi larutan dan kelembaban udara pada bilangan Sherwood dan Nusselt.
Penelitian ini menggunakan alat berupa nozzle yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara yang bervariasi kecepatan, temperatur dan kelembabannya. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model modifikasi ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model stagnan film. Nilai bilangan Sherwood dan Nusselt dari model modifikasi juga lebih dekat dengan analogi Ranz-Marshall dibandingkan dengan model stagnan film.

Drying process is very crucial in industry, that's why research on drying process is needed. From so many models about droplet evaporation rate, the closest correlation need to be known. The objective of this research is to compare stagnant film model and the modification model (by E.A.Kosasih) by referencing to Ranz-Marshall analogy. And also to find out about the effect of difference in solution concentration and air humidity to Sherwood and Nusselt number.
This research is using a nozzle filled with solution. After the solution is injected on thermocouple, then air flow is given with some variations of velocity, temperature and humidity. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The modification model has stronger correlation than stagnant film model. The values of Sherwood and Nusslet number from modification model also closer to Ranz-Marshall analogy than stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoppi Sutrisna
"Laju penguapan tetesan bahan bakar yang disemprotkan pada ruang bakar penting untuk diketahui pada proses pembakaran. Banyak penelitian dilakukan untuk melakukan simulasi pada ruang bakar dengan menggunakan software DNS atau atau OpenFoam. Simulasi pada software DNS dan OpenFoam menerapkan analogi Ranz-Marshall dengan pendekatan film stagnan untuk mendapatkan laju penguapan bahan bakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model analogi ini dapat digunakan pada tetesan premium yang memiliki bilangan Lewis 3,6 dan membandingkan dengan model modifikasi E. A. Kosasih.
Metode penelitian ini menggunakan jarum suntik untuk membuat tetesan bahan bakar yang diletakkan pada termokopel. Kemudian dialirkan udara dengan variasi kecepatan pada temperatur 50ºC dan 75ºC. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.

Fuel droplet evaporation rate sprayed in combustion chamber is important to know for combustion process. The simulation in combustion chamber in many research use DNS or Open Foam software. The simulation using DNS and OpenFoam apply analogy of Ranz-Marshall with model of stagnant film approach as basis for calculating fuel evaporation rate. This study aimed to see whether the analogy model can be used on premium which has Lewis numbers 3,6 and compare with model modification (E.A Kosasih).
This research is using a nozzle to results fuel droplet on thermocouple. Afterward the air is given with variations of velocity at temperature range 50ºC and 75ºC. After being analized, the relations between Reynold number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh) will be found. The value of Sherwood and Nusselt number with modification model has stronger correlation than stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50878
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marulaktua, Arthur
"Laju penguapan pada droplets merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam melakukan simulasi pada combustion. Yosuo Moriyoshi dan Yasuo Imai melakukan penelitian tentang pengukuran distribusi kosentrasi tekanan uap pada bahan bakar dalam phase gas dan liquid[9]. Christopher J. Rutland and Yunliang Wang melakukan simulasi terhadap semprotan campuran cairan turbulen menggunakan software DNS[10]. Banyak simulasi combustion menggunakan software Fluent ataupun DNS yang menggunakan model analogi Ranz-Marshall pendekatan stagnan film sebagai dasar untuk menghitung laju perpindahan panas dan massa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model analogi tersebut dapat digunakan pada premium dan pertamax yang memiliki bilangan lewis besar (3-4) serta membandingkan dengan model E. A. Kosasih [6].
Penelitian ini menggunakan alat berupa jarum yang berisi larutan. Setelah larutan diteteskan pada termokopel, kemudian dialirkan udara dengan kecepatan dan temperatur bervariasi. Setelah dianalisa akan didapat hubungan antara bilangan Reynold (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) dan bilangan Sherwood (Sh). Model Modifikasi oleh E. A. Kosasih ternyata mempunyai korelasi yang lebih kuat dibandingkan dengan model film stagnan.

Lots of researchers almost all over the world researching ways to improve efficiency in the use of petroleum fuel. This must be done because the supply of petroleum resources are increasingly few and will one day be exhausted. Therefore, every drop of petroleum is very significant considering oil is a fuel that still can not be replaced in the current fuel use. Simulation - simulation of combustion is currently using software that uses the analogy model Ranz-Marshall and stagnant film approach as the basis for calculating the rate of heat transfer and mass. This study aimed to see whether the analogy model can be used in biopertamax and compare with model modification E. A. Kosasih.
This study used a needle tool containing Bio Pertamax. After it dropped into the thermocouple, then the air flow speed and temperature vary. Having analyzed the relationship will be obtained between Reynolds number (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu) and Sherwood number (Sh). Model Modifications by E. A. Kosasih turned out to have a stronger correlation than the stagnant film model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donald Johannes
"Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan.
Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat.

The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation _Ccur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize.
The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water.
In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be _Ccured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Marincan
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian efek penguapan selektif (selective vaporation) plasma gelombang kejut (shock wave plasma) yang dibangkitkan dengan memfokuskan iradiasi laser TEA CO2 (130 mJ, 100 ns) atau laser Nd-YAG (50mJ, 8ns) pada bahan kuningan yang memiliki kandungan Zn (seng) dan Cu (tembaga) dalam udara tekanan rendah (1 Torr). Efek penguapan selektif akan terjadi apabila rapat daya laser yang digunakan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai ambang batas pembangkitan plasma. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa intensitas emisi Cu jauh lebih rendah dibandingkan dengan intensitas emisi Zn. Juga telah diamati bahwa titik awal (rising point) emisi Cu tertinggal dibandingkan dengan titik awal emisi Zn sepanjang daerah pengembangan plasma. Dalam kasus iradiasi laser CC2, penguapan selektif lebih dominan, dan kecepatan propagasi atom-atom Cu sangat rendah dibandingkan dengan atom-atom Zn. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang kejut adalah dibentuk dari kumpulan atom-atom Zn, sedangkan atom-atom Cu yang datang terlambat tidak mampu membangkitkan gelombang kejutnya sendiri. Dilain pihak atom-atom Cu tersebut di atas juga tertinggal jauh dari muka gelombang kejut yang terbentuk oleh atorn-atom Zn, mengakibatkan atom-atom Cu ini tidak akan pernah tereksitasi.

ABSTRACT
TEA CO2 laser (130 mJ, 100 ns) and Nd-YAG laser (50 mJ, 8 ns) pulses were focused on brass samples under a reduced pressure of air at 1 Torr, and In and Cu emission characteristics were compared for the two cases. For the TEA CO2 laser the emission intensity of copper lines is extremely low, compared to zinc lines, indicating a serious selective-vaporization effect. By comparing the time-profile of the emission of In 1481.0 nm and Cu 1 327.4 nm near the surface, it was clearly shown that the gushing of Cu atoms occur later and continues for a long time with a rather low gushing speed, while In gushes faster at a high speed. Only In atoms form a shock front and Cu is left behind the shock-wave and does not undergo excitation. This type of selective vaporization takes place only when the power density of laser light is not high, compared to the threshold for plasma generation. The phenomenon of selective vaporization described in this paper also supports our laser-induced shock wave model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Gandara
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penurunan tekanan melalui separated flow modelyang
terjadi pada aliran evaporasi dua fasa pada kanal mini horizontal dengan
menggunakan R-290 dan R-600a. Kondisi pengujian yang dilakukan dengan
variasi parameter fluks massa dan fluks kalor di kanal mini horizontal dengan
diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1 m. Penurunan tekanan
yang didapat dari eksperimen akan dibandingkan dengan penurunan tekanan
secara teoritis dengan separated flow model melalui pendekatan Lockhart-
Martinelli (1944) dengan bilangan C prediksi Chisolm (1968) serta pendekatan
Friedel (1979) menggunakan bantuan program matlab. Hasil pengujian yang
dilakukan menghasilkan nilai penurunan tekanan secara eksperimen yang lebih
besar dibandingkan nilai penurunan tekanan secara teoritis dengan separated flow
model.

ABSTRACT
This study examine the pressure drop with separated flow model for two-phase
flow boiling in horizontal mini channel using refrigerant R-290 and R-600a. The
examine condition use a variation of mass flux and heat flux in horizontal mini
channel with inside diameter 3 mm, outside diameter 5 mm and length 1 m. The
experiment value of pressure drop will be comparated with Lockhart-Martinelli
correlation (1944) with C number from Chisolm?s prediction (1968) and Friedel
correlation (1979) with the help of matlab software. A Result from this examine is
obtained the experiment value of pressure drop is greater than the theoretical
value of pressure drop with separated flow model."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>