Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ananto Pramudyo
"ACWH merupakan suatu sistem yang memanfaatkan panas buang dari refrigeran untuk menghasilkan air panas secara instan yang pada aplikasinya sangat cocok digunakan di hunian apartemen. Sistem ACWH yang telah ada sebelumnya masih butuh peningkatan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaksimalkan performa ACWH menggunakan alat penukar kalor tipe plat dengan ketebalan 30 plat. Tipe plat dipilih karena alat penukar kalor ini memiliki efisiensi tertinggi diantara semua tipe alat penukar kalor. Penelitian ini memvariasikan laju aliran air dan beban pendinginannya.
Sistem ACWH menunjukkan bahwa dengan beban pendinginan sebesar 2600 W dapat menghasilkan air panas bertemperatur 48°C dengan debit 50 l/jam.

ACWH is a heat recovery system that utilizes waste heat from refrigerant to produce hot water simultaneously through of a heat exchanger which is very suitable to be implemented at residence apartments. The existing ACWH system needs to be developed to reach an optimum result.
The objective of this research is to maximize the performance of ACWH using Plate Heat Exchanger which has highest efficiency among all type of heat exchanger. The water flow rate and cooling load are variables to be tested.
The result of ACWH system shows that the system with 2600W of cooling load can produce 50l/hr hot water with 48°C temperature in open loop method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50770
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas
"Krisis ekonomi yang melanda hampir seluruh bagian dunia membuat setiap orang harus berpikir ulang dalam pengaturan ekonomi masing-masing. Salah satu hal yang bisa dipertimbangkan adalah pemakaian air panas. Bukan dengan cara dihilangkan, namun dengan cara mencari alternatif lain dalam mengahasilkan air panas. Sistem penghasil panas yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah electric water heater. Di satu sisi, sistem ini bekerja efektif karena dapat menghasilkan air panas dengan suhu maksimal sebesar 75°C. Namun di sisi lain sistem ini tidak ekonomis, karena biaya listriknya sangat besar. Alternatif yang dapat diberikan adalah dengan pemakaian Air Conditioning Water Heater. Dibandingkan dengan pemakaian water heater tipe lainnya, air panas yang dihasilkan oleh ACWH bisa dikatakan sebagai - air panas gratis - karena dihasilkan dengan memanfaatkan panas buang AC dan tidak membutuhkan biaya listrik tambahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis water heater yang paling ekonomis. Penelitian meliputi variasi harga water heater yang ada di pasaran dan biaya listrik yang dibayar.
Dari hasil penelitian, didapatkan tipe water heater yang paling ekonomis adalah ACWH 3?4 PK dengan biaya akumulasi listrik sebesar Rp 5.010.300,- pada tahun pertama hingga Rp 15.003.008,- pada tahun ke-10. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi krisis ekonomi yang melanda hampir seluruh dunia. Selain itu sistem ACWH juga ramah lingkungan dan dapat mengurangi pemanasan global karena tidak mengkonsumsi energi dan memanfaatkan panas buang sebagai sumber energinya.

The global crisis has spread all over the world. People have to fasten their belt. In order to reduce the annual cost, people have to re-think the need of the hot water. People have to find alternative way of producing hot water, instead of using electric heat water. Electric water heater has been is the most favorite. It produces 75°C hot water. But in the other hand, it consumes big amount of electricity which makes it expensive. But there is another more economical way of producing hot water, by using ACWH. It does not need more electricity because it uses waste heat from AC to produces hot water, so it gives people 'free hot water'. The objective is to determine the most economical water heater. The research varies prices of water heaters and the electrical cost of them.
The result shows that the most economical water heater goes to ACWH 3?4 PK, having 5.010.300 idr for electrical cost in first year up to 15.003.008 idr in the 10th year. Hopefully, the research can provide the one solution to face the global economic crisis. One more important thing is that ACWH is environment friendly for bot consuming more electricity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Yudha Bhakti
"Pada sebuah kabinet ruangan data center, panas diproduksi dari pemakaian energi listrik yang dikonsumsi oleh peralatan IT. Jika panas ini tidak tersirkulasikan dengan benar maka akan menimbulkan kerusakan pada sistem kabinet data centernya. Sebuah sistem AC tunggal/sentral masih dianggap belum mampu untuk mengatasi permasalahan ini dikarenakan area beban pendinginan yang dicakup masih terlalu luas. Maka muncullah sebuah ide untuk menggunakan sebuah AC Presisi portable. Yaitu AC yang penggunaannya dengan cara digantungkan pada masing-masing kabinet data centernya. AC Presisi ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan siklus kompresi uap pada umumnya tetapi memiliki dua kondenser yang bekerja secara parallel, dimana kondenser yang satunya lagi berfungsi sebagai kondenser re-heat. Fungsi kondenser re-heat ini adalah memanaskan kembali udara yang keluar dari evaporator sehingga didapatkan udara yang lebih kering dalam hal kelembapannya. Besarnya aliran refrigeran yang masuk ke kondenser re-heat ini diatur oleh mekanisme bukaan katup.
Hal yang akan diujikan dalam eksperimen ini adalah pengaruh dari bukaan katup terhadap temperatur dan RH output AC Presisi serta COP yang dihasilkan pada masing-masing kondisi bukaan katup. Hasilnya adalah temperatur akan meningkat dan RH yang dihasilkan akan semakin kering seiring dengan bukaan katup yang semakin besar. Serta COP sistem juga akan semakin meningkat dengan bukaan katup yang diperbesar. AC Presisi Portable ini menggunakan Refrigeran R134a ( C2H2F4 / Tetrafloretan ) sebagai media pendinginnya, serta menggunakan kompresor DC 12 V branded Danfoos.

In a data center cabinet room, the heat produced from electricity consumed by IT equipment. If this heat did not circulated correctly it will cause damage to the system. A single system AC / central still considered not yet able to overcome this problem because the burden of cooling the area covered is too large. So an idea to use a portable AC Precision has been established. This AC Precision has the same principles work with the vapor compression cycle in general, but has two condenser with work in parallel, where the one condenser works as condenser reheat. The function of condenser re-heat is to heating again the air back out of the evaporator so that the air will more dry in relative humity (RH). The amount of flow refrigerant into condenser re-heat is regulated by the mechanism of the valve openings.
There are several cases will be tested in this experiment, one of them is the influence of valve openings to the temperature and RH output from AC precision and COP values which produced in each condition of the valve. The result is increasing in temperature and RH will be more dry as the openings of the larger valve. COP system also will be increasing if the valve openings enlarged. This AC Precision Portable uses Refrigerant R134a (C2H2F4 / Tetrafloretan) as the refrigerant, and use the compressor 12 V DC branded Danfoos.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50779
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farrell Dzaudan Muhammad Cahyana
"

Proses perbaikan AC merupakan salah satu bagian dari proses perbaikan kereta api yang terdiri dari proses penurunan unit AC, pencucian unit AC, perbaikan komponen serta sistem pemipaan dan refrigeran, pengetesan statis, pengangkatan unit AC, dan pengetesan akhir. Dalam observasi yang dilakukan, terdapat berbagai hal yang menjadi pemborosan dan untuk mengurangi pemborosan tersebut, digunakanlah value stream mapping untuk melakukan pemetaan dan kemudian perbaikan pada proses dilakukan dengan pendekatan lean manufacturing. Hasil perbaikan menunjukkan perbaikan pada waktu perbaikan, dengan lead time proses produksi berkurang sejumlah 370,41 menit dari 1390,41 menit menjadi 1020 menit serta waktu yang tidak akan terpengaruh oleh ketiadaan suku cadang.


The AC maintenance process is one part of the train maintenance process which consists of the process of lowering the AC unit, washing the AC unit, repairing components and piping and refrigerant systems, static testing, lifting the AC unit, and final testing. In the observations made, there are various things that become waste and to reduce this waste, value stream mapping is used to make deviations and then improve the process carried out with a lean manufacturing approach. The improvement results show an improvement in the repair time, with the production process lead time reduced by 370.41 minutes from 1390.41 minutes to 1020 minutes and the time that will not be affected by the absence of spare parts.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sorokin, N.
Moscow: Mir Publishers, 1967
697.9 SOR v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Triyanto
"ABSTRAK
Salah satu program penghematan energi adalah pemanfaatan sumber energi secara e_[)?3.s'ien dengan menekan kerugian energi dan memargfaatkan kembali panas Iebih. Panos lebih pada .sistem pendingin konvensional di sisi kondensar cufwp besar dan tidak dimanfaatkan. Pans tersebut dilepaskun Ina media pendingin re_/Hgeran, yaitu melalui air arau udara.
Dengan hen! recovery condenser dan beberapa alat pelanglmp laimgya, _nada sistem mesin pendingin, didapat siszem yang lebih ejfekzzlf dan e_[}?lsien. Sistem ini mampu menank kembali panes Iebzh pada kondenser dan dapat dimanfaatlam :mink proses pemanasan adam alan air.
Heat recovery condenser yang digunakan adalah kondensor berpandingin air; sehingga panas yang dilepaskan oleh rafrigeran disarap oleh aliran massa air. Sehingga terjadi parpindahan energi panas dari refrigeran kepada air.
Skripsi ini menganalisa pemanfaatan heal recovery condenser :mink prose: pemanasan pada sistem pengkondisian udara dan pemanasan air. Analisa yang dilakulran bertujuan unruk mengezahui penghemaran energi dan Iwnnzmsi bahan baimr pada siftem. Selanjutnya melalmkan perbandlngan antara Siszem perzgkondisian udara dan pernerruhan air hangat pada kebumhan yang sama antara mesa):
pendingin dengan heat recovery oondenver dan mesin pendingin yang konvensional (tidal: memanfaatkan panas Iebih pada kondensor).

"
1996
S36563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pertumbuhan ekonomi, perubahan standar dan pola hidup membuat kebutuhan energi juga merangkak dengan cepat. Energi merupakan faktor pendukung bagi keberlangsungan mahluk hidup, sehingga usaha penghematan energi sangatlah penting. Salah satunya contoh usaha konservarsi energi adalah penggunaan energi dengan lebih efisien, yang antara lain diaplikasikan dalam Split Air Conditioner Water Heater (S-ACWH). S-ACWH merupakan produk teknologi yang mampu menghasilkan air panas dengan memanfatkan energi panas yang terbuang dari AC (Air Conditioner). Pada penelitian dikembangkan sistem Split Air Conditoning Water Heater dengan menggunakan alat penukar kalor tipe plat, yakni suatu alat penukar kalor yang dikategorikan sebagai alat penukar kalor yang kompak sehingga diperkirakan cocok untuk ditempatkan di apartemen-apartemen yang memiliki ruang yang terbatas dan dapat pula menghemat konsumsi energi. Pada penelitian ini digunakan AC dengan daya 1 PK dan pengujian dilakukan pada unjuk kerja alat penukar kalor PHE serta dibandingkan dengan kemampuan alat penukar kalor tipe koil yang telah dikembangakan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan air panas yang dihasilkan dapat mencapai temperatur maksimum 57 oC dan efektifitas termal alat penukar kalor berkisar 73% - 85%.

Economic growth, the change of life standard and life style generate also the rising of energy demand faster. Energi is a factor in supporting of humans living. Therefore saving energi or energi conservation is really important. One of energi conservation ways is using energi efficiently; in this case Split Air Conditioner Water Heater (S-ACWH) is an example in using energi efficiently. S-ACWH is a system that can produce warmed water by using waste heat from the split air conditioner (AC). In this research, Split Air Conditioner Water Heater (S-ACWH) was developed which is utilized plate heat exchanger that is categorized as compact heat exchanger. The S-ACWH with plate heat exchanger is predicted suitable for apartments which have small space. Split Air Conditioning with 1 PK has been used in this research then the performance of Plate heat exchanger is tested and the results were compared with previous results of triple coil heat exchangers. The result of the experiment showed that the temperature of hot water could reach 57oC and the thermal effectiveness of heat exchangers are around 73% - 85%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
JUTE-21-4-Des2007-274
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Christian
"Seiring dengan Instruksi Presiden baru-baru ini mengenai penghematan energi, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendukung program ini. Dalam penghematan energi di sektor rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara dari hal terkecil mematikan lampu yang tidak diperlukan sampai pada pemanfaatan limbah kalor dari pendingin ruangan untuk keperluan air panas, yang dikenal dengan nama Air Conditioning Water Heater (ACWH). ACWH menggunakan prinsip heat recovery dengan memindahkan kalor dari refrigeran untuk menghasilkan air panas dengan bantuan alat penukar kalor. Sistem ini sangat cocok diaplikasikan pada apartemen tempat tinggal. Sistem ACWH yang sudah ada saat ini masih perlu pengembangan lagi karena masih belum optimal. Efisiensi yang rendah, temperatur air panas yang dihasilkan masih cukup rendah, waktu pemanasan yang cukup lama, temperatur evaporator yang belum maksimal adalah beberapa kekurangan yang ada pada sistem ACWH saat ini.
Tujuan pengujian ini adalah memaksimalkan kinerja sistem ACWH menggunakan penukar kalor tipe plat yang memiliki efektivitas paling tinggi dibandingkan penukar kalor jenis lainnya. Pengujian meliputi variasi debit aliran air dan variasi beban pendinginan.
Dari hasil pengujian didapatkan temperatur air panas maksimum sebesar 44°C dengan debit aliran air 50L/jam dan beban pendinginan 2600W secara open loop. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini. Selain itu sistem ACWH juga ramah lingkungan dan dapat mengurangi pemanasan global karena tidak mengkonsumsi energi dan memanfaatkan panas buang sebagai sumber energinya.

As the government's instruction about energy savings, some efforts need to be done to succeed this program. In household areas, energy savings can be done by so many ways, from turning off unuseful lamps until utilizing waste heat from refrigeration system to produce hot water which is known as Air Conditioning Water Heater (ACWH). ACWH is a heat recovery system that utilizes waste heat from refrigerant to produce hot water simultaneously through of a heat exchanger which is very suitable to be implemented at residence apartments. The existing ACWH system needs to be developed to reach an optimum result. Some problems of ACWH systems nowadays are low efficiency, insufficient hot water temperature, long period of heating, and increasing of evaporator temperature.
The objective of this research is to maximize the performance of ACWH using Plate Heat Exchanger which has highest efficiency among all type of heat exchanger. The water flowate and cooling load are variables to be tested.
The result of ACWH system shows that the system with 2600W of cooling load can produce 50L/hr hot water with 44°C temperature in open loop method. May the result of this research can help mankind solve the energy crisis nowadays. ACWH can also reduce the global warming as it consumes no additional energy and utilizes waste heat as its energy source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>