Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diki Darmawan
"Electrolytic Microbubble Generator merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bubble dalam ukuran micro. Gelembunggelembung hidrogen dan oksigen dapat dihasilkan karena pemisahan senyawa air oleh elektrolisis. Teknik ini merupakan teknik yang banyak digunakan dalam studi tentang microbubble untuk mengurangi gesekan antara fluida dan dinding sekelilingnya. Percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik microbubble dari teknik elektrolisis. Beberapa variasi yang digunakan antara lain dengan penggunaan elektroda diameter 0.3 mm, 0.5 mm, dan 0.7 mm, serta variasi tegangan DC sebesar 5 V, 10 V, 15 V dan 20 V.
Dengan beberapa variasi ini diharapkan dapat ditarik kesimpulan antara tegangan dan diameter kawat elektroda terhadap karakteristik diamater dan debit microbubble. Percobaan kedua dilakukan untuk mengamati fenomena yang terjadi pada aliran fluida pipa horizontal dengan pemberian microbubble hasil elektrolisis. Kawat elektroda dibentangkan pada pipa Acrylic diameter 1 inchi sepanjang 1 meter dan penurunan tekanan diamati sebelum dan sesudah pemberian microbubble.
Teknik elektrolisis pada percobaan ini cukup mudah dilakukan dan microbubble dapat dihasilkan dengan baik pada setiap variasi. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu terdapat hubungan linear antara besaran tegangan terhadap debit dan diameter microbubble. Sedangkan pada percobaan kedua penurunan tekanan yang terjadi meningkat ketika aliran fluida diberikan microbubble.

Electrolytic Microbubble Generator is known as one of many techniques to develop bubbles in microscale with respect to basic principal of electrolysist. Hydrogen and Oxygen is generated from the separation of water.An indepth study of the technique is been used for recent years to study microbubble on drag reduction. The first experiment is conducted to find out the characteristic of microbubble from electrolysist. Sets of variable is given such as limited diameter of electrodes from 0.3 mm, 0.5 mm, 0.7 mm and DC voltage from 5 V, 10 V, 15 V and 20 V.
These sets of variable is given to draw its relationship to characterized the bubbles from its diameter and debit. Second experiment is conducted to observe microbubble phenomenon in a flowing fluid of a circular pipe. The electrode was extended 1 meter along 1 inchi diameter of an acrylic pipe to observed its pressure drop with or without microbubble.
Microbubble is well produced during the whole experiment and the method is pretty easy to conduct. It is stated from the experiment that there is a linear relationship neither between voltage and microbubble diameter nor its debit. On the second experiment, microbubble increase the pressure drop along the pipe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ichiko Thambryana Dwita
"Analisa dinamika fluida dibutuhkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam memvisualisasikan aliran pada mekanika fluida, akan tetapi metode ini tidak terdapat pada modul di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia sehingga dibutuhkan suatu metode untuk melengkapinya. Alat gelembung hidrogen dirancang dan diuji agar dapat memvisualisasikan aliran, menentukan profil kecepatan yang terbentuk di sekitar bola dan bola golf serta mengamati pengaruh penambahan orifice dalam aliran fluida terhadap perubahan tekanan dan kecepatan yang terjadi. Proses visualisasi aliran dilakukan dengan cara mengambil gambar saat pembentukan aliran hidrogen terjadi. Parameter yang divariasikan adalah bilangan Reynold yang didasarkan pada kecepatan fluida di hulu serta bergantung pada struktur yang dipakai (bentuk bola, bola golf atau radius hidraulik pipa persegi empat di mana terdapat orifice). Kenaikan kecepatan yang sebanding dengan bilangan Reynold setelah melewati bagian hulu menuju hilir terjadi pada semua variabel yang diuji namun karena pengaruh getaran yang timbul pada water tunnel membuat visualisasi kurang terlihat dari pembentukan gelembung hidrogen terhadap aliran fluida. Bilangan reynold yang dihasilkan menggunakan alat ini pada rentang 5000-18000. Aliran yang paling laminar ditunjukkan dengan nilai intensitas turbulen yang paling rendah, yaitu 10,59 dengan kecepatan aliran rata-rata 28,24 mm/s. Rata-rata coefficient discharge sebesar 0,4660 sepanjang Re 12-18 pada aliran yang dilewati orifice.

Analysis of fluid dynamics is require to provide a clearer picture in visualizing the flow on fluid mechanics, but the method has not been include in laboratory teaching module at Department of Chemical Engineering University Indonesia. Hydrogen bubble device is designed and tested in order to visualize the flow, determine the velocity profile is formed around the sphere, golf ball and observe the effect of adding orifice in fluid flow against the pressure and velocity changes that occur. Flow visualization is process by taking pictures during the formation of hydrogen flow. The parameters was varied the Reynolds number based on fluid velocity in the upstream as well as dependent on the structure used (a ball, golf ball or hydraulic radius of pipe where there is a rectangular orifice). The increase in speed is proportional to the Reynolds number after passing through the upstream side toward the downstream in all variables tested but due to the influence of vibrations that occur in a water tunnel to visualize the less visible than the formation of hydrogen bubbles on the fluid flow. The experiment obtain 5000-18000 Reynold number and most laminar flow is indicated by the value of the lowest turbulence intencity, which is 10.5969 with an average flow rate of 28,24 mm/s. Coefficient discharge overall on the flow passing the orifice were 0,4660 in 12-18 Reynold number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrudzaki Kirana
"Dalam penelitian ini metode baru dalam pengunaan phase changing material (PCM) dengan injeksi gelembung dilakukan untuk penerapan pada PCM dalam di dinding. Ketika gelembung di suntikan ke dalam phase changing material. kepadatan pada PCM berubah seiring dengan injeksi gelembung dimasukan kedalam PCM menyebabkan gerakan pada gelembung ke atas dan mengalir di PCM air, Pergerakan tersebut memecah perbedaan suhu. Untuk mengevaluasi perubahan suhu pada PCM digunakan dua ekperimental, ekeprimen pertama yaitu dengan injeksi gelembung dan ekperimen kedua tanpa injeksi gelembung. Energi yang tersimpan didalam PCMjuga akan di analisa. Hasilnya, dengan metode injeksi perbedaan temperatur pada PCM akan berkurang sedangkan dengan tidak mengunakan injeksi gelembung dengan perbedaan suhu 2,30C. Energi yang terserap pada pengunaan injeksi tersebut lebih besar pada metode tanpa injeksi gelembung dengan perbedaan 1336,35 J. Hasilnya penggunaan injeksi gelembung dapat memecah perbedaan temperatur tetapi mengurangi energi yang tersimpan pada PCM.

In this study a new method of using phase changing material (PCM) with bubble injection was carried out for application to PCM in wall encapsulation. When the bubble is injected into the phase changing material. The density of the PCM changes as the bubble injection is introduced into the PCM causing movement of the bubbles upward and flowing in the liquid PCM, the movement breaking the temperature difference. To evaluate temperature changes in PCM, two experiments were used, the first experiment was with bubble injection and the second experiment was without bubble injection. The energy stored in the PCM will also be analyzed. As a result, with the injection method the temperature difference in the PCM will be reduced while by not using bubble injection the temperature difference is 2,300C. The energy absorbed by using the injection is greater in the method without bubble injection with a difference of 1336.35 J. The result is that the use of bubble injection can break the temperature difference but reduce the energy stored in the PCM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiek Hari Nugroho
"Kolom gelembung pancaran merupakan salah satu alat yang berfungsi sebagai alat kontak/perpindahan massa antara fasa gas dan fasa cair yang telah banyak digunakan di industri kimia dan petrokimia, bahkan di industri pengolahan air limbah. Hal pokok yang penting diketahui dalam proses ini adalah tinjauan untuk mempelajari hidrodinamika dan kinetika absorpsi CO2.
Pada penelitian ini, yang ingin ditentukan adalah gas entrainment, holdup fasa gas, ukuran diameter gelembung, dan luas area spesifik antarfasa untuk studi hidrodinamika. Sedangkan untuk studi kinetika absorpsi CO2 yang ditentukan adalah konstanta kinetika reaksi.
Data yang diambil pada percobaan hidrodinamika adalah laju gas entrainmeni (gas yang terhisap), tekanan statik yang berupa tinggi cairan aerasi (Hf) dan tinggi cairan (hf), tekanan cairan, pengambilan gambar dengan menggunakan kamera pada 3 daerah. Dimana data tersebut diambil pada tiap kondisi operasi laju alir volumetrik cairan dan ukuran diameter nozzle yang divariasikan serta jarak antara permukaan cairan dengan ujung pelepasan kolom downcomer atau pipa downcomer yang tercelup (Z) yang konstan. Data ini kemudian diaplikasikan kedalam persamaan masing -masing untuk mendapatkan harga holdup fasa gas, ukuran diameter gelembung, dan luas area spesifik antar fasa. Sedangkan untuk kinetika absorpsi C02 yang diambil pada percobaan ini adalah data perubahan konsentrasi larutan NaOH dalam kolom gelembung pancaran persatuan waktu. Data ini kemudian diaplikasikan kedalam laju reaksi pseudo first orde reaction untuk menghitung nilai konstanta kinetika reaksi.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa pada panjang pipa downcomer yang tercelup konstan, semakin besar kecepatan pancaran cairan dan ukuran diameter nozzle, maka semakin besar gas yang terhisap, holdup fasa gas, dan luas area spesifik antar fasa. Sedangkan ukuran diameter rata - rata gelembung semakin kecil. Pada panjang pipa downcomer yang tercelup semakin pendek, maka semakin besar harga konstanta kinetika reaksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idham Sadaqa Julantono
"Microbubble telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai proses, salah satunya untuk meningkatkan kualitas air. Microbubble dapat mengikat air yang keruh sehingga air menjadi bersih kembali. Salah satu cara untuk mendapatkan gelembung adalah peristiwa air entrainment. Air entrainment dari vertical plunging jet telah dipelajari untuk mengetahui efek dari variasi diameter nozzle terhadap laju air entrainment, kedalam penetrasi dan area dispersi dari gelembung yang dihasilkan. Pengujian yang dilakukan menggunakan set up alat seperti kolam pengamatan, downcomer, nozzle, flow meter, dan sistem pipa untuk menghubungkan pompa dengan kolam. Data kualitatif hasil eksperimen berupa video dan gambar didapat dengan menggunakan high speed video dan digital camera yang diolah menjadi data kuantitatif menggunakan image processing software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter nosel mempengaruhi air entrainment. Laju air entrainment, kedalaman penetrasi gelembung dan luas dispersi gelembung dipengaruhi oleh ukuran nozzle.

Micro-bubble has been used for various processes, one of which is to improve water quality. Micro-bubble can bind turbid water so that the water becomes clean, and one option to achieve micro-bubbles is to generate air entrainment. Air entrainment from a vertical plunging jet has been studied to determine the effects of nozzle size on the air entrainment rate, the area of bubble dispersion, and ​​the penetration of bubble depth from the generated bubble. The experiment uses tools such as an observation water pool, downcomer, nozzle, flowmeter, and a pipe system to connect the pump with a water pool. High-speed video and digital cameras are used to capture video and image as qualitative data and are processed into quantitative data using image processing software. The results show that the diameter of the nozzle affects air entrainment. The air entrainment rate, the depth of bubble penetration, and the area of ​​bubble dispersion are affected by the size of the nozzle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Gifari Alwaini
"ABSTRAK
Penelitian karakteristik sudut aliran udara pada performa generator microbubble dengan tabung silinder telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh parameter sudut aliran udara terhadap bubble yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan water loop system yang terdiri dari kolam pengamatan, kotak pengamatan, pompa, flowmeter, valve dan test section. Test section adalah generator microbubble jenis tabung silinder dengan bola. Pada penelitian ini digunakan 3 jenis generator microbubble dengan variasi sudut aliran udara yang dilakukan pada berbagai variasi debit air, debit udara dan ketinggian air. Parameter yang diujikan secara signifikan memberi pengaruh terhadap jumlah dan ukuran bubble. Semakin besar debit udara maka ukuran bubble yang dihasilkan semakin besar, sedangkan jika debit air meningkat maka semakin banyak microbubble yang dihasilkan. Pengaruh sudut aliran udara pada generator microbubble signifikan. Generator microbubble dengan sudut aliran 45? menghasilkan bubble dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan generator microbubble direct. Generator microbubble dengan sudut aliran 90? tidak dapat menghisap udara lebih 0.1 lpm sehingga tidak efisien dalam menghasilkan bubble. Penelitian ini dapat simpulkan bahwa generator microbubble mampu menghasilkan microbubble. Populasi serta ukuran microbubble sensitif terhadap sudut aliran udara. Microbubble generator dengan sudut udara langsung menghasilkan microbubble yang lebih banyak.

ABSTRACT
Research about characteristic of microbubble generator sphericall ball has been carried out. This research aims to study the influence of airflow angle on bubble generated characters. This research use loop water system consist of observation reservoir, box reservoir, pump, flow meters, valves, and test section. Test section is a microbubble generator spherical ball. In this study, there are 3 types of microbubble generator with varies air flow angel that conducted in different varies water flowrate, air flowrate and height of water. The tested parameter significantly influence population and size of bubble. Increasing air flowrate will affect increasing size of bubble, while increasing water flowrate will increase microbubble. Effect of airflow angle in microbubble generator are significant. Microbubble generator with 45 airflow angle produce bigger size of bubble compare to direct microbubble generator. Microbubble generator with 90 air flow angle can rsquo t suction the air more than 0.1 lpm so inefficient to produce bubble. From this study it is concluded that microbubble generator capable produce microbubble. Population and size of bubble affected by airflow angle. Microbubble generator with airflow angle direct produce more microbubble than 45 and 90 airflow angle."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamzuar Nurdin
"Aliran dua fase adalah bagian dari aliran multi fase yang dibedakan berdasarkan pada aliran fasenya (likuid - gas; solid - likuid; gas - solid), arah aliran dan posisi pipa (vertikal, horizontal dan miring). Penelitian eksperimen disini adalah untuk mendapatkan pola aliran konveksi paksa pada pipa horizontal khusus aliran dua fase yang berasal dari satu komponen.
Berdasarkan daya heater yang bervariasi (342 watt sampai dengan 2070 watt) dan kapasitas aliran yang bervariasi 30 1/jam dan 60 1/jam, didih nukleat mulai terjadi pada laju aliran 30 1/jam dengan daya heater 2070 watt.
Dari pengamatan pada pipa transparan dapat dilihat adanya pola aliran tertentu, yaitu aliran peralihan berupa kantung gas dan aliran sumbat likuid. Dari analisa perhitungan kualitas uap (xi) yang tercapai adalah 0,086; 0,102; 0,11; 0,116 , sedangkan fraksi hampa (a) yang tercapai adalah 0,879; 0,885; 0,888; 0,889. Dengan menggunakan diagram Taitle dan Dukler dapat dibuktikan aliran adalah aliran kantung gas dan aliran sumbat likuid.

Two-phase flow is a part of multi-phase flow that is distinguished according to its flow phases (liquid-gas, solid-liquid and gas-solid), flow directions (concurrent and countercurrent) and pipe positions (vertical, horizontal or inclined). The objectives of this research were to obtain the configuration of the internal forced convection flow in horizontal pipe particularly two-phase flow from one component.
The experiment was conducted at variable heater power (342 Watt until 2070 Watt) and the variable capacity of water flow were 30 l/hr and 60 l/hr. Boiling happened at flow rate of 30 l/hr and heater power was 2070 Watt.
The research was conducted by using transparent pipe and could be seen a certain pattern flow were intermittent flow like plug flow and slug flow. By calculation analysis the result showed that the quality of gas mass flow (x1) were 0.086;0.102;0.11;0.116. The void fraction (a) were 0.879 ; 0.885 ; 0,888 ; 0.889. By using Taitel and Dukler diagram could be proved that the flow were plug flow and slug flow.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Ashfi Rayhan
"Ice slurry merupakan salah satu terobosan inovatif terkini dalam penyimpan energi dingin. Pada aspek reologi, permodelan fluida dari aliran ice slurry memiliki karakteristik yang belum banyak di tinjau dan di teliti. Pada studi ini, tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi eksperimen reologi dan visualisasi dari aliran ice slurry pada pipa horizontal. Konsentrasi aditif di variasikan dari 8% - 25% dan fraksi masa es di variasikan dari 4% -29%. Pipa horizontal, sebagai uji reologi, memiliki panjang 1.2 m dengan diameter 25.4 mm. Pengaruh dari kecepatan aliran, pressure drop, temperatur, konsentrasi aditif, dan fraksi massa terhadap reologi ice slurry di ungkap pada penelitian ini. Pengujian reologi ini mencakup aliran laminar hingga transisi.
Hasil penelitian reologi mengungkapkan bahwa ice slurry memiliki karakteristik aliran Newtonian dan non-Newtonian tergantung pada fraksi massa yang di hasilkan. Sebagai tambahan, diagram visualisasi aliran dan transport karakteristik dari ice slurry di ajukan pada studi ini. Selanjutnya, Perbandingan data eksperimen dengan berbagai model fluida yang digunakan untuk memprediksi pressure drop ice slurry menunjukkan prediktabilitas yang rendah (yaitu, deviasi rata-rata 30% hingga 86%). Oleh karena itu, model fluida baru dikembangkan dengan menggunakan metode regresi non-linear. Model fluida dari pressure drop ini di definisikan sebagai fungsi dari konsentrasi aditif dan fraksi massa. Model yang dihasilkan berhasil memprediksi data pressure drop dengan deviasi rata-rata 15%. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan pemahaman mendalam tentang karakteristik reologi dari aliran ice slurry dan berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut dari teknologi pendinginan alternatif ini

Ice slurry is one of the innovative breakthroughs in cold energy storage. In the rheological aspect, ice slurry flow has characteristics that have not been reviewed and thoroughly studied. In this study, the aim of this study was to conduct rheological studies and visualization of the ice slurry flow in a horizontal pipe. The concentration of additives was varied from 8% - 25% and the ice mass fraction was varied from 4% -29%. The horizontal pipe, as a rheological test, has a length of 1.2 m and an inner diameter of 25.4 mm. The effect of flow velocity, pressure drop, temperature, additive concentration, and mass fraction on ice slurry rheology was revealed in this study. The rheological test was conducted from laminar to transition flow.
The results of rheological research revealed that ice slurry has Newtonian and non-Newtonian flow characteristics depending on the mass fraction. In addition, visualization diagram and transport characteristics of ice slurry were proposed. A comparison of the experimental data with various existing fluid models used for ice slurry exhibited poor predictability of the pressure drop using these existing models (i.e., a mean deviation of 30%–86%). Therefore, a new fluid model was developed by using a nonlinear regression method, and defining the pressure drop as a function of aditive concentration and ice mass fraction. The resulting model successfully predicted the experimentally obtained pressure data with a mean deviation of 15%. This work thus advances the understanding of the rheological characteristics of ice slurry and will contribute to further development of this alternative cooling technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Amelia Khairunnisa
"ABSTRAK
Drag reducing polymer DRP merupakan salah satu jenis drag reducer yang banyak digunakan pada industri-industri sebagai aditif untuk meningkatkan efisiensi aliran fluida dalam pipa. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis parameter yang berpengaruh terhadap efisiensi DRP, yaitu melalui penurunan model persamaan, serta untuk melihat fenomena yang terjadi pada aliran fluida melalui simulasi CFD. Data yang digunakan berasal dari eksperimen oleh Vancko 1997 untuk aliran satu fasa. Sementara untuk aliran annular dua fasa digunakan data eksperimen Vancko 1997, Al-Sarkhi dan Hanratty 2001 a,b, dan Fernandez et al. 2004. Masing-masing parameter berupa konsentrasi DRP, kecepatan fluida, dan besar diameter pipa dianalisis berdasarkan persamaan model yang ada. Hasil penelitian menunjukan model persamaan aliran satu fasa dengana nilai = 4,0 menghasilkan error hingga 18. Sementara persamaan aliran annular yang diajukan hanya sesuai untuk kondisi distribusi film cairan uniform dan simetris menghasilakn error sekitar 20, untuk pipa dengan diameter yang lebih kecil. Untuk simulasi CFD terdapat perubahan profil kecepatan fluida menjadi lebih parabolik, menunjukan bertambahnya rata-rata kecepatan keluaran fluida hingga 0.43 sebagai efek penggunaan DRP.

ABSTRACT
Drag reducing polymer DRP is one of drag reducers types that is widely used in industry as an additive to improve fluid flow efficiency in pipes. This study is conducted to analyze the parameters that influence the efficiency of DRP through developing equation model, and to see the phenomenon that occurs in fluid flow through CFD simulation. The data used are obtained from experiments by Vancko 1997 for a single phase flow. As for two phase annular flow, the experimental data of Vancko 1997, Al Sarkhi and Hanratty 2001 a,b, and Fernandez et al. 2004 are used. Each parameter such DRP concentration, fluid velocity, and pipe diameter were analyzed based on the proposed model equations. The results showed the proposed equation model of single phase flow with 4,0 gives an error up to 18. While the proposed annular flow equation is only suitable for flow under condition such fluid film distribution is uniform and symmetrical with the error around 20 , i.e. for smaller diameter pipes. The CFD simulation results shows a change in the fluid velocity profile becoming more parabolic, indicating an increase in the mean output fluid velocity up to 0.43, as the effect of DRP. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astania Putri
"ABSTRAK
Microbubble merupakan gelembung udara dengan diameter kurang dari 200 m di dalam air. Karakteristik unik yang dimiliki microbubble menyebabkan maraknya penggunaan microbubble dalam dunia industri. Penelitian mengenai performa dari generator microbubble dengan tabung silinder telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh debit air, debit udara masuk, void fraction, pressure drop, dan jumlah lubang udara terhadap performa dari microbubble generator. Penelitian dilakukan dengan menerapkan sistem water loop dan menggunakan dua tipe microbubble generator. Tipe-tipe microbubble generator tersebut adalah tipe dengan 12 lubang udara dan 48 lubang udara pada set up alat uji. Setelah dilakukan penelitian, ukuran bubble yang dihasilkan serta tipe microbubble generator yang tepat ditemukan. Tipe 2 48 lubang menghasilkan persentase microbubble yang lebih banyak. Hal ini terbukti paling optimum pada keadaan Qa= 30 lpm dan Qu=0,6 lpm.

ABSTRACT
Microbubbles are bubbles with the diameter size smaller than 200 m. The unique characteristics of microbubbles enhance its industrial utilization. The research about Microbubble Generator with a Spherical Body has been done. The objection of this research is to find the relevance between water flow rate, air flow rate, void fraction, pressure drop, and the number of air suction holes with the performance of microbubble generator. The research is done by applying water loop system and two types of microbubble generator. The types of microbubble generator are microbubble generator with 12 air suction holes and 48 air suction holes for the experimental set up. The results of this research are the size of bubbles which are generated and the recommended microbubble generator type. Microbubble generator with 48 air suction holes is the optimum generator of this research. The optimum condition is 30 lpm for the water flow value and 0,6 lpm for the air flow. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>