Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Sulaiman
"Penerapan aturan-aturan K3 seperti UU No 13 tahun 2003 pasal 87 harus dapat melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produksi serta produktivitas.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi peningkatan produktivitas pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dalam pelaksanaan K3.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dimana dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara, untuk pengolahan data penelitian digunakan perhitungan produktivitas, yaitu hasil kerja/waktu kerja.
Kesimpulan yang didapat adalah pelaksanaan aturan K3 di dalam proyek mempengaruhi produktivitas pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja adalah sumber daya manusia, peralatan, metode kerja, dan kondisi lingkungan.

Application of the rules safety and healthy such as Law No. 13 of 2003 Article 87 should be able to protect the rights of labor safety in performing the work to increase production and productivity.
The purpose of this study is to identify the increase in worker productivity and the factors that affect productivity in the implementation of research safety and healthy.
Metode used in this study is a survey method whereby the data collection interview method is used, for the processing of research data used in the calculation of productivity, namely the work result / working time.
The conclusion, time obtained is the implementation of rule safety and healthy in the project affect worker productivity and the factors that affect worker productivity is human resources, equipment, working methods, and environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50586
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imania Al-Faiza Nurfigni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan manajemen K3 terhadap kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ. Variabel dependen penelitian ini adalah kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan variabel independennya adalah aspek penerapan manajemen K3 (kepemiminan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan perbaikan program, serta komunikasi dan koordinasi pekerja). Penelitian ini merupakan penelitiana dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juli 2021 dengan metode pengisian kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian ini melibatkan 163 pekerja lapangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang paling memenuhi dalam penerapan manajemen K3 adalah variabel partisipasi pekerja, dan yang paling tidak memenuhi adalah variabel pendidikan dan pelatihan, serta kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ dikategorikan patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan (p = 0,026) dengan kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan kepemimpinan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, evaluasi dan perbaikan program, komunikasi dan koordinasi pekerja tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan keselamatan pekerja.

This study aims to see the description of OHS management implementation on worker safety compliance at PT.XYZ construction project. The dependent variable of this study is worker safety compliance, while the independent variable is OHS management implementation (management leadership, worker participation, hazard identification and assessment, hazard prevention and control, education and training, program evaluation and improvement, and worker communication and coordination). This research is a cross sectional study design. Data collection was conducted from April to July 2021 by filling out questionnaires, interviews and field observations. Data were analyzed univariat and bivariat. This study involved 163 workers. The results showed that the most fulfilling variable in the implementation of K3 management is worker participation, and the variable that not fulfil is the education and training, and worker safety compliance in the PT.XYZ construction project is categorized as obedient. There is a significant correlation between education and training (p = 0,026) with worker safety compliance. However, management leadership, worker participation, hazard identification and assessment, hazard prevention and control, program evaluation and improvement, worker communication and coordination have no significant correlation with worker safety compliance at PT.XYZ construction project."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Dwi Purnamasari
"Keamanan proyek konstruksi di Indonesia semakin sulit dikendalikan karena banyaknya oknum yang melakukan tindakan premanisme, vandalisme, separatisme, dan hal lain yang dapat merugikan banyak pihak. Hal tersebut berkaitan erat dengan lokasi proyek konstruksi khususnya pembangunan rusunawa yang tersebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemenuhan kebutuhan rumah susun layak huni periode tahun 2020-2024 melalui Program Sejuta Rumah. Pertimbangan untuk menentukan pembagian lokasi pembangunan rumah susun antara lain mengenai karakteristik kebutuhan, kapasitas pendanaan, dan kesiapan lokasi untuk pembangunan. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut, pemenuhan biaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi prioritas seluruh stakeholder terkait. Penelitian ini fokus pada analisis hubungan lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta meninjau lebih jauh faktor-faktor dalam variable-variabel tersebut yang menjadi pengaruh dominan terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor di dalam masing-masing variable yang berpengaruh terhadap biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3 serta menganalisis hubungan antar variable lokasi proyek dan ketinggian bangunan terhadap model biaya K3 pada proyek konstruksi rusunawa dengan menggunakan program Structural Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 hubungan signifikan antara variable lokasi proyek, ketinggian bangunan, biaya K3 umum, biaya K3 khusus, dan biaya keamanan K3

The security of construction projects in Indonesia is increasingly difficult to control because of the large number of individuals who commit acts of thuggery, vandalism, separatism, and other things that can harm many parties. This is closely related to the location of construction projects, especially the construction of flats spread throughout Indonesia, in accordance with the Strategic Plan of the Directorate General of Housing by the Ministry of Public Works and Public Housing related to meeting the needs of livable flats for the period 2020-2024 through the One Million Houses Program. Considerations for determining the distribution of the location for the construction of flats include, among others, the characteristics of needs, funding capacity, and location readiness for development. In carrying out these development activities, the fulfillment of occupational health and safety (K3) costs remains a priority for all relevant stakeholders. This study focuses on analyzing the relationship between project location and building height on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs and further reviews the factors in these variables which are the dominant influence on general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs. The purpose of this study is to analyze the factors in each variable that affect general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs as well as analyze the relationship between project location variables and building heights on the K3 cost model in Rusunawa construction projects using the Structural program. Equation Model – Partial Least Square (SEM-PLS). The results show that there are 7 significant relationships between project location variables, building height, general K3 costs, special K3 costs, and K3 security costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Setiadi
"Terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek konstruksi. Oleh karena itu diperlukan identifikasi faktor risiko dalam penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar tidak mengganggu kinerja waktu pelaksanaan proyek jembatan flyover.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pada proyek konstruksi jembatan flyover.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan studi penelitian dimana dalam pengumpulan data digunakan instrument penelitian berupa kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan SPSS.
Hasil penelitian ini berupa faktor dominan adalah memakai alat pelindung / pengaman diri; mengatur penempatan prasarana kerja, peralatan, dan bahan dalam penerapan manajemen K3; dan memasang rambu-rambu pengaman.

The occurrence of work accidents on construction projects will affect the performance of project implementation. Therefore, it required the identification of risk factors in the implementation of occupational health and safety management so as not to interfere with the performance time of the flyover bridge project.
The purpose of this study is to determine the factors of health and safety management that affect the performance time on the flyover bridge construction project.
The method used is the method of survey and research studies which used data collection instruments in the form of a questionnaire study, then analyzed with SPSS.
The result is a dominant factor is wearing protective equipment / safety self-employment; regulating the placement of infrastructure, equipment, and materials management in the implementation of health and safety management; and setting safety signs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Permata Herbani
"Salah satu Proyek Strategis Nasional yang sedang menjadi fokus perhatian di Indonesia adalah pembangunan pemindahan Ibu Kota Negara. Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) disahkan DPR pada 18 Januari 2022 dan kemudian Presiden Joko Widodo telah resmi menandatangan pada 15 Februari 2022. Aspek yang perlu diperhatikan dalam proyek konstruksi pemindahan IKN adalah tingkat risiko yang tinggi khususnya dalam aspek K3. Namun, dikutip dari data BPJS, kecelakaan kerja di konstruksi meningkat dari 114.000 di tahun 2019 menjadi 177.000 jumlah kasus di tahun 2020. Hampir setiap tahunnya sektor konstruksi menyumbang 32% dari total kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Salah satu upaya meningkatkan keselamatan konstruksi adalah dengan memberbaiki perilaku dan kondisi yang tidak selamat (unsafe behavior and unsafe condition) para pekerja. Perilaku ini dapat diperbaiki dengan meningkatkan iklim keselamatan (safety climate) yang diyakini sebagai indikator kuat menilai kinerja keselamatan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur iklim keselamatan serta pengaruhnya untuk meningkatkan kinerja keselamatan pada proyek konstruksi pembangunan Ibu Kota Negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, survei kuesioner, dan pengolahan data menggunakan analisa deskriptif dan korelasi spearman menggunakanStatistical Product for Service Solution (SPSS). Secara keseluruhan, iklim keselamatan konstruksi pada existing proyek pembangunan IKN memiliki nilai sangat baik, dan miliki hubungan korelasi cukup kuat dengan kinerja keselamatan. Dari hasil tersebut, penulis merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan iklim keselamatan dan kinerja keselamatan pada proyek pembangunan IKN di Indonesia.

One of the National Strategic Projects that is currently the focus of attention in Indonesia is the development of the relocation of the National Capital City. Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 concerning the National Capital City (IKN) was passed by the DPR on January 18, 2022 and then President Joko Widodo has officially signed on February 15, 2022. An aspect that needs to be considered in the IKN relocation construction project is the high level of risk, especially in the K3 aspect. However, quoted from BPJS data, work accidents in construction increased from 114,000 in 2019 to 177,000 total cases in 2020. Almost every year the construction sector accounts for 32% of the total cases of work accidents in Indonesia. One of the efforts to improve construction safety is to improve the unsafe behavior and unsafe conditions of workers. This behavior can be improved by improving the safety climate, which is believed to be a strong indicator of safety performance. Therefore, this research aims to find out what indicators can be used to measure the safety climate and its effect on improving safety performance in the construction project for the construction of the National Capital City. The methods used in this research are expert validation, questionnaire survey, and data processing using descriptive analysis and spearman correlation using Statistical Product for Service Solution (SPSS). Overall, the construction safety climate in the existing IKN development project has a very good value, and has a fairly strong correlation relationship with safety performance. From these results, the author formulates recommendations to improve the safety climate and safety performance on the IKN construction project in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayutia Syarifati A.
"Penelitian ini dilakukan di PT PP (Persero) Tbk untuk melihat pengaruh tindakan audit internal terhadap perbaikan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek konstruksi bangunan. Data dikumpulkan dari hasil telaah dokumen audit internal perusahaan. Dampak pelaksanaan audit internal terhadap program K3 dilihat dari status rencana tindak lanjut (RTL) serta dokumentasi berupa foto perbaikan program dari hasil temuan yang dilakukan proyek konstruksi. Penelitian ini menggunkan metode deskriptif dengan hasil penelitian berupa temuan ketidaksesuaian terhadap elemen audit (OHSAS 18001).
Hasil temuan audit terbanyak terdapat pada elemen implementation and operation dimana proyek konstruksi tidak melaksanakan implementasi sarana dan prasaran K3. Dengan dilakukannya audit internal, perusahaan dapat memantau pelaksanaan dari program-program K3 di proyek konstruksi.

This research is located at PT PP (Persero) Tbk to see the impact of internal audit action to improvement of safety and health program in building construction projects. Data is collected from the review of documents from the internal audit in company. Impact of implementation internal audit for the occupational health and safety program are seen by the follow-up plan and photo documentations of program improvements from findings that construction projects. This study uses the descriptive method with the result as findings of noncompliance with audit elements (OHSAS 18001).
Most of audit findings contained in the implementation and operation of elements which the construction project is not implement of facilities and infrastructure of occupational health and safety. With the internal audit, the company can monitor the implementation of occupational health and safety program in construction projects.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutry Safitri Handayani
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kelemahan pada setiap elemen yang menyusun program K3 yang menyebabkan kecelakaan kerja masih terjadi pada proyek konstruksi. Untuk itu penelitian ini melibatkan 2 data, yaitu data tentang elemen program K3 dari perusahaan konstruksi dan data kecelakaan kerja dari proyek konstruksi yang ditangani perusahaan konstruksi yang bersangkutan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada 4 perusahaan konstruksi dengan masing-masing 1 proyek konstruksi yang pernah ditanganinya. Mengacu pada literatur, disusun 9 elemen dari program K3, yaitu Safeti personnel, PPE (Personal Protective Equipment) atau APD (Alat Perlindungan Diri), Pengenalan dan Pelatihan K3 pada Pekerja Baru, Safety Meeting, Analisa Area dan Perkerjaan Berbahaya, Biaya K3, Pemeriksaan/Inspeksi, Catatan Kecelakaan, Perilaku Pekerja. Berdasarkan data kondisi setiap elemen pada program K3 perusahaan konstruksi yang ditinjau, lalu dianalisa secara kualitatif terhadap penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi perusahaan yang bersangkutan, ditemukan kelemahan yang terdapat pada setiap elemen yang menyusun program K3. Diantara seluruh elemen yang diteliti, terdapat 2 elemen yang paling berpengaruh, yaitu elemen PPE, dimana kelemahan ini merupakan penyebab langsung hampir seluruh kecelakaan kerja yang diteliti, baik kecelakaan ringan, berat maupun meninggal dunia. Elemen lain yang berpengaruh adalah biaya K3, dimana kelemahan elemen ini menjadi penyebab kelemahan elemen lain dalam program K3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reihan Muhammad Naser
"Pada negara berkembang seperti Indonesia, sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan sektor konstruksi dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Namun saat ini salah satu masalah yang mendesak untuk sektor konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan. Keselamatan kerja merupakan perhatian utama sektor konstruksi, karena keselamatan kerja yang buruk rentan menimbulkan kecelakaan. Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan implementasi ketentuan atau kebijakan merupakan salah satu upaya efektif mengurangi kecelakaan kerja.
Dalam penelitian ini, dapat dilihat seberapa besar pengaruh penerapan sub element SMK3 PP 50 2012 pada proyek konstruksi dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sehingga dengan melihat pengaruh penerapan dari setiap elemen SMK3 dapat dirumuskan berbagai strategi untuk meningkatkan implementasi dan kendala yang terdapat dalam implementasi SMK3 pada proyek konstruksi yang terkait dengan aspek kepemimpininan, kompetensi petugas K3 dan sistem yang diaplikasikan dalam penerapan SMK3.

In the developing countries such as Indonesia, the construction sector has an important role in economic growth. This is because the construction sector can provide jobs that can improve the welfare of people directly or indirectly. But this time one of the urgent issues for the construction sector is health and safety. Safety is the main concern in the construction sector, due to poor work safety prone to accidents. Several previous studies have concluded the implementation of its provisions or policies is an effort to effectively reduce workplace accidents.
On this study, it can be seen that how big the effect of the sub elements SMK3 PP 50 2012 on the construction sector with analytic of descriptive method. Therefore by looking at the effect of applying SMK3 can be formulated various strategies to improve the implementation and constraints contained in SMK3 implementation in construction projects which are related with leadership aspec, competency of K3 workers and implementation of applying SMK3 system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Widiarso
"Produktivitas sudah menjadi suatu ukuan dalam mempertimbangkan apakah suatu proyek dilaksanakan secara efektif atau tidak. Produktivitas kerja suatu proyek rendah maka akan menimbulkan dampak berupa keterlambatan proyek sehingga proyek terlambat dan terjadi penyimpangan biaya akhir proyek. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dalam proyek konstruksi adalah manajemen material. Terlebih lagi, material merupakan sumber daya yang paling besar persentase biayanya dari keseluruhan biaya proyek. Pada proyek konstruksi biaya material dan peralatan nilainya bisa mencapai 50-60% dari total biaya proyek.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dan survey dengan mencari keterkaitan produktivitas kerja proyek X dengan kinerja manajemen material dalam proyek tersebut. Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor dominan dalam manajemen material yang mempengaruhi produktivitas kerja proyek dan strategi pengendaliannya. Faktor-faktor dominan yang didapat yakni X33 (letak penyimpanan material di area kerja) dan X 38 (Pemahaman karakteristik lokasi pekerjaan) dengan model regresi Y = -0,640 + 0,485 X38 + 0,286 X33.

Productivity has become a criterion in considering whether a project is carried out effectively or not. If the productivity is low, it will result delays in the project that can effect on delay of the projects and that cause deviates from the final cost of the project. One of the factors affecting productivity in construction projects is material management. Moreover, the material is the greatest resource cost of the overall percentage of project cost. On construction projects worth the cost of materials and equipment can reach 50-60% of the total project cost.
This research is a case study and survey by looking for project-X work productivity with performance of material management in the project. The results showed that the dominant factors in the management of materials are affecting work productivity and project control strategies. Dominant factors obtained namely X33 (material storage location in the work area) and X 38 (Understanding the characteristics of the location of work) with the regression model Y = -0.640 + 0.485 X38 + 0.286 X33.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Kholida
"Tingginya angka kecelakaan kerja pada industri konstruksi masih menempati posisi tertinggi di antara industri lainnya yang menyebabkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja menurun. Salah satu penyebabnya adalah keterlibatan banyak pihak, diantaranya adalah subkontraktor, dimana internal perusahaan ini masih memiliki manajemen yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi pengadaan subkontraktor pada tahap perencanaan dan pelaksanaan yang mengacu pada PMBOK 2013 sebagai panduan dengan metodologi yang spesifik, agar dapat meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan studi kasus. Data diolah dengan analisa statistik dan analisa faktor. Berdasarkan hasil penelitian ini peningkatan kinerja K3 didominasi oleh faktor integrasi yang baik untuk memenuhi tuntutan kerjasama dalam aspek K3.

The high number of occupational accidents in the construction industry still occupies the highest position among the other industries that cause occupational health and safety performance decreases. One reason is the involvement of many parties, including subcontractors, where an internal company still have inadequate management. Therefore, is need to know the dominant factors affecting the procurement of subcontractors on planning and implementation process referring to the PMBOK 2013 as a guide to specific methodology, in order to increase safety and health performance. The research method used are survey and case study. Data processed by statistic analysis and factor analysis. Based on the results of this research, occupational health and safety dominated by good integration to meet the demands of cooperation in the aspect of K3 factor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T42922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>