Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodi Ikhsanshaleh
"Untuk memperoleh sistem penahan beban lateral yang efektif dan efisien dari sebuah struktur dinding geser berangkai, balok perangkai harus didesain daktail dengan perilaku histeresis yang stabil saat pembebanan siklik. Balok profil baja dapat digunakan sebagai balok perangkai yang didesain daktail terhadap beban geser dimana prilakunya mirip dengan link geser pada struktur rangka bresing eksentris.
Penelitian ini mengevaluasi perilaku inelastis dari balok perangkai baja yang digunakan pada struktur dinding geser berangkai beton bertulang. Struktur bangunan 10 lantai dengan dua dinding geser berbentuk C yang dirangkai dengan dinding geser berbentuk I dan dikelilingi oleh struktur portal beton bertulang dievaluasi dengan analisis statik nonlinier (pushover analysis).
Struktur beton bertulang didesain berdasarkan SNI 03-2847-2002, sedangkan prosedur dan parameter inelastis untuk analisis statik nonlinier diadopsi dari FEMA 356. Perilaku inelastis dari balok perangkai baja dimodelkan dengan sendi plastis momen dan geser yang didistribusikan di sepanjang bentang untuk mengevaluasi jenis dan perkembangan pembentukan sendi plastis. Hasil analisis statik nonlinier pushover menunjukkan bahwa sistem hibrid ini mempunyai daktilitas yang cukup tinggi. Semakin kaku balok perangkai baja yang digunakan, akan memberikan kinerja dan daktilitas struktur yang semakin meningkat dalam menahan beban gempa.

In order to achieve an effective and efficient lateral load-resisting system of couple wall structure, the coupling beam have to posse stable hysteretic response under cyclic loading. Steel coupling beam can be designed to provide satisfactory hysteretic behavior by yielding in shear, similar to behavior of a shearlink in eccentrically braced frame.
This research provides an evaluation of inelastic behavior of hybrid couple wall system, in which steel beams are used to couple reinforced concrete shearwall. The 10-story hybrid cople wall structure which steel coupling beam are used to couple reinforced concrete shearwall is analyzed using nonlinier static procedure or pushover analysis.
Detailing requirement of reinforce concrete structure was designed based on the SNI 03-2847-2002 and nonlinear static procedure and inelastic parameter adopted form FEMA 356. Hinge property that distributed along the span used to represent inelastic shear and moment behavior of steel coupling beam. From the result of pushover analysis hybrid couple wall provided good performance dan ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50689
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fat Churrohman
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku struktur dinding geser beton bertulang dan dinding geser pelat baja dengan analisis statik non-linier pushover akibat beban gempa. Pada penelitian ini ditinjau bangunan 12 lantai pada lokasi gempa di Jakarta, tanah lunak dan dianalisis berdasarkan peraturan SNI 03-1726-201x. Analisis pada struktur dinding geser beton menggunakan SAP2000 dan pada struktur baja menggunakan ETABS v9. Penentuan tingkat kinerja menggunakan metode spektrum kapasitas yang mengacu pada ATC 40. Hasil analisis menunjukkan bahwa model struktur dinding geser pelat baja memiliki kinerja struktur yang lebih baik dibandingkan dengan struktur dinding geser beton bertulang.

This thesis discussed about behavior of reinforced concrete shear wall and steel plate shear wall using static non-linear pushover analysis due to earthquake load. In this thesis, 12-story building with earthquake location in Jakarta with soft soil is considered and analyzed based on Indonesia Building Code SNI 03-1726-201x. Reinforced concrete shear wall is analyzed by SAP 2000 and steel plate shear wall is analyzed by ETABS v.9. Determination of performance level use spectrum capacity method based on ATC 40. Analysis results show that steel plate shear wall has a better performance level than reinforced concrete shear wall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisyahrin
"Indonesia merupakan negara yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik. Diperlukan solusi bangunan tahan gempa seperti bangunan SMRF Special Moment Resisting Frame yang memiliki daktilitas tinggi. Penelitian yang dilakukan menggunakan program Drain-2DX yang dimodelkan secara 2 dimensi dengan analisis pushover.
Bangunan menggunakan profil Wide Flange memiliki kekuatan dan daktilitas lebih besar dibandingkan dengan bangunan menggunakan profil Concrete Filled Steel Tube. Target sendi plastis mempengaruhi kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Sebaiknya bangunan dirancang target sendi plastis pada beam karena memiliki kekuatan dan kekakuan yang besar secara global dan memiliki daktilitas yang cukup pada bangunan struktur SMRF.

Indonesia is a frequent country of earthquakes and volcanic eruptions that surround the Pacific Ocean. Required earthquake resistant building solutions such as SMRF Special Moment Resisting Frame buildings that have high ductility. Research conducted using Drain 2DX program that is modeled in 2 dimension with pushover analysis.
Buildings using the Wide Flange profile have greater strength and ductility compared to buildings using Concrete Filled Steel Tube profiles. Preferably the building is designed to target plastic joints on the beam because it has great strength and stiffness globally and has sufficient ductility in the building of the SMRF structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya.
Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx.
Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi.

Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile.
Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy.
Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabhu Sello Aryo Jati
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang paling berpengaruh adalah beban lateral yaitu beban gempa dan beban angin. Inovasi-inovasi semakin berkembang agar bangunan yang dibangun efektif dalam menahan beban lateral tersebut. Penggunaan sistem outrigger merupakan salah satu inovasi yang digunakan dalam menahan beban lateral. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan struktur. Dalam penelitian ini dilakukan analisa perbandingan kekuatan serta kekakuan dari struktur yang menggunakan sistem outrigger dengan struktur yang tidak menggunakan outrigger. Analisa yang gunakan dalam perbandingan kekuatan ini adalah analisa beban dorong statik non-linier yang lebih dikenal dengan analisa pushover. Kedua bangunan didorong hingga runtuh dengan pola beban tertentu. Sehinga didapatkan perbandingan kekuatan kedua bangunan. Dari perbandingan perilaku struktur, bangunan dengan sistem outrigger memiliki kekakuan serta kekuatan yang lebih besar. Selain itu, bangunan dengan outrigger memiliki perilaku yang lebih baik terhadap beban gempa

In high-rise building, the most influential load is lateral load which is earthquake load and wind load. Innovations is developed to make a high rise buildings effectively resist the lateral loads. Outrigger system application is one of the innovations used in the resist lateral loads. These system uses the building width to maximize the stiffness of the structure. In this study, we compare the strength and stiffness of the structure with Outrigger system and those doesn’t. The analysis that used to compare the strength of the structure was non-linear static push which more commonly known as a pushover analysis. The buildings is pushed by specific load pattern until they collapse. Then, we get the strength comparison of the 2 buildings. From the comparison of the structures behavior, buildings with Outrigger system has greater stiffness and strength. In addition, buildings with Outrigger has a better behavior against earthquake loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis.
Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama.

Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis.
Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis.
Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama.

Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis.
Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Erika RM
"ABSTRAK
Dalam proses desain struktur atau dalam menganalisa struktur yang telah ada, seorang perencana memulainya dengan membuat modelisasi suatu struktur. Model struktur yang dibuat direncanakan semirip mungkin dengan struktur asli dan model tersebut diharapkan dapat memberikan respon yang mendekati dengan struktur asli.
Berbagai macam pemodelan dinding geser berangkai telah dilakukan yaitu dengan menggunakan metode portal ekivalen, plane stress membrane element, plane stress membrane element – balok lentur.
Pada penulisan ini dilakukan pemodelan struktur dinding geser beserta balok perangkainya dengan menggunakan elemen membran dan balok geser. Dinding dimodelkan sebagai quadrilateral plane stress membrane element dan balok dengan elemen balok geser THB (Timoshenko Hecky Beam). Dengan pemodelan ini diharapkan akan didapat defleksi lateral pada dinding geser yang mendekati respons struktur sebenarnya. Respon sebenarnya dengan mengganggap semua elemen menggunakan quadrilateral plane stress membrane element.
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, jika ditinjau dari simpangan displacement ternyata pemodelan balok perangkai dengan menggunakan elemen balok geser (THB) dapat dilakukan jika perbandingan Lh>4 namun untuk balok perangkai dengan perbandingan Lh<4pemodelannya dengan balok lentur justru memberikan hasil yang mendekati model referensi.
Jika ditinjau dari simpangan gaya geser yang dihasilkan ternyata simpangan gaya geser terkecil dicapai jika pemodelan menggunakan elemen balok DSB (Discrete Shear Beam).

ABSTRACT
In the process of design structure or in analyzing existing structure, an engineer begins with main models of the structure. The model have to be as similar as the real structure, and the model were expected to give response as near as the real structures.
Some modeling coupled shear walls has been done by using equivalent frame method, plane stress membrane element, plane stress membrane element - link beam.
In this report, modeled coupled shear walls with coupling beam has been done by using membrane elements and shear beam. The walls were modeled as quadrilateral plane stress membrane element and the beams with THB (Timoshenko Hecky Beam) shear beam. With this modeled were hoped to get lateral deflection on shear walls that close with the real structures. The real response by considering all the elements were using quadrilateral plane stress membrane element.
From the simulation, according to the displacement differences, the modelization of coupling beam using shear beam element (THB) can be done if ratio of Lh>4 but for coupling beam with ratio of Lh<4, the modelization with link beam gave more accurate result to reference model.
According to the result of shear story differences, the smallest value were found if the model were using Discrete Shear Beam element."
2006
S35856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>