Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Joas B. M.
"Perilaku massa caiaran yang berisolasi pada struktur penyokongnya mengalami beban dinamik merupakan pertimbangan penting dalam desain struktur yang memiliki tangki penyimpan cairan. Hal ini terjadi, misalnya pada struktur menara air, struktur lepas pantai yang memiliki tangki penyimpaan air dan minyak, struktur gedung yang memiliki kolam renang dilantai atas, dan sebagainya. Gerakan cairan ini akan mempengaruhi respon dinamik struktur penyokongnya. Dari model housner didapatkan massa ekivalen untuk air yang berosilasi di permukaan dan bagian air yang tidak berisolasi yang selanjutnya disebut model dinamik air.
Dari model tersebut, menara tangki air dapat diasumsikan sebagai struktur dengan dua massa, yaitu massa air yang berosilasi dan, massa gabungan antara tangkinya sendiri dengan bagian air yang berada di bawah permukaan yang tidak berosilasi. Dengan asumsi tersebut maka bisa dianggap bahwa sistem menara air dapat dimanfaatkan atau berfungsi sebagai peredam gempa (mass damper).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tangki air yang terisi padat memberikan respon kecepatan yang lebih kecil dibandingkan tangki kosong, akan tetapi masih relative lebih besar dibandingkan pelat, dan tinggi air optimum yang memberikan respon kecepatan horizontal yang paling kecil adalah 37,50 cm (75 kg). Dalam penelitian selanjutnya disarankan menggunakan load shell agar bisa didapatkan bentuk beban impuls yang sesungguhnya, sehingga bisa dilakukan modelisasi struktur dan beban.

Mass behaviour on the structure of isolated liquid which supports to dynamic loads is an important consideration in the design of structures which have a liquid storage tank. This occurs, for example on water tower structures, offshore structures that have water and oil storage tanks, buildings that have a swimming pool on the floor above, and so forth. This fluid movement would affect the dynamic response of structures supports. Housner model obtained from an equivalent mass of water isolates on the surface and part of the water that is not isolated hereinafter referred to as a dynamic model of water.
From this model, the water tank tower can be assumed as a structure with two masses, that is the isolating mass of water and the combined mass of the tank itself with the water below the surface that does not isolate. With this assumption, the system can be assumed that the water tower can be used or functioning as a damper earthquake (mass damper).
The result showed that the speed responseof a water tank solid filled with liquid is much smaller than an empty tank, but still its relatively higher than the plate, and the height of the water that provide the optimum response of the smallest horizontal velocity is 37.50 cm (75 kg). For further research is recommended to use a load shell that can obtained the actual impulse load, so it can be modelled and expense structured.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Robinsyah
"Salah satu masalah yang sampai sekarang cukup menarik adalah getaran. Studi ini meneliti gerakan berosilasi dan kondisi-kondisi dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan seperti gempa bumi.
Salah satu jenis lain dari getaran adalah getaran respons singkat akibat beban tumbukan (impact) yang bekerja pada struktur. Beban ini umumnya menghasilkan respons yang cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengetahuan yang cukup mengenai beban ini, karena tidak semua material cukup mampu menanggung tipe beban tersebut.
Dalam skripsi ini, dibahas mengenai perilaku dinamik balok beton fiber dengan rendaman dan tanpa rendaman akibat beban berulang tumbukan terbagi merata di tengah bentang. Benda uji yang digunakan terbuat dari balok beton mutu K-300 yang diperkuat dengan metal fiber dengan kandungan fiber yang berbeda-beda, yaitu sejumlah 0%, 1%, 2%, 3% terhadap volome balok (m3) tersebut. Selain itu, juga dibuat variasi terhadap balok, yaitu balok terendam dan tidak terendam. Balok terendam akan direndam dalam kolam selama 28 hari dan diuji dalam kondisi basah/jenuh. Sedangkan balok tanpa rendam, hanya direndam dalam kolam selama 7 hari dan selanjutnya di curing dengan karung goni basah dan diuji pada umur 28 hari. Dari keempat jenis benda uji ini akan diteliti sehingga didapatkan kondisi yang paling optimum terhadap tumbukan, terhadap parameter frekuensi dan keretakan serta kelelahannya.
Keempat jenis balok beton tersebut masing-masing diletakkan diatas perletakan sendi-rol di kedua sisi ujungnya kemudian diberi beban dinamik berupa beban tumbukan terbagi merata di tengah bentang. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur akan tercatat pada osciloskop dan terekam oleh kompoter mikro (PC). Sinyal percepatan ini akan menjadi bahan mentah yang akan diolah untuk menjadi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan fiber tidak meningkatkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Tetapi sebaliknya, memberikan fatigue life yang lebih panjang dikarenakan fiber memperlambat tumbuhnya retak akibat beban tumbukan. Selain itu, perendaman balok selama 28 hari setelah pengecoran dan pengujian pada saat jenuh menunjukkan terjadinya penurunan kekuatan balok jika dibandingkan dengan balok tanpa perendaman.

One of the interesting problems to be solved is vibration. This thesis research about osilated motions and theirs dynamic conditions. These motion can be sinusoidal motion and or it can be non sinusoidal motion such as ground motion.
Another type of load that cause vibration is an impact loading. Generally, this condition makes a significant response to the structure. Therefore, we need to know a lot about this load, because it depends so much to material characteristics.
In this thesis, writer would like to research about dynamic response of partially and fully cured fiber reinforced concrete beam subjected to the repetition of an impact loading locally distributed at beam mid span. The test samples that writer used is K-300 concrete compressive strength, and variations of metal fiber (0%, 1%, 2%, and 3% of beam?s volume) and also there are variations of partially and fully cured fiber reinforced concrete beam. The research include the optimum condition under impact loading based on frequency parameters and analysis about cracking growth and its fatigue life.
Those four beams located on hinge at each end span and those beams has been tested under distributed impact loading at mid span to get acceleration records and would be managed by PC. These acceleration records would be processed to be frequency records.
The result shows metal fiber as concrete filler didn?t increase the concrete compressive strength, moreover metal fiber decreased it. On the contrary, it prolong the fatigue life of concrete beam.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicius Wayandhana Tjiknang
"Pada sambungan antar segmen pada jembatan pracetak diperlukan adanya kunci geser yang berguna untuk menyalurkan gaya geser dari satu segmen ke segmen yang lain dan juga untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antar segmen. Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mengetahui koefisien friksi antar permukaan segmen beton, kuat lekat epoxy, kapasitas geser dari kunci geser baja lunak Mild Steel Shear Key tanpa epoxy dan dengan epoxy. Penelitian juga dilakukan secara numerik dengan program ANSYS yang bertujuan untuk memvalidasi hasil eksperimen. Variasi percobaan yang dilakukan adalah variasi beban arah horizontal yang merepresentasikan gaya pratekan.
Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien friksi yang didapat berada pada kisaran 0,4-0,6 lalu kuat lekat epoxy yang didapat berada pada kisaran 1-3 Mpa. Dari hasil penelitian secara eksperimen dan numerik menunjukkan bahwa semakin besar gaya arah horizontal yang diberikan maka kapasitas kunci geser dalam menahan gaya akan semakin besar, lalu penggunaan epoxy pada sambungan akan meningkatkan kapasitas geser pula.

Shear key is required on the segmental concrete precast bridge joint to transfer shear force from one segment to another segment and for prevent vertical displacement that occur between segment. This research had done with experiment to know frictional coefficent between concrete segment, epoxy bond strength, Mild Steel Shear Key capacity with epoxy and without epoxy. This research also done with numerical method using ANSYS software to validate the resullt from experimental method. The variable variation is horizontal force which representating prestress load in segmental concrete precast bridge.
The result of the study shows that concrete frictional coefficient value is between 0,4 0,6, and epoxy bond strength is between 1 3 Mpa. From the experimental research and numerical research show that the greater horizontal force given, the greater Mild Steel Shear Key capacity to resist shear force and epoxy application to the joint can increase the shear force capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adrie A.
"Studi mengenai getaran merupakan permasalahan yang cukup menarik untuk diteliti. Karena secara langsung dan tidak langsung, struktur kita mengalami pembebanan yang dinamakan getaran tersebut. Studi getaran ini meneliti gerakan berosilasi dan kondisi - kondisi dinamisnya. Umumnya getaran ditimbulkan akibat adanya gaya yang bervariasi terhadap waktu.
Dalam skripsi ini, akan dibahas mengenai perilaku dinamik pelat beton fiber tipis satu arah yang mengalami perendaman dan tanpa perendaman, terhadap pembebanan tumbukan terbagi merata berulang di tengah bentang. Benda uji yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pelat tipis satu arah yang terbuat dari beton dengan mutu K-300 yang telah dicampurkan metal fiber berupa isi staples (dengan komposisi yang bervariasi terhadap volume pelat tersebut, yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% dari volume pelat). Benda uji ini, selain divariasikan terhadap kandungan fibernya, juga divariasikan terhadap perlakuan terendam dan tidak terendam. Pada sampel pelat terendam, dilakukan perendaman sehari sebelum melakukan pengujian dinamik, sedangkan pada sampel silinder terendam, pengangkatan sampel dari kolam dan pengujian tekan tepat pada hari ke-28.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari benda uji yang paling optimum perilakunya. Pelat tipis beton fiber satu arah ini dipasang perletakkan sendi - sendi pada ujung - ujungnya, lalu dilakukan pembebanan tumbukan dengan menjatuhkan beban seberat 50 N sejarak 10 cm pada tengah bentangnya, dan dilakukan berulang hingga benda uji mengalami keruntuhan. Seiring dengan pembebanan, benda uji juga dicatat sinyal percepatannya menggunakan perangkat osiloskop dan selanjutanya direkam menggunakan komputer. Sinyal percepatan ini merupakan asupan (input) untuk mencari luaran (output) berupa frekuensi. Penggunaan fiber berupa isi staples mengurangi kuat tekan, fc - , namun di lain sisi kuat terhadap pembebanan tumbukan meningkat. Beton berfiber berfungsi cukup baik pada daerah tarik karena mengikat matriks beton. Hal ini dapat mengurangi pengaruh akibat pembebanan dinamik, sebagai contoh dapat mengurangi penyebaran retak, hal ini menjadikan beton serat lebih daktail daripada beton biasa. Perlakuan tidak rendam pada benda uji menunjukan sifat yang lebih kuat terhadap tumbukan dibandingkan yang terendam. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya tumbukan yang diterapkan terhadap benda sampai runtuh.

The Study about vibration is an interesting problem to research. Because, the structures, directly or/and indirectly, undergo such that loading. This study researches osilation motion and its dynamic conditions. Vibration generally is generated by influence of loading variating to time.
In this script, dynamic responses of fiber-concrete one-way thin plate drained and undrained which is subjected to uniformly distributed impact loading and repeatedly at mid span will be discussed. The Samples are one-way thin plates which are made from k-300 concreate mixed with metal fiber in form of staples (with variated composition toward plate`s volume, namely 0%, 1%, 2% and 3% of plate`s volume). Besides, these samples are also variated toward treatments, undrained and drain.
Purpose of this research is to find an optimal content of the fiber. The one-way thin plate is set on hinge at the end of it, and then subjected to impact loading by letting a 50 N weight, 10 cm height load fall into its mid span repeatedly, and executed until this sample collapses. As far as loading actions, accelereation of sample is recorded by oscilloscope set and PC. This acceleration signal is an input to get frequency. Addition of metal fiber in form of staples decreases compression strength, fc', in the other hand increases a resistance of impact loading. Because fiber concrete has a good tensile strength, because it bonds concrete matrices. Thus, it is able to decrease influence of crack due to dynamic loading, for instance it is able to minimize spreads of cracks, it makes a fiber concrete more ductile than plain concrete. Treatment of undrained shows a nature of a better impact resistance than drained. We can see from the number of impact loading applied to the samples until they collapse.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Putri Nuradi
"Geogrid merupakan salah satu perkuatan yang sering digunakan untuk perbaikan lereng karena kemampuannya dalam menahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh beban vertikal. Suatu hal yang menarik jika meneliti pula kemampuan geogrid yang dipasang pada lereng dalam menahan beban horizontal, dalam hal ini adalah gempa (beban dinamik). Studi dilakukan pada lereng Cipularang KM 96+900. Penelitian ini membahas mengenai perilaku geogrid dalam menahan beban gempa. Parameter utama untuk menganalisis perilaku geogrid tersebut adalah nilai axial force geogrid akibat pembebanan statik dan dinamik yang disimulasikan menggunakan software Plaxis 2D V8.2. Perilaku geogrid yang diteliti antara lain apakah beban gempa menyebabkan geogrid putus atau tidak, perbedaan nilai axial force geogrid antara pembebanan statik dan pembebanan dinamik, pengaruh beban statik terhadap nilai axial force geogrid saat terjadi pula gempa pada lereng, dan pengaruh kenaikan axial stiffness geogrid terhadap axial force geogrid setelah terjadi gempa.

Geogrid is one of reinforcement used for slope stabilization due to its ability to restrain tensile force caused by vertical loading. It’s an interesting thing to review also the abililty of geogrid to restrain horizontal force, in this case is earthquake (dynamic loading). This study was performed on Cipularang slope KM 96+900. This study analysed behavior of geogrid in restraining dynamic load. Main parameter to analyse the behavior is axial force of geogrid developed by static loading and dynamic loading using software Plaxis 2D V8.2. The behavior of geogrid which was reviewed whether geogrid would fail or not after dynamic loading, difference in value of axial force of geogrid between static loading and dynamic loading, influence of static load towards axial force in dynamic loading, and influence of increasing axial stiffness towards axial force."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Indraswari
"ABSTRAK
Sambungan kunci geser merupakan bagian penting pada jembatan pracetak segmental karena rawan terjadinya kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kunci geser ferro cast ductile tanpa perekat dengan pemodelan numerik menggunakan program ANSYS dengan menerapkan beberapa variasi parameter. Hasil pemodelan linier menunjukkan kemampuan shearkey meningkat jika eksentrisitas gaya prategang semakin kecil, sudut prategang dan gaya prategang semakin besar, mutu material semakin tinggi, dan semakin banyak jumlah shearkey. Untuk pemodelan nonlinier, tegangan geser dan tegangan utama versus perpindahan memperlihatkan pada beton terkekang kedua tegangan lebih tinggi daripada beton tidak terkekang. Selain itu pada kedua kondisi beton, tegangan geser mengalami osilasi setelah fase linier terlewati.

ABSTRACT
Shearkey is an important thing of the precast segmental bridge, because this area is weak of failure. The purpose of this study is to determine the ability of ferro cast ductile dry joint-shearkey using ANSYS program with applying several variations. The linear results showed that the ability of shearkey increased if eccentricity of the prestressing gets smaller, angle of prestressing and presetressing force is greater, the quality of material is higher, and number of shearkey is increased. For nonlinear modeling, shear stress and principal stress versus displacement shows that the stresses in confined concrete are greater than unconfined concrete. Beside that, in both concrete condition, the shear stress experienced oscillation after the linear phase axceeded.;;"
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Avelina
"Sambungan kunci geser pada jembatan beton pracetak segmental merupakan komponen yang sangat penting karena berfungsi untuk menyalurkan gaya geser yang bekerja pada jembatan ke segmen-segmen lain. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental terkait dengan koefisien friksi beton, kuat lekat epoxy, kapasits geser ferro cast ductile shear key dengan dan tanpa epoxy Simulasi numerik juga dilakukan untuk memvalidasi hasil yang diperoleh saat eksperimen, khususnya pada kapasitas geser ferro cast ductile shear key. Variasi yang diterapkan berupa besarnya gaya horizontal yang ekivalen dengan gaya prategang yang diberikan pada jembatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien friksi antar beton sebesar 0.4 -0.6. Kuat lekat epoxy setebal 1 mm pada umur 1 hari sebesar 1 mdash;3 MPa. Sedangkan berdasarkan simulasi numerik untuk kapasitas geser ferro cast ductile shear key tanpa epoxy, menunjukkan bahwa semakin besar gaya horizontal yang diberikan, maka semakin besar kapasitas geser maksimumny. Kombinasi penggunaan ferro cast ductile shear key dan epoxy dapat meningkatkan kapasitas geser sambungan karena terdapat kerjasama antara ferro cast ductile shear key dan epoxy.

Shear key connection on segmental precast bridge is an important component to transfer shear force to every segment of the bridge. This study is about friction coefficient of concrete, bond strength of epoxy, shear capacity of ferro cast ductile shear key with and without epoxy based on experimental study. To validate the experimental result, numerical simulation is also conducted particularly on shear capacity of ferro casr ductile shear key. An axial force is applied in different value as variations of study that represents the prestress force that works on bridge.
The results of this study indicates that friction coefficient of concrete is 0.4 - 0.6. Bond strength of epoxy for 1 day curing time with 1 mm of thickness is 1 mdash 3 MPa. Whereas, based on numerical simulation about shear capacity of ferro cast ductile shear key without epoxy, shows that the higher axial force applied, will increase its maximum shear capacity. The combination between ferro cast ductile shear key and epoxy will improve the maximum shear capacity of the connection because there is collaboration between the two materials to receive vertical load that is subjected to the specimen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Bagus Prasetyo
"Sambungan kunci geser merupakan sambungan berbentuk gerigi yang terdapat di setiap pertemuan antar segmen pada jembatan beton segmental. Tujuan dari kajian ini adalah mendapatkan gambaran besar beban yang terkait dengan potensi retak yang dihasilkan dari beberapa variasi kunci geser jamak tanpa perekat. Jumlah gerigi yang digunakan sebanyak 2 buah serta variasi yang digunakan meliputi tinggi gerigi, lebar gerigi, dan jarak antar gerigi. Pemodelan numerik dilakukan untuk mendapatkan beban potensi retak yang dihasilkan dari variasi tersebut. Pada tahap awal, dilakukan validasi model dengan memodelkan kunci geser berdasarkan rujukan eksperimen terdahulu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi kunci geser sudut 45 dan jarak antar gerigi sebesar tinggi gerigi belakang menghasilkan beban potensi retak terbesar.

Shear key connection is a joint resembling a key which is found in every meeting between segments at the segmental bridge of concrete. The purpose of this study is to obtain the potential cracking load from several variations of dry multiple shear key. The amount of keys used are two, and the variations used are the height of keys, the width of keys, and the distance between keys. To fulfill the purpose of this study, the modeling method used is numerical simulation. In the early phase of study, model validation is performed based on past experimental study. The result of modeling shows that shear key with 45 degree angle and distance between keys equal with back height of keys yields the highest load related to potential crack.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Mentari
"Sambungan kunci geser baja merupakan sambungan dimana kunci geser tersebut terdiri dari dua (2) bagian yaitu key male dan key female. Sambungan ini terdapat pada sambungan jembatan yang menggunakan beton pracetak segmental. Kunci geser ini berfungsi untuk mentransfer kedua gaya baik gaya lateral dan gaya vertikal ke sambungan serta untuk mencegah terjadinya perpindahan vertikal antara elemen-elemen pada sambungan sehingga kunci geser ini menjadi seperti pengunci pada gelagar jembatan.
Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai besar beban potensi retak dengan variasi yang digunakan adalah mutu betonnya, mutu baja lunak, diameter kunci geser, gaya prategang pada beton, serta jumlah kunci geser. Pada permodelan ini menggnakan dua tipe permodelan.Permodelan tipe 1 menggunakan data-dat linear elastis, sedangkan permodelan tipe 2 menggunakan data-data multilinier isotropic hardening.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi mutu terbesar, dengan diameter 90 mm, dan gaya pratekan sebesar 3,45 MPa yang menghasilkan beban potensi retak terbesar, serta kunci geser dengan jumlah tiga yang menghasilkan beban potensi retak maupun leleh terbesar.

Metal shear key is a joint resembling a key that consist of two parts which are key male and key female. This joint is located as a connection between segmental conceret precast bridge. The function of shear key is to transfer both lateral or vertical forces from the element of bridge to the joint so that shear key could become like a fastener at the girder.
The purpose of the study is to obtain the load related to potential crackfrom the variations of shear key that are quality of the concrete, quality of the mild steel, diameter of shear key, prestress, and the number of shear key. This research uses two type of modelling. The first type using linear elastic data, while the second type uses multilinier isotropic hardening data.
The result of the study shows that the highest quality od concrete and mild steel, with 90 mm diameter, and prestress force is 3,45 MPa producesthe maximumload related to potential crack, and the three shear key also produces both the maximumload related to potential crack and the maximum load related to potential failure for steel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Tri Utami
"Sambungan kunci geser merupakan bagian dari jembatan pracetak segmental yang memiliki peranan penting untuk mentransfer gaya-gaya dari suatu segmen jembatann ke segmen lainnya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mendapatkan besar beban potensi kegagalan yang dihasilkan dari beberapa variasi kunci geser baja bermutu sedang. Pemodelan numerik dengan metode elemen hingga dilakukan untuk mendapatkan beban potensi retak yang dihasilkan dari variasi tersebut. Pemodelan dilakukan dengan melakukan analisis secara nonlinier dengan menggunakan software ANSYS.
Hasil dari pemodelan menunjukkan bahwa variasi yang menghasilkan beban potensi retak pada beton terbesar pada variasi pemberian gaya prategang sebesar 3.45 MPa yaitu 144.690 kN dan variasi yang menghasilkan beban potensi leleh pada sambungan kunci geser terbesar pada variasi jumlah sambungan kunci geser sebesar 3 kunci geser yaitu 1480.300 kN. Dan, dapat diketahui bahwa beton yang akan mengalami beban potensi kegagalan terlebih dahulu dibandingkan dengan sambungan kunci geser.

Shear key connection is a part of the segmental precast bridge, which has an important role to transfer the forces from one segment to another segment of the bridge. The purpose of this study is to obtain the potential failure load from several variation of medium-grade steel shear key. To fulfill the purpose of this study, numerical simulation with finite element method is used for the modelling method. For this study, the analysis is using nonlinier analysis with software ANSYS.
The result of modeling shows that medium-grade steel shear with the variation of the prestressed forces 3.45 MPa is the highest load related to the potential cracking load on the concrete with a value of 144.690 kN and the variation of the amount of 3 shear keys connection is the highest load related to the potential yielding load on the shear key with 1480.300 kN. And, the result of modeling shows that the concrete will be failure and experiences the potential failure load first compared to shear key connection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>