Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Garlan Ramadhan
"Chimney merupakan struktur tubular yang terdiri dari windshield (struktur beton) dan inner flue (struktur baja). Karena bentuknya yang tinggi dan langsing, chimney sangat rentan terhadap beban lateral. Tantangannya adalah bagaimana mendesain chimney yang tidak memakan biaya besar, namun tetap efektif dalam menahan gaya gempa. Penggunaan elastomeric rubber sebagai sambungan antara kedua struktur tubular diharapkan mampu mereduksi respon seismik struktur dengan menggeser periode getar alami sehingga semakin menjauhi periode predominan gempa.
Hasil studi menunjukkan penggunaan elastomeric rubber dengan kekakuan 6 KN/mm memberikan respon seismik yang paling baik. Namun kekakuan yang lebih kecil dan perubahan orientasi letak peredam perlu dilakukan untuk mendapatkan respon seismik struktur yang lebih baik lagi.

Chimney is a tubular structure consisting of windshield (concrete structure) and inner flue (steel structure). Because of its tall and slender figure, chimney highly vulnerable to lateral loads. The challenge is how to design chimney that is not costly, but still effective in resisting earthquake forces. The use of elastomeric rubber as the connection between the two tubular structure is expected to reduce the seismic response of structures by shifting the natural vibration period and make it further from the predominant period of earthquake.
The study shows the use of elastomeric rubber with stiffness 6 KN/mm provided the best seismic response. However, smaller rubbers stiffness and the change of dampers location needs to be done to obtain the better seismic response of structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50580
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
"Bangunan tinggi harus memiliki sistem keamanan terhadap resiko kebakaran, salah satunya dengan menggunakan refuge floor. Perkembangan selanjutnya, untuk evakuasi dibutuhkan jembatan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan bangunan lain yang berdekatan. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh letak jembatan pada dua bangunan tinggi yang dihubungkan dengan perletakan fleksibel dimana kedua bangunan 30 lantai dengan variasi jembatan di lantai 10, 20 atau 30.
Analisis dilakukan secara respon spektrum, time history linier dan nonlinier dengan metode FNA (Fast Non-linear Analysis) akan dievaluasi dengan program Etabs. Sumber gempa menggunakan gempa Chichi yang diskalakan ke kota Jakarta dengan tanah lunak menggunakan program Seismo Match. Gempa Chichi sebelum diskalakan memiliki puncak percepatan 0,361 g, lalu setelah diskalakan memiliki puncak percepatan 0,323 g. Pada analisis time history nonlinier, isolator pada jembatan dimodelkan nonlinier sedangkan bangunan tetap linier namun dengan pembesaran gempa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum respon bangunan ganda dapat diwakili bangunan tunggal, namun perlu diperhatikan pada elemen lokal dekat jembatan. Semakin tinggi letak jembatan atau semakin tinggi kekakuan perletakannya maka semakin besar efeknya pada elemen lokal tersebut. Sifat nonlinier dari isolator hanya berpengaruh pada elemen jembatan tidak pada elemen lokal bangunan. Analisis riwayat waktu nonlinier lebih konservatif dalam analisis elemen jembatan.

High rise building should have an evacuate system for an emergency situation such as fire. Refuge floor is one of that system. Further development, to evacuate the occupant, we need a bridge that connects to nearby building. Thus, this thesis will analyzed the seismic response of two high buildings connected by a bridge at certain floor with nonlinear flexible support. Two buildings with 30 floors will be connected by a bridge at certain level of 10th, 20th or 30th.
This research will be analyzed by spectrum response, linear time history and nonlinear time history using Fast Nonlinear Analysis (FNA) method and will be evaluated with Etabs program. The earthquake source is Chichi earthquake that is scaled to Jakarta soft clay using Seismo Match program. Before being scaled, the peak acceleration is 0,361 g and after being scaled is 0,323 g. In time history nonlinear analysis, base isolation is modeled as nonlinear link, but the structure is assumed to be linear with scale-up earthquake.
The result shows that the global response of two buildings that connected by a bridge can be represented with a single building but for the local elements near the bridge must be concerned. The higher location of the bridge or the higher stiffness of isolator gives the larger effect on local elements. Nonlinear properties of isolator only effects element of bridge, but not for local element of the building. Analysis of nonlinear time history is more conservative on elements of bridge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Chunata
"Bangunan tinggi menuntut keamanan dan keselamatan pengguna bangunan. Dalam perkembangannya digunakan sistem refuge floor dengan jembatan penghubung antara dua bangunan. Penelitian ini akan mempelajari pengaruh penggunaan jembatan penghubung dengan perletakan fleksibel (isolator) terhadap respons seismik dua buah bangunan. Pengaruh beban gempa berdasarkan pendekatan respon spektrum dan riwayat waktu (time history) linier dan non linier dengan metode fast nonlinear analysis akan dievaluasi dengan menggunakan software E-tabs.
Sumber gempa yang digunakan adalah Gempa Chi-chi yang diskalakan sesuai spektum gempa desain di Jakarta dengan menggunakan software Seismo Match. Variasi parameter isolator berupa nilai kekakuan efektif, kekakuan non linier dan gaya leleh, variasi ketinggian maupun variasi letak jembatan penghubung disimulasikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh signifikan dari jembatan ini terhadap respon struktur bangunan terjadi pada bangunan ganda dengan ketinggian yang berbeda yaitu 30 dan 20 lantai yang dihubungkan oleh jembatan pada lantai 20. Pengaruh terbesar akibat jembatan tersebut terjadi pada elemen jembatan dan elemen lokal dari kedua bangunan.;

High rise building requires security and safety for the building occupants. In the growth of highrise building design, a system called refuge floor is developed, which uses a connecting bridge between two neighboring building. This paper will study about the effect the usage of a connecting bridge with flexible support (isolator) to the structural response of two building. The effect of earthquake loads with the method of spectrum response and time history linear and nonlinear with fast nonlinear analysis method will be evaluated using E-tabs software.
The source of earthquake data is Chi-chi earthquake which is scaled to the design spectrum response using Seismo Match Software. The isolator variation are the value of the effective stiffness, non-linear stiffness and yield force, the variation of building height and bridge location are also be simulated.
The results of this study, shows that this bridge gives a significant effect on the building's structural response of the double building with different height, especially on the double building with 30 and 20 height with bridge on 20th floor. The greatest effect of the bridge is on the bridge element and building?s local element of both buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalele, Rahman Raeyani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas karakteristik dinamik dan respon seismik struktur jembatan box girder dengan variasi perletakan rigid, sendi dan fleksibel di atas pilar tinggi. Struktur dengan perletakan rigid dimodelkan sebagai struktur yang memiliki sambungan rigid (rigid) antara pilar dengan girder jembatan, sementara perletakan sendi tidak memiliki ketahanan terhadap momen (moment release) pada sambungannya. Perletakan fleksibel (elastomeric rubber bearing) dimodelkan sebagai elemen link yang menghubungkan girder jembatan dan pilar.
Pada pemodelan, dilakukan variasi tinggi pilar jembatan, variasi jumlah bentang jembatan dan variasi penggunaan metode analisa gempa. Beban gempa menggunakan rekaman (time history) gempa chi-chi yang diskalakan sesuai dengan respon spektrum daerah Padang, Indonesia. Analisa gempa yang digunakan yaitu respon spektrum, time history linear dan time history nonlinear (Fast Nonlinear Analysis). Nonlinearitas didapat dari material elastomer yang berdeformasi melebihi batas lelehnya.
Hasil analisis menunjukkan variasi pemodelan yang dilakukan berpengaruh terhadap periode getar, simpangan lateral dan gaya geser dasar serta gaya dalam jembatan. Periode getar dan simpangan lateral meningkat dari perletakan rigid, sendi ke fleksibel serta juga meningkat seiring bertambahnya ketinggian pilar. Bertambahnya jumlah bentang tidak terlalu berpengaruh pada periode getar. Gaya geser dasar dan gaya dalam pada jembatan dengan perletakan fleksibel lebih kecil dibanding penggunaan perletakan rigid maupun sendi, dan meningkat seiring kenaikan tingi pilar dan bertambahnya jumlah bentang. Analisa dengan respon spektrum paling konservatif karena menghasilkan gaya geser dasar yang paling besar, diikuti oleh analisa time history linear dan time history nonlinear. Analisa dengan respon spektrum juga menghasilkan simpangan lateral yang paling besar, sementara analisa time history linear menghasilkan simpangan lateral yang paling kecil.

ABSTRACT
This study discusses the dynamic characteristic and the seismic response of box girder bridge structure with variation of rigid, pin, and flexible supports mounted on the top of long pier. Rigid support has the stiff connection between the top part of pier and the box girder. While structure with pin support has released moment at its connection. Flexible support using Elastomeric Rubber Bearing is modeled as link element connecting box girder and pier.
Length of pier, number of span and eathquake analysis are to be variated. The earthquake load is time history Chi-chi earthquake, which is matched to response spectra of Padang, Indonesia. Response spectra, linear time history, and nonlinear time history (Fast Nonlinear Analysis) methods are used to analyze the structural response. Nonlinearity due to plastic deformation of elastomeric rubber bearing is applied.
Result shows that variation undertaken affect the natural period, displacement and base shear of the bridge. Natural period and displacement increased from rigid, pin to flexible support, and also to increase with length of long pier, while the influence of the number of span is less significant. Base shear and inner force of the bridge with flexible support is smaller than other support, and also increase with length of long pier and number of span increase. Analysis of response spectra is the most conservative since it results largest base shear, followed by linear time history analysis and nonlinear time history analysis. It also shows largest displacement, while linear time history analysis shows smallest displacement.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S61549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Daniel Soaloon
"ABSTRAK
Chimney merupakan sebuah struktur tinggi dan lancip yang terdiri dari windshield (tubular kaku struktur beton) dan inner flues (tubular fleksibel struktur baja) digunakan untuk melepaskan hasil pembakaran batu bara seperti gas dan butiran halus berupa abu. Karena bentuk geometrinya yang khusus, chimney sangat rentan terhadap beban lateral. Beban lateral yang sangat besar pengaruhnya di Indonesia adalah beban dari gaya gempa, oleh karena itu kedua struktur baik windshield maupun inner flues harus dapat menahan gempa. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengunakan sambungan elastomeric rubber dan tie rods. Sambungan elastomeric rubber berada di dasar dan setiap platform dari struktur inner flues, sedangkan sambungan tie rods yang langsung menghubungkan windshield dan inner flues dipasang di bawah setiap platform.
Penelitian ini akan lebih memfokuskan untuk menganalisa keefektifan dari sambungan elastomeric rubber dalam mengurangi efek gempa terhadap struktur chimney. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur windshield tidak mengalami perubahan yang signifikan akibat perubahan kekakuan sambungan elastomeric rubber, dan struktur inner flues tidak dapat bekerja sebagai tuned mass damper bagi windshield oleh karena massanya yang kecil dan terdistribusi sepanjang struktur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa struktur inner flues dengan kekakuan yang besar pada bagian bawah menghasilkan respon yang paling optimum.

ABSTRACT
Chimney is a tall and slender structure that consist of windshield (fixed concrete structure) and inner flues (flexible steel structure) that used to unleash products of coal combustion such as gas and fly ash. Because of its special geometric, chimney is relatively weak to lateral load, especially earthquake. So chimney have to be able to resist earth quake. This can be achieved by using elastomeric rubber and tie rods connection. Elastomeric rubber is placed on the bottom of inner flues and every windshield platform, while tie rods is connected directly from windshield to inner flues below every windshield platform.
This research has a purpose to analyze the effectivity of elastomeric rubber connection in reducing seismic response of chimney structure. The results show that structure response of windshield is relatively insensitive towards the changing of elastomeric rubber stiffness because inner flues is not capable to work as tuned mass damper for windshield because of its small and distributed mass. Inner flues responses show that elastomeric rubber with high stiffness in the bottom produce the optimum response."
2016
S63949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Batta Septo Van Bahtiar
"Strongroom adalah ruangan yang terbuat dari dinding beton setebal 30 cm untuk mengamankan penyimpanan barang berharga pada bank. Umumnya, strongroom hanya dimodelkan sebagai beban merata, tanpa memperhitungkan kekakuannya. Dari penelitian ini, saat strongroom dimodelkan secara lengkap sebagai dinding beton, respon struktur yang terjadi bernilai jauh lebih besar. Namun demikian, supaya respon struktur dapat direduksi dan tetap dalam jalur permodelan yang benar, maka dapat dipergunakan tambahan peredam viskoelastik yang dibatasi lendutannya di sekeliling dinding strongroom. Penambahan ini bisa mengurangi reaksi dasar torsi hingga 75%. Dari penelitian ini juga, posisi yang eksentris dari strongroom ternyata memperbesar respon perpindahan dari struktur.

Strongroom is a room made by 30 cm-thick reinforced concrete to secure the storage of valuable items at a bank. In general practice, the engineering designer only input the model of strongroom as a distributed load, regardless of its stiffness. From this study, when strongroom modeled as a concrete wall, the magnitudes of structural responses appear much larger. However, those responses can be reduced by adding viscoelastic damper with limited deformation on the wall around strongroom. This addition can reduce the base torsion reaction up to 75%. Also from this study, the eccentric position of the strongroom turned out to enlarge the displacement response of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50646
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adia Angga Rinaya
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan karakteristik dinamik dan respon seismik struktur pondasi mesin yang dimodelkan secara tunggal dan grup dengan perletakan fleksibel (base isolation-Elastomeric Bearing). Struktur pondasi secara keseluruhan terdiri dari dua bagian, yaitu tiga blok pondasi mesin pada bagian atas dan blok beton pada bagian bawah. Elastomeric Bearing disisipkan diantara blok pondasi mesin dan blok beton. Permodelan secara tunggal hanya memodelkan satu blok pondasi mesin dengan base isolation yang bertumpu di atas tanah yang dianggap rigid. Permodelan grup memodelkan keseluruhan bagian utama pondasi dengan mengikutsertakan efek pegas tanah (soil spring constant) di bawah blok beton. Eksitasi gempa berupa gempa megathrust, Kobe, yang disesuaikan dengan respon spektrum Indonesia. Respon seismik dari pondasi tunggal dan grup dibandingkan dengan memvariasikan properti base isolation dan konstanta pegas tanah dalam kondisi linier. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pegas tanah pada pondasi yang dimodelkan secara grup memperbesar respon seismik struktur.

This study discusses the comparison of dynamic characteristic and seismic response of machine foundation that is modeled as single and group system using flexible bearing (base isolation-Elastomeric Bearing). The whole structure of machine foundation consists of two main parts of block of machine foundation (the top part) and block of concrete (the bottom part). Elastomeric Bearing is inserted between those parts. The behaviour of single foundation is modeled as one single block of machine foundation with the base isolation, the soil is assumed as rigid material. While group behaviour is modeled by three block of machine foundation, base isolation, block of concrete and soil spring component. The earthquake excitation is megathrust earthquake, Kobe, that is matched to Indonesian response spectra. Seismic response is compared between two conditions above with variation of base isolation and soil spring constant with linear condition is considered. The soil spring provides the higher value of seismic response of structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wednesson Lawijaya
"ABSTRAK
Cerobong adalah struktur yang tinggi yang terdiri dari Inner Flues dan Windshield.
Mekanisme tahan gempa struktur ini dapat diraih dengan memasang Tie Rods dan
Elastomeric Rubber Bearing. Fokus dari riset ini adalah menganalisa efektifitas Tie
Rods dalam mengurangi dampak gempa terahadap struktur Inner Flues. Hasil
memperlihatkan bahwa variasi kekakuan Tie Rods tidak berdampak siknifikan
terhadap respon struktur windshield. Struktur Inner Flue tidak berfungsi sebagai
Tuned Mass Damper karena massa-nya relatif sangat ringan. Tetapi, Tie Rods
sangat mempengaruhi respon Inner Flues. Respon Inner Flues yang optimal adalah
pada saat kekakuan Tie Rod?s berkurang seiring bertambahnya ketinggian struktur
tersebut.

ABSTRACT
Chimney is a tall tubular structure consisting inner flue and windshield. Its
Earthquake resistance mechanism can be achieved by installing elastomeric rubber
bearings and Tie Rods. The focus of this research is to analyze the effectiveness of
Tie Rods in reducing seismic impact to the inner flues. The results show that the
change in Tie Rods? stiffness variation does not affect the response of the
windshield. Inner Flue does not function as tuned mass damper as its mass is
relatively small. But Tie Rods strongly affect Inner Flues? responses. Inner Flues
responses are optimal when Tie Rod?s stiffness is varied increasingly down through
the lower elevation of the structure."
2016
S65743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephen Valentino
"Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis respons dari struktur portal tiga dimensi (3D) yang memiliki peredam geser akibat dari eksitasi seismik. Respons yang dimaksud adalah respons kinematik yaitu lendutan, kecepatan dan percepatan serta respons mekanik berupa gaya dalam dan reaksi perletakan dari struktur yang ditinjau. Struktur portal tiga dimensi dimodelkan sebagai struktur portal lima lantai untuk bangunan perbankan dengan vaultroom sebagai ruang penyimpanan. Vaultroom dibentuk dari tembok beton dengan ketebalan mininum 30 cm, sehingga memiliki kekakuan yang sangat besar dibandingkan dengan kekakuan bangunan. Penempatan vaultroom pada bagian tertentu dari struktur akan mengakibatkan eksentrisitas pusat massa dan pusat rotasi struktur sehingga menimbulkan efek torsi pada saat pembebanan dinamik. Peredam geser akan diletakan di antara vaultroom dan pelat vaultroom. Peredam geser yang digunakan diharapkan dapat menreduksi respons dari struktur akibat kekakuan eksentris struktur saat gempa.

The aim of this research is to analyze the responses of eccentric structure with friction damper. The responses are kinematic and mechanic responses of the structure. The kinematic and mechanic responses consist of deflection, velocity, acceleration, element force, and base reaction. The three dimensional frame is modeled as a five-story building for a bank with vault. The room is made from 30 cm-thick mass concrete as a wall. Vaultroom will stiffen some part of structure. Eccentricity of center of mass and center of rotation will then occur. This will emerge torsion effect when dynamic excitation is applied to the building. Friction damper will placed between vaultroom and vaultroom plate. Seismic responses of structure are expected to be reduced by using this friction damper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50579
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"ABSTRAK
Berdasarkan penelusuran literatur, terdapat beberapa kekurangan isolator pada dasar bangunan, sehingga posisi penempatan isolator perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini akan membahas kinerja isolator yang ditempatkan di lantai dua pada struktur kombinasi kolom beton kantilever dan rangka baja bresing konsentrik dengan analisa respon spektrum Padang terhadap variasi ukuran kolom, ketinggian struktur, dan kekakuan isolator. Parameter yang ditinjau berupa respon struktur dan isolator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kolom kantilever yang kaku, isolator akan lebih efektif. Untuk variasi ketinggian, bertambahnya jumlah tingkatan akan meningkatkan respon pada isolator dan kolom beton. Untuk variasi kekakuan isolator, kekakuan isolator yang rendah lebih efektif dalam mereduksi gaya gempa pada struktur atas.

ABSTRACT
Based on literature, there are several deficiencies of base isolation, in which the position of isolator placement needs to be investigated further. This study will discuss the performances of isolator placed on the second floor on combination structure of cantilever concrete column and concentric bracing frame with Padang response spectrum analysis of column size variation, structure height, and stiffness of isolator. The parameters reviewed are structural and isolator responses. The results showed the use of rigid cantilever column, isolator will be more effective. For height variation, increasing the number of stories will increase the response to the isolator and concrete column. For the variation in stiffness isolator, the lower stiffness is more effective in reducing the seismic forces in the superstructure"
2017
S70001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>