Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Affif Susetiawan
"Jembatan dengan skew girder (gelagar miring) sangat jarang diterapkan, karena dari segi biaya akan lebih mahal dari jembatan yang mempunyai straight girder (gelagar lurus). Tapi pada kondisi tertentu dimana faktor geografis menjadi kendala, jembatan dengan skew girder sangat diperlukan, misalnya dikota-kota besar dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi dan dengan terbatasnya tempat yang ada membuat para insinyur untuk mendesain jembatan dengan skew girder. Oleh karena itu pada skripsi ini penulis mencoba meneliti tingkah laku dari jembatan dengan skew prestressed box girder.
Dengan bantuan program SAP 2000 yang merupakan suatu program komputer dengan dasar finite elemen dimana struktur jembatan yang kompleks akan dimodelkan sebagai model finite elemen. box girder dimodelkan sebagai shell elemen, untuk post-tensioning tendon didesain sebagai truss elements dan untuk internal diaphragms didesain sebagai 3D solid elements. Program ini juga mampu mendesain struktur dengan 3D (tiga dimensi) yang akan mempunyai hasil lebih akurat Akhir-akhir ini program SAP 2000 menjadi sangat popular karena akurasinya yang akurat dimana hasil perhitungan dari desain jembatan akan lebih efisien sehingga dapat menekan biaya seminimal mungkin.

Bridge with skew girder is very rare, because the cost will be more expensive than a straight one. But in some cases where geographical factors become obstacles, Skew girder bridge is needed, such as in big city with a high population density and with a limited available places makes the engineer to design the Skew girder bridge. Therefore, in this thesis the author tried to examine the behavior of the bridge with a skew prestressed box girder.
With SAP 2000 program which is a computer program based finite element where a complex bridge structure will be modeled as finite element model, box girder is modeled as shell elements, post- tensioning tendons is designed as a truss for the internal elements and diaphragms designed as a 3D solid elements. This program is also able to design the structure with a 3D (three dimensional) which will have more accurate results Lately, the SAP 2000 program became very popular because of its accurate calculation which makes the bridge design will be more efficient so it an reduce the cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50643
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rismansyah Rizqian Sundawa
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya mulai tahun 2014 hingga saat ini telah banyak dilakukan. Namun banyaknya kendala dalam prosesnya, beberapa proyek menimbulkan berbagai masalah. Salah satu masalah yang harus diselesaikan adalah jembatan steel box girder yang dibangun di salah satu ruas jalan tol di Sumatera. Jembatan ini memiliki bentang 70 m (bearing to bearing), CTC (Centre to Center) gelagar 4,2 m, dan terdiri dari 6 buah gelagar, dengan skew 640. Jembatan ini perlu diperkuat, karena camber aktual tidak sesuai dengan desain camber. Proses back analysis harus dilakukan untuk memodelkan kondisi jembatan yang sebenarnya. Ada dua model yang dibuat, model 1 didominasi elemen shell, semua bagian pelat girder dimodelkan menggunakan elemen shell, sedangkan bagian bracing (internal bracing dan external cross frames) dimodelkan menggunakan elemen frame. Di sisi lain, model 2 adalah model full frame Element. Hasil dari back analysis pada model 1 (model shell) adalah sebagai berikut rasio camber aktual terhadap camber dari analisa untuk girder F, D, C, B, dan A bervariasi dari 0,52 sampai 1,26, kecuali untuk girder E di mana rasio berada di luar nilai yang dapat diterima (1,77 – 5,36). Camber dari model 2 (frame element) jauh dari camber sebenarnya yang bervariasi dari 0,95 hingga 16,81. Menggunakan data sebelumnya, perkuatan untuk jembatan kemudian dirancang.

Development of Indonesia infrastructures especially starting from 2014 until now have been greatly done. However, constrained by a lot of problems, some of the projects bring various problems. One of the problems that has to be solved is a steel box bridge that has been built at one of the sections of a toll road in Sumatra. The bridge has a span of 70 m (bearing to bearing), CTC (Centre to Centre) 4.2 m, and consists of 6 girders, with 640 skew. The bridge needs to be reinforced, because the actual camber is not perfectly a match with the design camber. Back analysis has to be done in order to model the actual condition of the bridge. There are two models that have been made, model 1 is dominated by shell elements and model 2 is a full frame model. The construction stages are defined based on the chronologies of the construction process at the sites. The results from the back analysis are quite good for model 1 (shell model), where the ratios of actual camber to the camber from analysis for girders F, D, C, B, and A varies from 0.52 to 1.26, except for girder E where the ratios are beyond acceptable value (1.77 – 5.36). The cambers from model 2 (full frame elements) are far from the actual camber where it varies from 0.95 to 16.81. Using the previous data, the reinforcement for the bridge is designed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mico Yustika
"Perkembangan sistem rekayasa struktur telah meningkat dengan pesat, dimana struktur - struktur tersebut telah sedemikian rumit sehingga cukup sulit untuk diselesaikan melalui metode analisa klasik. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu metode lain yang mampu memecahkan masalah tersebut dan memberikan solusi yang mendekati kenyataan.
Metode Elemen Hingga sebagai suatu prosedur numerik adalah salah satu metode yang cukup memadai dalam menganalisa masalah mekanika kontinu. Permasalahan tersebut mencakup Stress Analysis, Heat Transfer. Fluid Flaw, Magnetic Field, dan masih banyak lagi, sehingga metode ini mampu melakukan perencanaan diberbagai bidang seperti perancangan bangunan, motor listrik, kapal dan pesawat ruang angkasa. Dalam penggunaannya, Metode Elemen Hingga akan sangat berkaitan dengan komputer yang untuk meyelesaikan persamaan - persamaan aljabar simultan yang dihasilkan oleh metode ini.
Dalam penulisan skripsi ini, akan dibahas penggunaan Metode Elemen Hingga untuk aplikasinya di bidang Teknik Sipil, yaitu Analisa Struktur Jembatan Prestressed - Box Girder. Pada Metode Elemen Hingga ini, struktur jembatan beserta kabel prestress-nya. diformulasikan sebagai gabungan dari sejumlah elemen diskrit, kemudian untuk memperoleh hasil yang mendekati eksak, jumlah elemen tersebut diperbanyak sampai diperoleh hasil yang cukup konvergen. Adapun hasil yang akan dibandingkan dengan Metode Klasik adalah nilai lendutan yang terjadi, gaya - gaya dalam, dan nilai - nilai tegangan yang terjadi pada titik - titik kritis pada struktur jembatan tersebut.
Untuk menyelesaikan proses penggabungan matriks - matriks kekakuan elemen yang cukup banyak jumlahnya menjadi sebuah matriks kekakuan struktur, diperlukan perangkat komputer beserta piranti lunaknya yang mampu menyelesaikan proses tersebut dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu dalam pengerjaan skripsi ini dipergunakan program GT-STRUDL, suatu piranti lunak di bidang perencanaan dan perancangan struktur yang memiliki kemampuan analisa Metode Elemen Hingga dengan perbendaharaan sekitar 100 buah tipe elemen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkey, Jemmy Paul
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Adrian Bernessa
"Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung atau Jalan Tol Kapalbetung adalah megaproyek infrastruktur jalan tol sepanjang 111,6 kilometer dari Kayu Agung hingga Betung. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra dan pembangunannya diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 7-8 triliun. Pembangunannya dilaksanakan PT Waskita Sriwijaya Tol selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), hingga Juni 2020 sudah sepanjang 42 kilometer dikerjakan, dari Kayu Agung sampai Palembang dengan waktu pelaksanaan dimulai dari 1 Juni 2016.
Jembatan Ogan merupakan merupakan satu dari tiga jembatan bentang panjang yang ada di Ruas Tol Kayu Agung – Palembang. Jembatan ini memiliki total panjang 1,6 kilometer dengan lebar bentang utama 385 meter, clearance horizontal 185 meter dan clearance vertikal 16,5 meter. Nilai investasi jembatan adalah Rp1,2 triliun.
Jembatan Ogan merupakan jembatan segmental box girder yang didirikan di atas sungai Ogan yang sampai saat ini masih aktif dan masih dilewati oleh kapal dan ponton di Sumatera Selatan. Dengan minimum tinggi bersih jembatan setinggi 75 meter, dan supaya tidak mengganggu lalu lintas di Sungai Ogan, sehingga metode balanced cantilever dengan form traveler system merupakan metode yang tepat.

Kayu Agung - Palembang - Betung Toll Road or Kapalbetung Toll Road is a mega project. 111,6 kilometers of toll road infrastructure is builded from Kayu Agung to Betung. This toll road is part of the Trans Sumatra Toll Road and its construction is estimated to cost around Rp. 7-8 trillion. The construction was carried out by PT Waskita Sriwijaya Toll as the Toll Road Business Entity (BUJT), up to June 2020, 42 kilometers have been worked on, from Kayu Agung to Palembang with the implementation time starting from June 1, 2016.
Ogan Bridge is one of three long span bridges in the Kayu Agung - Palembang Toll Road Section. This bridge has a total length of 1.6 kilometers with a main span width of 385 meters, horizontal clearance of 185 meters and vertical clearance of 16.5 meters. The investment value of the bridge is IDR 1.2 trillion.
Ogan Bridge is a segmental box girder bridge which was erected on the Ogan River which is still active and still being passed by ships and pontoons in South Sumatra. With a minimum bridge height of 75 meters high, and so as not to disturb traffic on the Ogan River, so the balanced cantilever method with the form traveler system is the right method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josia Irwan Rastandi
"Pada pekerjaan konstruksi struktur jembatan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kesalahan yang mengakibatkan ketidaksesuaian dan defect. Jembatan skew steel box girder yang diteliti dalam laporan ini, diketahui memiliki ketidaksesuaian lendutan girder aktual terhadap chamber rencana. Apabila dilakukan back analysis untuk menghitung perkiraan tegangan layan berdasarkan kondisi tersebut, diperoleh tegangan melebihi tegangan ijin pada kondisi layan sehingga diperlukan perkuatan. Metode perkuatan yang dipilih adalah dengan external prestressing dengan pertimbangan bahwa prestressing dapat mereduksi tegangan berlebih pada struktur eksisting, sehingga dalam kondisi layan, tegangan masih relatif sama dengan kondisi awal dan memenuhi batasan sesuai peraturan. Metode perkuatan dengan menggunakan external prestressing ini dapat diterapkan dengan efektif sejauh direncanakan dengan baik disertai data-data dari kondisi eksisting yang akurat. Dari perbandingan antara hasil analisis pemodelan dengan pengukuran di lapangan memberikan hasil yang cukup mendekati, sehingga dapat diyakini bahwa pelaksanaan di lapangan sesuai dengan perencanaan.

In a bridge structure construction work, it is possible for errors to occur which will result in flaws and defects. The skewed steel box bridge studied in this report is known to have a mismatch in deflection between the actual and the designed chamber. If a back analysis is performed to calculate the estimated service stress based on these conditions, the stresses exceed the allowable stresses in service condition so that a repair or strengthening is required. The strengthening method chosen is external prestressing with the consideration that prestressing can reduce excess stresses in the existing structure, so the stresses in service condition are relatively still the same as in the existing structure and meet the limit according to standard. This strengthening method using external prestressing can be implemented effectively as long as it is properly designed with accurate data from the existing condition. The comparison between the results of analysis model and measurements on site shows quite close results, so it can be assured that the implementation on the site is in accordance with the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Widhatama Kurniawan
"Struktur jembatan open girden melengkung lateral komposit adalah beberapa profil girder yang diterapkan sebagai penompang lantai jalan raya pada struktur jembatan jalan raya secara pararel dan komposit serta dilengkapi dengan cross frame berupa rangka (truss), stiffener, dan longitudinal bracing. Simulasi berbasis finite element method dengan program SAP 2000 Nonlinear Ver. 7.42 digunakan untuk menciptakan model jembatan melengkung lateral komposit lengkap dengan cross frame, stiffiner, dan longitudinal bracing-nya. Peranan cross frame pada struktur jembatan melengkung lateral terutama dalam menambah kekakuan cross sectional struktrur terhadap pengaruh warping, sebagai penahan beban lateral, serta mengintegritaskan keseluruhan struktur open girder. Efektifitas cross frame ditentukan oleh parameter-parameter yang berupa : perilaku struktur yang timbul akibat kondisi geometrik struktur dan pembebanan yang diberikan jumlah cross frame serta kombinasi penempatannya pada bentang struktur."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S34747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Rio Wanda
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suryadi
"Perilaku pasca elastik struktur jembatan akibat beban siklik gempa dapat ditunjukkan dengan melakukan analisa riwayat waktu nonlinear. Desain struktur berbasis kinerja (performance based design) diawali dengan pembentukan sendi plastis pada elemen nonlinear jembatan yang tergambar pada kurva momenrotasinya. Definisi potensi sendi plastis dinyatakan dengan penentuan panjang sendi plastis (lp) dan diskritisasi fiber section pada elemen nonlinear struktur (pilar jembatan).
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi parametrik panjang sendi plastis, bentuk penampang pilar, serta pemodelan pondasi terhadap kinerja struktur yang dihasilkan. Disamping itu juga dilakukan tinjauan sensitifitas spektrum gempa terhadap pembentukan sendi plastis. Penelitian ini diawali dengan melakukan pemodelan struktur jembatan, dimana pilar jembatan didesain ulang agar mengalami pelelehan pada saat gempa berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang sendi plastis yang ditempatkan pada pilar berbanding lurus dengan maksimum rotasi yang dihasilkan. Bentuk penampang pilar bulat terbukti memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan penampang persegi. Selain itu, pemodelan pondasi dalam desain struktur sebaiknya juga dilakukan untuk mendapatkan desain yang lebih konservatif. Dalam studi sensitifitas spektrum gempa, ditunjukkan bahwa respons struktur akan teramplifikasi pada saat frekuensi natural struktur berdekatan dengan muatan frekuensi dominan spektrum gempa.

Structural post-elastic behavior due to earthquake cyclic loading can be shown by examining a nonlinear time history analysis. Structural design using the approach of performance based design is started with the forming of plastic hinges on the bridge nonlinear elements that is captured on its moment-rotation curves. The definition of potential plastic hinges is defined by the assignment of plastic hinge length (lp) and the discretization of fiber section on structure?s nonlinear elements (bridge piers).
The purpose of this research is to do a parametric study of plastic hinge length, piers cross section shape, and the foundation modeling to the obtained structural performance level. Besides that, this research will also review the sensitivity of earthquake spectrum to the forming of plastic hinges. This research is started with bridge structural modeling, where the piers will be redesigned so that their yielding limit exceeded when the earthquake happened.
The result of this research shows that the assignment of plastic hinge length is proportional to the obtained maximum rotation. Circular sections have a better performance compared to rectangular sections. Besides that, foundation modeling in structural design should be observed to get a more conservative design. In the sensitivity study of earthquake spectrum, this research shows that structural responses will be amplified when the frequency content of the motion and the natural frequencies of the structure are close to each other.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30036
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>