Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Dixon Octora
"Mixed-use building secara struktural dapat diartikan sebagai struktur podium yang memiliki beberapa tower, dimana seringkali dalam analisis, struktur podium dan tower dimodelkan secara terpisah dengan mengasumsikan terjepit pada level atap podium. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D struktur podium yang memiliki beberapa tower sebagai satu kesatuan dengan bantuan program Etabs untuk mengetahui nilai diaphragm mass, eigenvector, dan periode dari struktur tersebut. Kemudian perhitungan akan dilakukan secara manual untuk mengetahui faktor partisipasi massa dan gaya geser dari masing-masing subsistem yang terdiri dari tower dan podium. Dari hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa periode getar struktur podium multi tower lebih ditentukan oleh periode getar dari sub-struktur tower yang tertinggi atau sub-struktur yang memiliki kekakuan yang kecil. Nilai faktor partisipasi massa total struktur walaupun nilainya kecil tetapi tidak bisa diabaikan karena masih mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap respons struktur secara keseluruhan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa gaya geser di atap podium pada analisis secara terpisah memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan analisis secara lengkap sehingga dari segi keamanan, analisis secara terpisah lebih aman dibandingkan dengan analisis secara lengkap, namun dari segi desain analisis terpisah tidak ekonomis dibandingkan dengan analisis secara lengkap.

A Mixed-use building, in structural can be interpret as a podium structure with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium's roof level. In this study, 3D dynamic analysis will be performed by ETABS program to find out diaphragm mass, eigenvector, and period of the multi towers podium structure which is modeled completely as a unity. Then, manual calculation will be performed to find out mass participation factors and shear force from each of sub-system that consists of tower and podium. From simulation and analysis show that the period of vibration of multi towers podium structure more dominate by the period of vibration from the sub-structure that have highest tower or from the sub-structure that have small stiffness. Total mass participation factors of structures even have a small value but it can't be ignore because is still has a significant contribution to the response of the whole structures. The result also shows that the shear force at podium's roof level from separate analysis bigger than complete analysis, so from the safety aspect, separate analysis safer than complete analysis, but from the design aspect, complete analysis more economic than separate analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50553
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salangka, Christopher
"Mixed-use building secara structural dapat dianggap sebagai struktur podium yang memiliki beberapa tower yang seringkali dalam analisis, struktur podium dan tower dimodelkan secara terpisah dengan tower diasumsikan terjepit pada lantai atap podium. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D struktur podium yang memiliki beberapa tower sebagai satu kesatuan dengan bantuan program ETABS untuk mengetahui arah dan besaran gaya geser baik pada bagian atap podium maupun dasar podium dengan menggunakan analisa riwayat waktu. Hasil ini kemudian akan dibandingkan dengan hasil analisa respon spektrum.
Dari hasil simulasi dan analisis menunjukkan bahwa perbandingan antara analisa riwayat waktu dan respon spektrum tergolong kecil terutama pada struktur yang memiliki tower kembar, sehingga analisa respon spektrum cukup aman jika digunakan pada struktur podium multi tower. Hasil analisa respon spektrum pada umumnya lebih besar pada atap podium, namun lebih kecil pada dasar podium serta jika tower dimodelkan terpisah. Untuk tower yang memiliki ketinggian yang berbeda, terjadi gaya tekan, tarik maupun geser pada pelat lantai atap podium akibat gerakan tower yang berlawanan arah sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.

A mixed-use building, in structural can be interpret as a podium structure with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium's roof level. In this study, a podium structure with several towers is modeled completely as a unity with 3D dynamic analysis will be performed by ETABS programme to find out the direction and value of the shear force at podium's roof and base level with time history analysis. This output will be compare with response spectrum analysis.
The output of simulation and analysis show that the comparison between time history and response spectrum analysis relatively small, especially the structure which have a twin towers, so the response spectrum analysis can be classified safely if used at multi towers podium structure. Generally, the value of response spectrum analysis had a bigger result at podium's roof level, but smaller at podium's base level and if the tower modeled separately. For the tower which have different level, there are normal and shear force at podium's roof level which happen because of different direction between towers, so it need to be considered.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50651
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes William Chandra
"Struktur podium dan tower seringkali dimodelkan secara terpisah dan diasumsikan terjepit di atap podium untuk memudahkan perhitungan. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D pada struktur podium multi tower secara utuh dan terpisah dengan bantuan program ETABS untuk mengetahui karakteristik dinamik dari struktur tersebut. Metode respons spektrum digunakan untuk mengetahui gaya geser pada bagian dasar dan setiap lantai yang diakibatkan oleh gempa berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Pada penelitian ini dibuat struktur podium dengan dua tower, tiga tower, dan empat tower dengan bentuk tipikal dan memiliki keteraturan yang baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa periode getar struktur podium multi tower lebih ditentukan oleh periode getar dari sub-struktur tower yang tertinggi atau struktur yang memiliki kekakuan lebih kecil. Hasil analisis juga menunjukkan nilai gaya geser pada analisis utuh nilainya lebih besar dibandingkan dengan analisis secara terpisah. Distribusi gaya geser per lantai juga memiliki pola yang berbeda antara analisis utuh dan terpisah. Pada analisis utuh, distribusi gaya geser per lantai menunjukkan pola yang tidak beraturan dan terjadi penurunan gaya geser pada beberapa lantai tertentu. Hal ini disebabkan karena kontribusi dari mode yang tinggi (higher mode) yang lebih dominan dibandingkan dengan mode lainnya.

A mixed-use building concept in structural can be interpret as a podium with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium?s roof level. In this study, 3D dynamic analysis will be performed by ETABS program to find out the dynamic charasteristics and shear force from each of tower with response spectrum method according to SNI 1726:2012. The structure consists of podium with two towers, three towers, and four towers which have typical form and good regularity. The analysis results show that the period of vibration of multi tower structure more dominate by the period of vibration from the sub-structure that have the highest tower or from the structure that have small stiffness. The shear force from the complete analysis bigger than the separate analysis. The story shears in complete analysis also have an irregular pattern and decreasing in certain story. This irregular pattern in story shears is caused by the higher mode of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendy Santoso
"Salah satu jenis mixed-use building adalah bangunan dengan struktur podium yang memiliki beberapa tower diatasnya. Pada penulisan ini akan dilakukan perbandingan gaya geser tower pada struktur podium multi-tower yang dimodelkan secara utuh dan terpisah dengan metode analisis riwayat waktu. Hasil penelitian ini berupa mode shape, periode, gaya geser, dan respons riwayat waktu. Hasil penelitian menunjukkan periode fundamental struktur podium multi-tower lebih ditentukan oleh periode substruktur tower yang paling fleksibel. Selain itu, partisipasi massa pada struktur podium multi-tower yang bernilai kecil tidak berarti mode tersebut dapat diabaikan. Gaya geser tower pada permodelan utuh menunjukkan nilai yang lebih besar 8,14% - 42,65%.

One of the most commonly found forms of mixed-use building is a couple of towers with a podium structure beneath them. Comparison on shear forces of complete and separate modelling are discussed on the paper which resulting in mode shape, period, shear forces, and time history responses. Based on the acquired results, fundamental period of the podium multi-tower structure is represented by the period of the most flexible substructure. Small-valued mass participations of podium multi-tower structure are not necessarily meant to be insignificant in calculations. Base shear of towers with complete modelling are shown to be 8,14% - 42,65% larger."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elwin O. Liman
"Seringkali dalam analisa suatu struktur podium yang mempunyai beberapa tower, struktur tower dan podium dimodelkan secara terpisah. Struktur tower dianggap terjepit pada lantai atap podium, dan kemudian gaya geser dari tower ini diaplikasikan pada lantai atap podium. Dalam Skripsi ini akan disimulasikan suatu struktur podium yang mempunyai beberapa tower dan dimodelkan secara menyeluruh sebagai satu kesatuan. Dari modelisasi ini akan dilakukan analisa dinamik dan didapatkan arah gaya geser dari tiap tower pada lantai atap podium. Akan dianalisa pula pengaruh ragam getar simetris dan antisimetris terhadap arah gaya geser dari masing-masing tower dan hubungannya dengan massa modal efektif dari model lengkap ini.

In analyzing a podium structure with several towers, it is common to model it separately. The towers are assumed to be fixed at the podium's roof level and the podium itself is modeled as a single structure. For dynamic analysis, the shear forces from the towers are then applied to podium's roof. In this paper, a podium structure with several towers is modeled completely as a unity. From this model, a dynamic analysis will be conducted, and the direction of shear forces from every tower on podium's roof level will be identified. It is also analyzed the effect of symmetric and asymmetric modes to the shear force direction. The correlations between this modes and effective modal mass in this complete model are also discussed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maringka, Lester
"Topik yang dibahas pada skripsi ini adalah mengenai penggunaan isolator seismik pada bangunan bertingkat, dimana isolator tersebut dipasang diantara tower dan podium. Isolator seismik ialah salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mendapatkan konstruksi tahan gempa. Isolator merupakan sistem yang fleksibel, mampu meningkatkan periode alami struktur sekaligus memberikan redaman yang efektif pada struktur sehingga dapat mereduksi gaya gempa yang terjadi.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa respons dinamik dari suatu struktur yang diberikan isolator seismik diantara tower dan podium. Model struktur yang digunakan terdiri dari tiga buah balok lentur kantilever yang dihubungkan dengan pegas-pegas yang mewakili isolator dan keadaan tanah. Formulasi persamaan gerak diperoleh dengan meninjau persamaan energi kinetik, energi redaman, energi potensial dan energi luar dari sistem struktur. Analisa respons dinamik struktur dilakukan dengan menggunakan program komputer SAP-90 dan menggunakan data gempa Elcentro (18 Mei 1940) dengan durasi 50 detik. Kemudian hasil respons dinamik dari struktur yang diberikan isolator akan dibandingkan dengan respons dinamik struktur tanpa pemakaian isolator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo
"Seiring dengan perkembangan dunia konstruksi, konsep Building Information Modelling (BIM) semakin banyak digunakan terutama di Indonesia. Konsep BIM ini akan diterapkan pada proses analisis dan desain struktur dengan ketidakberaturan untuk melihat efektifitas BIM dalam proses modelling dan analisis struktur. Studi kasus pada penelitian ini adalah Tower Laboratorium Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia  10 tingkat yang memiliki ketidakberaturan torsi, diskontinuitas diafragma, sudut dalam, ketidakberaturan massa, dan ketidakberaturan kekakuan. Konsep integrasi BIM akan diterapkan pada Autodesk Revit 2023 sebagai software modelling dan ETABS Versi 21 sebagai software analisis struktur. Struktur akan di desain berdasarkan gaya gempa respon spektrum, dan riwayat waktu linear untuk melihat perbedaan respon struktur. Ditemukan bawah beban gempa respon spektrum memberikan respon yang lebih besar pada arah Y, sedangkan beban gempa riwayat waktu linear memberikan respon yang lebih besar pada arah X. Beban gempa respon spektrum memberikan tambahan kebutuhan penampang sebanyak 0.64% (21 m3) dan penambahan kebutuhan penulangan sebanyak 1.35% (7805 kg) daripada beban gempa riwayat waktu linear. Terdapat perbedaan biaya sebesar Rp173.442.791 akibat perbedaan metode analisis. Integrasi BIM memiliki kelebihan dalam melakukan pertukaran data antar software namun memiliki kelemahan dalam sisi akurasi pemindahan data tulangan.

Along with developments in the world of construction, the concept of Building Information Modeling (BIM) is increasingly used, especially in Indonesia. The BIM concept will be applied to the process of analysis and design of structures with irregularities to see the effectiveness and performance of BIM in the process of modeling and structural analysis. The case study in this research is a Tower Laboratory of the Department of Civil Engineering Universitas Indonesia with 10 levels and having torsional irregularities, diaphragm discontinuity, re entrant corner, mass irregularities, and stiffness irregularities. The BIM integration concept will be applied to Autodesk Revit 2023 as a modeling software and ETABS V21 as a structural analysis software. The structure will be designed based on response spectrum and linear time history to see differences in structural response. It was found that the spectrum response earthquake load gave a greater response in the Y direction, while the linear time history earthquake load gave a greater response in the X direction. The spectrum response earthquake load gave an additional cross section requirement of 0.64% (21 m3) and additional reinforcement requirements as much as 1.35% (7805 kg) of the linear time history earthquake load. There is a difference in costs of IDR 173,442,791 due to differences in analytical methods. BIM integration has advantages in exchanging data between software but has weaknesses in terms of the accuracy of transferring reinforcement data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Fitria Puspasari
"Kalibrasi berkas radiasi di beberapa rumah sakit di seluruh dunia membutuhkan validasi sehingga dapat memverifikasi dosis radioterapi bahwa telah sesuai dengan preskripsi dosis. Verifikasi terhadap dosis yang dihasilkan oleh mesin radioterapi bertujuan untuk mereduksi ketidakpastian dalam melakukan perawatan ke pasien kanker dan mencegah terjadinya kesalahan radiasi sehingga dapat memberikan perawatan terbaik ke pasien. Pendekatan umum dari IAEA untuk verifikasi keluaran dosis adalah TLD dikirimkan ke institusi untuk dilakukan penyinaran. Pengukuran dosis untuk berkas foton pada kondisi referensi, menggunakan sistem TLD dengan protokol TRS 398. Sepuluh buah TLD disinari masing-masing dengan dosis sebesar 2 Gy di dalam air dengan 10 buah TLD sebagai kontrol. Penyinaran untuk mendapatkan dosis absorbsi juga dilakukan pada ionisasi chamber pada posisi TLD sesuai dengan protokol IAEA Technical Reports Series No. 398 (TRS-398). Pengukuran dilakukan pada kondisi referensi menggunakan holder standar IAEA di phantom air dengan volume 30 cm x 30 cm x 30 cm, kedalaman di air 10 cm, luas lapangan 10 cm x 10 cm serta menggunakan pengaturan SSD yang dipakai di klinis. Enam pusat kanker dengan tujuh akselerator linier energi ganda dan satu energi tunggal berkontribusi dalam pengukuran ini. TLD disediakan oleh departemen fisika sebagai dosimeter independen dan kemudian dibandingkan dengan ionisasi chamber. Persentase penyimpangan dosis antara TLD dan ionisasi chamber dilakukan dalam pengukuran ini. Terdapat tujuh dari 15 pengukuran (46,67%) berada di batas optimal ± 2,5%, delapan pengukuran di batas toleransi ± 3% dimana lima pengukuran berada di atas batas tolerensi yang ditentukan oleh IAEA. Selisih rata-rata antara pengukuran dosis keluaran Linac yang dilakukan oleh IAEA dan penelitian ini adalah 1,96% untuk 6 MV dan 2,56% untuk 10 MV. Hasil pengukuran dosis keluaran Linac pada penelitian ini didistribusikan sebagai rasio dengan rata-rata sebesar 0,96 ± 0,06.

Radiation beam calibration in several hospitals around the world requires validation so that it can verify that the radiotherapy dose is in accordance with the dosage prescription. Verification of the dose produced by the radiotherapy machine aims to reduce uncertainty in treating cancer patients and prevent radiation errors so that they can provide the best care for patients. The IAEA’s general approach for output verification is for the TLD to be sent to the institution for irradiation. Dose measurements for photon beams at reference conditions, using the TLD system with the TRS 398 protocol. Ten TLDs were irradiated with a dose of 2 Gy each in water with 10 TLDs as controls. Irradiation to obtain the absorbed dose was also carried out in the ionization chamber at the TLD position according to the IAEA Technical Reports Series No. protocol. 398 (TRS-398). Measurements were carried out at reference conditions using IAEA standard holders in phantom water with a volume of 30 cm x 30 cm x 30 cm, depth in water 10 cm, field area 10 cm x 10 cm and using the SSD setting used in clinical practice. Six cancer centers with seven dual-energy and one single-energy linear accelerator contributed to this measurement. The TLD was provided by the physics department as an independent dosimeter and then compared to the ionization chamber. The percentage deviation of the dose between the TLD and the ionization chamber is carried out in this measurement. There are seven out of 15 measurements (46.67%) which are within the optimal limit of ± 2.5%, eight measurements were within the ±3% tolerance limit of which five measurements were above the tolerance limit specified by the IAEA. The mean difference between Linac output dose measurements performed by the IAEA and this study was 1.96% for 6 MV and 2.56% for 10 MV. The results of Linac output dose measurements in this study were distributed as a ratio with an average of 0.96 ± 0.06."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>