Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Dihe Lifitri Desky
"Keberhasilan penyelenggaraan proyek konstruksi akan sangat ditentukan oleh kualitas dari orang-orang yang menanganinya, terutama mereka yang memegang posisi kunci seperti manajer proyek. Kompetensi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang manajer dalam menghasilkan kinerja yang baik. Hard kompetensi adalah teknikal kompetensi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan merupakan persyaratan dasar untuk keberhasilan seseorang.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor teknikal kompetensi manajer proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah identifikasi melalui metode survei yaitu dengan penyebaran questionnaire kepada responden yaitu manajer proyek pada PT. X. Alat yang digunakan dalam pencarian faktor yang penting adalah dengan Analitycal Hierarchy Process (AHP).

The success of the implementation of construction projects will be largely determined by the quality of the people who handle it, especially those holding key positions such as project managers. Competence is a very important factor for a manager in producing a good performance. Hard competence is technical competencies required in completing a job and is a basic requirement for the success of a person.
This study aimed to identify the factors of technical competencies. Research methods used are identified through the survey method is by spreading the questionnaire to the respondents project manager at PT. X. The instrument used in the search is an important factor to Analitycal Hierarchy Process (AHP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riwardy DH
"Dalam proyek konstruksi terdapat berbagai jenis kontrak, salah satunya adalah jenis kontrak lump sum. Kontrak ini adalah suatu kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian seluruh kegiatan tersebut dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap. Dengan demikian maka semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan tersebut, sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor. Penggunaan jenis kontrak lump sum pada proyek konstruksi di satu sisi akan menguntungkan bagi Owner karena Owner dapat melimpahkan resiko yang terkait dalam proses penyelesaian pekerjaan tersebut kepada kontraktor. Namun pelimpahan resiko tersebut menimbulkan ketidakpastian profit yang akan didapat oleh kontraktor hal ini disebabkan kemungkinan terjadinya cost overruns. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dilakukan survey dengan melakukan pengumpulan data-data berupa penyebaran kuesioner. Selanjutnya dengan data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisa data dengan menggunakan beberapa metode analisa. Setelah dilakukan analisa, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu; 1. Kenaikan harga-harga dipasar, Kelemahan dalam proses pengendalian, dan Anggaran biaya pelaksanaan yang tidak realistik, merupakan sumber-sumber risiko yang memiliki level of risk tinggi, sehingga memerlukan perhatian yang serius. 2. Adanya hubungan / keterkaitan dan mempengamhi antara masing-masing sumber resiko. 3. Antisipasi yang dilakukan terhadap sumber resiko harus bersifat menyeluruh, karena keterkaitan antara sumber risiko yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Darmawan
"Setiap industri konstruksi pasti menghasilkan limbah. Umumnya limbah tersebut hams dibuang karena tidak dipakai lagi walaupun ada sebagian yang masih bisa digunakan kembali. Limbah konstruksi membawa beberapa dampak. Dari segi ekonomi limbah rnerupakan biaya yang terbuang yang berarti pemborosan biaya, sedangkan bagi lingkungan berpengaruh pada menurunnya kelestarian lingkungan Upaya pengelolaan limbah perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah di atas.
Pengelolaan limbah yang baik dapat mengurangi limbah yang teljadi yang berarti akan menghemat biaya, dan kelestarian lingkungan akan lebih terjaga. Untuk mendapatkan metode pengelolaan limbah yang baik diperlukan langkah awal yaitu pengidentifikasian limbah konstruksi tersebut. Apa saja sumber-sumber limbah konstruksi dan apa penyebab terjadinya limbah tersebut.
Data untuk penelitian ini diperoleh dengan survey lapangan, baik dengan pengamatan langsung maupun dengan kuisioner disertai wawancara. Pengamatan dilakukan pada proyek pekerjaan rumah di daerah selatan Jakarta.
Proses pemotongan material merupakan kegiatan yang paling sering rnenimbulktn limbah berupa potongan-potongan material. Jika dilihat dari sisi penyebab terjadinya limbah, perubahan-perubahan desain merupakan faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya limbah. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh faktor penyebab terjadinya limbah terhadap kegiatan konstruksi, maka faktor manusia merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya limbah.

Each construction industry surely yield the waste. Generally the waste have to be thrown because unused although there are some which still can be re-used. Construction waste bring some impact. From economic side waste represent the expense which castaway meaning expense extravagance, while for environment have an effect decreasing environmental continuity. Strive the waste management require to be done to solve the problem above.
Good waste management can lessen the waste that happened that will cost effective, and environmental continuity will be more be preserved. To get the good waste management method needed early step V that is the construction waste identifying. What are source of construction waste and what cause the happening ofthe waste.
Data for the research is obtained by field survey , wheter by the direct perception and also by lruisioner with the interview. Observation is committed at house work project in southem Jakarta.
Process the material cut represent the most activity often generate the waste in the form of materials cutting. From cause side the happening of waste, changes of desain represent the most factor often cause the happening of waste. While from influence of cause factor of the happening of waste to construction activity, hence factor of human being represent the most influencing factor the happening of waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Faber
"Di dalam melaksanakan pekerjaan Konstruksi, khususnya pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung, pelaksanaannya tidak selalu mulus seperti apa yang diharapkan sebelumnya, mengingat banyaknya kendala-kendala yang dihadapi untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud. Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh Pemimpin proyek adalah ketidaksempurnaan perencanaan yang justru ditemukan pada saat pelaksanaan berlangsung yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan konstruksi oleh si kontraktor, karenanya bagi pihak nemberi tugas (Pimpro) merasa terbebani baik dari segi biaya, mutu dan waktu, karena di dalam surat perjanjian kontrak baik antara pimpro dengan pihak perencana maupun dengan pihak kontraktor sudah jelas aturan dan tanggung jawab masing-masing pihak. Namun kenyataan di lapangan pimpro tetap dituntut untuk mencari solusi dalam menyelesaikan problema yang ada selama pelaksanaan konstruksi berlangsung. Hal ini sangat penting mengingat tidak adanya hubungan kontrakt+ial antara pihak perencana dengan kontraktor.

In implementing the construction work, especially the Building Construction, its implementation not always as smooth as expected previously, because there are many constraints faced to perform such work. One of the constraints that often faced by the Project Officer (Project Manager) is the imperfection of the plan which is actually found during the implementation of the project which cause the delay of construction work by the contractor, therefore the work provider will shoulder the burden in terms of cost, quality and time, because in the contract agreement between the project officer and the designer and contractor there are provisions and responsibility of each party. However, the actual condition in the field the project officer is demanded to seek for solution in settling the existing problem, during the construction is underway. This is very important because there is no contractual agreement between the designer with the contractor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Patuan I.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Totok Irawanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA5965
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fitrie Maharani
"Proyek konstruksi merupakan jenis proyek yang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian terhadap proyek, sehingga dibutuhkan pelaksanaan construction safety untuk mengurangi biaya kecelakaan kerja. Biaya kecelakaan ini dapat diminimalisasi dengan pelaksanaan prevention dan inspection.
Penelitian bertujuan untuk menganalis faktor-faktor dominan dan berpengaruh dalam pelaksanaan construction safety yang dapat menekan tingkat accident cost pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi.
Tahap penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data kuesioner, dan kemudian dianalisa dengan SPSS. Faktor dominan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian ini adalah X4, yaitu Mempersiapkan, menyediakan, dan memasang sarana pencegahan kecelakaan dan Alat Pelindung Diri (APD), dengan model persamaan Y = -2.627 + 1.445X4.

Construction project is one of the projects which have a high risk of accidents. The accidents will cause a loss of project, so the implementation of construction safety is needed to reduce the cost of accident. The cost of accident can be reduced by implementing the prevention and inspection.
The purpose of this research is to analyze the dominant and influential factors in the implementation of construction safety which are able to emphasize the rate of accident cost in the high rise building construction project.
The advanced stage of the research will be done by collecting questionnaire data, then analyzing them with SPSS. The dominant factor which is obtained based on the result of this research is X4; Prepare, provide, and install a means of prevention and Personal Protective Equipment, and the model is Y = -2.627 + 1.445X4.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>