Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deo Nobel
"Tingginya angka statistik orang yang tinggal di daerah sub-urban (Depok) dan melakukan perjalanan ke DKI Jakarta membuat perlunya diadakan penelitian tentang banyak perjalanan yang terjadi dari kota Depok ke kota DKI Jakarta, sehingga dengan mengetahui banyaknya perjalanan yang terjadi tersebut, maka dapat dibuat sebuah model matematis dan diketahui pula parameter-parameter apa saja yang mempengaruhi bangkitan perjalanan tersebut.
Adapun metodologi yang dilakukan untuk mendapatkan model matematis tersebut adalah dengan melakukan survey di Depok. Dari hasil survey tersebut maka didapat sejumlah data yang merupakan gambaran atau profil masyarakat kota Depok dan perjalanan yang mereka lakukan. Langkah berikutnya adalah dengan meregresi linier data tersebut, sehingga didapat sebuah model matematis yang merepresentasikan bangkitan perjalanan masyarakat kota Depok.
Dalam penelitian bangkitan perjalanan ini variabelvariabel bebas maupun tidak bebas yang digunakan : banyak perjalanan per KK (variabel tidak bebas Y), tingkat pendapatan per KK per bulan (variabel bebas X1), pengeluaran per KK per bulan (variabel bebas X2), luas bangunan rumah (variabel bebas X3), kepemilikan kendaraan bermotor (variabel bebas X4), dan jumlah penghuni rumah (variabel bebas X5).
Berikut ini adalah hasil model matematis yang didapatkan berdasarkan klasifikasi kelas ekonomi dan kelas kepemilikan kendaraan bermotor: untuk kelas ekonomi rendah: Y = 0,9 X5 - 0,2 untuk kelas ekonomi menengah: Y = 7,021E-07X1 + 0,498 X5 - 1,223 untuk kelas ekonomi atas: Y = 0.736 X5 - 0,127 untuk kelas kepemilikan motor: Y = -0,214 X4 + 0,793 X5 + 0,136 untuk kelas kepemilikan mobil dan motor: Y = 0,654X5 + 0.39
Selain mendapatkan bentuk daripada model matematis persamaan regresi bangkitan perjalanan ini, dapat diketahui pula parameter-parameter apa saja yang berpengaruh terhadap banyaknya perjalanan yang terjadi. Dari hasil pemodelan matematis di atas dapat diketahui bahwa variabel jumlah penghuni rumah (X5) merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh untuk setiap model di tiap kelas klsifikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Naufal
"Kota Depok mengalami pertumbuhan demografi dan ekonomi yang pesat pada setiap tahunnya sehingga menyebabkan tingginya tingkat permintaan transportasi. Apabila hal ini tidak didukung oleh perencanaan yang sesuai dapat menyebabkan permasalahan transportasi. Penulisan ini bertujuan untuk melihat karakteristik perjalanan dan membangun model bangkitan perjalanan yang mampu menggambarkan banyaknya permintaan transportasi di masa mendatang. Model bangkitan perjalanan dibangun dengan menggunakan metode regresi linier berbasis zona kelurahan dengan menggunakan data sampel hasil survei wawancara rumah tangga dan data sampel yang diekspansi.
Dengan menggunakan uji korelasi, uji t, dan uji F didapat variabel bebas yang digunakan adalah populasi (X1) dan jumlah pekerja atau pelajar (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah perjalanan per kelurahan (Y). Model bangkitan perjalanan yang didapatkan untuk perjalanan bekerja kategori pendapatan rendah, menengah, tinggi, dan tanpa kategori adalah Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. Sedangkan untuk perjalanan sekolah adalah Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.

Depok experienced economic and demographic growth in every year, so that the demand for transportation became very high. If this is not supported by proper planning can cause transportation problems. This research is aiming to look at the characteristics of the journey and developing model of trip generation that is able to describe the number of transportation demand in the future. The trip generation model is developed with linear regression method using sampling data from household interview survey and also the expanded sampling data.
Correlation test, t-test, and F-Test are used to determine the variables where independent variable used is the population (X1) and total workers or students (X2); for dependent variable is the number of trips each zone (Y). The best models obtained for working trip for the low, middle, and high income categorys and also uncategorized respectively are Y = 0.992X2 + 1.054, Y = 0.379X1 + 3.309, Y = 1.086X2 ? 1.080, dan Y = 0.392X1 + 0.111. And for education trip are Y = X2 + 0.239, Y = 1.003X2 + 0.416, Y = 1.012X2 ? 0.008, dan Y = 1.002X2 + 0.052.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Devita
"Kota Jakarta adalah kota yang memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi sebagai pusat kota. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terutama pertumbuhan populasi pada kota-kota di sekitar Jakarta termasuk kota Bekasi. Kota Bekasi menjadi salah satu alternatif tempat tinggal bagi para penduduk yang bekerja di Jakarta. Semakin berkembangnya suatu wilayah, maka kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Permintaan akan transportasi dari suatu zona dapat diketahui dengan cara menghitung bangkitan perjalanannya para pelaku perjalanan dari zona tersebut. Studi ini bertujuan untuk meneliti bangkitan perjalanan dari Kota Bekasi dikhususkan yang menuju kota Jakarta.
Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara rumah tangga. Dimana model bangkitan perjalanannya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti jumlah kepemilikan sepeda motor, jumlah kepemilikan mobil, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan keluarga. Analisis bangkitan perjalanan ini dapat dihitung dengan memodelkan perjalanan bekerja yang dipengaruhi faktorfaktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresi-linear berganda.
Hasil akhir yang telah teruji secara normal, linieritas, signifikansi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah perjalanan bekerja dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga. Selain itu model bangkitan perjalanan bekerja dengan kelompok pendapatan rendah, menengah, dan tinggi membuktikan bahwa semakin besar pendapatan maka semakin besar jumlah perjalanan bekerja yang dibangkitkan. Model bangkitan perjalanan bekerja di wilayah studi yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nilai R square yang kurang dari 50 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrien Diego Aden
"Kepulauan Seribu memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, serta masuk dalam 10 daerah prioritas KSPN berdasarkan PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Sektor pariwisata merupakan pilar ekonomi utama di Kepulauan Seribu, di mana mayoritas penduduk bekerja di sektor jasa, terutama pariwisata, yang menyerap 30% tenaga kerja, dan 24% lainnya bekerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang dipengaruhi oleh aktivitas pariwisata, sesuai dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perjalanan rekreasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengembangkan model persamaan bangkitan perjalanan dengan tujuan rekreasi di Kepulauan Seribu. Pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional digunakan dalam pengumpulan data, di mana data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis regresi linear menunjukkan pendapatan keluarga kurang dari Rp1.500.000, antara Rp6.500.000 hingga Rp8.000.000, lebih dari Rp15.000.000, serta jumlah anggota keluarga yang bekerja memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah produksi perjalanan. Selain itu, luas wilayah wisata juga memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah atraksi perjalanan. Penelitian ini membantu perencana transportasi dan pembuat kebijakan dalam merencanakan dan mengembangkan transportasi penumpang di Kepulauan Seribu.

Kepulauan Seribu has great potential in the tourism sector and has been designated as Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) through PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025, as well as included in the 10 KSPN priority areas based on PERPRES Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. The tourism sector is the main economic pillar in Kepulauan Seribu, where the majority of the population works in the service sector, especially tourism, which absorbs 30% of the workforce, and another 24% work in the trade, hotel and restaurant sector which is influenced by tourism activities, according to Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (2022). This study aims to analyze recreational travel patterns, the factors that influence them, and develop a travel generation equation model with recreational purposes in Kepulauan Seribu. A quantitative approach with a cross-sectional method was used in data collection, where primary data was collected through questionnaires and secondary data was obtained from relevant agencies. Linear regression analysis showed that family income of less than IDR1,500,000, between IDR6,500,000 to IDR8,000,000, more than IDR15,000,000, and the number of working family members have a significant influence on the amount of trip production. In addition, the size of the tourist area also has a significant influence on the number of travel attractions. This research helps transportation planners and policy makers in planning and developing passenger transportation in Administrative District of Kepulauan Seribu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
"Subsektor perindustrian dan perdagangan merupakan salah satu ujung tombak perekonomian yang telah banyak memberikan kesejahteraan kota Depok. Untuk menunjang perekonomian, efisiensi sistem logistik kota perlu ditingkatkan. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik perjalanan angkutan barang, menentukan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah perjalananan yang dibangkitkan, serta membuat model matematis hubungan antara jumlah perjalananan yang dibangkitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini difokuskan pada distributor dari kelompok Industri Logam, Mesin, Elektronika Dan Aneka (ILMEA) khususnya komoditas logam dan bahan bangunan yang berlokasi di Depok. Data diperoleh melalui wawancara, Manual Counting selama jam operasi pada 7 distributor yang tersebar di Depok, penyebaran angket Travel Diary Survey yang diberikan kepada pengemudi truk angkutan barang dari distributor yang merupakan objek penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi dan tarikan perjalanan truk angkutan barang distributor logam dan bahan bangunan dipengaruhi oleh jumlah kepemilikan kendaraan dengan nilai determinansi berturut-turut, 0.959 dan 0.987. Tipe pengiriman barang lebih dari satu tujuan dalam satu rit (multi drop) terjadi sebanyak 62% dan sisanya (38%) merupakan pengiriman dengan satu tujuan per rit (single drop), rata-rata waktu bergerak kendaraan angkutan barang untuk pengiriman (Movement in Delivery) adalah 67.47 menit, untuk proses drop barang (Stay for Unloading) 19.72 menit dan untuk kembali ke lokasi awal (Movement in Backhaul) sebesar 50.04 menit.

Industry and trade sector is one of the main economical proponents that made a lot of welfare improvement especially in Depok, Indonesia. Therefore, to increase the economic level of Depok, efficiency of city logistic system needs to be improved. This research is aimed to analyze trip characteristics and factors that influence the amount of trips made by industrial sector, as well as creating a mathematical model of the relationship between the number of trips and it?s factors. This research is focused on distributors of a group of commodity of metals, machinery, electronics and Multifarious goods (ILMEA) (which classification is made by ministry of Industrial and Trade of Indonesia), especially for metals and building materials commodity located in Depok. Data was obtained through interview, Manual Counting during operation hours at 7 distributors located in Depok and questionnaire about Travel Diary Survey were also carried out to freight drivers from distributors which are the object of this research. The data were analyzed using linear regression method of OLS (Ordinary Least Square). The results show that the trip attraction and trip production of metal and building material distributors are affected by the distributors vehicle ownership with values of determination are 0.959 and 0.987, respectively. The percentage of multi drop is 62% of all recorded trips, and the reminder (38%) is single drop trips. The average time of freight vehicle movement for delivery purposes (Movement in Delivery) is 69.99 minutes, time for stay at the destination to drop off the goods (Stay for Unloading) is 19.72 minutes and time to move back to the initial location (Movement in Backhaul) is 50.04 minutes."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Maulana
"Penelitian ini bertujuan membangun model bangkitan perjalanan untuk rumah sakit di kawasan padat penduduk, seperti di DKI Jakarta. Metode yang digunakan berbasis kepada ITE dan dikembangkan dengan penambahan uji statistik uji korelasi dan uji asumsi klasik pada pembangunan model regresi. Variabel bebas yang digunakan, yaitu luas lahan, luas bangunan, jumlah tempat tidur, jumlah dokter, dan jumlah karyawan. Nilai adjusted R2 digunakan untuk mengkomparasi model regresi setelah uji signifikansi, sedangkan model trip rate diseleksi dengan membandingkan standar deviasi dan weighted average trip rate terkecil maksimal 0,55. Ketika nilai R2 model regresi < 0,5 maka digunakan model alternatif berupa trip rate. Khusus rumah sakit kelas A terdapat model regresi yang sangat baik dalam menjelaskan hubungan antara jumlah dokter dengan jumlah pejalan kaki. Setelah itu diperoleh model akhir bangkitan perjalanan berupa persamaan regresi linier tunggal/berganda dan nilai trip rate baik dengan transformasi maupun tanpa transformasi data dalam satuan mobil, motor, SMP, pejalan kaki, dan total orang pada waktu jam sibuk pagi dan sore. Variabel bebas pada model akhir yang dominan adalah luas lahan, jumlah tempat tidur, dan jumlah karyawan. Kategorisasi rumah sakit kelas ldquo;A rdquo; dan kelas B di DKI Jakarta dapat digunakan untuk model trip rate sederhana, tetapi secara umum tidak cukup signifikan untuk pengembangan model regresi/terbaik. Terdapat juga model akhir regresi opsional khusus untuk rumah sakit kelas ldquo;A rdquo;. Dari serangkaian proses diatas, dihasilkan rekomendasi prosedur standar analisis bangkitan perjalanan yang dapat digunakan untuk tata guna lahan lainnya.

This research aims to develop a trip generation model for hospital in high populated areas, such as in DKI Jakarta. The methods are based on ITE and developed with the addition of statistical tests correlation test and classical assumption test of the regression model. Independent variables use land area, building area, number of beds, number of doctors, and number of employees. The adjusted R2 value is used to compare the regression models after the significance test, while the trip rate model is selected by comparing the the smallest ratio between standard deviation and weighted average trip rate max. 0.55. When R2 value of regression model 0,5 then used alternative model in the form of trip rate. Specifically for A class hospitals, there is an excellent regression model for explaining the relationship between the number of doctors and the number of pedestrians. Then the final models of trip generation have the form of single linear multiple regression equation and trip rate value that transformed or without data transformation in unit of car, motorcycle, SMP, pedestrian, and total person for morning and afternoon peak hour traffic. Domination of the independent variables in final model are land area, number of beds, and number of employees. The A and B classes categorization of hospitals in DKI Jakarta can be used for developing simple trip rate models, but generally not significant enough for the development of the best regression models regression. There is also an optional final regression model for the A class hospital. From a series of analytical processes that have been tried, standard procedures recommendation can be used to analyze trip generation for other land uses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Putri
"Penelitian ini menggunakan pengukuran tidak langsung yaitu dengan mengukur denyut nadi pada arteri radial di pergelangan tangan Pekerja Rumah Tangga (PRT). Pengukuran denyut nadi menggunakan metode 10 denyut lalu dikonversikan menjadi satuan energi dan mengklasifikasikannya dalam beban kerja. Denyut nadi yang diukur adalah Denyut Nadi Kerja (DNK) dan Denyut Nadi Istirakat (DNI). Selain itu, Peneliti menggunakan analisis dari hasil Persentase Cardiovascular Strain yang dimiliki oleh PRT, serta melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik dan aktivitas dari PRT.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar energi yang dikeluarkan dan beban kerja yang dialami oleh PRT dalam melakukan aktivitas fisik dari tugas-tugas rumah tangga yang dikerjakannya sehari-hari.
Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian besar pengeluaran energi dan beban kerja yang dialami oleh PRT berada dalam klasifikasi "Sedang", akan tetapi ditemukan 2 dari 31 PRT yang memiliki beban kerja dalam klasifikasi "Berat". Diketahui bahwa selain memiliki tugas untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, 2 pekerja tersebut juga memiliki tugas untuk mengasuh balita.

The research describes energy expenditure and workload of Domestic Workers in Depok Mulya Residence, Depok, West Java. This study uses indirect measurement which is to measure the heart rate on the radial artery in the wrist of Domestic Workers. Pulse measurement using ?10 pulse method? then converted into energy units and classifies into the workload category. In addition, researchers use the analysis of the results of the Cardiovascular Strain Percentage owned by Domestic Workers. Besides, researches interviews use a questionnaire to determine the characteristics and activities of the Domestic Workers.
This purpose of research is to find out how much energy is expended and the workload experienced by domestic workers in physical activity from household in everyday activity.
The results of this study are the energy expenditure levels and workload experienced by domestic workers is classified as "Moderate". However, it was found that 2 of 31 domestic workers have a ?Heavy workload? because of not only having a task to do household, the two workers also have a duty to care for a toddler.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwihadi Maulana Rosyadi
"Penelitian ini menganalisis model permintaan perjalanan penumpang berbasis rumah tangga dengan tujuan berbelanja di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan utama: pola perjalanan belanja, faktor-faktor yang memengaruhi bangkitan dan tarikan perjalanan, serta pengembangan model matematis yang memprediksi bangkitan dan tarikan perjalanan tersebut. Pengumpulan data melibatkan sumber primer dan sekunder, dengan data primer dikumpulkan melalui survei di sebelas pulau berpenghuni Kepulauan Seribu. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi untuk memodelkan proses bangkitan dan tarikan perjalanan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor sosial ekonomi. Hasil utama menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga, seperti jumlah anggota keluarga berdasarkan usia, dan karakteristik tempat perbelanjaan, seperti jumlah pedagang, berpengaruh signifikan terhadap frekuensi perjalanan berbelanja. Model regresi yang dikembangkan memberikan wawasan tentang hubungan antara variabel sosial ekonomi dan permintaan perjalanan yang berkontribusi pada pemahaman dinamika kompleks sistem transportasi kepulauan dan menawarkan dasar untuk perencanaan kebijakan pada masa depan guna meningkatkan kualitas hidup dan peluang ekonomi bagi penduduk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

This research analyzes the household-based passenger travel demand model with the aim of shopping in the Administrative District of Kepulauan Seribu. It addresses three main questions: shopping travel patterns, factors influencing trip generation and attraction, and the development of a mathematical model to predict these trip generations and attractions. Data collection involved both primary and secondary sources, with primary data gathered through surveys across eleven inhabited islands in Kepulauan Seribu. The study employs regression analysis to model the trip generation and attraction processes, considering various socio-economic factors. Key findings indicate that household characteristics, such as family size, and shopping location characteristics, such as the number of vendors, significantly affect shopping trip frequency. The developed regression model provides insights into the relationship between socio-economic variables and travel demand, contributing to a better understanding of the complex dynamics of the island transportation system. This offers a foundation for future policy planning to enhance the quality of life and economic opportunities for the residents of the Administrative District of Kepulauan Seribu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Koesoemawardani
"ABSTRAK
Di Indonesia, lokasi TPA sebagai tempat pembuangan akhir masih terbatas. Sementara itu, jumlah sampah daur ulang masih rendah karena kurangnya kesadaran memilah sampah rumah tangga. Kegiatan partisipasi warga untuk studi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang cara memilah sampah rumah tangga dengan melibatkan para pemangku kepentingan. Metode yang digunakan untuk kegiatan partisipasi warga diperoleh melalui empat tahap, termasuk advokasi, konseling untuk pemulung, konseling untuk rumah tangga, dan pemantauan perilaku memilah sampah di rumah tangga. Hasil yang diperoleh berdasarkan pada kehadiran 100% pada konseling oleh pemangku kepentingan dan pengumpul sampah. Ada perbedaan signifikan dalam tingkat pemahaman yang ditemukan di rumah tangga sebelum dan sesudah konseling. Menurut hasil pemantauan, sebanyak 44,2% rumah tangga mulai memilah sampah.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fanny Wulandari
"Kelurahan Kukusan berkembang pesat setelah dibangunnya kampus Universitas Indonesia di Kota Depok. Terdapatnya populasi mahasiswa yang tinggi menyebabkan permintaan sarana hunian mahasiswa, yang dapat di identifikasi sebagai studentification. Empat aspek yang dapat dilihat dalam proses studentification, yaitu aspek fisik, ekonomi, sosial, dan budaya. Metode yang digunakan adalah analisis deskripsi dan analisis spasial, didapatkan tingkat studentification di Kelurahan Kukusan yang dilihat jarak dari titik pintu masuk UI dengan Kelurahan Kukusan. Tingkat studentification tertingggi berada pada jarak terdekat dengan kampus UI yaitu jarak hingga 400 m dari pintu masuk UI, Tingkat studentification sedang pada jarak 400-600 m, dan tingkat studentification rendah pada jarak >600 m dari pintu masuk UI. Besaran tingkat studentification di Kelurahan Kukusan mengikuti persentase perubahan fungsi bangunan yang mana rumah yang dihuni keluarga diubah fungsinya menjadi bangunan komersialisasi mengikuti kebutuhan mahasiswa. Status kepemilikan didominasi oleh pendatang dan terjadinya kenaikan harga tanah tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Populasi penduduk berdasarkan mata pencaharian kategori usaha meningkat dan peningkatan populasi penduduk pendatang tinggi.

Kelurahan Kukusan expands rapidly after the constructions of the campus of Universitas Indonesia in Depok. High student populations cause high demand of house facilities, which is going to be identified as studentfication. Four aspects that can be revealed through the process of studentfication are physic, economic, social and culture. Descriptive and spatial analyses are methods that are used to obtain the level of studentfication in Kelurahan Kukusan, which is observed from the distance between UI`s entrance and Kelurahan kukusan. The high level of studentfication speards out in the nearest location to campus, which is 400 meters from campus`s entrance. The middle level is 400-600 meters while the low level is > 600 meters from campus entrance. The magnitude of studentfication level is followed with the percentage of changes in the function of building, which usually uses for family residence, but then changes to commercial building based on students needed. Ownership status is dominated by comers, and the land price increases three times in the last five years. The increasing of population based on business livelihood and the increasing of comers are high."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>