Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sepeda motor sebagai alat transportasi semakin banyak diminati oleh
masyarakat. PT. AHM sebagai produsen tunggal pemegang merek sepeda motor
Honda, tidak luput berusaha memenuhi permintaan masyarakat tersebut. Hal ini
dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi unit sepeda motor.
Pengadaan part-part juga disesuaikan dengan peningkatan kapasitas, baik dengan
meningkatan kapasitas pabrik (in-plant) dan juga memperbanyak part-part dari
subkontraktor (outsourcings). Subkontraktor yang ditunjukpun dituntut untuk dapat
menyediakan barang tepat pada waktunya dan dapat mengikuti standar kualitas PT. AHM.
Untuk itu dalam menentukan pemilihan subkontraktor pada pengerjaan suatu
part diperlukan suatu kriteria penilain. Bermacam - macam aspek akan muncul
didalamnya, sehingga menjadikan penilaian tersebut menjadi masalah yang
kompleks. Untuk memperoleh pengambilan keputusan yang efektif terhadap
persoalan yang kompleks tersebut maka, penentuan kriteria penilain dilakukan
dengan pendekatan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Berdasarkan hal tersebut
penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan peringkat kriteria penilaian untuk
pemilihan subkontraktor di PT. AHM sesuai aspek - aspek yang diinginkan dengan
pendekatan Proses Hirarki Analitik (PHA).
Penelitian dimulai dcngan menentukan kriteria utama, subkriteria dan sub-
subkriteria penilaian untuk pemilihan subkontraktor. Kemudian dibuat perbandingan
berpasangan untuk mendapatkan bobot dari masin-masing kriteria utama,
subkriteria dan sub-subkriteria. Penerapan penilaian ini kemudian dilakukan dengan
menilai alternative subkontraktor terhadap pengerjaan suatu part. Kemudian analisa
dilakukan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Hasil peringkat kriteria penilaian untuk pemilihan subkontraktor di PT. AHM didapat
berturut-turut adalah quality, cost, delivery, development, management dan technical
facilities. dari penerapan penilaian ini didapat PT.FAS sebagai alternatif dengan nilai
tertinggi disusul PT. SMU dan yang terakhir adalah PT, DP IV. Dengan penilaian untuk
pemilihan subkontraktor menggunakan pembobotan pada elemen hirarki mewakili porsi yang
sesuai terhadap kriteria penilaian."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlo Jose G. Polii
"ABSTRAK
PT XYZ, yang bergerak di bidang farmasi, membutuhkan suatu metode yang memberikan evaluasi secara menyeluruh terhadap tingkat kemampuan pemasoknya dalam menyediakan material. Pada penelitian ini, metode evaluasi pemasok dibuai dengan menerapkan prinsip Proses Hirarki Analitik (PHA).
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kriteria dan subkriteria dengan cara menyebarkan kuesioner kepada beberapa responden yang berasal dan dalam maupun luar perusahaan. Kemudian dengan krileria dan subkriteria tersebut sebagai elemen hirarki, disusunlah suatu hirarki metocle evaluasi pemasok. Karena terdapat perbedaan kebutuhan antara material bahan baku obat dengan kemasan, maka dibuat dua metode evaluasi yang berbeda Perbedaan terietak pada subkntena ?Sertifikat analisis" yang terdapat pada metode evaluasi pemasok bahan baku.
Ketiga, dengan melakukan perbandingan berpasangan antar elemen hirarki tersebut, dapat ditentukan bobot masing-masing kliteria dan subkriteria meiode evaluasi pemasok. Berdasarkan perhitungan bobot, dapat diketahui bahwa kualitas merupakan pertimbangan utama PT XYZ dalam mengevaluasi pemasok, dilkuti dengan pertimbangan biaya, pengiriman, pelayanan dan terakhir (dengan bobot terkecil) adalah manajemen perusahaan pemasok. Setelah dianggap konsisten, dimana indikatomya adalah rasio konsistensi yang harus lebih kecil atau sama dengan 10%, maka hirarki beserta seluruh elemennya dapat ditentukan sebagai dasar metode evaluasi pemasok.
Hasil uji coba metode evaluasi pemasok menunjukkan metode evaluasi pemasok ini dapat memberikan dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasok. Dalam penggunaan metode evaluasi pemasok, terdapat beberapa subkriteria evaluasi yang akan lebih mudah dinilai jika terdapat indikator yang ditentukan berdasarkan data kuantitatif pemasok.

"
2001
S50408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifudin
"ABSTRAK
Dalam penentuan proyek irigasi, Departemen Pekerjaan Umum dihadapkan suatu masalah yaitu kesulitan menentukan proyek yang diusulkan oleh berbagai daerah maupun instansi lain yang disebabkan banyaknya kriteria.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode analisa pengambilan keputusan yang multi-kriteria, selanjutnya dipergunakan untuk menyaring program pembangunan irigasi agar diperoleh hasil yang optimum.
Metode yang dipergunakan adalah dengan pendekatan Proses Hirarkhi Analitik (PHA). Langkah-langkahnya yaitu: pertama membuat hirarkhi untuk pengambilan keputusan. Kedua adalah menentukan faktor dan sub faktor, selanjutnya dicari bobot untuk penilaian dengan menggunakan nilai eigen dan vektor eigen. Ketiga adalah menentukan klasifikasi penilaian untuk setiap sub faktor atau kriteria. Keempat adalah melaksanakan penilaian terhadap proyek-proyek yang diusulkan yaitu nilai yang telah dinormalisasi dikalikan bobot, selanjutnya dijumlahkan. Terakhir menentukan urutan prioritas proyek yaitu sesuai urutan jumlah nilai.

ABSTRACT
In selecting the irrigation project, the Department of Public Work faces the solve the difficulty to select the project proposed by province government or by other institutions because of many criteria.
The purpose of the research is to develop the method to analyze the multi-criteria decision making, the method is then utilized to screen the program of irrigation to yield the optimum result.
The method is approach by the analytical hierarchy process. The steps of the process are : the firs, to make hierarchy to make the decision; the second, to determine the factor and sub factor, then searched to weigh the evaluation using eigen value and eigen vector, the third to determine the classification of evaluation for the proposed project, e.g., the normalized value multiplied by the weight, the summed; the last step, to determine sequence of the project priority based on the order of the value sum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Agung AM
"Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Agar karyawan mempunyai kemampuan secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan mereka maka perusahaan wajib menerapkan suatu sistem pelatihan dan pengembangan karyawan. Penerapan program pelatihan dan pengembangan karyawan berfungsi sebagai proses transformasi. Untuk menilai keberhasilan program-program tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan secara sistematis. Manfaat utama dari evaluasi ini adalah perusahaan dapat mengetahui sejauh mana program pelatihan dan pengembangan karyawan yang diteapkan dapat membawa hasil yang diinginkan serta mencapai sasaran. PT United Tractors (UT) merupakan perusahaan alat berat terbesar di Indonesia. Perusahaan selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap program pelatihannya. Oleh sebab itu penulis mengusulkan penggunaan metode evaluasi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan bobot kriteria-kriteria dalam evaluasi program pelatihan. PHA merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan aspek atau kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif suatu permasalahan. Kekuatan PHA terletak pada struktur hirarkinya sendiri yang memungkinkn seseorang memasukkan semua faktor penting, nyata maupun tak nyata dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dengan yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif untuk dipilih mana yang terbaik. Setiap masalah dapat dirumuskan sebagai masalah keputusan berbentuk hirarki. Elemen-elemen dalam setiap tingkat digunakan untuk membandingkan elemen-elemen yang berada setingkat di bawahnya. Langkah pertama dalam menerapkan PHA adalah membuat hirarki mengenai kriteria-kriteria untuk mengevaluasi pelatihan dengan menyebarkan kuesioner. Langkah kedua adalah melakukan perbandingan berpasangan tingkat kepentingan antar kriteria dan subkriteria untuk menentukan bobotnya. Langkah ketiga adalah menguji konsistensi penilaian tersebut. Jika sudah memenuhi syarat konsistensi maka bobot tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi pelatihan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daddy Adrianto
"
ABSTRAK
Menjelang pasar bebas baik secara regional maupun secara global persaingan bisnis dipasaran nasional dan internasioal akan semakin ketat. Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam perlu diperbaiki tlngkat eisiensi dan efektifitas produksi untuk menghasilkan peningkatan mutu dengan biaya produksi serendah mungkin dan harga yang bersaing.
Salah satu caranya memilih dan mengatur vendor yang tepat merupakan kunci untuk menghasilkan kualitas yang tepat waktu pengiriman dan harga yang wajar. Untuk melakukan itu semua dipakai suatu sistem yang dapat menilai performa suatu vendor, yang disebut vendor evaluarion (evaluasi vendor).
Dari evaluasi vendor didapatkan peringkat vendor yang akan mempermudah dalam memilih dan memonitor vendor untuk menyediakan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
PT. X akan menggunakan sistem informasi enginering process dengan menggunakan sojiware SAP R/3 untuk meningkatkan efisiensi dan efektifrtas kerja SAP R/3 adalah sistem informasi terpadu yang mengintegrasikan seluruh proses produksi dalam perusahaan, yang didalamnya terdapat sistem evaluasi vendor.
Tujuan skripsi ini adalah untuk mendapatkan konsep sistem evaluasi vendor yang tepat berdasarkan QCD untuk diteraplcan pada PT. X, dengan memperhatikan sistem yang ada dan sistem yang ada pada SAP R/3.
Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Porses Hirarki Analitik (PHA). Langkah-langkah yang dilakukan pertama menentukan kriteria dan subkiteria. Kedua mencari bobot untuk penilaian. Ketiga menentukan klasifikasi penilaian untuk setiap kriteria dan subkriteria. Selanjutnya melaksanakan penilaian terhadap suatu vendor, untuk ditentukan peringkatnya.
"
1997
S36814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgitha Wulandari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
"Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berbasis kompetensi merupakan hal yang harus dilakukan untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini. Agar karyawan mempunyai kemampuan secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan mereka, maka suatu instansi atau perusahaan wajib menerapkan suatu sistem pelatihan yang berbasis kompetensi.
Penerapan program pelatihan yang berbasis kompetensi berfungsi sebagai proses transformasi. Untuk menilai keberhasilan program-program tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan secara sistematis.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu adalah pelaksana tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi. Pusdiklat Migas selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap program pelatihannya. Penulis mengusulkan penggunaan metode evaluasi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan prioritas kriteria dalam evaluasi program pelatihan. PHA merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan aspek atau kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif suatu permasalahan.

Human resource development based on competency must be done to anticipate, now a days globalization. In order that employees have skills to do their jobs, an institution or company is obliged to apply is on competence based training system.
Applying competence based training program function as process of transformation. To get successful/programs, management have to evaluate training activities and development systematically.
The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas, Cepu is the executor of The Agency of Training and Education of Energy and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources of The Republic of Indonesia for the education and training in oil and natural gas. The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas is always evaluating its training programs. The author of this thesis proposes use of Analytic Hierarchy Process (AHP) to determine training program evaluation criteria priorities. AHP is a decision making technique capable to consider qualitative and quantitative criteria of problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syamsul Amron
"Dewasa ini masalah persampahan telah sampai pada suatu titik yang tidak lagi dapat dikatakan sederhana dan mudah dalam penyelesaiannya. Timbunan sampah yang meningkat cepat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dari kegiatan yang semakin beraneka-ragam, mulai terasa sulit dalam penanganannya. Hal tersebut lebih tidak seimbang dengan peningkatan kemampuan pemerintah kota/kabupaten, baik dari sisi pendanaannya berupa biaya operasional maupun kebutuhan tanahnya yang semakin sulit didapat serta penanganan pencemaran hasil dari pengolahan sampahnya tersebut.
Tulisan ini menyajikan hasil pendapat beberapa ahli yang merupakan kesimpulan dari penilaian terhadap 4 cara pengolahan sampah telah dikenal. Selanjutnya dengan menggunakan metode Analisa Hirarki Proses secara analisa biaya-manfaat dihitung metode mana yang mendapatkan nilai tertinggi. Hasil pcnilaian tertinggi yang didapat ternyata adalah cara pengolahan sampah dengan metode Sanitary Landfill.
Selanjutnya diharapkan kesimpulan dan saran dari tulisan ini terbaca oleh pengambil keputusan yang ada di pemerintah kota/kabupaten, sehingga orientasi dalam pengelolaan sampah terutama pada pengolahan akhir selama ini lebih bersungguh-sungguh mengingat diantaranya akibat-akibat yang akan terjadi di masa depan apabila pola pengolahan sampah selama ini yaitu secara open dumping tidak dirubah. Adapun kendala pendanaan sudah harus difikirkan jalan keluarnya yang paling baik bagi lingkungan. Perlu disosialisasikan secara luas bahwa pengolahan sampah yang benar adalah yang membawa manfaat paling besar untuk lingkungan dan masyarakat luas dalam jangka pendek maupun jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Raharjo
"Introducing new products are the center of attention in most company because of their contribution to the survival and prosperity of the enterprise. New products, when matched to customer needs, offer opportunities for a firm to strengthen its position in existing product-markets and move into new ones.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) have launched Toyota Avanz to enter 4x2 Low segment. As a new entrant in a big and growing market in the future, Toyota Avanza has to face a reaction from existing competitors such as Mitsubishi, Daihatsu and Suzuki. To counter the competitive move from competitors, TAM has a competitive strategy for Toyota Avanza. The main problem is (I) what is the strong and weakness point of Toyota Avanza as a product and (2) how effective is the launching strategy of Toyota Avanza.
This thesis uses the concept of strategy at broadest level (cost-leadership, differentiation and focus) which can be used singly or in combination. These three strategic approaches will cope the five competitive forces. Toyota Avanza's launching strategy will be evaluated by Analytical Hierarchy Process (AHP) approach.
There are some inventions in this study. First, as a product, Toyota Avanza have a competitive advantages compare with its competitors in exterior and interior design, engine performance and handling. Second, cost-leadership strategy in the main priority in evaluation of Toyota Avanza's launching strategy. This is not the only strategy, TAM combine with differentiation strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Syamsuddin
"Pengukuran kinerja merupakan faktor yang amat penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Model pengukuran kinerja tradisional tidak lagi memadai untuk lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Pengukuran kinerja tradisional hanya menitik-beratkan pada kinerja keuangannya saja tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan tersebut.
Agar mampu bersaing dalam dalam lingkungan bisnis persemenan yang semakin kompetitif, PT. Semen Tonasa membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya ditinjau dari aspek keuangan saja.
Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang menyeimbangkan antara ukuran kinerja keuangan dengan tiga aspek lainnya yaitu pelanggan, proses bisnis internal dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced scorecard menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam sasaran-sasaran strategik yang bersifat komprehensif, koheren dan seimbang, yang dikelompokkan dalam empat prespektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Setiap sasaran strategik tersebut ditentukan indikator-indikator kinerjanya. Pengukuran terhadap indikator-indikator kinerja tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan, sehingga perusahaan dapat merumuskan langkah-langkah strategik (inisiatif-inisiatif strategik) untuk mencapai sasaran-sasaran strategik tersebut.
Proses Hirarki Analitik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan inisiatif-inisiatif strategik yang sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja perusahaan, yaitu dengan menentukan besar bobot masing-masing inisiatif strategik. Pembobotan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing inisiatif strategik terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Performance assessment plays important rule for a company. It can be used to evaluate whatever a company has already achieved so far. The old-fashioned performance assessment is no longer practicable for a highly competitive modern business of today simply because it focused on the company's financial aspect only without regarding the other aspects which are off course affecting the financial statement.
In order to survive in a strong competitive environment of cement industries,PT. SEMEN TONASA needs performance assessment system that not focused only on the financial aspect of the company.
Balanced Scorecard as a performance assessment system that combines the financial aspect as well as the three other aspects: the customer, the internal business process, and the learning and growth process. Balanced Scorecard describes the company's mission, vision, and the strategies into comprehensive, coherent, and balanced strategic objectives which are grouped into four perspectives: financial perspective, costumer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. Every strategic objective mentioned above is determined by its performance indicator. The evaluation of the performance indicator is to recognize the real condition of a company, so that it can make a strategic steps (strategic initiatives) to access those strategic objectives.
The Analytical Hierarchy Process, can be used as a tool determine the strategic initiatives that affect the company's performances which by determining the proportional rate every strategic initiative. This act of proportioning is intended to recognize the influence level of every strategic initiative vis-à-vis the-company's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 8784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>