Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Jeffry H.
"Aspek kualitas dan aspek efisiensi merupakan indikator yang sangat penting dalam strategi industri, dan terus menimbulkan tuntutan untuk dilakukan perbaikan secara terus menerus. Permasalahan baru akan selalu timbul dan menuntut perusahaan untuk selalu melakukan perbaikan dari segi kualitas dan efisiensi. PT X menemukan adanya permasalahan yang timbul pada salah satu unit produksinya yaitu unit printing, dan menemukan kesalahan itu sebagai suatu penjadualan yang tidak tersusun secata teratur karena proses proffprint yang tidak stabil dan pada akhirnya menimbulkan waktu delay atau breakdown yang cukup lama pada salah satu mesin yang digunakan sehingga dapat mengganggu jalannya proses lebih lanjut. PT X mencoba untuk melakukan peningkatan proses pada proses proofprint tersebut dengan menggunakan sejumlah analisis dan disertai penggunaan alat-alat statistik dan simulasi untuk mengetahui sumber permasalahan dan memprediksi hasil yang dapat dicapai oleh perusahaan setelah sumber permasalahan itu dapat dieliminir. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah diketahuinya sumber permasalahan yang ada dan dapat diketahui pula solusi apa yang harus diterapkan dan dapat memprediksi hasil/perbaikan seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Diharapkan dari hasil penelitian ini, manajemen perusahaan dapat memberikan pengarahan-pengarahan menuju perbaikan bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Ikbal Arbi
"PT.X merupakan perusahaan industri manufaktur yang mana sistem proses manufakturnya berdasarkan pesanan (Job order) yaitu industri pembuatan kemasan dimana desain dan spesifikasi produk sangat ditentukan oleh konsumen eksternal (external customers). Produk yang dihasilkan terbentuk atas 2 jenis, Kemasan Bentuk (Fine Flexible Packaging) yaitu kemasan jadi dalam bentuk gulungan atau rol yang akan memerlukan proses lanjutan oleh konsumen yang bersangkutan dan Pengemasan (Packaging) yaitu kemasan jadi yang telah berbentuk kantong (bag).
Kualitas produk hasil sangat memegang peranan penting dalam proses produksi karena fangsi produk yang dihasilkan sangat berhubungan dengan kepuasan konsumen yang memakainya. Proses merupakan suatu integrasi sukuensial dari orang atau pekerja (manusia), material, metode dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan serta berinteraksi guna menghasilkan suatu nilai tambah output (produk) yang sesuai dengan spesifikasi kualitas yang diminta konsumen. Proses juga merupakan sekumpulan kondisi yang berbeda untuk menghasilkan unit produk yang berbeda pula atau menghasilkan adanya variasi atau keragaman dari produk sehingga memerlukan adanya pencegahan melalui pengendalian proses.
Adanya hasil yang bervariasi dalam operasional proses tersebut tentu akan memungkinkan produk hasil yang diterima konsumen tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta yang telah disepakati, hal ini tertera pada standar instruksi proses (SIP).
Ketidaksesuaian produk hasil yang diterima konsumen dapat dilihat dari 176 banyaknya keluhan pelanggan yang diterima oleh marketing pada periode Januari sampai Juni 2002 dan diteruskan ke technical services. Permasalahan ketidaksesuaian ini berdasarkan hasil pengolahan data keluhan pelanggan melalui diagram pareto didapatkan, 43,75% dari jenis bentuk keluhan yaitu miss print sedangkan berdasarkan produk artikel yaitu es krim sebanyak 30%. Sedangkan kasus yang mengemuka pada eskrim adalah eskrim Indo Meiji dengan keluhan; warna tidak sesuai standar.
Hasil identifikasi penyebab ketidaksesuaian melalui diagram Ishikawa diketemukan enam penyebab yaitu Pelanggan, Prosedur, Penjadualan, Produksi, Material dan Pelaksana. Untuk lebih efektif dan fokus dalam penyelesaian masalah perlu ditentukan prioritas penyebab melalui Pair Comparison Matrix sehingga diketemukan bahwa prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan (PTPP) tidak melalui perubahan komposisi material (Changing sheet) dan pelaksanaannya harus dilakukan penjadualan ulang oleh PPC bila ada permintaan perubahan spesifikasi. Untuk dapat sampai ke akar permasalahan penyebab adanya variasi ketidaksesuaian produk digunakan why-why diagram.
Usulan proses peningkatan pemecahan masalah kualitas produk hasil yaitu untuk dapat mengurangi hasil yang bervariasi dan memperkecil terjadinya penyimpangan ketidaksesuaian produk hasil yang diterima pelanggan, salah satu kerangka proses peningkatan pemecahan masalah kualitas dapat dilakukan dengan cara penelusuran permasalahan dengan alat pemecahan masalah perbaikan dan peningkatan kualitas memakai flow-chart.

PT. X as manufacturing industrial corporate in which its process system is based on job order, viz, container manufacturing industry which both design and specification is very determined by external customers, The resultant products formed by two varieties. Fin Flexible Packaging, it is finished package in roll type that will require ongoing process by customers and Packaging which in bag type.
Product quality having important role its process because the resultant product functions is very connected with customer satisfaction who use it, Process as any integrated sequential of workers, materials, methods, machinery and equipment workplace as well as interacting in order to produce any add value from output (products) in line with any different conditions to produce any different products as well, or to produce variation and variety of products, then, it required prevention by process control.
Of course any varied results in such operational process will enable the received products by customers is not suitable with specification having been agreed, it is written in process instruction standard (SIP).
Unsuitability of received products by customers 'may be indicated from 176 customers' s claims brought to marketing within period January through June 2002 and it is continued to technical service. This unsuitability problems based on result of data process on customers claims by pareto diagram is found 43.75% from miss-print case following article products, it is ice cream of 30%. Whereas the leading case is Indo Meiji regarding claim on color not based on standard extremely.
The identification of unsuitable case by Ischikawa diagram having been found six causes they are : Procedure, Scheduling, Production, Material and Executive. For more focused and effectively, then, to settle problem is necessary to indicate the cause priority by Pair Comparison Matrix, so, it is found that procedure of repair and prevention action (PTPP) is not by changing sheet and its implementation should be conducted by rescheduling by PPC if any specification changes is required. Why-why diagram is applied for finding the cause problems on product unsuitability variation to the root.
The proposal an process to increase problem solving with regard product quality is to reduce varied results and to minimize the deviation of product unsuitability received by customers. One of framework regarding process of increasing problem solving about quality it is found by tracing problems by problem solver to repair and increase quality following flow chart means.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T14638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Ikbal Arbi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti Dewi
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S36869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Parama Arta
"Produk asuransi kesehatan, terus meneras mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terlebih dengan berhasilnya PT Asuransi X dalam membayar seluruh klaim setiap kali terjadi musibah besar yang melanda Indonesia. Hal ini mampu mendongkrak posisi perusahaan sehingga raenduduki posisi ketiga untuk Ranking Perolehan Premi asuransi kesehatan Tahun 2000. Selain itu, pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Perusahaan asuransi adalah suatu perusahaan yang selain menawarkan produk juga menawarkan hal lain sebagai nilai tambah. Hal lain tersebut berupa pelayanan konsumen (tertanggung) yang cepat dan efisien, dalam menangani suatu klaim, sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Pelayanan yang yang cepat, efisien dan dapat menjawab keburuhan konsumen, dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan tersebut. Hal terpenting adalah pelayanan klaim kepada tertanggung sehingga diperoleh customer satisfaction. Fokus pada pencapaian kepuasan konsumen, merupakan salah satu kunci kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, perlu didukung dengan pelayanan pemrosesan klaim yang cepat sehingga para nasabah tidak merasa kecewa.
Meski target pencapaian jumlah nasabah tercapai, cukup banyak nasabah yang mengeluhkan keterlambatan proses penanganan klaim. Sedangkan perusahaan sudah melakukan proses tersebut secepat mungkin, bahkan banyak stamya yang mengambil jam lembur. Setiap pengajuan klaim mensyaratkan dokumen lengkap yaitu melampirkan semua dokumen yang diperoleh selama masa pengobatan yang dilakukan oleh "Tertanggung".
Pada setiap pengajuan klaim selalu diminta untuk mengisi dan melengkapi formulir klaim dan fotocopy kartu peserta. Formulir klaim berisi ringkasan atas peserta dan jumlah yang diklaim serta diagnosa atau keluhan penyakit. Data utama yang dibutuhkan dalam proses klaim adalah data peserta yaitu nama lengkap, nomor polis dan nomor registrasi. Data-data ini harus tercantum di formulir klaim dan di dalam fotocopy kartu peserta. Selama pengamatan formulir klaim tidak selalu dilampirkan dan sering kali tidak diisi lengkap.
Tidak adanya fotocopy kartu peserta mempersulit kegiatan input, karena kegiatan ini menggunakan suatu program komputer berbasis Windows dan membutuhkan input awal berupa nama lengkap atau nomor registrasi atas nomor polis yang berbeda-beda. Bila data ini tidak ada maka harus dilakukan kegiatan lain, yaitu inputer harus ke bagian underwriting dan mencari data peserta berdasarkan nama yang tercantum di kwitansi obat atau dokter. Namun umumnya nama pada kwitansi bukan berupa nama lengkap atau hanya berupa singkatan sehingga kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama.
Berdasarkan kondisi tersebut penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara mengefisiensikan proses penanganan klaim dilakukan sehingga bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu klaim lebih cepat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode PERT/CPM, yang bertujuan untuk mengukur kinerja suatu proses.
Metode ini menggunakan dua fase perhitungan yaitu fase perhitungan maju dan fase perhitungan mundur untuk menentukan kegiatan kritis yaitu kegiatan yang tidak " dapat ditunda. Karena penundaan pada kegiatan ini akan mempengaruhi tertundanya waktu proses secara keseluruhan. Selain itu juga dicari kegiatan mana yang dianggap tidak kritis atau tidak efisien sehingga dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan. Setelah penentuan jalur kritis dan tidak kritis dilakukan, dilakukan perhitungan terhadap biaya.
Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan beberapa alternatif yang mungkin, seperti dengan menghilangkan beberapa kegiatan yang tidak kritis, menambah satu orang dokter, merubah posisi atau lokasi letak dokter, menambah tenaga magang atau dengan menambah karyawan tetap. Pada setiap alternatif yang diberikan, dilakukan perhitungan baru baik waktu maupun biaya. Alternatif yang memiliki waktu terpendek atau tercepat akan dipilih dan dijadikan sebagai rekomendasi bagi perusahaan.
Diharapkan dengan diterapkannya alternatif diatas, proses penanganan klaim dapat berjalan lebih cepat, sehingga perusahaan tidak lagi mendapat keluhan lambatnya proses klaim dari nasabah. Selain itu perusahaan mampu meraih nasabah melebihi target dan mendongkrak posisinya lebih baik lagi. Sehingga prinsip "nasabah adalah raja" tidak lagi hanya sekedar prinsip perusahaan, tetapi benar-benar dijalankan oleh seluruh staf perusahaan, dimana nasabah harus diberi pelayanan yang profesionaf (cepat dan efisien)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eko Priyo
"Skripsi ini membahas peningkatan proses (process improvement) menggunakan metode rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering) pada Depot Peti Kemas (Container Depot) PT. X. Depot adalah pihak yang memberi layanan penyimpanan, pembersihan, dan perbaikan bagi peti kemas milik operator peti kemas yang biasa disebut Principal. Pihak depot menyatakan bahwa proses bisnis yang ada sekarang mempunyai waktu siklus yang lama dan aliran informasi yang kurang baik. Proses bisnis yang diamati berupa proses bisnis operasional lapangan dan perbaikan serta proses bisnis koordinasi penagihan. Proses bisnis yang baru diperlukan dan menggunakan aplikasi sistem informasi dengan relational database.
Metodologi yang digunakan untuk mendapatkan proses bisnis adalah Pemetaan Proses Bisnis dibantu dengan panduan wawancara untuk memberi panduan dalam melakukan wawancara mendalam. Proses bisnis didapatkan dengan metode pemetaan proses bisnis (menggunakan Diagram Alir dan Diagram Proses). Metode Sembilan Analisis Operasi Utama digunakan untuk mencari inefisiensi dalam proses bisnis dan mencari celah untuk perbaikan proses. Hasil analisis menjadi masukan untuk melakukan Eliminasi, Penyederhanaan, Penggabungan, dan Otomatisasi Proses.
Tujuan skipsi ini adalah mendapatkan usulan proses bisnis yang baru dalam Diagram Alir dan Diagram Proses yang mempunyai waktu siklus lebih cepat dan aliran informasi yang lebih baik. Sebagai alat bantu analisis, digunakan simulasi komputer dengan piranti lunak lgnafx Process 2000. Simulasi komputer dapat membantu manganalisis waktu siklus proses bisnis usulan terhadap waktu siklus proses bisnis sekarang.

This research is about process improvement using business process reengineering in Container Depot PT. X. A depot is a company providing the service of storage (yard), maintenance and repair, and cleaning for containers owned by container operators called Principals. The depot claims the current business processes takes longer cycle time and need a better information flow. The scope of business processes observed are operational business processes and billing business processes. New business processes are needed to provide better service to principals and the use of relational database information system application is recommended.
Business Process Mapping is used to gain the present business process. In Depth Interview is conducted to to gather datas and gives guidance to get the picture of business process. The process map of the current process are in Flowcharts and Process Charts. The Nine Primary Operation Analysis Method is deployed to seek efficiencies in business processes and to explore process improvements. The analysis are use as input to eliminate, integrate, simplify, and automate processes.
The objective of this research is to gain new business processes as a proposed system in Flowcharts and Process Charts. Proposed processes will take shorter cycle time and a better information flow. Computer simulation are used as a tool to analyze cycle time. The simulation software is Igrafx Process 2000. The result from software can be used to compare the cycle time between present processes and proposed business processes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Takariyadi
"Parameter yang penting dalam menilai performa suatu mesin adalah kemampuannya untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, untuk mendapatkannya didukung melalui penggunaan bahan bakar yang berkualitas, salah satu caranya dengan penambahan aditif yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Salah satu jenis aditif berasal dari minyak nabati yang dibuat secara ozonisasi yang biasa disebut dengan oksigenat.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian bahan bakar dasar berupa premium, pertamax dan pertamax plus, selain itu dilakukan penambahan dua jenis aditif yang berbeda pada premiun dengan variasi masing masing 1,5 ml dan 2,0 ml. Parameter yang diambil antara lain BHP, SFC, Efisiensi Thermal dan emisi gas buang (HC dan CO). Pengujian dilakukan pada rasio kompresi dan putaran yang berbeda. Hasil terbaik yang diperoleh pada tahap ini selanjutnya diuji dengan merubah waktu penyalaan.
Hasil pengujian menunjukan bahwa penambahan aditif 2 ml terjadi kenaikan BHP sebesar 59,4 %, penurunan nilai SFC sebesar 8,7 % selain itu emisi gas buang HC dan CO yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan premium murni. Dari pengujian tersebut menunjukan bahwa penambahan aditif sebesar 2,0 ml dengan ratio kompresi 9 : 1 mempunyai pengaruh yang baik terhadap kinerja mesin VCR.

The important parameter to asses engine performance is the capability to perform high efficiency, It?s affected by using the fuel with high quality. A methode to reach good quality fuel is added by additive. A kind of additive is made from nabati oil with ozonize generally called oxygenated compund.
This research using base fuel gasoline like premium, pertamax and blend fuel that is premium with different kind of additives in different concentration, to get VCR engine performance in variation of compression ratio and speed.
The test result getting from this step of experiment will be test with variation of ignition timing. Result shows that by add some additive of oxygenated compounds of 2 ml, causing increasing break horse power up to 59,4% and decreasing of specific fuel consumption up to 8,7% and reducing emission compare with base gasoline. The best performance of VCR engine find at compression ratio of 9:1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rekto Sugiarto
"Pada proyek EPC onshore oil gas memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi serta faktor risiko dan ketidakpastian yang tinggi. Pada proyek tersebut yang dikerjakan oleh PT.X, pekerjaan piping selalu masuk ke dalam lintasan kritis pada jadwal proyek tersebut dan selalu mengalami pemunduran jadwal penyelesaian pekerjaannya rata-rata sebesar 3 bulan. Sehingga pada proses pembuatan jadwal proyek tersebut harus dapat memprediksikan besaran nilai time contingency yang dibutuhkan agar jadwal proyek dapat lebih akurat dan fleksibel. Metode analisa data yang digunakan pada peneilitian ini meliputi analisa statistik, PERT analisis, dan simulasi monte carlo. Pada penelitian ini menghasilkan prediksi besaran time contingency yang diperlukan yaitu sebesar 15 dari total durasi pekerjaan piping. Pada penelitian ini juga menghasilkan prosedur atau cara dalam memprediksi besaran nilai time contingency.

In EPC onshore oil gas project has a high level of complexity, risk factors and uncertainties. In the project that undertaken by PT.X, piping work always goes into the critical path of the project schedule and completion schedule had always delayed for 3 months. Therefore, in the process of making the project schedule must be able to predict the amount of time contingency that needed to make the project schedule can be more accurate and flexible. Data analysis method that used in this research includes statistical analysis, PERT analysis, and monte carlo simulation. In this research resulting a prediction of time contingency that needed is equal to 15 of the total duration of the piping work. In this research also produced the procedure or the way to predict time contingency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Trudo Valens Matio
"Krisis ekonomi yang texjadi di tahun 1997 rnembuat PT X menyadari bahwa indikator kinerja keuangan saja tidak culcup untuk mengidentifilcasi kondisi pemsahaan, Untuk itu dibutuhkan suatu sistern yang dapat mengukur kinelja dari semua bidang pelceljaan. Balanced Scorecard mempakan sistem yang tepat digmmakan dalam perusahaan ini, yang mengukur kinelja dari 4 perspelctiil yaim perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspelctif proses bisnis intemal, perspektif pembelajaran dan perkembangan. Tujuan clari penelitian ini adalah mengukur kinexja pemsahaan dengan rancangan Balanced Scorecard yang sudah dibuaL Faktor-faktor penghambat dan pendukung kinerja juga dianalisa agar dapat memberikan masukan pada perusahaan berdasarkan hasil dari pengulcumn lcinexja. Seluruh dam dalam penelitian ini diperoleh dari interview, kuesioner dan dari data perusahaan. Untuk mengolah data digunakan telcnik-teknik pengukuran kinerja yang sesuai dengan key performance bzdicators masing-masing perspektitl untuk mendapatkan pembobotan digunakan telmik paired comparison dan kinerja keseluruhan diolah dengan sojiware Balanced Scorecard yaitu PB Views. Walaupun secara keseluruhan PT X mendapatkan nilai kinerja yang baik, tetapi beberapa key performance indicators menunjukkan hasil yang tidak memuaskan Hasil yang tidak memuaskan ini dapat menjadi faktor penghambat kinerja. Tampak bahwa key peljbrmance indicators pada proses layanan dan kapabilitas karyawan merupakan falctor yang rnenjadi penghambat kinezja. Selain itu, perspektif proses bisnis intemal dan perspektif karyawan masil terlihat lemah dan harus ditingkatkan.

The economic system which was happenned in 1997 has made PT X realized that financial performance indicator solely is not adequate to identify the company health condition- A new tool which can measure company performance moroughly and provide feedback is requierd. The alternative tool that suitable for this company need is Balanced Scorecard, as it measured performance based on 4 perspectives 1 financial, consumer, internal business process, leaming and development perspectives. The aim of this research is to measure company performance thus the result can be acquired. By using Balanced Scorecard, both inhibited and supportive factors toward company performance can be acknowledge, thus feedback can be given to company. All the data was gathered as per key performance indicators from each perspectives. It was gathered through interviews, quetionnaire and company data. Perfomance measurement tools were used for data processing, paired comparison method was used for weighting and Balanced Scorecard software produced by PB Views was used for performance measurement. Overall performance of PT X can considered as good. However some key performance indicators result are not satisfying. This unsatisfying result were performance inhibited factors. For PT X, key performance indicators in service process and employee capabilities are performance inhibited factors. Thus, intemal business process and employee perspectives in this company is still weak and needs to be improve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyarso Raharjo
"ABSTRAK
Salah satu unit produksi PT. X yang memproduksi crankcase, dalam proses
manufakturnya mclayani proses permesinan 10 jenis variasi produk, Sistem produksi yang
bertipe job shop menyebabkan adanya masalah dalam penetapan berapa kapasitas produksi
yang sebcnamya yang bisa dilayani. Untukitu perlu dilakukan review dan analisa tentang
perilaku dan kinerja sistem sehubungan dengan walctu total pelayanan (throughput time) dan
work in process. V
Metode yang dapat digunakan untuk analisa diatas adalah dengan melakukan
simulasi atas variabel yang termasuk dalam proses produksi, seperti jumlah mesin, walclu
proses, fluktuasi entiti, dan umtan proses permesinan setiap entitas/produlc- Vanabel-
variabel tersebut dibuat dalam satu model simulasi. Dan agar dapat lebih m dekati kondisi
sebenamya, maka dilakukan analisa pada data waktu proses untuk mengetahui distribusi
waktu pe|ayanan_ Demilcian juga untuk llulctuasi entiti unfuk menentukan tingkat
probabilitas kedatangannya.
Berdasarkan simulasi atas model yang telah dibuat dengan berbagai kondisi, maka dapat
dikemhua pemaku p?roses produksi remadap umilims mesin, jumlah annum, dan bonzeneck.
Kondisi yang ditcrapkan dalam simulasi tersebut adalah kondisi mesin yang-ada padalsaat
ini, pengurangan jumlah mesin, penambahan jumlah mesin, dan pengurangan waktu proses
permesinan bersamaan dengan peningkatan waktu kedatangan entiti.
Berbagai hasil yang 'diperoleh dari simulasi al-can menunjukkan performance dad
sistcm, sehingga darinya dapat digunakan sebagai dasar unluk memilih alternatif perbaikan
mana yang baik dan yang paling menguntungkan. Seperti misal apakah perlu dilakukan
investasi untuk penambahan mesin ataukah tidak, ataukah dengan cara yang lain.

Abstract
One of production unit of PT. X which produces crankcase, in their manufacture
process takes in hand machining process on 10 type product variation. Production system
which have job shop type cause the problem to determine how many production capacity
which can take in hand actually. So, it is necessary to review and analyst about behavior and
system performance of the system in relation to throughput time and work-in-process.
Method which can be used for the above analyst is simulation on variable of
production process, such as quantity of machine, process time, fluctuation of entity, and
sequence of machining process every entity/product. These variables are formulated in the
simulation model. And, in order to the model represent actual condition, so processing time
data to be analyzed to get distribution of processing time. So entity fluctuation likewise to
determine probability level of arrival time.
On the basis of simulation of model which had formulated with various condition, so can be
found out behavior of productioii process conceming machine utility, quantity of queue, and
bottleneck. The conditions that apply on simulation are machine condition at present
situation, increase of machine quantity, decr se of machine quantity, and decrease of
machining processing timeat the same time with increase arrival time of entity.
Various result simulations will show performance ofthe system; so can be used as a
basis to choice improvement altemative which better and/or profitable. For an example, is it
necessary to invest machine or not, or is it the other way."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>