Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chelsia
"ISO/IEC 27001 : 2005 merupakan standar spesifikasi kebutuhan Information Security Management (ISMS) yang dikeluarkan pada bulan Oktober 2005. ISO 27001:2005 ini mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan untuk menyusun, mengimplementasikan, mengoperasikan, memonitor, mengkaji, memelihara, dan meningkatkan Information Security Management System (ISMS). Perolehan sertifikasi ISO 27001 memberikan banyak manfaat terutama pengakuan bagi organisasi bahwa organisasi tersebut telah berkomitmen untuk melaksanakan pengamanan sistem informasi yang dimiliki. Dalam rangka perolehan sertifikasi ISO 27001, perlu dilakukan gap analysis untuk mengidentifikasikan perbedaan yang terdapat dalam organisasi dengan standar yang ada. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran bagi organisasi dalam mengatasi gap yang dimiliki sesuai urutan peringkat prioritas penanganannya dalam rangka mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah Analytic Hierarchy Process dan Gap Analysis. Untuk mendapatkan urutan peringkat penanganan, pertama-tama dilakukan penentuan dan pembobotan kriteria-kriteria oleh para ahli, lalu kemudian dibuat Rating System masing-masing kriteria tersebut. Melalui pembuatan Rating System masing-masing kriteria, akan diperoleh total skor masing-masing kebutuhan penanganan gap yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan peringkat prioritas penanganan gap.

ISO 27001 : 2005 is Information Security Management System requirements standard which issued on October 2005. This formal standard is used by organizations who want to get their ISMS certified. ISO 27001:2005 defines the requirements to establish, implement, operate, monitor, review, maintain, and improve the ISMS. The certification of ISO 27001 brings many benefits for the organizations. The main benefit is that the organization is admitted for its commitment in performing ISMS. In order to achieve ISO 27001:2005 certification, the organization needs to conduct gap analysis. This analysis is used to identify the gap between organization's ISMS with the standard. The purpose of this gap identification is to give a clear view to the organization about the gap they have so that they could fill the gap in line with gap handling rank. The methodologies used in this research are Analytic Hierarchy Process and Gap Analysis. The criteria selection and weighting are done by the experts in order to get the rank of the gap handling. Based on the criteria, rating system is being made in order to get the total score of each gap handling process. This total scores are next being used to determine the priority rank of the gap handling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Budi S.
"Penulis dengan rnenggunakan sistem kanban ingin mencoba menerapkannya di PT. X dengan hal pertama yang dilakukan adalah menentukan jumlah permintaan material yang dibutuhkan, dan penelitian ini dilakukan di Unit Warehouse PT. X dengan mengambil suku cadang current terminal M3 dan M6 yang dibeli dari pemasok lokal dengan lingkat persediaannya yang tinggi sebagai studi kasus.
Proses pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan studi pustaka tentang konsep-konsep yang mendasari dari tujuan penulisan. Kelnudian melakukan pengamatan di asea Warehouse PT. X dan mengumpulkan data tentang rencana kebutuhan material. Selanjumya mulai dilalcukan peramangan tahapan perhitungan jumlah kanban pemasok. Proses selanjutnya adalah pengaplikasian tahapan perhitungan tersebut pada obyek penelitian dengan memasukkan variasi siklus penyerahan pemasok (cycle issue). Dengan memakai persyaratan yang telah dibuat pada rancangan tahapan perhitungan, ditentukan satu hasil perhitungan tiap suku cadang dan pemasoknya.
Hasil perhitungan keseluruhan dengan memasukkan data-data selanjutnya dianalisis. Hasilnya terlihat bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi perhitlmgan jumlah lfanban pemasok adalah rerata permintaan harian, cycle issue, koefisien sediaan pengaman jumlah unit kanban. Variabel yang paling berpengaruh terhadap jumlah kanban yang dibutuhkan adalah cycle issue, dimana dengan menggunakan cycle issue yang tepat, akan didapat jumlah kanban yang memiliki jurnlah maksimum pemesanan yang sama dengan jumlah permintaan suku cadang.
Hasil dari penulisan skripsi ini adalah didapatnya suatu contoh perhitungan jumlah kanban yang dibutuhkan dan analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan dengan skripsi ini, dapat berguna untuk mengendalikan persediaan terutama untuk persediaan suku cadang dan dapat menerapkan sistem kanban secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Arifianto
"Skripsi ini membahas usulan perbaikan beberapa proses operasional pada sebuah penerbitan buku dengan menggunakan pendekatan Rekayasa Ulang Proses Bisnis. Beberapa proses operasional tersebut memiliki banyak kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah. Tujuan skripsi ini adalah memetakan proses sekarang dan rmernberi usulan kepada rancangan proses bisriis baru yang lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen internal. Metode Pemetaan Proses Bisnis digunakan dengan para pemilik proses. Ada dua buah pendekatan didalam me rekayasa ulang proses bisnis, yaitu penekatan desain ulang sistematis dengan metode ESIA (Eliminasi, Sederhanakan, Integrasi dan Otomatisasi) dan pendekatan kertas barsih dengan metode pengidealan. Pendekatan mana yang akan dipakai akan sangat tergantung kepada keinginan organisasi/perusahaan. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsumen internal perusahaan secara signifikan. Peningkatan efisiensi aktivitas pada kedua proses mencapai kisaran 50% dan peningkatan efisiensi waktu penyelesaian mencapai kisaran 50%.

This research is about improvement method in book publishing operational process, using business process reengineering approach. Several operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a newdesign business process that is more eficient, so that can increase intemal costumer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering infomiation from observation and in-depth interview with process owner. There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach using ESLA method (Eliminate, Simplify, Integrate, and Automate) and clean sheet approach (with idealizing method). The choices between these two approaches will depend on what the organizationfcompany is most comfortable with. The comparison between proposed process and current process showed that proposed process can improve the process effeciences and fulfill the customer satisfaction significantly. The improvement made by proposed processes reached about 50% on the activity efficiences and about 50% on the time efficiences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kusmayadi
"Dalam menghadapi era persaingan yang semakin keras, yang penuh dengan dinamik perubahan, perusahaan harus mampu bersaing secara kompetitif di tengah derasnya persaingan di dunia industri. Suatu perusahaan harus berani bersaing dengan harga pesaing, inovatif dalam menjaga produk-produk dan servisnya serta cukup handal dalam memberikan kualitas dan servis pelanggan yang maksimum.
PT. PVEM adalah perusahaan yang telah cukup lama bergerak di bidang pembuatan silinder gravure untuk peroetakan dengan teknik cetak direct etching.
Seiring dengan semakin berkembangnya industri kemasan untuk makanan ringan dan obat-obatan, semakin banyak juga pesaing yang terjun dalam bidang pernbuatan silinder gravure. Para pesaing itu telah menggunakan teknologi yang lebih canggih, yaitu sistem Helo yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem direct etching. Agar mampu bersaing kembali di pasaran, maka diperlukan lebih dari sekedar perbaikan kecil. Untuk itu perlu dilakukan upaya rekayasa ulang pada proses pemenuhan pesanan silinder gravure di PT. PVEM.
Pada penelitian untuk memperoleh usulan penerapan rekayasa ulang ini dilakukan beberapa Iangkah yaitu dimuIai dengan mendefinisikan proses dengan bantuan Flow Chad dan PERT. Kemudian dilakukan proses perbandingan dengan pesaing (benchmark), pada tahap ini dapat diketahui sejumlah perubahan yang diperlukan. Setelah itu dilakukan perancangan proses yang terdin dan proses pemenuhan pesanan dan proses produksi silinder gravure.
Tahap terakhir adalah memvalidasikan proses baru dan membandingkannya dengan proses lama sehingga dapat terlihat peningkatan kinerja yang diharapkan dengan diterapkannya metode baru (proposed methods).
Berdasarkan penelitian yang difokuskan pada penilaian waktu pemenuhan pesanan, dapat dilakukan efisiensi pada proses produksi hingga mencapai 43,25%. Hal ini sebagai salah satu indikator peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parmonang S.
"Koperasi Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (KKM FT UI) adalah merupakan organisasi kemahasiswaan yang bercorak wirausaha yang bergerak dalam memberikan kemudahan pelayanan dan fasilitas yang terbaik kepada anggotanya pada khususnya dan masyarakat teknik pada umumnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengendalian persediaan yang optimal dengan mencari ukuran Pemesanan Ekonomis (EOQ) yang optimal untuk masing-masing barang. Pada penghitungan EOQ yang, optimal dapal juga dihitung waktu pemesanan kembali (RP) besar persediaan pengaman (W), waktu antara pemesanan (l) dan biaya total (Ct) yang akan dikeluarkan Koperasi selama satu tahun yang, akan datang.
Bila metode tersebut dapat diterapkan maka manfaat yang akan didapat adalah penghematan biaya total kelancaran operasi dan dapat meningkatkan efisiensi dan aktivitass, dimana hal ini merupakan tujuan dari koperasi yakni meningkatkan kesejahteraan koperasi itu sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Ramadhani
"Balanced Scorecard (BSC) merupakah salah satu metode untuk mengukur kinerja perusahaan. Tujuan dan pengukuran pada balanced scorecard diturunkan dari misi, visi dan strategi perusahaan yang diukur dari 4 perspektif yaitu: keuangan, customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil keluaran dari rancangan balanced scorecard berupa sasaran strategik yang hendak diwujudkan oleh perusahaan serta penentuan tolok ukur yang berupa ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
Metode proses hirarki analitik digunakan untuk mengetahui prioritas inisiatif strategik yang hendak didahulukan untuk dilakukan oleh perusahaan berdasarkan rancangan balanced scorecard yang telah dbuat. Penilaian tingkat kepentingan dilakukan oleh para pembuat keputusan di perusahaan sebagai orang ahli dan berpengalaman di bidang kerjanya serta memiliki wewenang dalam pemilihan keputusan. Dengan mengkombinasikan dua hal antara balanced scorecard dengan proses hirarki analitik diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan performanya ke arah yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Wisnu W.
"Setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya harus memiliki suatu perencanaan yang baik dan didukung oleh suatu sistem pengendalian manajemen yang jelas, ketat dan sistematis guna menghadapi situasi persaingan yang makin berat. PT. Pelita Air Service, sebagai salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia juga menghadapi situasi yang sama, terutama ketika perusahaan ini yang pada awalnya bergerak di bidang charter flight, memperluas pasarnya dengan memasuki pasar regular flight, sehingga perusahaan ini harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang dapat mengendalikan keduanya.
Oleh sebab itu, diusulkan adanya penerapan Hoshin planning sebagai sistem pengendalian manajemen baru. Hoshin planning memampukan perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh kekuatan perusahaan dalam berbagai fungsi yang berbeda untuk bergerak ke arah yang sama, yaitu mencapai visi dan misi perusahaan. Hal ini dilakukan melalui proses penjabaran perencanaan yaitu catchball yang memungkinkan atasan dan bawahan berinteraksi di dalam menentukan sasaran dan strategi untuk mencapai sasaran tersebut Hoshin planning juga memampukan perusahaan untuk mencapai kegiatan terobosan (breakthrough activities), yang tidak dapat diiakukan sebelumnya.
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk merancang suatu sistem pengendalian manajemen (SPM) di PT. PAS dengan metode hoshin planning. Penelitian dimulai dengan melakukan analisa terhadap Iingkungan intemal dan ekstemal perusahaan dilihat dari berbagai aspek penting. Analisa dilakukan pula terhadap sistem pengendalian manajemen yang berlaku saat ini di PT. PAS. Berdasarkan hasil analisa itu, dirancang suatu sistem pengendalian manajemen baru dengan metode hoshin planning yang sifatnya unik dan tepat untuk PT. PAS, yang mampu menangani masalah kritis perusahaan tersebut.
Hasil akhir penelitian ini adalah berupa usulan rancangan hoshin planning yang dilengkapi dengan struktur organisasi baru, alur sistem informasi, dokumen yang harus dibuat, jadwal pelaksanaan serta berbagai indikator kinerja yang meliputi baik hal tinansiai maupun hal non-finansial. Melalui penerapan hoshin planning ini, PT. PAS dapat semakin memperkuat posisinya di dalam persaingan dan dapat terus mengembangkan usahanya untuk mencapai visi dan misinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Riandi
"Pada era kompetisi seperti sekarang ini, perusahaan yang akan memenangkan persaingan adalah perusahaan yang tidak hanya memiliki aset tangibel saja, namun juga yang memiliki aset intangible yaitu pengetahuan yang paling optimal. Aset pengetahuan inilah yang akan mempengaruhi kemajuan serta daya saing perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Untuk itu diperlukan suatu usaha dari perusahaan untuk bisa mengembangkan aset yang berharga ini dan mencoba mengatasi berbagai masalah yang timbul yang berhubungan dengan pengetahuan seperti keluarnya pegawai berkualitas dari perusahaan, tidak adanya pengelolaan yang baik terhadap pengetahuan serta kurangnya utilisasi teknologi informasi. PT Bakrie Tosanjaya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sangat membutuhkan adanya pengaturan yang baik terhadap pengetahuan yang ada di dalamnya sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan setiap saat.
Pada penelitian ini dirancang suatu sistem manajemen pengetahuan untuk mengelola pengetahuan yang ada di Departemen Personnel and GS dengan menggunakan metode SMARTVision sampai dengan fase strategi dan model. Fase strategi terdiri dari 3 prosedur yaitu perencanaan strategi, analisis kebutuhan bisnis dan penilaian terhadap budaya perusahaan. Sedangkan fase model terdiri dari membuat model konseptual yaitu melakukan audit pengetahuan dan pengukuran gap serta membuat model fisik yaitu perancangan prosedur akses, input, ouput, penyimpanan dan pendistribusian serta pembuatan prototipe visual dari sistem.
Hasil perancangan sistem manajemen pengetahuan ini meliputi pemetaan pengetahuan dari masing-masing divisi, gap pengetahuan yang terjadi, nama-nama referensi pengetahuan, nama-nama ahli pengetahuan, pengembangan pengetahuan, serta prosedur, kerangka konsep dan prototipe visual dari sistem manajemen pengetahuan yang dibuat.

In this competition era, company which will win the competition is the company that not only have tangibel asset, but also intangible asset. According to the previous study intangible asset is the most optimal knowledge. This asset of knowledge that can infleuence the company's power to compete and to do its business. For all that, an effort is urgently required from company to be able to develop this valuable asset and to overcome various problems that appear which deal with knowledge such as retirement of qualified workers from company, lack of good knowledge management, and also low utilization of information technology for knowledge management. As a company who works on automotif field, PT Bakrie Tosanjaya really need a good knowledge management that can be utilized and used all the time by all resources in the company.
In this research, knowledge management system is designed to manage knowledge which exist at Departement of Personnel and GS by using SMARTVision method which consist of Strategize and Model phase. Strategize phase consist of 3 procedures, which are perform strategic planning, perform business need analysis and conduct company cultural assesment. Model phase consist of perform conceptual modelling which stand of conduct knowledge audit and perform knowledge gap analysis and also perform physcal modeling which stand of develop framework for acces, input/update, storage and eventual distribution and use and construct a visual prototype of the system.
The result of this knowledge management system design comprises knowledge mapping from each Division, knowledge gap measurement, knowledge references, experts list, knowledge development, and also procedures, concept framework and visual prototype of the knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unico Buditresno
"Pengelolaan Fungsi Persediaan yang efisien dan efektif merupakan modal sangat besar dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu Perusahaan. Berbagai macam konsepsi atau kebijakan pengelolaan fungsi persediaan telah banyak dilakukan, terlebih lagi oleh suatu perusahaan yang membutuhkan bahan baku cukup besar atau perusahaan yang menghasilkan produk yang sangat besar jumlahnya seperti halnya PT. X.
Untuk menganalisa keoptimalan fungsi persediaan PT. X dilakukan simulasi komputer dengan pendekatan metodologi dinamika sistem. Untuk itu dibuat terlebih dahulu model sistem yang dapat mewakili kondisi di lapangan. Pemilihan pendekatan metodologi dinamika sistem dilakukan karena model ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman umum dari sistem yang diuji dengan orientasi kepada proses bukan hasil akhir. Sedangkan simulasi digunakan karena pengolahan data yang cepat, akurat serta dapat dipertanggung jawabkan.
Analisis sistem persediaan PT. X difokuskan pada laju/aliran yang masuk dan keluar gudang. Dengan mengkonversikan setiap barang/bahan yang masuk atau keluar sistem dengan biaya, maka akan dapat dilihat laju aliran biaya serta biaya yang mengendap pada sistem. Dari kedua faktor ini dilakukan suatu analisis.
Hasil analisis merupakan suatu usulan kebijakan atau referensi dalam meningkatkan keoptimalan fungsi tersebut, dengan keputusan akhir tetap berada pada pemegang kekuasaan di perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Afriansyah
"Perkembangan teknologi yang pesat, terutama teknologi informasi, selama beberapa dekade terakhir telah mengubah secara drastis ikiim persaingan usaha. Perusahaan-perusahaan tidak dapat lagi mengandalkan aset-asetnya yang bersifat tangible sebagai sumber keunggulan kompetitif mereka. Hampir semua orang memiliki peluang dan akses yang sama untuk mendapatkan aset-aset seperti itu. Pada saat ini, perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mampu dengan cepat menangkap keinginan dari pasar, menganalisisnya, dan menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang mereka miliki untuk menciptakan solusi terhadap keinginan pasar tersebut. Untuk itu, suatu sistem yang mampu mengorganisasi pengetahuan-pengetahuan yang ada dalam suatu perusahaan mutlak diperlukan. Sebuah sistem yang mampu memfasilitasi prose penangkapan, penyimpanan, pendistribusian, dan penciptaan pengetahuan. PT X adalah suatu perusahaan yang bergerak pada industri packaging. Harga yang bersaing dan kualitas yang baik merupakan kunci untuk dapat besaing pada industri ini. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitras produknya, pada tahun 2000 PT X membeli sebuah mesin printing tipe terbaru. Namun, selama ini mesin tersebut belum mampu menunjukkan performa seperi yang diharapkan. Permasalahan ini disinyalir disebabkan oleh adanya kesalahan dalam teknis pengoperasian mesin oleh operator-operator mesin tersebut. Ketidaksempumaan dalam proses transfer pengalaman dan pengtahuan merupakan pemicu kesalahan dalam penanganan mesin selama ini. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut suatu audit terhadap sistem kerja operator hams dilakukan. Dengan demikian, sistem operasional mesin dapat diperbaiki dan performanya dapat meningkat. Selain itu, untuk mencegah timbulnya permaslahan yang sama di kemudian hari, suatu sistem manajemen pengetahuan yang dapat menyimpan, mendistribusikan, dan memungkinkan penggunaannya kembali kelak harus dirancang. Hasil perancangan sistem manajemen pengetahuan yang dibuat meliputi pemetaan pengetahuan, pengembangan pengetahuan, identifikasi sarana-sarana pendukung yang dibutuhkan, dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam sistem tersebut.

The rapid development in technology, especially information technology, over the past decade has drastically changed the nature of business competition. Organizations can no longer depend on their tangible assets as the source of their competitive advantage. Almost everybody has equal chance and access to this kind of assets. Nowadays, organizations that can compete are those that can quickly capture the needs of the market, analyze them, and use knowledge they possessed to create solutions. Because of that, a system that can organize the knowledge embedded in organizations is desperately required. PT X is a company that specialized in producing flexible packaging. Reasonable price and good quality of products are the key to win the competition. In order to improve the quality of its products, by the year of 2000 this company bought a new type of printing machine. But from that year until now, that machine has not shown the performance wanted. It is believed that this problem is caused by the mishandling of that facility by the operators. Imperfect process of sharing experiences and knowledge among the operators is the trigger for this problem to arise. To solve the problem, an audit process to the operational system of that machine is required. By conducting this audit, the operational system of machine can be fixed and improved. Besides that, to prevent such problem from happening again, a knowledge management system which facilitates storing, distributing, and reusing of knowledge over that unit must be designed. The result of this design includes knowledge maps, knowledge development system, identification of infrastructures needed and procedures to maintain the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>