Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106322 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Permata Dewi
"Sistem produksi merupakan bagian yang sangat penting bagi kelangsungan operasi suatu perusahaan manufaktur. Sistem produksi yang tepat akan membantu perusahaan untuk beroperasi secara lebih efisien sehingga dapat mengurangi biaya operasi. PT IGP menggunakan sistem produksi Toyota yang dikenal dengan sistem tank dan kartu kanbannya. Lini produksi rear axle pada PT. IGP terdiri atas lini permesinan komponen dan lini perakitan produk akhir. Pada lini perakitan satu unit kanban digunakan untuk satu unit material, sedangkan untuk lini permesinan satu unit kanban digunakan untuk beberapa material. Tidak seperti pada lini perakitan dimana set-up waktu mesin sangat kecil, waktu set-up pada lini permesinan cukup lama dan dengan tingginya variasi komponen yang diproduksi maka tidak mungkin untuk menerapkan ukuran lot kanban sama dengan satu, sehingga lini permesinan berproduksi dalam ukuran lot. Perbedaan ukuran produksi ini menyebabkan tingginya inventori antar lini permesinan komponen dan lini perakitan. Untuk mengurangi tingkat inventori WIP antar lini, PT IGP berusaha untuk menentukan ukuran lot produksi yang akan meminimalkan tingkat inventori tanpa mengganggu kelangsungan produksi. Untuk membantu menentukan hal tersebut digunakan bantuan software permodelan. Keluaran yang diharapkan adalah ukuran lot produksi komponen yang akan mengurangi tingkat inventori.

Production system is a critical part in the operation of manufacturing company. The right production system will help the company to achieve better efficiency and therefore will reduce the operation cost. PT IGP uses the Toyota Production System which is widely known for its pull system and kanban card. The production lines in PT IGP consist of machining lines and assembling lines. In the assembling line, one unit of kanban is used for one unit component while in machining line one unit kanban is used for several units of components because machining lines produce in lots. Unlike in the assembling line where the set-up time is very small, the set-up time of jig and tools in the machining lines is quite long and the high variety of components makes the production of the machining line is done by lot production. The difference among the production lines creates high work-in-process inventory between machining lines and assembling lines. To reduce the inventory PT IGP tries to find the production lot size that will minimize the inventor level while preserve the continuity of operation. Simulation software is used to find the optimum production lot size. The expected output is the production lot size that will reduce the inventory level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Aripin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S37009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ariestyanto
"Terdapat 3 jenis tata letak pabrik, yaitu tata letak produk, tata letak proses, dan tata letak celullar. Ketiga tata letak tersebut memiliki karakteristiknya masing -masing. Tata letak produk digunakan untuk kegiatan produk massal yang memiliki sedikit jenis produk. Sedangkan tata letak proses digunakan untuk kegiatan produksi dengan banyak jenis produk, namun jumlah produksinya sedikit. Dan tata letak celullar merupakan peralihan antara tata letak produk dengan tata letak proses. PT X memperoduksikan 3 jenis produk utama, yaitu locker, filling cabinet, dan cupboard. Untuk mendapatkan kapabilitas produksi yang paling optimaL bagi PT X, ditentukan jenis tata letak yang sesuai dengan kebutuhan produksinya. Untuk menentukannya, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi ruang yang tersedia untuk produksi dan perlatan produksi yang tersedia.
Selanjutnya, digunakan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan Systematic Layout Planning (SLP). SLP merupakan standar langkah-langkah perencanaan tata letak pabrik yang umum digunakan oleh para perencana pabrik. Dalam menentukan jalur produksi, digunakan metode analisa jalur produksi. Dari metode ini, didapatkan sebuah tata letak celullar. Tata letak celullar yang telah dibuat, dibandingkan dengan tata letak yang ada pada PT, yang menggunakan tata letak proses. Kedua tata letak tersebut dimasukkan ke dalam simulasi komputer dengan menggunakan software Promodel. Simulasi dibuat berdasarkan jenis produk agar dapat memudahkan analisa perbandingan antara 2 jenis tata letak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianus Riza G.
"Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan dan akibatnya persainganpun semakin tajam. Perusahaan yang dahulu bersaing hanya pada tingkat lokal, regional, atau nasional harus bersaing dengan perusahaan dari seluruh penjuru dunia. Persaingan yang semakin keras membuat pelanggan memiliki banyak alternatif dalam membeli produk yang ditawarkan oleh produsen.
Sebagai pengguna akhir pelanggan memiliki kebutuhan yang beragam. Di lain pihak produsen memiliki keterbatasan dalam memenuhi seluruh keinginan pelanggannya. Karena keterbatasan ini maka seluruh departemen terkait yang ada harus dilibatkan agar dapat memenuhi keinginan pelanggannya Hal ini sesuai dengan konsep Total Quality Management (TQM) yang menitikberatkan pada upaya pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui perbaikan terus-menerus serta menyeluruh di mana melibatkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan.
Salah satu alat bantu TQM untuk melibatkan keselarasan terbaik antara keinginan pelanggan dengan kemampuan yang ada pada produsen dikenal dengan nama Quality Function Deployment (QFD). Penerapan konsep ini terutama sekali ditujukan pada proses perancangan produk barn di mana diharapkan produk akhir yang nantinya terbentuk lebih terjamin kescsuaiannya dengan kehendak pelanggan.
Pada konsep ini dapat pula diterapkan pada produk yang telah diproduksi yaitu untuk upaya perbaikan mutu produk melalui penjabaran kembali keinginan pelanggan atas produk tersebut. Dengan demikian bagian dari produk yang belurn sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum memenuhi harapan pelanggan dapat disempurnakan oleh produsen sesuai bentuk perbaikan yang mereka inginkan.
Dalam skripsi ini penulis mencoba menerapkan manfaat QFD pada produk yang telah dibuat. Produk tersebut adalah komponen Hub Rear yang dibuat oleh PT. ISI di mana seringkali terjadi atau ditemukan adanya kerusakan pada produk tersebut.
Diharapkan dengan penggunaan konsep QFD ini, maka upaya perbaikan yang dilakukan oleh produsen terhadap mutu dari produk tersebut akan akan menghasilkan bentuk perbaikan yang lebih efisien, jelas, terarah, serta tetap terfokus pada kepentingan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Purwanto
"Sediaan di tengah proses seharusnya merupakan masalah yang menjadi perhatian para praktisi dan perencana produksi Adanya sediaan di antara dua proses bisa diartikan adanya masalah-masalah pmduksi yang fertutup-tutupi o/eh besamya sediaan.
Pada kasus di Pabrik Stamping PT MKM adanya sediaan di antara lim pengepresan dan fini bodi adafah ha! yang tidak terelakkan. Sediaan ini tercipta karena pemenuhan suplai maferia! untuk /ini bodi yang berasal dari fini pengepresan adalah dafam satuan lot yang besar. Maka untuk mengendalikan sediaan pada kasus ini adalah dengan mengendalikan jumlah lot produksi fini pres.
Besar kuantitas lot mempunyai ketergantungan dengan Iamanya waktu penyiapan. Salah satu cara yang dapat diiakukan untuk memperkecil 'lot adalah dengan memperpendek waktu penyiapanj Cara lainnya adalah dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menentukan jumlah lot minimum untuk waktu penyiapan tertentu.
Dengan memperkecil ukuran lot produksi lini pengepresan, maka tingkat rata-rata sediaan di tengah proses turun. Selafn itu juga terjadi penurunan tingkat sediaan maksimum pada seat datangnya pesanan dan proses pres."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Nurman
"Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat manusia yang tidak bisa rusak, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan. Sistem produksi, yang merupakan kegiatan inti dari suatu industri, menggunakan mesin-mesin untuk menghasilkan barang produksi. Jadi dapat dikatakan, produksi akan tidak berjalan jika mesin produksi tersebut tidak beroperasi.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai perbaikan sistem pemeliharaan mesin produksi. Dengan adanya penjadualan pemeliharaan mesin produksi diharapkan dapat memperpanjang jangka waktu antar kerusakan (MTBF) dan memperpendek waktu perbaikan (MTTR). Software ARENA dapat digunakan sebagai alat simulasi sebelum penerapan di lapangan. Dengan adanya simulasi dapat membuktikan bahwa kegiatan perbaikan pada sistem pemeliharaan dapat meningkatkan produktivitas sistam produksi.
Dari hasil penelitian dan simulasi didapat bahwa apabila PT. X menerapkan sistem pemeliharaan yang baru maka produktivitas sistem produksi dapat meningkat sampai dengan 13%.

Naturally, there is no man made object that can not be broken, but we can prolong its period of utility by doing periodically service with an activity called maintenance. The production system, which is the main activity of an industry, uses machineries to produce its products. In other words, production will not run if the machineries do not operate.
This thesis will discuss the maintenance system of production machine. With scheduling the maintenance system of production machine it is hope that it will lengthen the Mean Time Between Failure (MTBF) and shortened the Mean Time To Repair (MTTR). The ARENA software can be used as a simulation before actual realization. This simulation can prove that improvement activity on the maintenance system will increase productivity of the production system.
The research and simulation conducted shows that if PT X applied the new maintenance system the productivity of production system will increase up to 13%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan A. Muthalib
"Telah kita ketahui bahwa masalah biaya pada proyek-proyek jasa konstruksi adalah merupakan masalah utama yang harus menjadi perhatian dan harus dikendalikan secara maksimal. Dalam tulisan ini penulis ingin meneliti lebih mendalam tentang sumber-sumber risiko penyimpangan biaya, dan difokuskan pada komponen biaya subkontraktor, yang merupakan komponen biaya terbesar dari seluruh biaya proyek, sehingga penyimpangan sedikit saja akan mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan. Kemudian dengan pendekatan Monte Carlo diidentifikasikan sumber-sumber risiko yang signifikan yang dapat menimbulkan penyimpangan biaya pada komponen-komponen pekerjaan sub-Kontraktor, dan berdasarkan atas sumber-sumber risiko tersebut nantinya dapat digunakan untuk mempertajam estimasi biaya dan pengendalian di lapangan, yang pada akhirnya akan menghasilkan kinerja proyek yang optimal.

As all ready we know that the cost problem al the construction projects in the main problem that need more attention and must be controlled maximally. In this description the writer like to analyzing more detail about the cost leaks risk sources, and being focused to the sub contractor component cost, which is the biggest component cost from all project cost, in order there is a little leaks could influenced of vitality project mostly. Than with Monte Carlo purpose be identification significant risk sources that could make leaking cost to the sub contractor components job, and according that risk sources could be used to accurate cost estimation and at the field controlling, that in the end will get the optimal vitality project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Fidiyanto
"Metode MRP merupakan suatu metode manufaktur yang berdasarkan penyediaan bahan baku, part dan produk setengah jadi yang dibutuhkan dalam suatu produksi yang dilakukan secara terus-menerns dan tepat waktu untuk memproduksi barang jadi sesuai dcngan Master Production Schedule (MPS). Untuk mencapai tujuan ini sistem yang dikembangkan harus mencakup tiga aspek, yaitu; mampu menghasilkan a1ur informasi yang cepat, mampu menghasilkan informasi kebutuhan material yang akurat serta dapat mempertemukan antara kebutuhan produksi dengan material. Pada penelitian ini akan diusulkan penerapan metode MRP pada system kerja PT. P.A.P. yang dikhususkan pada proses persiapan produksinya.
.....MRP method is one of the manufacturer method which based on material supply, parts and raw material which is needed in a continuously production punctual to produce finish good based on Master Production Schedule (MPS). To achieve these goals, the system which is developed must contain three aspect, which are: Capable in producing the fast stream of information, capable in producing accurate material information and capable to compromise between the production need and material. In this research, will be explaining the application of MRP method on PT. P.A.P. working system which is specializing in their production preparation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Setyoaji
"ABSTRAK
Nama : Iman SetyoajiProgram Studi : Teknik IndustriJudul Tesis : Ukuran Lot Dinamis dengan Ketidakpastian Pengembalian Produk pada Industri Remanufaktur Proses remanufaktur menghadapi ketidakpastian dalam kualitas barang yang dikembalikan oleh pelanggan, keragaman yang signifikan ini mempersulit pengendalian persediaan. Permintaan dapat dipenuhi dengan pengadaan barang baru, tetapi juga oleh barang-barang remanufaktur. Makalah ini mengembangkan model lot dinamis untuk industri remanufaktur dengan ketidakpastian barang yang dikembalikan dan mengusulkan Inferensi Bayesian untuk memperkirakan rasio penggantian barang yang dikembalikan yang mana digunakan untuk menentukan ukuran lot untuk item baru. Tujuan dari makalah ini adalah untuk meminimalkan total biaya yang terdiri dari biaya penyimpanan dan biaya tetap. Contoh numerik disediakan berdasarkan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa total biaya berkurang menjadi 45 .Kata Kunci:Remanufaktur, Ukuran Lot Dinamis dan Inferensi Bayesian.

ABSTRACT
ABSTRACT Name Iman SetyoajiStudy Program Industrial EngineeringTitle Dynamic Lot Sizing Under Uncertainty of Returned Product in Remanufacturing Industry Remanufacturing processes face uncertainty in the quality of the items being returned by customers, this significant variability complicates the control of inventories. Demands can be satisfied by procured new items, but also by remanufactured returned items. This paper develops dynamic lot sizing model for remanufacturing industry under uncertainty of returned items and proposes Bayesian Inference to estimate the replacement ratio of returned items that used to determine those lot sizes for new items. The objective of this paper is to minimize the total cost composed of holding cost and set ups cost. A numerical example is provided based on case study. The result shows that total cost is reduced to be 45 .Keyword Remanufakturing, Dynamic Lot Sizing and Bayesian Inference"
2018
T51179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>