Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucy Sumardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Ponco I.
"Perusahaan X merupakan perusahaan produksi yang memproduksi windows treatment seperti interior hlind, venetian blind, curtain rail dan lain sebagainya" Berdasarkan observasi awal di lapangan dapat diidentifikasikan bahwa layout awal bermasalah jika dievaluasi dengan parameter aliran material yang tidak teratur dan terjadinya bottleneck di beberapa stasiun kerja sehingga menyebahkan cycle time yang besar. Karena kegiatan produksi di PT. X terutama Line Inferior Blind belurn optimal, saat ini pihak manajemen berusaha mengoptimalkan kegiatan produksi dengan cara relayout asembly IR Pembuatan relayout assembling menggunakan 2 metoda yaitu optimasi kualitatif menggunakan Corelap dan optimasi kuantitatif menggunakan Planar Graph akan tetapi metoda kedua ini tidak cocok digunakan dikarenakan data perpindahan material antar work center bukan merupakan data yang kuantitatif Sehingga digunakan optimasi kualitatif menggunakan metode CORELAP untuk melakukan proses modifikasi layout. Dari hasil perhitungan didapat bahwa layout baru basil modifikasi mendapatkan jarak nand ling material yang lebih baik yaitu 56 9 m untuk I sequence.

PT. X is company that manufacturing windows treatment like interior blind, venetian blind, curtain rail, roll screen and etc. Base of direct observation in the plant, it could be identiflcated that first layout has some problem if evaluated with flow material parameter, irregularity of flow material and bottleneck at work stalions ceruse the large cycle timer. Because of unoptimal production activities in PT. X expecialy in Line Interior Blind, so management try to optima!isation of production activities through relayout asembly lB. There are 2 methode that used for relayout assembling, the first is qualitative optimasion with Corelap and the second is quantitative optimasion with Planar Graph, however -the second method ;s not compatible because material transfer data between work center is not quantitative data. So that the first methode (Corelap methode) is used for Layout modification process. The result of calculation is The new modification layout has better handling material distance, That is 56.9 mjor 1 sequence."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Andrianto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S50236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmanto
"Perkembangan Sektor UKM sekarang ini sangat pesat, salah satunya adalah UKM Meubel, seiring dengan bangkilnya bisnis properti UKM Meubel juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. UKM Meubel ini memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah bahan baku utarna yaitu kayu jati. Bahan baku ini susah didapatkan dan cenderung lama dalam pengirimannya Bahan baku ini juga harus mengalami proses praproduksi sebelum siap untuk dibuat produk Meubel. Dalam penelitian ini akan dibuat usulan Lay-Our bahan baku dan produkjadi untuk UKM ini. Proses pembuatan Lay-Out ini harus melalui tahapan peramalan pennintaan, yang didapatkan dari data historis UKM. Selanjumya dapat dihitung jumlah kebutuhan bahan baku UKM ini untuk memenuhi jumlah permintaannya Luas gudang bahan baku juga dapat ditentukan setelah didapat hasil peramalan permintaannya. Dari data kebutuhan luas bahan baku dan produk jadi, akan dibuat usulan Lay-Out gudang bahan baku dan produk jadjnya. Usulan Lay-Out tersebut harus memperhatikan beberapa fungsi dan tujuan dari sebuah gudang. Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat Lay-Out sebuah gudang. Setelah Lay-Out didapat, Retrieval dan Srromge pain! pada gudang bahan baku harus jelas. Pada gudang produk jadi Receiving dan Shipping point juga harus ditenlukan. Usulan Lay-Out untuk bahan baku memiliki luas 82,67% lebih kecil dan untulc Lay-Out produk jadinya 137,94% lebih besar dari gudang yang sudah ada, dan lenglcap dengan allowance dan gang yang dibutuhkan untuk memudahkan pergerakan bahan baku dan produk jadinya.

Now days SME sector growth very fast. One of them is Furniture SME. Along with awakening of property business, furniture SME also growth fast enough This SME have some problems, one of them especially in raw material. This raw material is rare, and takes time to deliver. This raw materials also have preproduction process before ready to be made a furniture product. In this research will be made Lay-Out design for raw materials and finish goods warehouse for this SME. Process design of this Lay-Out have to through forecasting step of its demand, which got Bom historical data of this SME. Next step can be counted number of raw materials requirement of this SME to fulfill the amount of demand. The number of area for raw materials warehouse can be detemtined alter getting the result of forecasting for demand fuliillment. From the result of the number area needed for raw materials and tinish goods, will be made Lay-Out design for raw materials and finish goods of this SME. Lay-Out design have to consider some function and purpose of a warehouse. There are some steps which is have to be consider in Lay-Out design of a warehouse. After Lay-Out design finished, Retiieval and Storage point of raw materials warehouse must he clear. Receiving and Shipping point also have to be determined at Finish goods warehouse. This Lay-Out for raw materials is 82,67 % smaller and tinish good product Lay-Out of is l37,94% bigger than previous warehouse, which is complete with gang and allowance required to facilitate movement of raw materials and finish goods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Tri Hapsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judistira Hayuningrat
"PT X merupakan unit produksi di bawah Departemen Biologi UI yang memproduksi minuman kesehatan dari bahan Aloe vera (tanaman lidah buaya) yang dikemas dalam botol dan gelas plastik. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta botol dan atau gelas per bulan alan 40000 botol dan atau gelas per hari. Pemicu utama adalah unit produksi yang telah ada sekarang dinilai sudah tidak dapat dikembangkan Iagi unmk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 40000 botol per had dan angka permintaan sudah melewati kapasitas pmduksi saat ini. Pemicu yang Iain adalah jalur proses produksi yang masin belum teratur satu jalur untuk memenuhi 4 jenis produk) sehingga pemenuhan kapasitas produksi sering mengalami fluktuasi. Bila customer pada bulan lalu memesan 3000 botol minuman per hari dan bulan ini permintaan berubah menjadi 2000 gelas maka akan terjadi keterlambatan produksi karena pihak operasional harus mengatur ulang proses agar sesuai dengan pemintaan pada bulan ini. Faktor yang lain adalah perusahaan ini ingin memperluas daerah pemasaran.
Penelitian ini membuat rancangan Lay Out pabrik yang akan digunakan untuk produksi dengan rencana kapasitas produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan mengembangkan jalur produksi yang lebih baik untuk memproduksi 4 jenis minuman secara bersamaan. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan bahan baku pelepah Aloe vera 866/kg per hari dan luas total Iahan pabrik sebesar 3500 ml dan 2000 m2 untuk bangunan pabrik bentuk hanggar dengan 23 macam area yang terdapat pada keseluruhan luas pabrik.

PT X represent unit production of Biological Department of University of Indonesia which is producing health beverage from Aloe vera materials ( aloe crop) tidy in plastic glass and bottle. The company wish to improve production capacities become 1 million bottle and or glass per month or 40000 bottle and or glass per day. Major cause is the current unit production which is now assessed by, cannot be developed again to increase production capacities become 40000 bottle per day and request number have passed capacities production in this time. Other cause is production process line is still not yet regular ( one line to fulill 4 product type) so that accomplishment of capacities production often experience of fluctuation. If customer, at last month, ordered 3000 bottles beverage per day and then request turn into 2000 glasses beverage at this month, hence will happened delay production because the operational side have to arrange to repeat process to be as according to request for this month. Other factor is this company wish to extend its marketing area and market share.
This research will establish a Plan Lay Out that will be used to produce more healthy beverage with production capacity plan which is determined and develop better production lines to produce 4 beverage type concurrently. Based on calculation and research obtained by, the requirement of Aloe vera frond raw material is 8667 kilograms per day and totalize factory farm wide equal to 3500 m2 and 2000 m2 for the manufacturing plant of form hangar with 23 kinds of area found at the factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barbara
"Bangsa Eropa, khususnya Belanda dengan durasi tinggal yang lebih lama, merupakan bangsa yang membawa agama Kristen ke Indonesia, khususnya Jakarta. Pendirian gereja-gereja di Jakarta pun berawal dari pembangunan gereja yang mereka laksanakan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan dan penggunaan pola susunan ruang pada gereja kolonial.
Metode penelitian diawali dengan penelitian sejarah tentang gereja di Jakarta, dilanjutkan dengan penelitian terhadap dua gereja kolonial yaitu Gereja Immanuel dan Gereja Paulus dan diakhiri dengan penyimpulan yang menjawab tujuan penulisan tersebut. Kedua gereja ini dapat menjawab kebutuhan umat Kristen Protestan dengan inti ibadahnya yang berupa persekutuan jemaat dan khotbah.

The European, especially The Dutch with longer duration of dwell, are nation who bring Christianity to Indonesia, especially Jakarta. The development of churches in Jakarta is also started by their development of churches. This script is purposed to find the formation and the use of the Dutch colonial churches’ lay outs.
The research method begun with the research of history of churches in Jakarta, continued by the research of two Dutch colonial churches specifically Gereja Immanuel and Gereja Paulus and ended with a conclusion which answered the purpose of this script. These two churches can provide needs of the Protestants with the gathering and the preach as the core of the worship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Warman
"Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pengemasan sayur-sayuran. Perusahaan tersebut tersebut dituntut untuk mengaplikasikan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) yang menghasilkan produk yang aman dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan sistem HACCP berupa peta kendali HACCP. Produk yang akan dibuat sistem HACCP adalah lettuce dan edamame. Dalam membuat rancangan ini, menggunakan lima prinsip pertama HACCP, yaitu analisis bahaya, menentukan titik kendali kritis, menetapkan batas kritis, membuat prosedur pemantauan dan menetapkan tindakan perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan titik kendali kritis pada proses produksi lettuce dan lima titik kendali kritis pada proses produksi edamame.

Research was conducted on the company's packaging vegetables. Companies are required to apply the HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) which produce a safe product for human consumption. This study aims to design the system to obtain a HACCP control chart. Products that will be created in the HACCP system are edamame and lettuce. In making this design, this study uses the first five principles of HACCP which are the hazard analysis, determining critical control point, establishing critical limits, monitoring procedures and determining corrective actions. The results of research show that there are nine critical control points in the production process of lettuce and five critical control points in the production process of edamame."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purnawan Adi W.
"Koperasi Kartanegara adalah merupakan suatu struktur di bawah PT. Perkebunan Nusantara X yang mengelola industri cerutu. Cerutu yang dihasilkan terdiri dari tiga jenis yaitu cerutu macho, cerutu soft filler dan cerutu long filter. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya standarisasi kapasitas produksi serta banyaknya waktu menganggur (idle time) yang cukup besar karena ketidakseimbangan lini produksi. Skripsi ini bertujuan merancang satu lini produksi yang seimbang sehingga waktu menganggur (idle time) seminimal mungkin disamping itu juga diharapkan mendapatkan kapasitas yang optimal dengan adanya keseimbangan lini produksi. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung waktu standar elemen-elemen kerja dengan mempertimbangkan faktor kelonggaran dan faktor penyesuai, yang hasilnya digunakan untuk merancang lini produksi dan menentukan kapasitas produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Istiqomah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>