Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186065 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perancangan suatu sistem informasi pajak yang bertujuan untuk melakuktm ekstensifikasi penerimaan pajak dalam ini hal Pajak Penghasilan (PPh) perorangan. Sistem tersebut dibangun dengan. memanfaatkan Sistem lnformasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP) dan Sistem lnformasi Geogrofis (SIG), yang dike/a/a o/eh Direktorat Pajak Bum/ Bangunan (PBB).
Tahapan perancangan dimulai dengan integrasi Sistem Infonnasi Pajak {SIP) yang dike/a/a oieh Direktorat lnformasi Pajak dengan SISMIOP-SIG PBB, sehingga dapal dilakakan usaha-usaha ekstensifikasi, yaitu dengan penyeleksian para Wajib
Pajak (WP) yang memiliki Nilai Jua/ Objek Pajak (NJOP) lebih besar atau sama dengan I milyar atau membayar tarif listrik berdaya 6600 wau atau lcbih dan belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPij'P). Selanjutnya dilakukan pembandingan data yang terdapat dalam SIP, Sehingga menghasilkan indikasi awal untuk dikenakan himbauan memiliki NPWP dan terkena kewajiban
perpajakan PPh perorangan.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Estarningrum
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S10109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Universitas Indonesia, 1993
S33448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alief Ramdan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh sistem informasi perpajakan yang memadai terhadap kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak.
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan KPP Badora I, pada bulan Mei 2006 dengan sampel 115 Wajib Pajak Badan yang diambil secara acak dari 910 Wajib Pajak atau +1- 2% dari populasi.
Instrumen untuk menjaring data Sistem Informasi Perpajakan (Y1) dan Kepatuhan Wajib Pajak (X1) adalah kuesioner model skala likert sedangkan data penerimaan pajak (Y2) adalah data sekunder yang diperoleh langsung dari KPP Badora 1.
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan dua teknik analisis statistika yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Regresi dan Uji Perbedaan Mann-Whitney. Teknik analisis regresi digunakan untuk mengetahui dan memprediksi pengaruh Sistem Informasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak, sementara Uji Perbedaan Rata-Rata Mann-Whitney digunakan untuk mendeteksi apakah terdapat perbedaan antara tingkat penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing (KPP Badora 1) antara sebelum digunakannnya sistem komputerisasi dan setelah digunakannya sistem tersebut. Interpretasi hasil analisis data menggunakan signifikansi a 5%.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan sistem informasi perpajakan dengan kepatuhan Wajib Pajak yaitu sebesar 0,653. Sedangkan besar pengaruh dari penerapan sistem informasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 42,6%. Persamaan regresi liniernya Y = 25,23 I + 0, 538X.
Hasil pengujian Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan pajak sebelum dan sesudah penerapan sistem informasi perpajakan yang berarti bahwa penerapan sistem informasi perpajakan tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap penerimaan pajak.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pengaruh sistem informasi perpajakan memberikan sumbangan yag berarti terhadap kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak khususnya di KPP Badora 1
Dengan demikian diharapkan bahwa untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak diperlukan sistem informasi pajak yang baik pula.

This research aim to know about relation and influence of adequate taxation information system to compliance of taxpayer and tax income.
This research is conducted by in Environment of KPP Badora I, in May 2006 with sampel 115 (one hundred and fifteen) Corporate Taxpayer at random from 910 (nine hundred and ten) Corporate Taxpayer or (+I-) 12% from research population.
Instrument to get Information System Taxation data ( Y1) and Compliance of Taxpayer (X1) [is] questioner model scale of likert and Income Tax data ( Y2) is second data that obtained from KPP Badora I. Data analysis is done quantitatively with two technique of statistic analysis to be used in this research, that is Analysis of Regression and Test Difference of Mann-Whitney. Regression analysis technique is used to know and prediction of influence of Taxation Information System to Compliance of Taxpayer and Income Tax, whereas Test Difference of Mean of Mann-Whitney used to detect what is there are difference of KPP Badora 1 tax income between before and after using computerize system. Interpretation result of data analysis use significant amount 5%.
Result of Regression analysis indicate that there are significant relation between applying of taxation information system and compliance of Taxpayer that is equal to 0,653. Influence of applying of taxation information system to compliance of Taxpayer [is] equal to 42,6%. Formula of linear regression Y = 25, 231 + 0, 538X.
Examination Result of Mann-Whitney indicate that there are not the significant difference between before and after using taxation information system is meaning that applying of taxation information system do not influence by significant to tax income.
Based on result of this research can be expressed that influence of taxation information system give contribution to compliance of taxpayer and KPP Badora I Tax Income.
Thereby we expected that to increase compliance of taxpayer and tax income needed [by] good tax information system also.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Afriansyah
"Kurang gizi adalah penyakit yang berhubungan dengan rendahnya keadaan sosial ekonomi penduduk dan buruknya kebersihan lingkungan/sanitasi dan kebersihan diri/hygiene. Balita yang kurang gizi mempunyai risiko meninggal lebih tinggi dibandingkan balita yang tidak kurang gizi. Setiap tahun kurang lebih 11 juta bayi dan balita di seluruh dunia meninggal oleh karena penyakit-penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diare, malaria, campak dan lain-lain. 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi. Kekurangan gizi pada balita ini meliputi kurang energi dan protein serta kekurangan zat gizi seperti vitamin A, zat besi, iodium dan zinc. Seperti halnya dalam angka kematian ibu (AKI), angka kematian balita di Indonesia juga tertinggi di Asia Tenggara. Masa balita menjadi lebih penting lagi oleh karena merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Terlebih lagi enam bulan terakhir masa kehamilan dan dua tahun pertama pascakelahiran merupakan masa emas dimana sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gangguan kesehatan dan gizi yang terjadi pada masa anak, terutama yang menyangkut tumbuh kembang organ otak bersifat menetap dan tak terpulihkan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran wilayah rawan gizi di wilayah Kabupaten Tangerang dengan mengetahui perbedaan dan faktor-faktor penyebabnya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melihat status gizi pada Balita.

Undernutrition is a disease related to economy social status in the community and poor hygiene and sanitation. Under-five children with undernutrition status have a higher risk to death than those who are not. More less 11 million infants and children all over the world died due to the upper respiratory tract infection, diarrhea, malaria, mumps, etc. There was 54% out of all children died related malnutrition. Undernutrition occurred on under-five children consists of protein energy malnutrition and vitamin A, iron, iodium, and zinc malnutrition. Like maternal mortality rate, under-five children mortality rate is also the highest in South East Asia. Under-five children period becomes more important due to its critical period in forming a quality human resource. Furthermore, the last six-month pregnancy and the first two-year postpartum are golden years in which brain cells grow and develop optimally. Health and nutrition disorder occurred in the children period, particularly related to development and growth of the brain was permanently disorder and irreversible. The aim of this study was to assess the distribution of undernutrition vulnerable area in the District of Tangerang by assessing the differences, direct and indirect determinant factors from nutrition status on under-five children."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T29020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernita
"Untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak menerapkan teknologi informasi dalam prosedur pemungutan pajak, melalui e-SPT, e-payment (MP3), e-registration, dan yang terbaru adalah layanan e-filing.
Penelitian ini meneliti pengaruh penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Adapun pengaruh sistem administrasi dimaksud akan dipisahkan masing-masing aspeknya terhadap kepatuhan wajib pajak, yaitu e-payment, e-SPT, e-filing dan e-registration; baik secara bersama-sama ataupun parsial.
Penelitian ini dilakukan dengan berlandaskan teori penerapan teknologi informasi, terutama pada organisasi pemerintah. Selain itu jugs digunakan teori kepatuhan Wajib Pajak.
Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan menyebarkan kuesioner pada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing (PMA) Dua. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah Cluster Sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode regresi berganda.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari keempat variabel independen secara simultan (bersamasama) terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP PMA Dua_ Selain itu terbukti adanya pengaruh signifikan secara parsial dari variabel e-SPT, e-filling, e-registration dan e-payment terhadap kepatuhan Wajib Pajak di KPP PMA Qua. Dalam hal ini variabel e-SPT memiliki pengaruh paling besar terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dibandingkan variabel independen yang lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan apabila Direktorat Jenderal Pajak, khususnya Kantor Pelayanan Pajak KPP PMA Dua ingin meningkatkan kepatuhan Wajib pajak dalam jangka pendek, maka dapat memprioritaskan pada penerapan e-SPT. Hal ini pada dasarnya telah dilakukan oleh KPP PMA Dua dengan pembentukan Satgas Penerimaan SPT Tahunan. Langkah serupa perlu diiakukan pada aspek lain dari penerapan teknologi informasi, agar mendapatkan respon yang lebih besar dari Wajib Pajak. Selain itu jugs perlu dilakukan sosialisasi pada masyarakat luas menyangkut pelaksanaan sistem teknologi informasi dalam administrasi perpajakan.
Selain itu disampaikan saran untuk penelitian selanjutnya agar menguji variabel-variabel lain yang diperkirakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Variabel lain yang dapat diuji pengaruhnya terhadap kepatuhan Wajib Pajak diantaranya : kode etik aparat pajak, kinerja account representative, tarif pajak dan sebagainya.

To improve service and to improve tax compliance, Directorate General of Taxes applies information technology in imposition procedure, through e-SPT, e-payment (MP3), e-registration, and the newest service that is e-filing.
This research analyzes the influence of applying modern system in tax administration system toward tax compliance. Influence of administration system will be dissociated by each of its aspect toward tax compliance; that are e-payment, e-SPT, e-filing and e-registration; either simultaneously or partially.
This research is based on theory of implementation of information technology, especially for government. Beside that theory is also used theory of tax compliance.
This research use survey method, by propagating questionnaires for taxpayer in KPP PMA Dua. Method to take the samples is by cluster sampling. Data obtained in this research analyzed with statistical method that is multiple regression.
According to the data analysis as result of this research is concluded that there are significant influences from four independent variables simultaneously toward tax compliance in KPP PMA Dua. There is also found partial significant influence from variable e-SPT, e-filling, e-registration and e-payment to tax compliance in KPP PMA Dua. In this case, variable of e-SPT have biggest influence to tax compliance, compared to other independent variables.
As consequence of this result, is suggested that if Directorate General of Taxes, especially KPP PMA Dua wish to improve tax compliance in short-range, hence can emphasize on applying of e-SPT. This matter basically have been conducted by KPP PMA Dua by forming Task Force for Acceptance of Annual SPT. Similar step require to be conducted at other aspect of application of information technology, so that it will get larger respon from taxpayer. Besides, it is also necessary to conduct socialization concerning implementation of information technology system in taxation administration.
Based on the result of this research, is suggested that for research hereinafter to be testing other variables which estimated have an effect on tax compliance. Other variables that are able to test to tax compliance, among others are : code of conduct for tax officer, performance of account representative, tax rate and etcetera."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Santosa
"Sejak dekade 1970-an muncul revolusi digital yang merupakan hasil penemuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Dunia pun memasuki suatu babakan sejarah yang baru, menurut Alvin Toeffler, disebut gelombang ketiga atau masyarakat informasi. Seluruh dunia, seluruh bidang kehidupan, seluruh institusi mempersiapkan diri mempergunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugasnya. Tidak terkecuali Direktorat Jenderal Pajak telah mengembangkan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk bidang pemeriksaan.
Disadari agar sukses maka para pengambil kebijakan harus mulai menggunakan sumber daya informasi di samping sumber daya lainnya. Dan teknologi informasi telah membawa dampak utama bagi struktur organisasi dan struktur industri, berupa automasi, disintegrasi, dan integrasi. Alvin Toeffler manawarkan cara berupa memperkuat pusat pemerintahan, sekaligus desentralisasi keputusan.
Ketersediaan jaringan dan akses terhadap informasi serta komunikasi yang efektif dan penggunaan teknologi moderen merupakan kondisi pendukung terhadap kesuksesan pemungutan pajak di suatu negara. Administrasi pajak yang efektif dengan di dukung oleh kedua faktor tersebut diharapkan mampu mendeteksi berkas yang dicurigai atau pelanggaran yang dilakukan Wajib Pajak. Dengan demikian, keefektifan administrasi akan menjadi tinggi dan mampu meminimalisasi penggelapan pajak yang terjadi.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka permasalahan yang dapat diangkat adalah apakah SIP yang diterapkan telah berjalan efektif dan optimal dalam menunjang pemeriksaan pajak. Sebaliknya juga perlu diketahui efektivitas pemeriksa pajak sebagai unsur penunjang (penghasil) data SIP.
Pengujian dan pembahasan permasalahan di atas dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap para pemeriksa pajak baik yang ada di Kantor Pelayanan Pajak (Seksi PPh Badan KPP Gambir Satu) maupun Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa Jakarta Lima). Fokus pembahasan pada peran pemeriksa pajak sebagai pengguna sekaligus penghasil data SIP. Pengujian keeratan berbagai faktor pengaruh dilakukan dengan uji statistik.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa data SIP berguna dan digunakan dalam proses pemeriksaan pajak, tetapi belum efektif dalam penentuan wajib pajak yang harus diperiksa dan menghasilkan koreksi pajak yang signifikan. Padahal dari proses pemeriksaan pajak, selain sebagai pengujian terhadap kepatuhan wajib pajak, juga diharapkan dapat menambah pemasukan pada negara. Selain itu, faktor nilai data yang material, kemungkinan penyalahgunaan data dan keengganan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi respon pemeriksa pajak sebagai penghasil data SIP.
Karena itulah, saran yang diajukan adalah memperbaiki waktu pengiriman, keakuratan, dan ketersediaan data yang memadai. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya pengawasan bahwa data yang dihasilkan oleh pemeriksa pajak telah dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga terjadi komunikasi timbal balik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T7461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>