Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Untuk meningkatkan kinerja perawat, Rumah Sakit PMI Bogor memberikan
insentif kepada perawatnya. Cara ini tidak akan berhasil tanpa adanya suatu metode insentif yang adil dan bijaksana. Pada penelitian ini dilakukan penentuan bobot insentif berdasarkan Proses Hirarki Anatitik. Dalam penentuan bobot insentif, PHA memecah masalah tersebut menjadi lebih kecil dan membandingkannya secara berpasangan yang lalu dikembangkan menjadi suatu hirarki. Kemudian hirarki tersebut dianalisa untuk mendapatkan matriks yang dapat mempresentasikan prioritas keseluruhan dari alternatif yang ada. Dalam penerapan Proses Hirarki Analitik, langkah pertamanya adalah dilakukannya penentuan tujuan, kriteria dan skala intensitas dari hirarki keputusan dengan melakukan dlskusi dengan beberapa orang yang bekerja pada bidang keperawatan lalu menyusun kuesioner perbandingan berpasangan agar didapat mode! hirarki penentuan besar bobot insentif yang representatif. langkah kedua adalah pembagian kuesioner perbandingan berpasangan kepada para aktor keperawatan untuk mendapatkan peni!aian bobot kriterta hirarki beserta skala intensitasnya. Langkah ketiga adalah mengolah data yeng didapat dengan menggunakan piranti lunak Expett Choice 9.5 hingga didapat bobot kriteria dan skala intensitasnya. Langkah keempat adalah adalah mengkalkulasi insenlif perawat yang akan diterima dengan mengunakan metode pembobotan tersebut sebagai acuan. Dari data yang telah diolah sebelumnya, didapatkan…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgitha Wulandari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Agung AM
"Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Agar karyawan mempunyai kemampuan secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan mereka maka perusahaan wajib menerapkan suatu sistem pelatihan dan pengembangan karyawan. Penerapan program pelatihan dan pengembangan karyawan berfungsi sebagai proses transformasi. Untuk menilai keberhasilan program-program tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan secara sistematis. Manfaat utama dari evaluasi ini adalah perusahaan dapat mengetahui sejauh mana program pelatihan dan pengembangan karyawan yang diteapkan dapat membawa hasil yang diinginkan serta mencapai sasaran. PT United Tractors (UT) merupakan perusahaan alat berat terbesar di Indonesia. Perusahaan selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap program pelatihannya. Oleh sebab itu penulis mengusulkan penggunaan metode evaluasi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan bobot kriteria-kriteria dalam evaluasi program pelatihan. PHA merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan aspek atau kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif suatu permasalahan. Kekuatan PHA terletak pada struktur hirarkinya sendiri yang memungkinkn seseorang memasukkan semua faktor penting, nyata maupun tak nyata dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dengan yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif untuk dipilih mana yang terbaik. Setiap masalah dapat dirumuskan sebagai masalah keputusan berbentuk hirarki. Elemen-elemen dalam setiap tingkat digunakan untuk membandingkan elemen-elemen yang berada setingkat di bawahnya. Langkah pertama dalam menerapkan PHA adalah membuat hirarki mengenai kriteria-kriteria untuk mengevaluasi pelatihan dengan menyebarkan kuesioner. Langkah kedua adalah melakukan perbandingan berpasangan tingkat kepentingan antar kriteria dan subkriteria untuk menentukan bobotnya. Langkah ketiga adalah menguji konsistensi penilaian tersebut. Jika sudah memenuhi syarat konsistensi maka bobot tersebut dapat dipakai untuk mengevaluasi pelatihan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Jakarta: Universitas Indonesia, 1996
TA3605
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Prosedur suctioning merupakan prosedur yang potensial berbahaya jika dilakukan tidak tepat, dan dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam kehidupan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik perawat (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan lama bekerja dan tingkat pengetahuan tentang suctioning) dengan ketepatan dalam melakukan prosedur suctioning. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah perawat di RS PMI bogor — Jawa Barat Jumlah sampel penelitian sebanyak 90 orang. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden. Instrumen terdiri dari data demografi, pertanyaan tentang suctioning dan ketepatan dalam melakukan suctioning. Setelah data terkumpul dianalisa dengan statistik univariat dan bivariat. Dengan uji Chi Square pada alpha 0,05, hasil hipotesa menunjukan tidak adanya hubungan antara karakteristik perawat dan ketepatan datum meIakukan suctioning. Tetapi hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan karena beberapa keterbatasan yaitu keterbatasan waktu penelitian, adanya beberapa pertanyaan yang tidak valid pada uji validitas reabilitas kuesioner.
Kata kunci: Karakteristik, penelitian, perawat, profesionalisme, suctioning"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5597
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agustus Rogatus Trawotjo
"Latar belakang penelitian ini adalah perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam bidang komputer yang telah diaplikasikan pada sistem rekam medis rumah sakit Hasil pengamatan sebelumnya pada komputerisasi rekam medis di RSU PMI Bogor menunjukkan bahwa pelaksanaannya belum berjalan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk memganalisis pelaksanaan komputerisasi rekam medis rawat jalan RSU PMI Bogor yang difokuskan pada input dan prosesnya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskripftif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dan informasi mengenai input dan proses rekam medis diperoleh melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan observasi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada masalah antara lain sumber daya manusia yang masih kurang dalam hal jumlah maupun keahlian, komitmen dokter yang lemah, prosedur dan program komputerisasi rekam medis.
RSU PMI perlu memperbaiki pelaksanaan rekam medis rawat jalan. Usulan terpenting yang disampaikan adalah pembuatan prosedur, melakukan sosialisasi sistem yang ada, membangun komitmen dokter, perbaikan program komputer dan pelatihan komputerisasi rekam medis bagi perawat dan dokter.
Dafar Pustaka : 28 ( 1975-200 I )

To assess the implementation of medical record process, I conduct a study in PMI Hospital Bogor. This is a case study, focused on the input and process of the medical record. Information is derived by in-depth interview, focus group discussions, and field observation.
This research found the there were some problem on the input, which were the low-level of quantity and expertise quality of medical human resources (doctors), doctors' commitment, flaws on computer programs, and procedures on computer data inserting. There were also problem on process, such as data recording by doctors, data storing on computer system and data retrieval.
The study recommended that the implementation should be improved in the future; by develop procedures on implementation of computer stored ambulatory record. There should be a doctor commitment on the medical record system. The software should be improved to accommodate pictures drawn by the doctors. Lastly, there should be trainings on medical record computerization for nurses and doctors.
Bibliography: 28 (1975-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Syamsuddin
"Pengukuran kinerja merupakan faktor yang amat penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Model pengukuran kinerja tradisional tidak lagi memadai untuk lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Pengukuran kinerja tradisional hanya menitik-beratkan pada kinerja keuangannya saja tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan tersebut.
Agar mampu bersaing dalam dalam lingkungan bisnis persemenan yang semakin kompetitif, PT. Semen Tonasa membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya ditinjau dari aspek keuangan saja.
Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang menyeimbangkan antara ukuran kinerja keuangan dengan tiga aspek lainnya yaitu pelanggan, proses bisnis internal dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced scorecard menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam sasaran-sasaran strategik yang bersifat komprehensif, koheren dan seimbang, yang dikelompokkan dalam empat prespektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Setiap sasaran strategik tersebut ditentukan indikator-indikator kinerjanya. Pengukuran terhadap indikator-indikator kinerja tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan, sehingga perusahaan dapat merumuskan langkah-langkah strategik (inisiatif-inisiatif strategik) untuk mencapai sasaran-sasaran strategik tersebut.
Proses Hirarki Analitik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan inisiatif-inisiatif strategik yang sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja perusahaan, yaitu dengan menentukan besar bobot masing-masing inisiatif strategik. Pembobotan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing inisiatif strategik terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Performance assessment plays important rule for a company. It can be used to evaluate whatever a company has already achieved so far. The old-fashioned performance assessment is no longer practicable for a highly competitive modern business of today simply because it focused on the company's financial aspect only without regarding the other aspects which are off course affecting the financial statement.
In order to survive in a strong competitive environment of cement industries,PT. SEMEN TONASA needs performance assessment system that not focused only on the financial aspect of the company.
Balanced Scorecard as a performance assessment system that combines the financial aspect as well as the three other aspects: the customer, the internal business process, and the learning and growth process. Balanced Scorecard describes the company's mission, vision, and the strategies into comprehensive, coherent, and balanced strategic objectives which are grouped into four perspectives: financial perspective, costumer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. Every strategic objective mentioned above is determined by its performance indicator. The evaluation of the performance indicator is to recognize the real condition of a company, so that it can make a strategic steps (strategic initiatives) to access those strategic objectives.
The Analytical Hierarchy Process, can be used as a tool determine the strategic initiatives that affect the company's performances which by determining the proportional rate every strategic initiative. This act of proportioning is intended to recognize the influence level of every strategic initiative vis-à-vis the-company's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 8784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yuwandono
"Lahan yang digunakan sebagai Iokasi industri merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi eksistensi perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengaruhi oieh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas mang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi. Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi.
Keberadaan kawasan-kawasan industri yang merupakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat beroperasi secara komplementer dan memudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengusulkan penggunaan metode proses hirarki analitik untuk membantu penentuan Iokasi industri di kawasan industri secara hirarkis. Metode ini mempakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kuantitatif dan kualitatif.
Sebagai contoh penerapan metode ini dalam studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industti menlanjutkan bahwa Jakarta Industrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dari skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>