Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Jane Ellyn
"Perkembangan di sektor transportasi dewasa ini meningkatkan konsumsi bensin (gasoline). Hal ini menimbulkan isu krisis energi karena cadangan minyak bumi di alam yang semakin menipis. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan bakar alternatif yang bersifat dapat diperbaharui dan ekonomis. Minyak kelapa sawit adalah salah satu sumber daya alam yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif. Melalui proses catalytic cracking, minyak kelapa sawit dapat diproses menjadi biogasoline, yaitu bahan bakar gasoline yang berasal dari biomassa. Penelitian ini akan mencoba melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap biogasoline untuk meningkatkan bilangan oktana. Penelitian dilakukan dengan mereaksikan biogasoline dengan air. Pada proses ini, air mengadisi sebagian alkena penyusun biogasoline sehingga terbentuk alkohol. Reaksi berlangsung pada rentang suhu 110_C-160_C di dalam reaktor batch dengan katalis HCl. Analisa FTIR dilakukan untuk melihat apakah senyawa alkena penyusun biogasoline dapat dihidrasi melalui perubahan ikatan kimia. Reaksi hidrasi dapat meningkatkan bilangan oktana biogasoline hingga 6 angka. Kondisi operasi optimum untuk reaksi hidrasi yaitu pada suhu 140_C selama 1 jam dengan katalis 1.5 ml larutan HCl 6 M. Kondisi ini menghasilkan produk biogasoline dengan densitas rendah dan bilangan oktana paling tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius
"Bensin saat ini merupakan bahan bakar minyak yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini. Sementara itu, harga minyak mentah dunia terus meningkat, cadangan minyak yang terus menurun dan kondisi Indonesia sebagai net importir telah membuat sbsidi BBM sangat besar. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu alternatif yang dapat mengurangi tingkat konsumsi bahan bakar minyak ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, biogasoline dapat dibuat dari minyak sawit melalui reaksi perengkahan katalitik. Biogasoline ini memiliki senyawa yang mengandung ester (25% volume). Ester ni dapat terhidrolisis menghasilkan alkohol dan asam karboksilat. Alkohol merupakan senyawa dengan angka oktana tinggi dan karenanya angka oktana biogasoline dapat ditingkatkan dengan menghidrolisis fraksi esternya.
Penilitian ini memiliki tujuan menghasilkan biogasoline berangka oktana tinggi yang nantinya dapat menggantikan bensin angka oktana tinggi atau mampu dicampur dengan bensin untuk meningkatkan angka oktananya. Reaksi dilakukan dalam reaktor dengan katalis HCl yang beroperasi pada tekanan atmosferik. Reaksi akan dilakukan dengan suhu reaksi 60_C sampai dengan 95_C. Selain itu, perbedaan waktu reaksi (1 jam sampai 4 jam) dan perbandingan katalis yang berbeda (1:7.5 sampai dengan 1:3.75). Produk yang dihasilkan akan dipisahkan, diuji produknya dengan FT-IR, dan dihitung angka oktananya dengan korelasi indeks setana dan derajat API. Hasil reaksi hidrolisis mampu meningkatkan angka oktana dari biogasoline. Angka oktana tertinggi produk reaksi adalah 74.91 pada suhu reaksi 80_C, perbandingan katalis HCl 1:5 selama 2 jam dan konversi ester sebesar 12.44%.

Nowadays, gasoline is oil fuel that mostly used in Indonesia. In the mean time, world crude oil price keep increasing, oil reserve decrease and Indonesia condition as net importer have made oil fuel subsidy become larger and larger. To handle this thing, it is needed an alternative which can reduce fuel consumption level. Based on the former research, biogasoline can be made from palm through catalytic cracking reaction. This biogasoline contains compounds that have ester functional group (25% volume). This ester can be hydrolized to produce alcohol and carboxcilyc acid. Alcohol is compound with high octane number and because of that biogasoline octane number can be increased if we can hydrolize its ester fraction.
This research have goals to produce high octane number biogasoline that can subsitute high octane number gasoline or can be mixed with gasoline to increase its octane number. This reaction is conducted in reactor with HCl as catalyst which operates at atmospheric pressure. Reaction will be conducted at temperature 60_C until 95_C. Aftar that, time reaction varies from 1 hour until 4 hours and catalyst ratio varies from 1:7.5 until 1:3.75. Product which produced after reaction will be seperated, tested with FTIR and calculatd its octane number using API degree and cetane index correlation. Hydrolysis reaction result can increase octane number of biogasoline. Highest octane number of reaction product is 74.91 at temperature reaction 80_C, catalyst ratio HCl 1:5 for 2 hours and ester conversion 12.44%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Ahmad Adilina
"Kemajuan teknologi telah memudahkan manusia untuk melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Khususnya untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi ini telah membantu teriaksananya penelitian-penelitian yang lebih kompleks sehingga dapat terselesaikan dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat dengan biaya operasional yang relatif lebih rendah. Salah satu bentuk artificial intelligence yang memanfaatkan ilmu komputasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tanpa memerlukan perhitungan matematis yang rumit adalah Artificial Neural Network (ANN). ANN merupakan suatu sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi. Keistimewaan ANN terletak pada proses pembelajarannya untuk mencapai hasil yang diinginkan sehingga ANN memiliki ketepatan hasil yang berbeda-beda untuk tiap input-nya, bergantung pada proses pembelajaran yang dialami. Selama ini, ANN telah banyak digunakan untuk sistem pengontrolan, pengenalan pola dan peramalan (prediksi). Pada penelitian ini ANN digunakan untuk menentukan bilangan oktana biogasoline dengan menggunakan software Matlab. Selain itujuga dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh jumlah neuron dan jumlah lapisan tersembunyi pada jaringan ANN yang digunakan. Hasil yang diperoleh berupa pemodelan Artificial Neural Network (ANN) yang paling optimal berupa jaringan yang memiliki 1 lapisan tersembunyi dengan 4 buah neuron. Perbandingan hasil antara data masukan (target) dan keluaran jaringan ANN menunjukkan teriadnya kesalahan relatif sebesar 2,226 %. Hasil prediksi jaringan ANN untuk rasio jumlah minyak sawit/jumlah katalis sebesar 20 dansuhu reaksi sebesar 600°C adalah bilangan oktana sebesar 105,158. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jaringan ANN ini dapat digunakan untuk menentukan bilangan oktana biogasoline dengan tingkat ketepatan (akurasi) yang bergantung pada pola data masukan yang digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adam Hirsaman
"Pesatnya pembangunan di bidang transportasi berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan akan bensin (gasoline). Peningkatan ini tidak sejalan dengan cadangan minyak bumi dunia sebagai bahan baku utama pembuatan bensin yang terus menurun. Ini menyebabkan urgensi kebutuhan akan bensin dari bahan baku altelnatif yang terbarukan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Minyak sawit, merupakan salah satu bahan yang disebut-sebut dapat digunakan untuk menghasilkan alternatif bensin (biogasoline). Pada penelitian ini biogasoline disintesis dari minyak sawit melalui reaksi hydrocracking dengan katalis NiMo/zeolit yang merupakan katalis pada proses hydrocracking minyak bumi. Penelitian dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit dalam reaktor batch berpengaduk bersama katalis NiMo/zeolit dan gas hidrogen. Perbandingan berat katalis/reaktan yang digunakan adalah 1:75. Gas hidrogen dialirkan dengan laju alir rendah pada suhu ruang. Reaksi dilakukan pada tekanan atmosferik dengan 2 variasi suhu, yaitu 300°C dan 320°C masing-masing selama 1 jam, 1.5 jam, dan 2 jam. Penurunan densitas produk reaksi terhadap densitas minyak sawit, penambahan jumlah gugus -CH3, dan pengurangan gugus -C=C- yang ditunjukkan oleh spektrum FTIR, menunjukkan bahwa reaksi hydrocracking yang diinginkan pada penelitian ini memang benar terjadi. Untuk mendapatkan produk biogasoline, dilakukan distilasi batch secara bertahap sebanyak dua kali untuk masing-masing produk reaksi. Pengukuran densitas produk biogasoline menunjukkan hasil yang mendekati densitas bensin komersial. Uji GC dan GC-MS menunjukkan adanya kemiripan kandungan produk biogasoline dengan kandungan bensin komersial. Namun demikian masih terdapat kandungan senyawa yang tidak termasuk dalam fraksi bensin dalam proporsi yang cukup besar sehingga produk biogasoline yang didapatkan ini belum dapat digunakan untuk menggantikan bensin. Ini ditunjukkan oleh bilangan oktan produk biogasoline yang jauh lebih kecil dibanding standar bilangan oktan bensin komersial. Untuk mendapatkan produk biogasoline yang memenuhi kriteria bensin, diperiukan proses pemisahan lebih lanjut untuk memisahkan fraksi berat tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Ahmad Mawardi
"Kenyataan bahwa cadangan minyak bumi dunia yang semakin menipis tidak dapat terelakkan lagi. Dengan kondisi ini memaksa dilakukannya pencarian energi alternatif yang dapat mengurangi beban suplai energi dari basis minyak bumi. Konsumsi bahan bakar bensin di Indonesia terus meningkat tetapi suplai akan bensin tersebut sudah mulai menipis. Minyak kelapa sawit yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, dapat dijadikan sebagai sumber bahan bakar bensin. Minyak kelapa sawit mengandung trigeliserida yang mengikat asam lemak jenuh maupun tak jenuh, salah satunya asam oleat yang kandungannya sangat besar mencapai 43%.
Secara teoritis, ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh trigliserida dapat terengkah dengan menggunakan katalis asam salah satunya katalis ?-alumma. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit dengan katalis ?-alumina di dalam reaktor tumpak berpengaduk. Untuk mendapatkan kondisi yang optimum maka dilakukan variasi perbandingan berat minyak/katalis 100:1, 75:1 dan 50:1, suhu reaksi 260-340°C dan waktu reaksi 1-2 jam.
Dari hasil uji densitas dan viskositas dan FTIR maka diperoleh kondisi optimum sebagai berikut : perbandingan berat minyak/katalis 100:1, waktu reaksi 1.5 jam dan suhu 340°C. Untuk mendapatkan produk biogasoline, dilakukan distilasi tumpak secara bertahap sebanyak dua kali untuk ketiga produk reaksi yang terbaik dari masing - masing perbandingan berat minyak/katalis. Identifikasi produk biogasoline dengan analisis densitas dan viskositas menunjukkan hasil yang mendekati bensin komersial. Dari uji FTIR, uji GC dan uji GC-MS menunjukkan adanya kemiripan kandungan produk biogasoline dengan kandungan bensin komersial dengan yield 11.79% v/v) dan konversi 28% (v/v)terhadap umpan minyak sawit dan bilangan oktana 61."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Konversi minyak kelapa sawit menjadi fraksi bensin merupakan salah satu upaya pencarian energi alternatif sebagai pengganti suplai energi berbasis minyak bumi. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan minyak kelapa sawit dapat direngkah menjadi hidrokarbon melalui reaksi perengkahan katalik dengan katalis asam, salah satunya adalah katalis γ-alumina. Dalam penelitian ini dilakukan reaksi minyak sawit dengan katalis γ-alumina di dalam reaktor tumpak berpengaduk yang dilakukan dengan variasi perbandingan berat minyak/katalis 100:1, 75:1 dan 50:1 pada variasi suhu reaksi antara 260 - 340 °C dalam variasi waktu reaksi 1-2 jam. Pasca reaksi perengkahan, produk bensin alternatif ini (biogasoline) diperoleh setelah perlakuan distilasi tumpak 2 tahap. Uji densitas dan viskositas produk ini menunjukkan hasil yang mendekati sifat fisika bensin komersial. Dari hasil uji densitas, viskositas, dan Fourier Transform Infra Red Spektrofotometer (FTIR) produk reaksi perengkahan dapat disimpulkan bahwa produk optimum reaksi terjadi pada perbandingan berat minyak/katalis 100:1 dalam waktu 1.5 jam dan suhu 340 °C, dan hasil uji kandungan produk dengan FTIR, Gas Chromatography (GC), dan Gas Chromatografi-Mass Spectrofotometer (GC-MS) menunjukkan adanya kemiripan dengan kandungan bensin komersial. Berdasarkan hasil uji tersebut, produksi biogasoline pada penelitian ini memiliki yield 11.8% (v/v) dan konversi 28.0% (v/v ) terhadap umpan minyak sawit dengan bilangan oktana produknya sebesar 61.0.

Biogasoline Production from Palm Oil Via Catalytic Hydrocracking over Gamma-Alumina Catalyst. Bio gasoline conversion from palm oil is an alternative energy resources method which can be substituted fossil fuel base energy utilization. Previous research resulted that palm oil can be converted into hydrocarbon by catalytic cracking reaction with γ-alumina catalyst. In this research, catalytic cracking reaction of palm oil by γ-alumina catalyst is done in a stirrer batch reactor with the oil/catalyst weight ratio variation of 100:1, 75:1, and 50:1; at suhue variation of 260 to 340°C and reaction time variation of 1 to 2 hour. Post cracking reaction, bio gasoline yield could be obtained after 2 steps batch distillation. Physical property test result such as density and viscosity of this cracking reaction product and commercial gasoline tended a closed similarity. According to result of the cracking product?s density, viscosity and FTIR, it can conclude that optimum yield of the palm oil catalytic cracking reaction could be occurred when oil/catalyst weight ratio 100:1 at 340°C in 1.5 hour and base on this bio gasoline?s FTIR, GC and GC-MS identification results, its hydrocarbons content was resembled to the commercial gasoline. This palm oil catalytic cracking reaction shown 11.8% (v/v) in yield and 28.0% (v/v) in conversion concern to feed palm oil base and produced a 61.0 octane number?s bio gasoline."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Moestika
"Kebutuhan akan bensin mendorongg dilakukannya penelitian untuk menemukan sumber daya Iain sebagai bensin alternatif. Minyak kelapa sawit yang dimiliki Indonesia secara melimpah dapat dijadikan sumber bahan bakar bensin dengan melakukan reaksi perengkahan untuk didapatkan struktur molekul yang lebih kecil dan memiliki karakterislik yang menyerupai bensin.
Reaksi perengkahan katalistik terhadap minyak kelapa sawil dilakukan dengan mengadaptasi prinsip FCCU (Fluidized Catalytic Cracking Unit) yang dapat memecahkan rantai hidrokarbon panjang menjadi fraksi yang lebih pendek. Reaksi perengkahan katalistik ini dilakukan dengan kehadiran kalalis asam alumina. Dalam penelilian ini digunakan katalis alumina JRC (Japan Reference Catalys)-ALO-3 dan JRC-ALO-6. Reaksi dilakukan pada reaktor batch sederhana.
Untuk mengetahui terjadinya perengkahan dilakukan analisis berat molekul dengan metode kenaikan titik didih, viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald.
Bilangan oktana dengan metode ASTM D-976 termodifikasi dan analisa perubahan struktur molekul dengan menggunakan metode FTIR.
Kondisi operasi optimum umuk merengkahkan minyak kelapa sawit adalah pada komposisi katalis-minyak 1:1O0, waktu reaksi 15 menit dan suhu reaksi 150℃.
Reaksi perengkahan tersebut dapat menurunkan berat molekul menjadi 597 gr/mol dari 849 gr/mol dengan struktur molekul dimana ramai lurus senyawa menjadi lebih pendek dari senyawa awalnya. Senyawa produk ini juga memiliki bilangan oktana yang jauh lebih tinggi daripada bensin yang banyak digunakan saal ini, yaitu 111.2.
Namun dari segi viskositas, senyawa ini masih lebih besar daripada bensin premium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodri Febrilian Erahman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41144
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pangastuti Sri Handayani
"Cadangan minyak bumi semakin berkurang hingga Indonesia kini terpaksa mengimpor minyak untuk menutupi kebutuhan konsurnsi bahan bakar dalam negeri. Untuk rnengatasi permasalahan tersebut maka harus dikaji berbagai alternatif yang dapat dicoba, antara lain produksi bahan bakar dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Salah satu sumber alam yang dapat diolah menjadi bahan bakar altematif adalah minyak sawit. Minyak sawit mungkin diubah rnenjadi bahan bakar karena memiliki struktur hidrokarbon menyerupai minyak bumi. Karenanya proses pengolahan minyak bumi menjadi bahan bakar fosil dapat diadopsi untuk memproduksi bahan bakar dari minyak sawit (biognsoline).
Dalam penelitian ini akan dilakukan perengkahan katalitik terhadap minyak sawit sehingga diharapkan akan dihasilkan biogasoline. Reaksi dilakukan dalam reaktor batch sederhana dengan variasi temperatur reaksi antara 100 °C hingga 250°C dan variasi waktu reaksi 3 menit hingga 30 menit. Katalis yang akan digunakan adalah zeolit.
Pada produk akan dilakukan analisis densitas, viskositas, berat molekul, bilangan oktana dan FTIR sehingga dapat diketahui sifat dan struktur senyawa tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur terhadap molekul minyak kelapa sawil. Densitas produk lebih rendah dibandingkan densitas minyak kelapa sawit, yaitu antara 0.91 gr/mL hingga 0.94 gr/mL. Viskositas produk berada dalam rentang nilai 0.0753 P hingga 0.1037 P. Terjadi penurunan berat molekul dari 282 gr/mol menjadi antara 697 gr/mol hingga S44 grfmol. Bilangan oktana produk juga bernilai tinggi yaitu antara 107 hingga 116.
Analisis FTIR menunjukkan adanya pemutusan ikatan karbon yang mengindikasikan terjadinya reaksi perengkahan serta penambahan ikatan RC(CH2); dan (CH2)n, yang mengindikasikan terjadinya reaksi alkilasi. Produk belum dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar karena walau bilangan oktana produk lebih tinggi dibandingkan bensin tetapi viskositas dan densitas produk masih terlalu tinggi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>