Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dillenia indica merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia dan memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan. Salah satu potensi yang belum banyak dimanfaatkan selama ini adalah sebagai sumber antioksidan alami yang dapat menggantikan penggunaan antioksidan sintetik. Untuk mendapatkan antioksidan dari daun Dillenia indica, digunakan metode ekstraksi tekanan tinggi. Pada proses ini, digunakan pelarut etanol pada tekanan tinggi di bawah kondisi superkritis. Kondisi operasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah tekanan dan laju alir pelarut. Selain itu, dikaji pula pengaruh sistem sirkulasi pelarut terhadap ekstrak yang dihasilkan. Hasil ekstrak diuji aktivitas antioksidannya terhadap minyak curah dengan menggunakan metode carotene bleaching. Aktivitas antioksidan dari ekstrak dapat dikaitkan dengan keberadaan senyawa fenolik yang terkandung didalamnya. Untuk itu, dilakukan pula uji kandungan fenolik dengan metode spektrofotometer menggunakan reagen Folin-Ciocalteu. Hasil ekstraksi tekanan tinggi ini dibandingkan dengan ekstraksi sonikasi dan soxhlet menggunakan ANOVA. Dari hasil penelitian, didapatkan aktivitas antioksidan terbesar pada variasi tekanan adalah sampel 12 bar yaitu sebesar 94,145 % dengan jumlah kandungan fenolik sebesar 34,693 GAE. Untuk variasi laju alir pelarut, sampel 1,5 mL/min mempunyai aktivitas antioksidan terbesar yaitu 94,941 % dengan jumlah kandungan fenolik sebesar 52,547 GAE. Sedangkan untuk sistem sirkulasi, aktivitas antioksidan yang dihasilkan sebesar 98,733 % dan jumlah kandungan fenolik sebesar 88,722 GAE. Hasil perbandingan dengan metode sonikasi dan soxhlet menggunakan ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap jumlah kandungan fenolik yang dihasilkan masing-masing metode. Jumlah fenolik dalam ekstrak sangat dipengaruhi oleh metode ekstraksi dan kondisi operasi yang digunakan pada saat ekstraksi."
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2007
S49738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andre
"Antioksidan sangat dibutuhkan terutama dalam industri makanan sebagai pengawet bahan pangan. Antioksidan yang banyak digunakan selama ini adalah antioksidan sintetik. Namun, antioksidan sintetik ini tidak aman untuk kesehatan karena mempunyai efek patologis bagi manusia sehingga diperlukan antioksidan alternatif berupa antioksidan alami yang diperoleh dari tumbuhan seperti sempur air (Dillenia indica) yang banyak tumbuh di Indonesia. Untuk mendapatkan senyawa antioksidan ini, dilakukan ekstraksi daun Dillenia indica dengan menggunakan metode ekstraksi tekanan tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan ekstraktor tekanan tinggi dan dikaji pengaruh waktu dan suhu ekstraksi terhadap berat ekstrak, aktivitas antioksidan dan jumlah kandungan senyawa fenol dari ekstrak yang dihasilkan. Selain itu, dikaji juga penggunaan sistem sirkulasi pelarut dan pengaruh penggunaan metode ekstraksi tekanan tinggi dibandingkan dengan metode soxhlet dan sonikasi terhadap jumlah kandungan fenol dari ekstrak. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode carotene bleaching. Uji jumlah kandungan fenol menggunakan asam galat sebagai standar. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa berat ekstrak yang dihasilkan akan semakin besar dengan meningkatnya waktu dan suhu ekstraksi. Aktivitas antioksidan terbesar dicapai pada kondisi operasi waktu ekstraksi 50 menit dan suhu ekstraksi 30 0C. Sistem sirkulasi menghasilkan berat ekstrak dan aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan non-sirkulasi. Penggunaan metode ekstraksi tekanan tinggi menghasilkan kandungan fenolik yang lebih besar dibandingkan metode soxhlet dan sonikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Adi Perdana S.N.
"Antioksidan adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mencegah proses oksidasi pada makanan. Umumnya industri makanan menggunakan antioksidan sebagai zat aditif yang bersifat pengawet untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan. Saat ini antioksidan yang banyak digunakan adalah antioksidan sintetik, tetapi antioksidan sintetik ini tidak aman untuk kesehatan karena mempunyai efek patologis bagi manusia. Oleh karena itu, diperlukan antioksidan alternatif yang ekonomis dan tidak mempunyai efek samping bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah antioksidan yang berasal dari bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak daun sempur air (Dillenia indica). Untuk mendapatkan senyawa antioksidan tersebut, dilakukan metode ekstraksi Soxhlet dengan pelarut etanol. Pada penelitian dilakukan pengkajian pengaruh variasi konsentrasi ekstrak dan waktu ekstraksi terhadap berat ekstrak dan aktivitas antioksidannya. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antioksidannya dengan metode carotene bleaching. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada variasi pertama sampel 5/250 g/mL memiliki aktivitas antioksidan terbesar yaitu 93,396 % dan merupakan titik optimal pada variasi pertama. Pada variasi kedua sampel 2 jam memiliki aktivitas antioksidan terbesar 96,568 % dan merupakan titik optimal pada variasi kedua. Dari kedua variasi didapatkan titik optimal pada kondisi operasi yang sama yaitu : konsentrasi ekstrak 5/250 g/mL dan waktu ekstraksi 2 jam. Oleh karena itu, hanya Sampel (5/250 g/mL, 2 jam) dari variasi kedua yang diuji kandungan total fenoliknya dengan menggunakan metode Folin Ci_Calte. Pengujian ini dilakukan karena keberadaan senyawa antioksidan erat kaitannya dengan kandungan senyawa fenol yang terdapat pada ekstrak. Dari hasil pengujian diperoleh kandungan total fenoliknya pada kisaran 26,898 - 27,298 GAE. Kemudian hasil dari uji kandungan total fenolik dengan metode ekstraksi Soxhlet ini dibandingkan dengan hasil dari ekstraksi tekanan tinggi dan sonikasi menggunakan ANOVA. Hasil perbandingan dengan metode ekstraksi tekanan tinggi dan sonikasi menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap jumlah kandungan fenolik yang dihasilkan masing-masing metode. Jumlah kandungan fenolik dalam ekstrak sangat dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang dipilih dan kondisi operasi yang digunakan pada saat ekstraksi.

Antioxidant is a chemical compound that use to prevent the oxidation reaction for foods and beverages. Usually the food industry use antioxidant as a additive substance that has a characteristic as a preservative to keep to quality of the produced product. Nowdays, antioxidants that use mostly are synthetic that not good for the health because it has a pathologic effect to human. Therefor, alternatives antioxidant needed which affordable and don't have a side effect that bad for the health. One of them is antioxidant that made from the natural resources. The purpose of this research is to know the activity of antioxidant in the extract Sempur air leaf (Dillenia indica). To get the antioxidant, a extraction methods using Soxhlet apparatus and etanol as a solvent were applied. This research are examines the effect of extract concentration and extraction time toward extract weight and antioxidant activity. Extracts that produced were tested to know the antioxidant activity using a carotene bleaching method. Based on the result, at first variation sample (5/250) g/mL have the biggest antioxidant activity which is 93.396% and this is the optimal value of the first variation. For the second variation sample (2 hour) have the biggest antioxidant activity which is 96.568% and this is the optimal value of the second variation. From the result the both variation have the same operating condition of the optimal value which is 5/250 at the extract concentration and 2 hour for the extraction time. Because of that, only sample (5/250 g/mL, 2 hour) from the second variation that were being tested the total Phenolic content (TPC) using folin Ci_Calteu method. This test were done because the existence of antioxidants are closely related with the fenolic compound inside the extract that were produced. From the test result of TPC, total fenolic content that obtained are around 26.898 - 27.298 GAE. Then the total phenolic content from the Soxhlet extraction method was compared to the result from high pressure extraction and sonication using a statistic method called ANOVA. The camparison result with the high pressure extraction and sonication shows a significant difference of the total phenolic content that produced from each of extraction methods. Total phenolic content inside the extracts are influence by chosen of extraction method and operational condition yang were being used while extraction process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Indika
"Tumbuhan Dillenia indica merupakan salah satu spesies dari famili Dilleniacea yang banyak ditemukan pada daerah Asia tropis termasuk Indonesia. Potensi yang ada pada tumbuhan ini adalah sebagai sumber antioksidan alami. Untuk mendapatkan senyawa antioksidan dari daun Dillenia indica, digunakan metode maserasi dengan kepolaran pelarut yang berbeda serta diameter serbuk daun 0,3 0,5 dan 0,8 mm. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh kepolaran pelarut yang digunakan yaitu etil asetat dan petroleum eter serta pengaruh diameter serbuk daun terhadap aktivitas antioksidan dari ekstrak. Ekstrak etil etil asetat dan petroleum eter diuji kandungan total fenoliknya dengan reagen Folin-Ciocalteu kemudian diuji aktivitas antioksidannya terhadap minyak curah dengan menggunakan metode carotene bleaching. Selain itu fraksi dari kedua ekstrak yang diperoleh melalui kromatografi kolom dan KLT diuji aktivitasnya dengan metode yang sama.
Penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun Dillenia indica baik dari pelarut etil asetat maupun petroleum memiliki aktivitas antioksidan. Fraksi ekstrak dari pelarut petroleum eter memiliki aktivitas yang lebih baik dibandingkan ekstraketil asetat. Aktivitas dimungkinkan adanya sinergi antara senyawa fenolik dengan senyawa lain dalam ekstrak non polar. Kandungan total fenolik terbesar terdapat pada diameter serbuk 0,3 mm yaitu 17,105 &plusmm; 0,2 mg GAE/L untuk ekstrak etil asetat dan 11,709 mg GAE/L untuk ekstrak petroleum eter. Diameter ini juga memberikan aktivitas antioksidan yang lebih baik dibanding diameter lain. Keberadaan senyawa fenolik diperkuat dengan analisis IR, MS, dan NMR 1 H 13C yang menunjukkan ikatan dan gugus senyawa fenolik ada spektrum yang dihasilkan. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki aktivitas radical scavenger yang kurang kuat. Sementara ekstrak petroleum eter tidak menunjukkan aktivitas tersebut.

Dillenia indica is one species from Dilleniaceae family found in Tropical Asia including Indonesia. The plant has the potential to be the source of natural antioxidant. To get the antioxidant compound from the leaves, maceration is used with different solvent polarity and different leaves powder diameter (0,3 0,5 and 0,8 mm). This research will study the effect of solvent polarity and leaves powder diameter to the antioxidant activity of the extract. First, the total phenolic content of ethyl acetate and petroleum ether extract was determined using Folin Ciocalteu reagent then the antioxidant activity was evaluated using caroten bleaching method. Both extract was separated using colum chromatography and thin layer chromatography to get component fraction. The antioxidant activity was evaluated using the same method.
The study shows that extract from diffrent solvent have antioxidant activity. Fraction from petroleum ether has better antioxidant activity. The total phenolic content was 17,105 &plusmm; 0,2 mg GAE/L for ethyl acetate exract with 0,3 mm diameter and 11,709 mg GAE/L for petroleum ether extract with the same diameter. This diameter gives better antioxidant activity among others. The existance of phenolic compound was supported with the result of IR, NMR 1H and 13C, MS identification that show the functional group and bonds in phenolic compound m. In addition, using DPPH radical scavenging assay, it?s found that the ethyl acetate extract has radical scavenger activity while the petroleum ether extract has no activity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Rachmawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Aulia Alamudy
"Dillenia indica merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia dan memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan. Salah satu potensi yang belum banyak dimanfaatkan selama ini adalah sebagai sumber antioksidan alami yang dapat menggantikan penggunaan antioksidan sintetik. Pada penelitian ini senyawa bioaktif dari daun Sempur air (Dillenia indica) pada variasi diameter serbuk daun 0,3 mm; 0,5 mm dan 0,8 mm akan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Kemudian hasil ekstrak akan diuji untuk mengetahui aktivitas antioksidannya dan kandungan total fenolik di dalamnya. Pemisahan hasil ekstrak dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom dan KLT. Fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan dilakukan uji aktivitas dengan metode carotene bleaching. Identifikasi dilakukan terhadap fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan paling stabil dengan menggunakan analisis spektrofotometri Infrared (IR), Mass Spectrometry (MS), Nuclear Magnetic Resonance (NMR 1H dan 13C. Pengujian aktivitas antioksidan juga dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) untuk mengetahui mampu atau tidaknya antioksidan dalam ekstrak berfungsi sebagai radical scavenger.
Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu ekstrak etanol dari daun Sempur air memiliki aktivitas antioksidan dan kandungan senyawa fenolik didalamnya. Kandungan total fenolik terbesar, yaitu 29,030 GAE, terdapat pada hasil ekstrak dengan diameter serbuk daun 0,3 mm. Selain itu, pada uji aktivitas carotene bleaching, fraksi dari ekstrak dengan diameter serbuk daun 0,3 mm memiliki aktivitas antioksidan paling baik yang ditunjukkan pada fraksi B, C dan E. Keberadaan antioksidan pada fraksi B, C dan E didukung oleh hasil identifikasi senyawa dengan menggunakan spektrofotometri IR, MS, 1HNMR dan 13CNMR, yang menunjukkan adanya senyawa fenolik di dalam tiap fraksi. Selain itu ekstrak etanol dari daun Sempur air mampu berfungsi sebagai radical scavenger pada nilai EC50 (efficient concentration 50%) sebesar 30,465 ppm. Selain itu, aktivitas antioksidan yang paling baik ditunjukkan pada ekstrak dengan menggunakan pelarut etanol dibandingkan ekstrak dengan menggunakan pelarut etil asetat dan petroleum eter.

Dillenia indica is a common plant in Indonesia and has a big usage potential. One of its function is as natural antioxidant that can replace the usage of synthetic antioxidant. In this research, bioactive compound from leaves of Dillenia indica on powder diameter variation of 0,3 mm; 0,5 mm and 0,8 mm will be extracted with ethanol solvent. The extract will be tested to find out the antioxidant activity and total phenolic content. The separation of extract will be used column cromatography and thin layer cromatography. Fraction which has antioxidant activity will be tested with carotene bleaching methode. The identification will be done on fraction which has the most stable antioxidant activity with Infrared Spectrophotometry (IR), Mass Spectrometry (MS), Nuclear Magnetic Resonance (NMR) 1H and 13C analyses. Antioxidant activity testing also done with DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) methode to find out the ability of antioxidant in extract as radical scavenger.
The results from this research are ethanol extract from Dillenia indica leaves have antioxidant activity and total phenolic content. The biggest total phenolic content is 29,030 GAE on the extract of leaves powder on 0,3 mm diameter. Besides, on carothene bleaching tested methode, fracton from extract with leaves powder diameter 0,3 mm has the best antioxidant activity which is shown on B, C and E fraction. The presence of antioxidant on B, C and E fraction is supported by the compound identification with the usage of IR spectophotometry, MS, 1HNMR and 13CNMR, which show the presence of phenolic compound in each fraction. Besides, ethanol extract from Dillenia indica leaves has a function as radical scavenger with EC50 (efficient concentration 50%) value 30,465 ppm. The comparation of antioxidant activity has been done on Dillenia indica leaves extract with three different solvents (ethanol, ethyl acetate, and petroleum ether). The usage of ethanol solvent on extract shows the best antioxidant activity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maududi, Alban A`la
"Penggunaan antioksidan alami sebagai pengawet makanan merupakan salah satu cara sehat agar makanan menjadi lebih tahan lama. Penelitian ini bertujuan mendapatkan senyawa antioksidan alami dari daun simpur (Dillenia indica) menggunakan metode ekstraksi tekanan tinggi dengan sirkulasi pelarut. Penelitian ini akan dikaji pengaruh variasi waktu ekstraksi dan laju alir terhadap aktivitas senyawa antioksidan yang dihasilkan. Waktu ekstraksi antara 30-90 menit dan laju alir antara 0,8-2,3 ml/menit.
Pada ekstrak dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan spektofotometer UV dengan metode carotene bleaching. Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin besar aktivitas. Sedangkan semakin besar laju alir pelarut, maka semakin besar aktivitas yang kemudian menurun pada laju alir di atas 1,5 ml/menit Aktivitas antioksidan optimum yang diperoleh dibandingkan dengan metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro dan sonikasi dengan metode analisis ragam (ANOVA). Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa ketiga metode tersebut mempengaruhi aktivitas antioksidan ekstrak daun Dillenia indica.

Utilization of natural antioxidant as preservative is a healthy way to keep food to be good in long term. This study has objective to obtain natural antioxidant compound from the Simpur leaf (Dillenia indica) using high pressure extraction method by circulating the solvent. In this study, effect of extraction time and flow rate to activity of antioxidant compound will be observed. Extraction time about 30-90 minutes and flow rate about 0.8-2.3 ml/min.
Activity of antioxidant is tested using UV spectrophotometer by carotene bleaching method. Longer extraction time, greater activity of antioxidant. While higher flow rate cause greater activity and then decrease at flow rate over 1.5 ml/min. The obtained optimum activity of antioxidant then compare by extraction method using microwave and sonication with ANOVA. According to ANOVA test, these three methods have effect to activity of antioxidant from Dillenia indica leaf extractant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ryo Tjokrosoedomo
"Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memiliki luas lahan terbesar di Indonesia, namun hampir seluruhnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan rokok. Dengan adanya Framework Convention on Tobacco Control yang dicanangkan WHO pada tahun 2003 pada skala global dan adanya beberapa peraturan seperti UU No. 36 Tahun 2009 dengan penjelasan pada PP No. 109 Tahun 2012, serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2013 mengenai pengendalian rokok pada skala nasional, maka diperlukan suatu usaha agar penghasilan petani tembakau tidak berkurang. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan tembakau sebagai bahan baku produk lain, salah satunya adalah sebagai pestisida. Limbah tembakau yang mengandung 0,6 - 4 persen nikotin sulfat merupakan insektisida yang efektif. Nikotin yang ada dalam tembakau merupakan racun saraf yang bekerja sangat cepat dan paling efektif pada serangga bertubuh lunak dan tungau. Ekstraksi nikotin dilakukan menggunakan pelarut etanol pada ekstraktor tubular dengan unggun yang memiliki ketinggian 30 cm dan diameter 3 cm. Ekstraksi dilakukan selama 100 menit dengan variasi laju alir 0,5 mL/menit, 1 mL/menit, dan 3 mL/menit, Variasi diameter partikel dilakukan pada 0,45 mm dan 0,9 mm. Nikotin yang dihasilkan dari proses ekstraksi tersebut dapat dianalisis menggunakan HPLC untuk mendapatkan nilai yield dari proses ekstraksi tersebut. Hasil uji HPLC menunjukkan bahwa ekstraksi memiliki yield optimal pada laju alir pelarut 1 mL/menit dan diameter partikel 0,45 mm sebesar 10,88 mg.

Tobacco have one of the largest plantation area in Indonesia, but almost every tobacco is used as a raw material for cigarette. With Framework Convention on Tobacco Control coming in 2003 on global scale and several government rule about cigarette control on national scale, someway is needed so tobacco farmer profit will not go down. One of the things to do is to use tobacco as a raw material for other products, such as pesticide. Tobacco waste has 0,6-4 percent nicotine sulfate which is an effective insecticide. Nicotine inside tobacco is a strong neurotoxin that can work really fast and very effective on insect and mold. Nicotine extraction is conducted using ethanol as solvent in a tubular extractor. Extraction process is done on bed with 30 cm height and 3 cm diameter for 100 minute with sampling every 20 minute on 0,5 mL/minute, 1 mL/minute, and 3 mL/minute solvent flow rate as well as 0,45 mm and 0,9 mm particle diameter variation. Nicotine that produced from the extraction process can be analyzed using HPLC to get the yield from that extraction process. HPLC testing shows that the extraction optimal yield is 10.88 mg, on 1 mL/minute solvent flow rate and 0,45 mm particle diameter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Sudarmaji
"ABSTRAK
Banyak proses yang telah diterapkan pada dunia industri dalam mengubah ukuran partikel, dari partikel kecil menjadi besar, antara lain dalam bentuk pelet, ekstrusi atau granular. Bentuk pelet memilih kelebihan dari bentuk ekstrusi maupun granular yaitu lebih kuat dan rapat. Tetapi dari segi adsorpsi, proses pemeletan (binder, tekanan dan kalsinasi) justru mengurangi luas permukaan dan volume mikropori yang menyebabkan pembatasan difusi sehingga kapasitas adsorpsi berkurang.
Dalam penelitian ini sebagai asorben digunakan zeolit alam Malang yang mempunyai kandungan Mordenite cukup besar. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya zeolit alam terlebih dahulu dimodifikasi dengan pertukaran kation menggunakan larutan NaCl 3M dengan perbandingan zeolit : larutan ( 1 gr : 2 ml). Larutan dan zeolit diaduk selama +/- 10 jam pada suhu ruang. Setelah dimodifikasi ZMT dipeletkan dengan menggunakan alat peliet press dengan air sebagai binder, kemudian dikalsinasi pada suhu 140 °C. Pemeletan dilakukan dengan variasi tekanan 2, 4 dan 6 ton serta variasi binder 25% dan 30% berat kering zeolit.
Pengujian kapasitas adsorpsi dilakukan dengan menggunakan alat Syngas Reaction System di Laboratorium RRK & KGA TGP-FTUI. Uji kapasitas adsorpsi dilakukan sebanyak 3 kali (2.5 sirklus) dengan menggunakan gas umpan udara pada kondisi suhu ruang. Regenerasi dilakukan dengan metode thermal swing desorprion. Dari uji kapasitas adsorpsi ternyata palet ZMT 30% mempunyai kinerja yang realtif lebih baik dibandingkan pelet ZMT 25%. Pelet ZMT 30% mempunyai kapasitas adsorpsi yang lebih baik karena dengan semakin banyaknya binder yang digunakan zat-zat pengotor yang ada dalam zeolit kemungkinan yang terbawa keluar waktu kalsinasi maupun degasing akan Iebih banyak. Daya tahan ZMT 30% juga lebih baik karena dengan komposisi binder 30% aplikasi tekanan pada waktu pembuatan pelet lebih efektif sehingga menghasilkan pelet yang lebih rapat dan kuat.
Dengan semakin besarnya tekanan yang digunakan dalam pembuatan pelet ZMT ternyata daya adsorpsinya berkurang akan tetapi pelet tersebut akan mempunyai ketahanan terhadap operasi siklus. Bila tekanan yang digunakan terlalu kecil walau mempunyai daya adsorpsi yang cukup baik akan tetapi penurunan kapasitas adsorpsinya cukup besar setelah diregenerasi. Seperti pada pelet ZMT yang dibuat dengan tekanan 2 ton kapasitas adsorpsinya pada adsorpsi-3 lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas adsorpsi peiet ZMT yang dibuat dengan tekanan 4 ton.
Secara umum penelitian ini menghasilkan pelet zeolit yang relatif lebih baik dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya [8]. Dalam penelitian dihasilkan pelet yang mempunyai kapasitas adsorpsi terbesar adalah pelet ZMT dengan komposisi binder 30% dan tekanan pembuatan 2 ton, yang mempunyai kapasitas adsorpsi-1 sebesar 0.15899 mg H2O/gr zeolit. Hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu sebesar 0.105 mg H2O/gr zeolit. Untuk operasi siklus adsorpsi-regenerasi pelet ZMT dengan komposisi binder 30% dan tekanan pembuatan 6 ton, mempunyai ketahanan operasi yang lebih baik dibandingkan pelet ZMT yang lainnya.
Dalam operasi siklus adsorpsi-regenerasi 2.5 siklus pelet ZMT dengan komposisi binder 30% serta tekanan pembuatan 2 ton masih lebih baik dibanding pelet ZMT yang lainnya, hal ini bisa dilihat dari kapasitas adsorpsi terbesar dan total uap air yang diadsorp juga terbesar. Akan tetapi hasil ini bisa lain jika operasi adsorpsinya lebih lama. Sebab untuk operasi yang lama diperlukan pelet yang selain mempunyai daya adsorpsi baik juga ketahanan terhadap operasi siklus juga diperhatikan. Dengan hal ini perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai daya adsorpsi suatu zeolit untuk kondisi operasi yang berbeda."
2000
S50809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kerusakan lipid karena reaksi oksidasi dapat dihambat dengan penambahan antioksidan. Penggunaan antioksidan sintetis BHA dan BHT melebihi 50 mg/ kg/ hari dapat menyebabkan pembengkakkan organ hati . Oleh karena itu pengembangan al-can suatu altematif pengganti antioksidan sintetis sangat dibutuhkan.
Salah satu pengganti antioksidan sintetis adalah golongan senyawa ilavonoid. Golongan senyawa flavonoid banyak terkandung di dalam buah-buahan dan sayuran. Famili tumbuhan Dilleniaceae merupakan tumbuhan yang rnengandung flavonoid. Tanaman sempur air yang berada di lingkungan Departemen TGP adalah jenis turnbuhan yang termasuk ke dalarn famili Dilleniaceae. Tumbuhan ini memiliki tinggi sekitar mjuh meter dan merniliki buah berukuran besar. Buah ini biasanya clibiarkan saja sehingga jatuh dari pohonnya dan membusuk di tanah atau dikumpulkan dan dibuang. Karena kandungan yang dimiliki tanaman yang termasuk dalam famili Dilleniaceae ini, penulis tertmik mempelajazi kemungkinan ekstrak daging buah sempur air sebagai antioksidan.
Untuk mempelajari aktivitas antioksidan ekstrak daging buah sempur air, penulis melakukan beberapa tahap penelitian. Tahap pertama adalah isolasi ekstrak daging buah sempur air clengan merendamnya ke dalam pelarut n-heksana selama tujuh hari. Hasil yang diperoleh berupa rninyak berwarna kuning sebanyak 0,9 gram. Ekstrak yang dihasilkan disebut ekstrak kasar.
Tahap kedua adalah uji kromatogafl lapis tipis (KLT) ekstrak kasar dengan pelarut pengembang n-heksana dan kloroform dengan perbandingan 1:15. Uji KLT rnenunjukkan jumlah minimum komponen yaitu lima komponen dengan faktor retensi (Rf) masing-masing 0,036; 0,1 82; 0,436; 0,654 dan 0,745.
Tahap berikutnya adalah memisahkan komponen-komponen dalam ekstrak kasar dengan kromatograii kolom. Pemisahan dengan kromatografi kolom menghasilkan enam fraksi komponen yang dinamakan A, B, C, D, E dan F.
Komponen A, B, C, E dan F mengandung minimal satu senyawa dengan Rf masing-
masing 0,745; 0,727; 0,709; 0,127 dan 0,109. Kornponen D mengandung minimal empat senyawa dengan Rf 0,745; 0,654;0,564 dan 0,436. Dari 0,8 gram ekstrak "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>