Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aji Sujarwo
"Selain sebagai mikroorganisme yang mampu mereduksi konsentrasi C02 di udara dengan proses fiksasi CO2; pada fotosintesis, mikroalga Chlorella vulgaris secara komersial juga mempunyai potensi yang sangat besar. Hal ini karena biomassa yang dimilikinya mempunyai banyak unsur yang bermanfaat dan bemilai ekonomis tinggi, seperti CGF, klorofil, beta karoten dan protein. Kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg dalam Fotobioreaktor Kolom Gelembimg susun sen dengan pencahayaan kontinu telah berhasil meningkatkan produksi biomassa (X) sampai 1.6 kali lipat dibandingkan dengan kultivasi yang dilakukan pada reaktor tunggal pada intensitas 14.75 W/m_. Dalam masa kultivasi 108 jam, reaktor susun sen menghasilkan berat biomassa akhir rata-rata 28.5 g/dm_, sedangkan dengan kondisi yang sama reaktor tunggal hanya menghasilkan 18.3 g/dm_. Kultivasi tersebut menggunakan kondisi operasi: T=29_C, P=1 atm, UG=2.4 m/jam untuk reaktor sen dan 3.6 m/jam untuk reaktor tunggal, C0_=10% sebagai carbon source-nya; medium Beneck; fotobioreaktor kolom gelembung dengan volume 200 dan 600 cm_ serta sumber cahaya Lampu Phillip Hallogen 20W /12V/ 50Hz. Parameter penelitian lain seperti qco2, CTR, Ex dan [HCO3] juga menunjukkan hasil yang lebih baik pada reaktor susun seri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Widiastuti
"Berbagai cara pendekatan telah dilakukan untuk mengurangi kadar karbondioksida di atmostir, baik secara fisika, kimia, ataupun biologis. Salah satu metode biologis yang dapat digunakan untuk mereduksi karbondioksida adalah pemanfaatan proses fotosintetik oleh mikroorganisme fotosintetik. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah mikroalga dari jenis Chlorella vulgaris Buitenzorg. Penelitian ini menjadi suatu hal yang menarik karena Chlorella sp, selain dapat mereduksi karbondioksida, ia juga mempunyai beberapa keistimewaan diri yang dapat dimanfaatkan, seperti kandungan klorofilnya, beta karoten, protein, dan sebagainya.
Penelitian ini merupakan kesinambungan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan di TGP dengan tujuan yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengoptimalkan fiksasi karbondioksida oleh mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg di dalam suatu fotobioreaktor kolom gelembung. Salah satu tujuan lain dari penelitian ini, adalah melihat pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg pada saat kemampuan fiksasi karbondioksidanya dioptimalkan.
Mengacu pada hasil penelitian sebelumya, maka pada penelitian kali ini dilakukan perlakuan alterasi pencahayaan, yaitu perubahan intensitas pencahayaan untuk mendapatkan fiksasi karbondioksida paling maksimum (IqCO2max,opt) secara simultan sesuai dengan pertambahan sel (N)/biomassa (X) selama masa kultivasi. Pada fotobioreaktor tersebut Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium Beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C, tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu Phillip Halogen 20W/12V/50Hz serta dialiri udara yang mengandung CO2 sebesar 10% sebagai carbon source-nya volume reaktor 1 dm3, dan rentang intensitas cahaya yang dipakai adalah 4.5-35 klux.
Penelitian ini juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu alterasi pencahayaan dengan memakai intensitas cahaya yang maksimum untuk penumbuhan (IuCO2max,opt). Perlakuan alterasi pencahayaan dengan kurva basis fiksasi karbondioksida pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg berhasil meningkatkan fiksasi karbondioksida sampai dua kali lipat bila dibandingkan dengan fiksasi karbondioksida pada saat alterasi pencahayaan dengan kurva basis pertumbuhan. Nilai QCo2 rata-rata pada penelitian ini adalah 12.775 h-1, sedangkan pada penelitian sebelumnya adalah 6.679 h-1. Produksi biomassa (X) yang dihasilkan adalah 5.78 gr/dme3, lebih kecil daripada nilai X dari penelitian sebelumnya, yaitu 16 gr/dm3. Nilai energi cahaya yang dimanfaatkan (Ex) pada penelitian ini adalah 55.5 J/g, sedangkan penelitian sebelumnya lebih kecil yaitu 44.3 J/g. Nilai efisiensi konversi energi cahaya untuk pembentukan biomassa (nbp) pada penelitian ini 0.13%, ini berarti lebih besar dari penelitian sebelumnya, yaitu 0.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Antonius Yudi Sendjaja
"Chlorella vulgaris merupakan organisme yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produsen biomassa. Mikroalga ini mengandung banyak nutrisi yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antivirus bagi tubuh. Selain itu kandungan klorofilnya yang tinggi menjadikan Chlorella vulgaris sebagai organisme pemfiksasi CO2 yang efektif. Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi biomassa dan kemampuan fiksasi C02 nya. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah melakukan alterasi intensitas cahaya. Penelitian sebelumnya menunjukkan metode ini dapat meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris sampai 61% dan kemampuan fiksasi CO2 meningkat 200% dibandingkan dengan pemberian cahaya dengan intensitas yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada skala yang lebih besar. Penelitian yang diusulkan adalah memperbesar skala kultivasi dari Chlorella vulgaris dengan cara mengkultivasi di dalam beberapa reaktor yang disusun secara sen dan dilakukan alterasi pencahayaan. Sebagai perbandingan dilakukan kultivasi pada sistem reaktor yang sama dengan pencahayaan kontinu. Kultivasi dilakukan pada T = 29_C, P = 1 atm, UG = 2,4 m/jam, ?co2 = 10%, dan menggunakan reaktor dengan volume 200 mL dengan sumber iluminasi lampu Philip Halogen 20 W/12 V/50 Hz. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa periakuan alterasi pencahayaan dapat meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris sampai 162% dengan energi yang digunakan untuk memproduksi biomassa lebih besar 157% dibandingkan pencahayaan kontinu, sedangkan kemampuan fiksasi CO2 meningkat sebesar 7,3% dibandingkan dengan pencahayaan kontinu. Reaksi pengikatan CO2 ini menyebabkan alterasi pencahayaan dapat menyediakan substrat bagi produksi biomassa 29% lebih besar daripada pencahayaan kontinu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sapty Rahayu
"Bioteknologi adalah salah satu cabang ilmu eksak yang sangat berkembang dalam satu dekade terakhir ini dan menjadi topik pembicaraan menarik setelah nanoteknologi. Hal ini disebabkan karena dengan bioteknologi tidak menghasilkan produk samping yang berbahaya, dan dari segi biaya boleh dikatakan cukup murah. Salah satu topik penelitian bioteknologi yang telah banyak dikembangkan adalah tentang potensi dari biomassa mikroalga hijau.
Mikroalga Chlorella sp. adalah salah satu mikroalga hijau yang telah banyak digunakan sebagai sumber penghasil biomassa. Chlorella sp merupakan mikroalga hijau yang sangat spesial karena kandungan klorofilnya paling tinggi dibandingkan seluruh mikroalga hijau bahkan seluruh tanaman tingkat tinggi di dunia (0,28%). Chlorella juga memiliki kelebihan untuk tumbuh/berkembangbiak dengan cepat dan keberadaannya mudah ditemui pada berbagai perairan.
Penelitian ini merupakan studi lanjutan yang lebih menitikberatkan pada upaya peningkatan laju pertumbuhan biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg pada pencahayaan siklus harian. Dari sini diharapkan dapat diketahui peningkatan produksi biomassa (%) pada kultivasi Chlorella vulgaris dengan perlakuan pencahayaan dengan siklus harian dalam reaktor kolom gelembung susun seri dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan kontinyu.
Dari hasil penelitian ini, didapat bahwa penambahan reaktor pada fotobioreaktor kolom gelembung seri menunjukkam adanya produksi biomassa yang tinggi walaupun jumlahnya tidak signifikan. Perlakuan pencahayaan kontinyu pada Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa (X) yang 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pencahayaan siklus harian karena pada siklus harian ada penurunan intensitas cahaya yang menyebabkan sel tidak melakukan fotosintesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sang Made Kresna Andhika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Apriyati Ningsih
"Mikroalga Chlorella adalah saiah satu mikroalga hijau yang telah banyak digunakan sebagai sumber penghasil biomassa, Chlorella merupakan mikroalga hijau yang sangat spesial karena kandungan klorofilnya paling tinggi dibandingkan dengan seluruh mikroalga hijau bahkan seluruh tanaman tingkat tinggi. Chlorella juga memiliki kelebihan untuk tumbuh berkembang biak dengan cepat. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini digunakan jenis mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg.
Dengan meninjau bahwa Chlorella adalah mikroorganisme fottosintesis yang mengubah energi cahaya menjadi energi ATP untuk pertumbuhan dan pembentukan senyawa karbon (fiksasi CO?), maka faktor cahaya menjadi sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi biomassa Chlorella. Beberapa penelitian pada kultivasi mikroalga dengan variasi faktor pencahyaan telah membuktikan beberapa hal antara lain bahwa Chlorella memiliki prospek yang sangat baik sebagai penghasil biomassa, pemfiksasi CO2 maupun sebagai penghasil protein, vitamin, karbohidrat, dan nutrisi lain untuk bahan makanan kesehatan.
Mengacu pada penelitian tersebut, maka pada penelitian kali ini dilakukan perlakuan alterasi pencahayaan yaitu perubahan intensitas pencahayaan berdasarkan siklus harian. Pada fotobioreaktor tersebut Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu phillip Halogen 20W/12V/50Hz serta dialiri udara yang mengandung CO? 6% sebagai sumber karbonnya.
Perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir biomassa (X) 0,0083 kali lebih rendah dibandingkan pencahayaan kontinu . Aktivitas sel Chlorella vulgaris Buitenzorg pada perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian menunjukkan hasil yang lebih rendah. Hal ini dapat dilihat dari [HCO3'] yang terbentuk pada kultur perlakuan alterasi 0,0094 kali lebih rendah dibanding pencahayaan kontinumeningkatkan produksi biomassa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Penelitian yang dikembangkan disini merupakan kelanjutan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di Tokyo Institute of Technology (TIT). Penelitian di TIT dititik beratkan pada upaya peningkatan kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroba fotosintesa di daerah subtropis, sementara penelitian yang dilakukan ini merupakan upaya peningkatan produksi biomassa daerah tropis yang memiliki nilai ekonomis.
Eksplorasi dari beberapa balai penelitian ditanah air menunjukkan bahwa ada beberapa jenis mikroba fotosintesa lokal yang memiliki kandungan zat esensiil kesehatan yang layak untuk dikembangkan yaitu: Spirulina plarensis Jacatra dan Chlarella vulgaris Buitenzorg.
Penelitian ekperimental ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan fiksasi CO2 dan produksi secara hayati spesies mikroba fotosintesa alam tropis asupan pangan Chlorella vulgaris Buitenzorg dalam kolom gelembung tunggal maupun seri dengan kombinasi perlakuan pengaturan pencahayaan.
Hasil penelitian dengan menggunakan spesies lokal ini diharapkan menjadi masukan upaya memaksimalkan fiksasi CO2 dalam kolam-kolam terbuka (open pond system) atau sistem tertutup (closed system) maupun produksi asupan pangan dengan aerasi dengan emisi gas buang keluaran "flare sistem" industri tenaga listrik (PLTU, PLTGU) yang terintegasi dengan unit produksi asupan pangan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
D879
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nissa Gema Nusantari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tiga buah reaktor, masing-masing dengan volume sebesar 6 liter, yang disusun seri terhadap produksi biomassa Chlorella vulgaris yang dikultivasi dengan pencahayaan alterasi. Kultur Chlorella diaerasi menggunakan udara yang mengandung 5% karbondioksida dengan laju volumetrik sebesar 4.5 L/menit. Intensitas cahaya yang digunakan terus ditingkatkan seiring dengan penambahan kandungan biomassa di dalam kultur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biomassa yang dihasilkan adalah sebesar 3.157 g/dm3. Jumlah biomassa terbesar diperoleh dari Reaktor 1 dan yang terkecil adalah produksi biomassa di Reaktor 3. Secara keseluruhan penggunaan reaktor seri menghasilkan biomassa 1.39 kali lipat lebih banyak daripada reaktor tunggal.

This research is conducted to find out the influence of utilizing three reactors, each having the volume of 6 litres, arranged in series to the production of Chlorella vulgaris biomass cultivated under the alteration illiumination. The Chlorella culture is aerated by 5% carbondioxide in air having the volumetric rate of 4.5 L/minute. The light intensity is increased along with the rise of biomass content in the culture.
The result of this research shows that the average biomass produced is 3.175 g/dm3. The highest ammount of biomass is produced in Reactor 1 while Reactor 3 gives the lowest ammount of biomass. Overall, utilizing three reactors in series produces 1.39 as much biomass as utilizing just a single reactor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino
"Mikroalga hijau seperti Chlorella sp. memiliki kemampuan untuk menfiksasi C02 melalui reaksi fotosintesis dengan bantuan energi cahaya sehingga menjadi altematif dalam mengurangi pemanasan global. Selain itu, hasil-hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa mikroalga hijau sangat potensial sebagai bahan makanan kesehatan, bahan kosmetik, pharmaceutical, umpan akuakultur, produk kimia intermediate dan bahan bakar raroah lingkungan. Potensi-potensi dari Chlorella sp. tersebut membuat fokus penelitian ini diarahkan kepada optimalisasi produksi biomassa dan fiksasi CO2 dari alga tersebut. Penelitian ini akan mengkultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg dengan perlakuan pencahayaan alami, sehingga dapat diperoleh gambaran akan perilaku pertumbuhan mikroalga tersebut pada fotobioreaktor dengan kondisi alam terbuka. Perlakuan pencahayaan alami diberikan dengan merubah intensitas cahaya per satuan waktu sesuai dengan siklus harian matahari. Pengkultivasian akan berlangsung dalam fotobioreaktor kolom gelembung tunggal dengan volume sebanyak 600 ml menggunakan medium Beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm. Sumber cahaya pada penelitian ini adalah lampu Phillips Halogen 20W/12V/50Hz. Fotobioreaktor juga akan dialiri udara yang mengandung C02 sebesar 10% sebagai carbon source-nya dengan kecepatan superfisial gas (UG) optimum sebesar 3,6 m/h. Perlakuan pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa dan laju fiksasi C02 yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan kontinu, dengan perbandingan hasil produksi biomassa sebesar 79%, nilai CTR sebesar 54% dan nilai qco2 sebesar 50%. Selain itu , energi yang digunakan untuk produksi biomassa (Ex) juga lebih besar 1,69 kali lipat. Hasil penelitian ini menjadi gambaran produksi Chorella sp. dalam fotobioreaktor secara massal menggunakan sumber cahaya matahari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>