Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lili Hambali
"Pada sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), seperti di PLTU Ombilin, Sumatera Barat, air digunakan terutama untuk air umpan boiler, untuk pendingin, pemadam kebakaran, service water, dan air minum. PLTU Ombilin menggunakan Sungai Ombilin sebagai sumber air baku untuk memenuhi semua kebutuhannya akan air. Sebelum dapat digunakan untuk memenuhi semua keperluan tersebut, air baku harus diolah terlebih dahulu melalui berbagai tahapan untuk menghilangkan berbagai pengotor yang secara alami terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang unit pengolahan awal air baku untuk utilitas di PLTU Ombilin dan membandingkannya dengan unit pengolahan yang sudah ada dan beroperasi. Untuk keperluan perancangan digunakan data laju alir air yang diolah yang diperoleh dari lapangan yaitu sebesar 1.160 m³/jam. Untuk karakteristik air baku digunakan asumsi dan pendekatan bahwa air baku memiliki karakterisitik seperti air permukaan pada umumnya, yaitu dengan kandungan TSS, patogen, dan kekeruhan tinggi namun memiliki kesadahan rendah. Dengan demikian perancangan didasarkan tujuan untuk menyisihkan TSS, patogen, dan kekeruhan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip koagulasi, flokulasi, sedimentasi, disinfeksi, dan membran ultrafiltrasi. Hasil perancangan ini berupa rangkaian proses yang tersusun dari static mixer, flokulator, clarifier, dan membran ultrafiltrasi, serta dengan menggunakan senyawa kimia meliputi alum, kapur, NaOCI, dan polielektrolit. Static mixer yang digunakan memiliki diameter pipa sebesar 16 in. Flokulator dirancang berupa saluran berpenampang (2 x 2) m² dengan panjang 100 m. Clarifier berupa unit aliran horizontal, dengan permukaan (40 x 20) m² dan kedalaman 5,8 m. Clarifier ini memiliki laju beban permukaan 35 m³m².d, laju beban weir 250 m³/m.d dengan panjang weir 111,36 m. Membran ultrafiltrasi hanya mengolah 80% air umpan, dengan fluks 50 Imh, dan luas permukaan yang dibutuhkan 13.290 m². Dari perbandingan hasil perancangan dan unit pengolahan yang sudah ada, didapatkan rekomendasi bagi unit pengolahan yang ada untuk tidak menggunakan screen, memodifikasi flokulator dan clarifier, serta mengganti saringan pasir dengan membran ultrafiltrasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Havidz
"Sistem perpipaan dalam dunia industri, seperti pada refinery plant, steam power plant, chemical plant, dan lain-lain berfungsi mengalirkan fluida dari suatu peralatan ke peralatan lainnya. Peralatan yang terhubung dengan sistem perpipaan akan mempengaruhi beban yang diterima dan tingkat fleksibilitas sistem perpipaan. Sistem perpipaan harus dapat menahan beban yang diterimanya dan memiliki fleksibilitas yang baik sehingga tidak terjadi tegangan yang berlebihan dan kegagalan lainnya yang dapat mengganggu seluruh proses. Oleh karena itu, dilakukan analisis fleksibilitas dan tegangan pada sistem perpipaan secara sederhana atau dengan menggunakan software komputer seperti caesar II sesuai kebutuhan.
Analisis fleksibilitas dan tegangan juga digunakan sebagai acuan penentuan jenis dan peletakan support pipa dengan juga mempertimbangkan nilai ekonomis dan tingkat keamanan sistem perpipaan sesuai code ASME B31.3 dan standar yang digunakan. Review yang dilakukan terhadap desain condensate piping system pada plant NGF 2 menunjukkan adanya kelebihan beban dan pergerakan yang terjadi pada beberapa bagian pipa. Perubahan desain support pipa yang bermasalah dilakukan agar sistem perpipaan berada dalam batas aman.

Piping system in the industry, such as refinery plant, steam power plant, chemical plant, and other drains fluid from an equipment to other equipment. Equipment connected to the piping system will affect load received and the level of flexibility of the piping system. Piping system must be able to support the weight it receives and has good flexibility so that no excessive stress and other failures that can disrupt the entire process. Therefore, simple flexibility and stress analysis on a piping system or by using computer software such as Caesar II as needed.
Flexibility and stress analysis is also used as a reference for determining the type and pipe laying support primarily to also consider the economic value and the level of security appropriate piping code ASME B31.3 and standards used. Review conducted on the design of condensate piping system on NGF 2 plant shows excessive movement and overloaded occurring in some parts of the pipe. Pipe support design changes done to the piping system problems are within safe limits.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Hamda R
"ABSTRAK
Kebutuhan air bersih untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara
Karang cukup besar, sehingga diperlukan daur ulang untuk membantu mengatasi
kebutuhan air. Debit air yang didaur ulang sebesar 285 m3/hari. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendapatkan hasil efluen Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) PLTU sehingga didapatkan perencanaan daur ulang yang sesuai. Daur
ulang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air servis, hidran, dan
cadangan air pada PLTU Muara Karang. Hasil uji laboratorium efluen IPAL
PLTU Muara Karang yang tidak memenuhi baku mutu kelas II PP No. 82 Tahun
2001, yaitu TSS sebesar 67,5 ppm, BOD sebesar 4,76 ppm, dan COD sebesar 82,6
ppm sehingga diperlukan proses daur ulang untuk memenuhi kualitas air yang
sesuai dengan baku mutu. Terdapat tiga unit daur ulang, yaitu reverse osmosis,
ultrafiltrasi, dan mikrofiltrasi . Pemilihan unit daur ulang dari ketiga unit tersebut
ditentukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan kriteria
pemilihan berupa teknologi, ekonomi, dan lingkungan serta subkriteria
kemudahan operasional, keandalan proses, biaya konstruksi, biaya operasional
dan pemeliharaan, serta recovery product. Hasil pemilihan dengan metode AHP
menunjukkan unit daur ulang mikrofiltrasi merupakan unit yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan air servis, hidran, dan cadangan dengan total skor tertinggi.

ABSTRACT
Clean water needs of Steam Power Plant Muara Karang is large enough so water
recycle is needed to help fulfill water needs. The discharge is 285 m3/day. The
purpose of the study is to obtain the results of waste water treatment plant effluent
to find the appropriate recycling plan. The recycled water is used to meet the
needs of services, hydrants, and water reserves in Muara Karang power plant.
Laboratory test results WWTP effluent Steam Power Plant Muara Karang that
does not meet the quality standard of Grade II PP No. 82 Tahun 2001, which is
amount 67,5 ppm TSS, BOD at 4,76 ppm and at 82,6 ppm COD so recycling is
needed. Selection of three recycling units selected from the reverse osmosis,
ultrafiltration, and microfiltration were conducted with Hierarchy Analytical
Process (AHP) with the selection criteria in the form of technology, economy, and
environment and then with sub-criteria of operational convenience, reliability
process, the cost of construction, operation and maintenance costs, and recovery
product . The results of the election showed AHP recycling microfiltration unit is
the right unit to meet the needs of water services, hydrants, and backup with the
highest total score."
2014
S54595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joice Katharina S.
"ABSTRAK
Suatu pembangkit energi listrik dituntut memiliki efisiensi yang baik karena terkait erat dengan baik-buruknya pemanfaatan energi panas dari bahan bakar utama.
Pembangkitan energi listrik di sebuah PLTU merupakan rangkaian proses konversi energi dan berlangsung di beberapa peralatan utama pembangkit. Konversi energi kimia batubara menjadi energi panas yang diserap oleh uap berlangsung di dalam boiler, konversi energi uap menjadi energi mekanik berlangsung di turbin dan konversi energi mekanik menjadi energi listrik berlangsung di generator.
Pembangkitan energi listrik di PLTU Suralaya Unit 3 terdiri dari beberapa proses konversi energi dan berlangsung di beberapa peralatan utama pembangkit. Perhitungan efisiensi dilakukan dengan memperhatikan besarnya pemanfaatan energi panas untuk membangkitkan uap di boiler dan pemanfaatan energi uap yang bertemperatur dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dan rotor generator untuk menghasilkan energi listrik. Sehingga dalam perhitungan efisiensi dilakukan perhitungan efisiensi boiler dan efisiensi turbin. Selain itu, jumlah panas yang dilepaskan uap bekas (exhaust steam) di dalam kondensor juga dihitung untuk mengetahui persentase pemanfaatan panas pada pembangkitan.
Perhitungan efisiensi dilakukan menggunakan rumus-rumus serta kurva-kurva yang biasa digunakan untuk menghitung efisiensi di PLTU Suralaya Unit 3.
Dari hasil perhitungan diperoleh efisiensi PLTU Suralaya Unit 3 sebesar 37,13 % dan rugi-rugi sebesar 62,87 % dengan perincian di boiler 14 %, di turbin 0,72 %, listrik pemakaian sendiri 2,13 % dan panas buang (heat reject) di kondensor 46,02 %. Berdasarkan basil perhitungan tersebut, disimpulkan PLTU Suralaya Unit 3 merupakan unit pembangkit yang memiliki efisiensi yang baik.

"
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Handani
"Pada pusat listrik tenaga uap (PLTU) unit 3/4 Tanjung Priok, energi kimia yang berupa bahan bakar (MFO/residu) yang dibakar akan menghasilkan kalor yang se1anjutnya digunakan untuk memanaskan/mendidihkan fluida kerja {air) sampai pada tekanan dan temperatur dimana air sudah berupa uap kering. Uap kering yang memiliki energi potensial dan energi kinetik terscbut diallrkan ke turbin uap untuk memutar sudu-sudu turbin pada putaran 3000 rpm. Ketika akan menaikan daya nyata generator (pada kondisi generator telah berbeban/terhubung ke jaringan), langkah pertama yang dilakukan adalah menambah jumlah aliran bahan bakar untuk. menghasilkan jumlah aliran uap kering lebih banyak (sesuai dengan daya yang akan dibangkitkan generator) yang selanjutnya dialirkan menuju inlet turbin. Kemudian daya nyata generator dinaikan dengan mengatur switch pembatas beban (load limit). Pada skripsi ini dilakukan pengamatan dan perhitungan daya mekanik kotor {gross meclumical power), load angle {Ogen) generator, dan efisiensi PLTU unit 4 Tanjung Priok. Hasil pcrhitungan memmjukan bahwa adanya penambahan jumlah bahan bakar yang masuk burner akan mcningkatkan produkasi uap rnasuk turbin schingga nteningkntkan daya mckanik kotor turbin dan load angle (daya generator). Jumlah bahan bakar yang dikonsumsi pada daya generator 20 MW, 35 MW, dan 40 MW berpengaruh terhadap efisiensi PLTU yang mana terjadi penurunan cfisiensi sebesar 2,5 % pada da)'a generator 40 MW dari 20 l\·iW dan 1,9% pada daya generator 35 MW dari 20 MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynald Oloan Caesar
"Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan metode supercritical semakin berkembang secara masif di Indonesia dalam satu dekade ini. Teknologi ini telah sangat dikenal untuk membangkitkan tenaga listrik dikarenakan nilai efisiensi PLTU yang tinggi dan minimnya polusi yang dihasilkan. Saat ini, untuk dapat memprediksi hasil perhitungan termodinamika dari suatu metode operasi adalah dengan menggunakan simulator dan perangkat lunak berbasis termodinamika. Biasanya pada setiap PLTU yang dibangun, juga dipersiapkan simulator yang memiliki karakteristik dan Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) yang mirip dengan aslinya. Selain itu, biasanya juga digunakan perangkat lunak pengolah siklus termodinamika secara ideal yaitu Engineering Equation Solver (EES). Diharapkan dengan adanya pembandingan atas kedua perangkat lunak tersebut efisiensi PLTU dapat ditingkatkan mendekati hasil ideal. Pengolahan simulator PLTU menggunakan data pseudostatic operasi beserta data Higher Heating Value (HHV) batubara sebagai basis input. Pada EES, digunakan data input berupa nilai nilai tekanan dan temperatur dari design awal PLTU. Data tersebut diolah menggunakan persamaan termodinamika yang ideal. Pada bagian akhir riset ini, akan didefinisikan hasil pendekatan hasil operasi terhadap hasil perhitungan EES dan simulator. EES menghasilkan nilai efisiensi termal dan konsumsi bahan bakar spesifik yang paling ideal, sedangkan hasil operasi cukup dekat nilainya dengan hasil EES dan kemudian diikuti oleh nilai hasil olahan simulator.

The development of a Steam Power Plant (PLTU) with supercritical methods is increasingly developing in Indonesia in this decade. This technology is very well-known for generating electricity with high efficiency value and its minimum pollution. At present, to be able to predict the results of thermodynamic calculations from an operating method are using simulators and thermodynamic-based software. Specifically for each steam powerplant that was built, simulators that had characteristics and Piping and Instrumentation Diagrams (P&ID) that were similar to the steam powerplant itself were also prepared. In addition, the ideal thermodynamic cycle processing software called Engineering Equation Solver (EES) is also used. It is expected that the comparison with these two devices will improve the efficiency of the power plant to aquire ideal results. Steam powerplant simulator uses pseudostatic operation data and the coals Higher Heating Value (HHV) data as the input base. In EES, the input data used are the pressure and temperature values from the initial design of the power plant. The data then were processed using ideal thermodynamics equaton. At the end of this study, the results of the operation evaluation will be determined on the results of EES and simulator calculations. EES produces the most ideal thermal efficiency and specific fuel consumption values, while the operating results are quite close to the EES results and then followed by the value of the simulator calculation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Roihan
"Pada data skripsi 2011, efisiensi termal PLTU, khususnya pada kondisi superheater 205 OC, hanya menunjukkan sekitar 3.8%. Dalam uji coba yang dilakukan di tahun 2013, jika dibandingkan dengan data 2011, heat loss yang terjadi di keluaran condenser menuju feed water tank dapat dikurangi hingga mencapai 66.66%, yang berarti adanya peningkatan usaha pengurangan pelepasan energi ke lingkungan sebesar 66.61% atau sekitar 100.46 [kJ/kg]. Tetapi hasil positif tersebut tidak sebanding dengan hasil pada keluaran superheater menuju turbin. Dibandingkan dengan data 2011, adanya penurunan energi sebesar 26 [kJ/kg] atau sebesar 33.46%. Sehingga efisiensi PLTU pada tahun 2013 turun menjadi 2.3%. Indikasi awal adalah adanya gejala fouling atau penumpukan kerak kotoran sisa pemanasan uap sehingga menyebabkan suhu uap turun sebesar hingga 25%, dari 205 OC menjadi 155 OC.

In 2011 final project, thermal efficiency of steam power plant, especially with superheater temperature condition 205 OC, just indicate about 3.8%. In 2013 experiment, if compared with 2011 result, heat loss at out of condenser to feed water tank can decreased until 66.66%, there is upgrading for work decreasing energy loss to surroundings as big as 66.61% or 100.46 [kJ/kg]. But the positive result not comparable with the result out of superheater to turbine. As compared to 2011 result, there is decreasing energy as big as 26 [kJ/kg] or 33.46%. With the result that, thermal efficiency of steam power plant in 2013 decrease become 2.3%. First Indication is there is fouling in pipe distribution from superheater to turbine, until cause vapor temperature decrease as big as 25%, from 205 OC become 155 OC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Widianto
"ABSTRACT
Sudden changes in extreme pressure can change the phase and temperature of a fluid according to the temperature and saturation pressure diagram. This is applied using the Throttling Process in the PLTU. The purpose of this research is to conserve energy by simulating the calculation of thermal efficiency of the PLTU by adding a throttling process in it. In this simulation, the varied variables are the percentage of water discharged into the sea and the temperature difference in the condenser. This simulation is also supported by experiments conducted by the author by creating a system that describes the situation of the simulation. Based on the simulation results, the use of the throttling process can produce distilled water of 0.0178 kg/s, and increase turbine efficiency by 0.16%. These results were obtained by reducing the pressure on the condenser from 8.45 kPa to 6.45 kPa, as well as other modifications.

ABSTRAK
Perubahan tekanan ekstrem secara mendadak dapat merubah fasa dan temperature daripada suatu fluid sesuai dengan diagram suhu dan tekanan saturasi. Hal ini diaplikasikan menggunakan Throttling Process pada PLTU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk konservasi energi dengan melakukan simulasi perhitungan efisiensi thermal PLTU dengan modifikasi menambahkan throttling process didalamnya. Pada simulasi ini variable yang divariasikan adalah persentase air yang dibuang ke laut dan perbedaan temperature di dalam condenser. Simulasi ini juga didukung oleh experiment yang dilakukan oleh penulis dengan membuat sistem yang menggambarkan situasi dari simulasi tersebut. Berdasarkan hasil simulasi, penggunaan dari throttling process dapat menghasilkan akuades sebesar 0.0178 kg/s, dan meningkatkan efisiensi turbine sebesar 0.16%. Hasil tersebut didapatkan dengan mengurangi tekanan pada condenser dari 8.45 kPa ke 6.45 kPa, serta modifikasi lainya.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>