Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Niswatul Choiriah
"Salah satu fungsi panting air dalam kehidupan manusia adalah untuk minum. Air yang kita minum harus mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oieh tubuh serta bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karcna itu, air yang kita minum harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dilakukan dengan menggunakan unit pengolahan air dan unit penginjeksian ozon. Unit pengolahan air ini terdiri atas sebuah mikrofiltcr dan kolom-kolom unggun tetap campuran dengan media pengisi kolom pasir aktif, karbon aktifl dan zeolit. Ozon diinjeksikan dengan menggunakan injektorjenis venturi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju alir optimum dari unit pengolahan air minum, mengetahui pengaruh penginjeksian ozon terhadap kandungan kalsium dan magnesium dalam air. serta mengetahui Iama penginjeksian ozon yang efektif untuk menghilangkan pengotor-pcngotor biologis. Air sumber yang digunakan adaiah air sumur Departemcn Teknik Gas dan Petrokimia FTUI, Depok. Variasi yang dilakukan adalah variasi laju alir dan lamanya penginjeksian ozon. Laju alir yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 Lljam. Sedangkan lama penginjeksian ozon yang dilakukan adaiah 15 menit dan 30 mcnit. Kandungan kalsium dan magnesium diuji dcngan menggunakan AAS. Pengujian mikrobiologi dilakukan dcngan metotlc tabung lhnnenlasi.
Dari penelitian didapat laju alir optimum dari unit pengolahan air ini adalah 10 L/jam. Penginjeksian ozon tidak mempengaruhi jumlah kalsium dan magnesium yang ada dalam air. Lama penginjeksian ozon yang optimum untuk menghilangkan bakteri koli total dan bakteri koli tinja adalah 15 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrur Rozi
"Penyediaan air bersih untuk masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi hidrodinamika dan menganalisis hasil air olahan dari unit pengolahan air yang menggunakan proses ozonasi gelembung mikro dan filtrasi membran, terutama untuk kandungan besi dan mangan.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa proses ozonasi dan filtrasi mampu menyisihkan logam besi dan mangan dalam air. Persentase penyisihan logam besi dan mangan secara terpisah yang terbaik didapat dengan menggunakan konfigurasi ozonator PVC - membran keramik sebesar 98,64% untuk logam besi dan 45,83% untuk logam mangan. Sedangkan untuk penyisihan logam besi dan mangan secara bersamaan dengan konfigurasi yang sama didapatkan penyisihan logam besi sebesar 98,48 % dan logam mangan sebesar 25 %.

Provision of clean water to communities is one of the important factors to improve the health of the environment and society. The objective of this research is to study hydrodynamic and analyze the product from water treatment unit which using micro bubbles ozonation and membrane filtration method, especially for iron and manganese removal.
From this research, it was found that the ozonation and filtration process can remove iron and manganese from water. The best percentage removal about 98,64% for iron and 45,83% for manganese in a separate manner is obtain with ozonator PVC ' ceramic membrane configuration. Whereas for iron and manganese removal simultaneously at the same configuration, the percentage removal is about 98,48% for iron and 25% for manganese.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52218
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhani Anisa Rachmawati
"ABSTRAK
Aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas menjadi hal yang penting diperhatikan dalam penyediaan air minum. Aspek kualitas air produksi merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Pengok terutama pada kandungan mangan yang tinggi pada air produksi karena dapat menurunkan kualitas air dari segi estetika dan berpengaruh pada perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air baku, permasalahan yang ada di IPAM, efisiensi setiap unit dalam menurunkan besi dan mangan serta memberikan rekomendasi perbaikan. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengecek kualitas air dari setiap unit serta menghitung parameter hidrolik dari setiap unit untuk mengetahui kinerjanya. Pada IPAM Pengok, air tanah digunakan sebagai air baku dengan karakteristik tingginya kandungan besi dan mangan. Unit proses dan operasi yang diterapkan sudah sesuai dengan karakteristik air baku, yaitu intake, aerasi, oksidasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan reservoir tetapi kandungan mangan masih belum stabil. Kinerja unit yang masih belum optimal adalah aerator, oksidasi, dan sedimentasi.Pengoptimalan yang perlu dilakukan pada aerator adalah perubahan jenis, dari yang semula spray aerator menjadi multiple tray aerator dengan 3 tray sedangkan pada proses oksidasi, pengadukan berlangsung selama 1 menit dengan gradien kecepatan 758/s dan dosis optimum yang diperoleh berdasarkan Jar Test adalah 50% stoikiometri. Saat ini, sedimentasi memiliki waktu tinggal dan rasio P/L di bawah kriteria desain sehingga perlu adanya pertambahan dimensi panjang menjadi 12 m dan waktu tinggal menjadi 4,3 jam. Dengan dilakukan perbaikan pada beberapa unit, diharapkan kualitas air produksi IPAM dapat stabil memenuhi baku mutu PERMENKES 492/2010.

ABSTRACT
Aspects of quality, quantity, and continuity have become considered important factors in the supply of drinking water. Aspect of production water quality is a problem that must be solved in Water Treatment Plant (WTP) Pengok especielly high manganese of drinking water can reduce water quality in terms of aesthetic and can give the effect to piping. The research have purpose to find out characteristic of raw water, existing problems in WTP, efficiency of unit to reduce concentration of iron and manganese, and to give recommendations for improvements. The carried out steps are analysis of water quality on all of unit and calculate the hydraulic parameters to determine its performance. In WTP Pengok, groundwater is used as raw water which has high content of iron and manganese. Unit operations and processes which applied in WTP Pengok have been adjusted with raw water characteristics such as intake, aeration, oxidation, sedimentation, filtration, disinfection, and reservoir however manganese content is not stable. The unit performance that is not optimal is aerator, oxidation, and sedimentation. Optimization must be done on aerator with changes of type aerator, the first is spray aerator into multiple tray aerator with 3 tray while at oxidation process, the mixing occur 1 minute with velocity gradient 758/s and optimum doses of KMnO4 that be obtained by Jar Test is 50% stoichiometry. At this time, sedimention has detention time and ratio W/L under the criteria of design so that need for change of length dimension to 12 m and change of detention time is 4,3 hour. By doing improvement of some units, water quality of IPAM Pengok can be stable and meet quality standards of PERMENKES 492/2010."
2016
S65747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
" Besi dan mangan termasuk unsur-unsur alam yang biasanya terdapat dalam keadaan bersama-sama dalam air tanah. Jumlah zat besi yang terlarut dalam air umumnya lebih besar dari pada mangan, yakni besi 25 mg/L, mangan jarang melebih 2 mg/L. Dalam jumlah yang melebihi dari persyaratan standar, kedua zat ini dapat menimbulkan masalah bagi para pemakainya. Oleh karena itu keberadaanya dalam air perlu dikurangi/dihilangkan. Beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghilangkan kandungan kedua zat tersebut tapi yang umum digunakan penyaringan dalam satu tabung ,tapi penurunannya besi belum efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui efisiensi penurunan besi dan mangan dari setiap media. (pasir aktif, marmer, zeolit, dan carbon active). Metodologi penelitian pengumpulan secara experimental terhadap alat pengolahan air dengan variasi kandungan besi dan mangan dan pendekatan analisis yaitu analisis kualitatif terhadap kualitas air. Kesimpulan untuk penurunan besi media yang paling efektif pasir aktif 98 %, marmer 67 %, zeolit 65 %, carbon aktif 10 %, menurunkan Fe dibawah 0,1 mg/L, sedangkan penurunan mangan dengan pH 6,8 tidak efektif, adapun dengan pH 7,5, hasilnya yaitu setiap media mempunyai penurunan yang paling efektif di pasir aktif 86 %, marmer 51 %, zeolit 61 %, akhirnya hingga menjadi 0,05 mg/L"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Kualitas air di beberapa pemukiman pada daerah tertentu sering dirasakan kurang memenuhi syarat kesehatan. Umumnya para penduduknya mengeluhkan adanya air yang berbau dan berwarna kuning kecoklatan, Hal ini setelah di telusuri secara seksama baik secara survei maupun hasil analisis laboratorium ternyata mengandung kadar logam Fe dan Mn yang cukup tinggi. Masalahnya adalah bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas air tersebut, dengan kata lain teknologi yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menurunkan kandungan logam Fe dan Mn dalam air tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu media filter yang dapat digunakan untuk menurunkan dan menghilangkan kandungan logam Fe dan Mn yang ada di dalam air. Pada penelitian ini digunakan media berupa zeolit Bayah yang diambil dari kabupaten Lebak, Jawa Barat. Pada proses awal percobaan dilakukan penyiapan media dengan menghancurkan zeolit menjadi ukuran kecil (kurang lebih 3 mm) dan ditempatkan dalam suatu kolam, selanjutnya siap untuk digunakan sebagai penyaring. Sedangkan sampel air yang digunakan berasal dari air tanah di Laboratorium Kesehatan Lingkungan FKM - UI. Pada proses awal penyaringan digunakan waktu alir sampel sebesar 16 mL/menit dan dilakukan pengukuran kandungan logam setiap 30 menit selama 2,5 jam. Untuk selanjutnya dilakukan pengukuran kandungan logam untuk waktu alir 14 . 12. 10. 8, 6, 4 dan 2 mL/menit.
Dari hasil yang diperoleh pada 8 percobaan yang dilakukan ternyata didapatkan waktu alir yang optimal untuk penyaringan, yaitu 2 mL/menit. Pada percobaan dengan waktu alir 2 mL/menit diperoleh konsentrasi awal Fe pada sampel air sebesar 3.70 mg/L dan konsentrasi akhir Fe hasil penyaringan sebesar 1,12 mg/L, sedangkan untuk logam Mn konsentrasi awalnya sebesar 0,70 mg/L dan konsentrasi akhir hasil penyaringan sebesar 0.00 mg/L. Meskipun hasil yang diperoleh pada penyaringan logarn Fe masih melebihi baku mutu yang ditetapkan, namun dari prosentasi penurungan kandungan logam Fe maka penyaringan ini dapat dikatakan cukup baik yaitu sebesar 60 %. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Fatwa Triardianto
"Flotasi telah lama digunakan sebagai proses separasi logam-logam berat dari air limbah.biasanya pada proses ini digunakan oksigen sebagai difusernya. Akan tetapi, pada penelitian ini digunakan campuran udara-ozon sebagai ifusernnya. Dengan ditambahkan ozon yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan oksigen, proses kinerja proses flotasi diharapkan akan meningkat. Pada proses flotasi diperlukan beberapa bahan kimia tambahan, diantaranya surfaktan dan koagulan. Oleh karena itu perlu diketahui berapa dosis yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang optimum.
Pada proses flotasi ini digunakan tiga jenis limbah, yaitu limbah besi, limbah tembaga, dan limbah nikel. Pertama-tama air limbah yang dibuat dari garamnya dicampur dengan zeolit yang berfungsi sebagai bahan pengikat, Sodium Lauril Sulfat (SLS) sebagai surfaktan, NaOH sebagai pengatur pH, dan Polyaluminum chloride (PAC) sebagai koagulan. Kemudian limbah yang telah dicampur dimasukkan ke dalam tangki flotasi. Campuran udara-ozon sebagai difuser dialirkan sehingga dapat mengangkat limbah logam ke permukaan sehingga dapat dipisahkan dari air. Sebelum proses flotasi dilakukan, persiapan-persiapan yang dilakukan adalah preparasi zeolit dengan pemanasan dan karakterisasinya dengan uji analisis BET, serta uji produktivitas ozonator dengan metode iodometri. Sampel yang diambil dianalisis kandungan logamnya, pH, DO, dan CODnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penambahan dosis PAC dan SLS dapat meningkatkan persentase pemisahan logam dari air limbah hingga mencapai diatas 95%. Akan tetapi kenaikan tersebut memiliki kondisi optimum. Dosis PAC optimum untuk tembaga dan besi adalah 0,133 g/L sedangkan untuk nikel adalah 0,067 g/L. Dosis optimum SLS untuk ketiga logam tersebut adalah 0,4 g/L. Dengan dosis PAC dan SLS optimum didapat persentase pemisahan logam besi sebesar 99,67%, sedangkan persentase pemisahan logam tembaga sebesar 89.39%, dan persentase pemisahan logam nikel sebesar 99,15%.

Flotation has been use for separation heavy metals from wastewater for many years. In convencional flotation, oxygen is used as diffuser. But in this research, ozon-air mixed is used as diffuser. By adding ozon which has advantage over oxygen, the efectivness of the process may increase. Flotation process need some chemical agent, such as coagulant and surfactant. Because of that, important to know how much its needed to get the optimum result.
On this research is used three kind of metal as a wastewater, that is: iron, copper, an nickle. The first step of this experiment is mix the wastewater with zeolit as a bonding agent, Sodium Lauryl Sulfate (SLS) as a surfactant, NaOH as a pH adjuster, and Polyaluminum chloride (PAC) as a coagulant. After that, the mixed wastewater is put on the flotation tank. Ozone-air diffuser is flowed from the bottom of the tank to make the bubble which pushed the flok up so it can be remove from the water. Before the flotation process, the thing that should do is preparation and caracterisation of bonding agent, sng ozonator productivity test. The analysis for the sampel is metal contens, pH, DO, and COD.
The result is by using PAC and SLS, the efficiency of the process is increase up to 95 %. But ther is an optimum point. For iron and copper, the optimum dosage of PAC is 0.133 g/L, and for nickel is 0.067 g/L. The optimum dosage of SLS for each of three metal is 0.4 g/L. With this optimum dosage, iron removal persentage is 99.67%,, copper removal persentage is 89.39%, an nickle removal persentage is 99.15%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>