Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadjar Dearto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Subchan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Harumi Kusumawati
"ABSTRAK
Abu terbang merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara di PLTU. Abu terbang biasanya digunakan sebagai campuran semen ataupun bahan dasar pembuatan beton. Kandungan oksida Si02 sebesar 57,44 % dan Al203 sebesar 28,28 % dalam abu terbang menyebabkan material tersebut memiliki potensi mirip zeolit. Zeolit dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas tanah. Abu terbang memiliki potensi mirip zeolit, diharapkan dapat meningkatkan kualitas tanah. Dalam penelitian yang dilakukan, diuji daya adsorpsi dan desorpsi abu terbang saja, abu terbang yang sudah mendapat perlakuan zeolitisasi, tanah saja dan campuran abu terbang hasil perlakuan zeolitisasi dengan tanah terhadap ion K, NH, dan PO43 dengan metode kolom.
Sebelum dilakukan uji adsorpsi, aba terbang dizeolitisasi dengan dua cara, yaitu cara pertama mereaksikan abu terbang dengan larutan NaOH 3 N yang diharapkan dapat mengadsorpsi kation. Kedua dengan mereaksikan abu terbang dengan amonium dihidrogen fosfat pada suhu 230'C yang diharapkan dapat mengadsorpsi anion.
Dalam uji adsorpsi masing-masing material abu terbang hasil zeolitisasi, digunakan metode kolom, dengan berat material 5 gram untuk masing-masing kolom. Hasil yang diperoleh adalah adsorpsi maksimum untuk material hasil zeolitisasi refluks (ZSR) untuk ion IC sebesar 20,92 mek / 100 grain, dan untuk ion N}i sebesar 17,48 mek / 100 gram. Uji adsorpsi juga dilakukan terhadap tanah, yang menghasilkan adsorpsi maksimum sebesar 0,64 mek / 100 gram untuk ion IC dan 0 mek / 100 gram untuk ion NTTLIt Sedangkan campuran tanah dan ZSR (1 1) menghasilkan daya adsorpsi sebesar 19,90 mek / 100 gram untuk IC dan 16,34 mek /100 gram untuk NH, sehinga dapat dikatakan efisiensi tanah meningkat dengan penambahan ZSR.
Abu terbang (tanpa perlakuan zeolitisasi) memiliki daya adsorpsi terhadap PO43 sebesar 0,94 mek / 100 gram, sedangkan abu terbang yang dizeolitisasi dengan cara fosfatasi (ZSF) tidak dapat mengadsorpsi anion fosfat. Uji adsorpsi PO43 yang dilakukan terhadap tanah menghasilkan daya adsorpsi sebesar 2,60 mek / 100 gram."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
06 Ham p-4
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Aikaal Aulia Putra
"Penelitian ini fokus pada potensi penggunaan limbah fly ash dan bottom ash (FABA) dari pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia. Meski FABA tidak dianggap sebagai limbah berbahaya, pemanfaatannya masih rendah. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakteristik fly ash serta meningkatkan pemanfaatannya dalam industri guna mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan. Penelitian mencakup analisis komposisi kimia fly ash dari PLTU XYZ, eksperimen ekstraksi aluminium dengan berbagai metode, dan karakteristik aluminium hasil ekstraksi. Hasil awal penelitian menunjukkan bahwa partikel fly ash dengan ukuran 63 μm memiliki kandungan aluminium terbesar sebesar 20,10%. Proses awal sintering membentuk fasa seperti quartz, mullite, gypsum, dan goethite dengan hasil ekstraksi aluminium tertinggi pada 4M sebesar 14,40%. Proses sintering pada suhu 1150°C selama 180 menit mengubah fasa mullite menjadi gehlenite, sedangkan proses post-sinter menghasilkan fasa quartz, aluminium oxide, anhydrite, dan magnetite dengan hasil ekstraksi aluminium mencapai 88,15%. Kombinasi kedua proses tersebut meningkatkan ekstraksi hingga 89,56%. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa fly ash dari PLTU XYZ mengandung mineral seperti quartz, mullite, dan calcite. Proses pelindian dengan H2SO4 (4M) menunjukkan ekstraksi aluminium yang optimal. Sintering juga berpotensi meningkatkan ekstraksi aluminium, terutama dalam mengubah fase mullite menjadi gehlenite dan plagioklas. Saran penelitian termasuk penggunaan peralatan canggih untuk pelindian yang merata serta penelitian lebih lanjut tentang interaksi kimia dalam ekstraksi aluminium.

This research focuses on the potential use of fly ash and bottom ash (FABA) waste from coal-fired power plants in Indonesia. Although FABA is not considered a hazardous waste, its utilization is still low. The objective of the study was to identify the characteristics of fly ash and improve its utilization in industry to reduce environmental and health impacts. The research includes analysis of the chemical composition of fly ash from PLTU XYZ, experiments on aluminum extraction by various methods, and characteristics of extracted aluminum. Preliminary results showed that fly ash particles with a size of 63 μm had the largest aluminum content of 20,10%. The initial sintering process forms phases such as quartz, mullite, gypsum, and goethite with the highest aluminum extraction yield at 4M of 14,40%. The sintering process at 1150°C for 180 minutes changed the mullite phase to gehlenite, while the post-sinter process produced quartz, aluminum oxide, anhydrite, and magnetite phases with an aluminum extraction yield of 88,15%. The combination of the two processes increased the extraction to 89,56%. The research revealed that fly ash from PLTU XYZ contains minerals such as quartz, mullite, and calcite. The leaching process with H2SO4 (4M) showed optimal aluminum extraction. Sintering also has the potential to improve aluminum extraction, especially in changing the mullite phase to gehlenite and plagioclase. Research suggestions include the use of advanced equipment for even leaching as well as further research on chemical interactions in aluminum extraction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fly ash (abu terbang) batubara biasanya masih mengandung komponen-komponen/senyawa diantaranya terdiri dari SiO2, Al2O3, FE2O3, CAO dan sebagian kecilnya adalah unsur-unsur seperti Na2O, MgO dan K2O serta pengotor lainnya. Unsur-unsur utama tersebut merupakan bahan pozzolan, yaitu bahan yang mengandung senyawa silica alumina, dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunya sifat mengikat seperti semen, karena mempunyai bentuknya yang halus dan masih mengandung kadar air."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Wahyu S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Saputro
"Dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia, maka akan menghasilkan peningkatan produksi limbah abu terbang. Dengan menurunnya penyerapan abu terbang ke pemanfaat mengakibatkan meningkatnya biaya pengelolaan abu terbang. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki bisnis proses pengelolaan abu terbang dengan pendekatan rekayasa ulang bisnis proses agar mendapatkan hasil yang signifikan. Aspek perbaikan pada bisnis proses yang baru meliputi teknis, peraturan dan finansial. Dengan bisnis proses yang baru ini, abu terbang dikendalikan kualitasnya untuk memenuhi persyaratan pemanfaat, meminimalisir potensi pencemaran dan rata-rata untuk biaya pengelolaan abu terbang mengalami penurunan dari Rp 238.214,-/ton menjadi Rp. 70.869,-/ton dan apabila produk paving blok tersebut laku dipasaran dengan harga 50% dibawah harga pasar maka akan mendatangkan benefit untuk perusahaan untuk pengelolaan abu terbang sekitar Rp 272.131,-/ton. Abu terbang bukan lagi menjadi limbah namun bisa mendatangkan benefit bagi perusahaan yang mendukung keberlanjutan bisnis Pembangkitan.

The increasing development of coal fired power plants in Indonesia, it will be increased production of fly ash. With the decrease in the absorption of fly ash to the beneficiaries, the cost of managing fly ash increases. This study aims to improve the business process of fly ash management by business process re-engineering in order to obtain significant results. Aspects of improvement in the new business process include technical, regulatory and financial. With this new process business, fly ash is controlled by quality to meet user requirements, minimizing potential pollution and the average cost of managing fly ash has decreased from IDR 238,214/ton to IDR 70,869/ton and if the paving block product is sold at the market at a price of 50% below the market price, it will bring benefits to the company for the management of fly ash around IDR 272,131/ton. Fly ash is no longer a waste but it can bring benefits to companies that support the power generation business sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Saputro
"ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara
di Indonesia, maka akan menghasilkan peningkatan produksi limbah abu terbang.
Dengan menurunnya penyerapan abu terbang ke pemanfaat mengakibatkan
meningkatnya biaya pengelolaan abu terbang. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki bisnis proses pengelolaan abu terbang dengan pendekatan rekayasa
ulang bisnis proses agar mendapatkan hasil yang signifikan. Aspek perbaikan pada
bisnis proses yang baru meliputi teknis, peraturan dan finansial. Dengan bisnis
proses yang baru ini, abu terbang dikendalikan kualitasnya untuk memenuhi
persyaratan pemanfaat, meminimalisir potensi pencemaran dan rata-rata untuk
biaya pengelolaan abu terbang mengalami penurunan dari Rp 238.214,-/ton
menjadi Rp. 70.869,-/ton dan apabila produk paving blok tersebut laku dipasaran
dengan harga 50% dibawah harga pasar maka akan mendatangkan benefit untuk
perusahaan untuk pengelolaan abu terbang sekitar Rp 272.131,-/ton. Abu terbang
bukan lagi menjadi limbah namun bisa mendatangkan benefit bagi perusahaan yang
mendukung keberlanjutan bisnis Pembangkitan.

ABSTRACT
The increasing development of coal fired power plants in Indonesia, it will be
increased production of fly ash. With the decrease in the absorption of fly ash to the
beneficiaries, the cost of managing fly ash increases. This study aims to improve
the business process of fly ash management by business process re-engineering in
order to obtain significant results. Aspects of improvement in the new business
process include technical, regulatory and financial. With this new process business,
fly ash is controlled by quality to meet user requirements, minimizing potential
pollution and the average cost of managing fly ash has decreased from IDR 238,214
/ ton to IDR 70,869 / ton and if the paving block product is sold at the market at a
price of 50% below the market price, it will bring benefits to the company for the
management of fly ash around IDR 272,131 / ton. Fly ash is no longer a waste but
it can bring benefits to companies that support the power generation business
sustainability."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>