Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Gas C02 disinyalir meropakan salah satu penyehab teljadinya efek rurnah kaca di permukaan bumi sehingga perlu dilakukan suatu usaha yang dapat menanggulanginya. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, di!aporkan
bahwa C02 dapat direduksi menjadi senyawa yang lebih berguna, seperti turullan
senyawa alkana, alkohol, aldehid, atau karbnksila menggunakan teknologi fotokatalisis. TiO, rnerupakan katatis yang digunakan untuk reaksi fotokatatitik Tapi dari penelitian yang telah dilakukan ternyata kinelja katalis TiO,dinilai masih perlu ditingkatkan. Penarnbahan dopan Cu merupakan salah satu usaha yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan kinerja dari katalis Ti02 untuk fotoreduksi C02•
Pada penelilian ini dilakukan preparasi katalis TiO, dengan bahan dasar
TiCl4 dan dilanjutkan dengan preparasi katalis Cu/Ti02, Katalis yang dipreparasi dikarakterisasi SEM EDX untuk mengetahui morfologi/struktur agregat dan keberadaan Cu, karakterisasi AAS untuk mengetahui besamya Cu yang terdapat pada kalalis TiO,, karakterisasi BET untuk mengetahui luas permukaan dan rndius pori, karakterisasi FIIR untuk melihat ikatan-ikatan pacta katalis dan karakterisasi
XRD untuk struktur dan ukuran kristal. Fotokatalis yang dipreparasi diuji
aktifitasnya untuk mereduksi C02 menggunakan reaktor fotokatalitik siklus tertutup.
Dari karnkterisasi katalis Cu!TiO, diketahui bahwa Cu yang terbentuk adalah senyawa oksida Cu dan fasa kristal kalalis yang terhentuk adalah 100%
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arseli Tanti Andami
"Saat ini banyak sekali pengembangan pelapisan kaca untuk memenuhi kebutuhan kaca anti kabut untuk pemakaian pada kendaraan serta gedung, terutama pada bagian luar, agar tetap transparan walaupun dalam kondisi cuaca yang berkabut. Namun proses dan biaya preparasi pelapisan kaca anti kabut tersebut hingga saat ini masih mahal sehingga diperlukan proses preparasi yang lebih efisien serta harga yang terjangkau dengan menggunakan teknologi praktis. Hal ini melatarbelakangi dikembangkannya pelapisan kaca untuk aplikasi anti kabut dengan menggunakan proses fotokatalitik. Katalis semikonduktor TiO2 yang diketahui memiliki sifat hidrofilik bila dikenai cahaya UV, dapat dimanfaatkan sebagai katalis utama dalam proses fotokatalitik, sehingga diyakini bahwa TiOz dapat digunakan sebagai katalis pada material kaca untuk aplikasi anti kabut. Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan kaca anti kabut dengan menggunakan katalis film TiO2 yang dimodifikasi dengan penambahan polyethylene glycol (PEG), dan akan dibahas sifat hidrofilik, transparansi, serta anti kabut dari kaca dengan pelapisan katalis film Ti02 tersebut. Metode preparasi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sol gel, dimana TiO2 sebagai katalis utama dengan variasi penambahan PEG sebesar 0%, 3%, 5%, 10% dan 30% (% massa). Penyangga yang digunakan adalah Soda Lime Plate (SLP) dengan teknik pelapisan metode pemusingan (spin coating). Selain itu, akan dilihat pula pengaruh variasi rasio volume TiAcAc/H2O, dengan perbandingan volume 1/0,073, 1/3, 1/5 dan 1/10, terhadap ketebalan dan transparansi katalis film TiO2. Selanjutnya akan dilihat penambahan PEG dan rasio volume TiAcAc/H2O optimum dengan rentang penambahan PEG 0% - 30% (% massa) untuk mendapatkan kaca anti kabut dengan sifat hidrofilik tinggi, transparan dan memiliki porositas yang tinggi pada lapisan katalis film. Katalis film akan dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET dan FTIR, sedangkan sifat hidrofilik dan transparansinya akan diuji dengan menggunakan Contact Angle Meter dan kamera. Didapatkan komposisi optimum untuk aplikasi kaca anti kabut adalah penambahan PEG 10% (% massa) dengan rasio volume TiAcAc/H2O adalah 1/5, dimana komposisi ini telah mampu membuat sudut kontak dengan air mencapai 0°. Pembentukan gugus -OH akan meningkat dengan adanya penambahan PEG yang juga mampu membuat permukaan katalis film terbebas dari proses peretakan (cracking). Selain itu, terdapat indikasi pembentukan gugus -OH yang berasal dari PEG yang masih tersisa pada permukaan katalis film TiOz. Uji aktivitas hidrofilik juga membuktikan bahwa penambahan Si02 sebesar 30% (% massa) pada komposisi optimum telah mampu meningkatkan aktivitas fotokatalitik dengan adanya indikasi pembentukan gugus Ti-O-Si sehingga sifat hidrofilik pada kaca meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Enzim gas CO2 di atmosfer diidentifikasl dapat menimbulkan terjadinya efek
rumah kaca (greenhouse effect) sehingga perlu direduksi keberadaannya. Salah satu
cara yang prospektif adalah dengan teknologi fotokatalitik. Perancangan dan
modifikasi fotoreaktormcnnpakan salah sam parameter dalam menaikkan quantum
yield dan selektivitas produk fotoreduksi CO2 yang selama ini masih rendah.
Rcaktor Silinder Berputar (RSB) dirancang untuk memperbaiki efisiensi kinerja
dari fotoreaktor yang telah ada karena mempunyai kelebihan dalam had efektivitas
kontak antara reaktan, katalis dan sinar ultra violet.
Pada uji kinerja reaktor RSB dilakukan berbagai variasi yang meliputi
kecepatan putaran reaktor, pH larutan, bentukfjenis fotokatalis sorta penambahan
dopan Cu (Cu2O dan Cu) pada katalis TiO2. Preparasi katalis Cu2-TiO2 dan
Cu/TiO2 dilakukan dcngan metoda pencampuran fisik (physical mixing) dan metoda
impregnasi yang merupakan pencampuran kimia (chemical mixing). Analisis
produk reaksi dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography.
Dari uji kinerja reaktornya, RSB menunjukkan efisiensi paling baik
dibanding Reaktor Tangki Berpengaduk dan Reaktor Sirkulasi dengan quantum
efficiency 2,46% dan 3,74% untuk katalis serbuk dan film. Reaktor Sirkulasi
menghasilkan quantum eficiency untuk fotokatalis serbuk dan film sebesar 0,51%
dan 2,61%, Sedangkan Reaktor Tangki Berpengaduk hanya menghasilkan 2,54% untuk fotokatalis film. RSE dengan kecepatan putaran 150 RPM dan pH larutan 4
menunjukkan kondisi operasi yang optimum dengan quamum efficiency sebesar
3,74%. Keasaman larutan dan katalis TiO2 yang dipreparasi dalam beutuk film
dapat memperbaiki aktivitas fotokatalitik Penamhahau dopan Cu pada TiO2 juga
dapat menaikkan selektivitas produk metanol dengan quantum eficiency 4,15%
untuk Cu2O-TiO2 dan 4,30% untuk katalis Cu/TiO2. Dengan demikian, kondisi
operasi optimum yang dicapai pada penelitian ini meliputi: kecepatan putaran
reaktor 150 RPM, pH larutan 4, dan penggunaan katalis TiO2 bentuk film.
Penambahan dopan Cu pada katalis TiO2 lebih disaraukan untuk menaikkan yield
produk metanol. Waktu reaksi optimum dicapai antara jam ke-4 sampai jam ke-5
dan Iaju fotoreduksi CO2 menurun setelah jam ke-5."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Rinati
"Penambahan dopan logam Cu dilakukan dalam modifikasi permukaan permukaan Ti6Al4V, untuk merancang fotokatalitik sistem dengan efisiensi tinggi di bawah cahaya tampak. Mendopankan logam Cu pada permukaan fotokatalis menggunakan metode photo-assisted deposition. Variasi konsentrasi logam Cu (0,05 M; 0,10 M; 0,15 M) dilakukan untuk memperoleh kondisi optimum fotokatalis yang aktif dibawah cahaya tampak. Hasil karakterisasi SEM-EDX dan XRD, menunjukkan bahwa sampel yang dianodisasi dengan elektrolit gliserol memiliki morfologi dan kristalinitas lebih baik dibandingkan sampel yang dianodisasi dengan elektrolit asam. Hasil uji pembentukan biofilm secara in vitro dengan bakteri Streptococcus mutans menunjukkan sampel yang didopankan dengan dopan Cu berkonsentrasi 0,15 M memiliki kinerja fotokatalitik yang paling baik, dengan hasil sebesar 99% persentase disinfeksi bakteri dibandingkan dengan model kontrol pada jam ke-16 pengukuran. Hasil ini menunjukkan sampel yang didopankan dengan dopan Cu berkonsentrasi 0,15 M merupakan kondisi optimum untuk menghambat pembentukan biofilm dalam penelitian ini

Optimization of morphology and crystallinity of TiO2 nanotubes (TNT) fabricated on the surface of Ti6Al4V with anodizing method using a variation of the type of electrolyte. To design a system with high efficiency photocatalytic under visible light, the addition of a transition metal dopant antibacterial namely Cu (Copper). Cu-doped surface on the dental implat using photo-assisted deposition method. Variations in the concentration of Cu (0.05 M; 0.10 M; 0.15 M) were performed to obtain the optimum conditions photocatalysts active under visible light. Results of SEM-EDX and XRD characterization, indicate that the sample which is anodized with glycerol electrolyte, have better morphology and crystallinity than the sample which is anodized with acid electrolyte. The test results of in vitro biofilm formation test by Streptococcus mutans showed sample of which doped with Cu that have concentration of 0,15 M has the best photocatalytic performance, with percentage of disinfection of bacteria at 99% compared with the control model at 16th hour measurement. These results show the samples TNT/G/0,15 which doped with Cu dopant concentration of 0,15 M is an optimum condition to inhibit biofilm formation in the study"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Talitha Heriza
"Saat ini permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan sumber energi fosil terus meningkat. Penggunaan energi fosil secara berlebihan menjadi penyebab terjadinya pemanasan global global warming seiring dengan meningkatnya gas karbon dioksida CO2 yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan konversi CO2 dari bikarbonat HCO3- menjadi asam format HCOOH. Dilaporkan pengaruh pengukuran celah pita terhadap produksi asam format melalui reaksi fotoreduksi bikarbonat, dengan menggunakan katalis dari material nanopartikel semikonduktor dalam berbagai variasi ukuran yaitu CdSe quantum dot CdSe kecil, CdSe sedang dan CdSe besar yang terintegrasi dengan TiO2 nanospindel. Pengukuran celah pita CdSe-TiO2 nanohibrid mengindikasikan adanya perubahan nilai celah pita pada TiO2 nanospindel saat diintegrasikan dengan CdSe quantum dot dengan berbagai variasi ukuran. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan penyinaran terhadap proses reaksi konversi bikarbonat menjadi asam format dengan menggunakan reaktor lampu visible. Asam format yang didapatkan dari hasil konversi dengan TiO2 nanospindel, nanopartikel Quantum dot terintegrasi CdSe kecil-TiO2 nanohibrid, CdSe sedang-TiO2 nanohibrid, CdSe besar-TiO2 nanohibrid yaitu 11,794; 12,440; 12,790 dan 14,290 mmol/gram katalis. Pada saat diintegrasikan dengan CdSe quantum dot produksi asam format bertambah secara signifikan. CdSebesar-TiO2 nanohibrid memiliki aktivitas fotokatalitik yang paling tinggi dibandingkan dengan CdSe kecil-TiO2 nanohibrid, CdSe sedang-TiO2 nanohibrid serta TiO2 nanospindel saja. Peningkatan hasil reaksi konversi produksi asam format diakibatkan oleh aktivitas hole scavenging dari gliserol pada permukaan CdSe-TiO2 nanohibrid.

Nowadays environmental problems caused by consuming fossil energy sources to be continued increasing. Excessive use of fossil energy is the cause of global warming along with the increase in carbon dioxide CO2 gas produced, therefore in this study we will convert CO2 from bicarbonate HCO3- to formic acid HCOOH. It was reported the effect of bandgap measurements on production of formic acid through bicarbonate photoreduction reactions, using catalysts from semiconductor nanoparticle materials in various sizes, namely CdSe quantum dots small CdSe, medium CdSe and large CdSe integrated with nanospindle TiO2. Nanohibrid TiO2 indicates a change in the bandgap value of the nanospindel TiO2, when integrated between quantum dots with various size variations. In addition, this research also carried out irradiation of the conversion reaction process from bicarbonate into formic acid using visible light reactor. Formic acid obtained from the conversion results with TiO2 nanospindel, Quantum nanoparticles dots integrated CdSe small-nanohybrid TiO2, CdSe medium-nanohybrid TiO2, CdSe large-nanohybrid TiO2 are 11,794; 12,440; 12,790 and 14,290 mmol/gram catalyst. When nanoparticles integrated with CdSe quantum dots the production format increases significantly. CdSe large-nanohybrid TiO2 has the highest photocatalytic activity compared to Cdse medium-nanohybrid TiO2, CdSe small-nanohybrid TiO2 and TiO2 nanospindel only. The increase in the yield of the formic acid production conversion reaction was due to hole scavenging activity of glycerol on the surface of CdSe-nanohybrid TiO2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezza Purnama
"Jumlah C02 di atmosfer bumi terus meningkat seiring dengan tingginya kebutuhan penduduk dunia akan konsumsi bahan bakar fosil, sehingga perlu direduksi keberadaannya. Reduksi C02 secara fotokatalitik dengan menggunakan semikonduktor Ti02 merupakan salah satu alternatif solusi yang prospektif saat ini. Penambahan dopan Cu dilaporkan dapat meningkatkan kinerja fotokatalis Ti02 dalam reduksi C02. Namun, kondisi optimum reaksi fotoreduksi tersebut bergantung pada % loading Cu yang ditambahkan ke dalam katalis Ti02 dan Cu yang ditambahkan dapat berbentuk logam Cu, CuO atau Cu20. Oleh karena itu, untuk mengetahui besarnya penambahan loading yang optimum dan status dari ketiga bentuk dopan Cu tersebut, maka diperlukan suatu uji kinerja fotoreduksi COz.
Uji Kinerja yang dilakukan menggunakan fotoreaktor jenis slurry yang bekerja secara batch, yang meliputi uji aktivitas dan uji kinetika katalis. Pada uji aktivitas dilakukan variasi terhadap % loading CuO dan pengaruh status logam Cu (Cu, CuO, Cu20) terhadap katalis Ti02, sedangkan untuk uji kinetika dilakukan variasi terhadap temperatur reaktan. Kondisi reaksi meliputi konsentrasi reaktan KHC03 1 M, pH 4 dan berat katalis I g/l. Berdasarkan hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa penambahan dopan CuO dapat meningkatkan aktivitas fotoreduksi C02 dan didapatkan % loading Cu yang optimum yaitu sebesar 3% berat dengan nilai quantum-efficiency 19,23 %, sedangkan status logam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Ratna Anisa
"Pelapisan katalis TiO2 pada eksterior bangunan seperti kaca dan keramik sangat potensial untuk dikembangkan sebagai material swabersih atau self-cleaning. Self-cleaning adalah kemampuan suatu material untuk menjaga kebersihan permukaannya dengan memanfaatkan sifat hidrofilik dari katalis TiO2. Dengan fenomena hidrofilik tersebut, air yang datang melalui hujan atau penyemprotan biasa akan membentuk lapisan tipis dan dengan mudah membawa kotoran yang menempel pada permukaan (self-cleaning). Fotokatalis Ti02 yang dipreparasi dalam bentuk film transparan diinginkan dalam rangka memperluas aplikasi self-celaning. Namun katalis film mi masih memiliki banyak kekurangan sehingga dibutuhkan modifikasi untuk meningkatkan aktivitasnya.
Penelitian ini bermaksud untuk membuat katalis film Ti02 yang transparan namun masih memiliki akdvitas yang baik terutama untuk aplikasi self-cleaning. Dalam penelitian ini, fotokatalis film Ti02 dimodifikasi melalui penambahan Si02 dengan variasi 0; 10; 20; 30; dan 40 % (% berat) yang dipreparasi dengan metode sol-gel dan teknik pelapisan spin-coating pada penyangga Soda Lime Plate (SLP). Bahan awal yang digunakan adalah TiAcAc 75% dan TEOS 98%. Variasi rasio volume TiAcAc terhadap air sebesar 1/0,073; 1/3; 1/5; dan 1/0 dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan air terhadap ketebalan dan transparansi katalis film. Struktur dan sifat-sifat katalis dikarakterisasi dengan XRD, SEM, BET dan FTIR. Uji aktivitas hidrofilik dilakukan dengan melihat penurunan sudut kontak air menggunakan alat Contact Angle Meter dan uji aktivitas self-cleaning terhadap kaca dan keramik menggunakan perekaman gambar dengan kamera.
Hasil penelitian menunjukkan besamya rasio volume larutan precursor TiAcAc/H20 dapat mengontrol ketebalan dari fim katalis. Semakin sedikit jumlah Ti pada katalis menghasilkan film yang semakin transparan, namun semakin rendah aktivitasnya. Kondisi optimum film yang telah transparan dan masih memiliki aktivitas yang cukup baik adalah pada rasio volume TiAcAc/H20 sebesar 1/5. Penambahan Si02 terbukti dapat meningkatkan luas permukaan, menghasilkan film yang tipis dan berpori, menghambat pertumbuhan kristal, dan meningkatkan aktivitas hidrofilik. Komposisi penambahan Si02 optimum untuk aktivitas hidrofilik dan self-cleaning adalah pada 30 % (% berat)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Aisah
"Zinc oxide (ZnO) merupakan material semikonduktor tipe-n yang memiliki energi celah pita langsung yang lebar sebesar ~ 3.3 eV serta sifat-sifat optik lain yang menarik, sehingga sangat potensial untuk diaplikasikan pada berbagai bidang seperti elektronik, optoelektronik, sensor, divais fotonik, serta fotokatalis. Dopan pada nanostruktur ZnO merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan sifatsifat fisika ZnO untuk berbagai aplikasi. Dalam penelitian ini dilakukan sintesa material nanorod ZnO dengan tiga variasi konsentrasi dopan cerium 0%, 3% dan 5% menggunakan metode utrasonic spray pyrolysis pada saat pembenihan (seeding) dan metode hidrotermal untuk penumbuhan (growth) nanorod diatas substrat indium tin oksida (ITO) untuk aplikasi fotokatalitik. Selanjutnya dilakukan karakterisasi meliputi morfologi permukaan dengan field emission scanning electron microscopy (FESEM), struktur kristal dengan difraksi sinar X, sifat optik melalui spektrofotometer UV-VIS dan Photoluminescence serta uji aktivitas fotokatalitik untuk degradasi metilen biru. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dopan cerium 3% telah menghasilkan morfologi nanorod ZnO berbentuk heksagonal yang tumbuh lebih seragam pada bidang kristal (002), intensitas absorbansi cahaya ultraviolet yang meningkat sehingga dapat meningkatkan kecepatan degradasi metilen biru.

Zinc oxide (ZnO) is a n-type semiconductor material which has a wide direct band gap energy of ~ 3.3 eV, and other interesting optical properties, so it?s potentially applied to various fields such as electronics, optoelectronics, sensors, photonic devices, and also photocatalyst. Dopant in ZnO nanostructures is an effective way to improve ZnO?s structural properties in various applications. In this study, ZnO nanorod material were synthesized with three cerium dopant concentration of 0%, 3%, and 5% using utrasonic spray pyrolysis methods for ZnO seeding process, and the hydrothermal method used for growth nanorod on indium tin oxide (ITO) substrate for photocatalytic application. X-ray diffraction, field emission scanning electron microscopy (FESEM), UV-VIS and Photoluminescence spectroscopy were used to characterize the crystal structure, surface morphology and optical properties of ZnO nanorods and the photocatalytic activity test for methylene blue degradation. The experimental results showed that 3% cerium dopant has produced hexagonal morphology ZnO nanorod growing more uniform on (002) crystal planes, increased the intensity of ultraviolet absorbance thereby increase the degradation speed of methylene blue."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Hakim
"Emisi CO2 dapat dikurangi dengan menangkapserta mengkonversinya. Telah dilakukan pengujian koversi CO2 menggunakan katalis elektrodeposit Cu pada elektroda Au (Andriyani, Nur. 2013). Elektroreduksi CO2dilakukan dengan mereduksinya menjadi dimetil karbonat (DMC) disertai penambahan CH3I dan CH3OH, (O. Yoshio et al., 1997). Luas permukaan kontak katalis dapat ditingkatkan dengan meningkatkan porositas deposit Cu. Penelitian ini membahas pengaruh counter ion terhadap porositas deposit Cu dan uji aktivitasnya sebagai katalis reduksi CO2 dengan menggunakan elektroda lempengan emas berukuran 0,5 x 0,5 cm. Counter ion yang digunakan adalah SO4 2-, NO3-, NH4 +, danPEG (polyethilene Glycol). Deposisi dilakukan menggunakan 4 variasi camuran melalui metode kronoamperometri pada potensial -0,64 volt (vs Ag/AgCl) selama 300 detik. KarakterisasiScanning Electron Microscope (SEM) menunjukan jumlah counter ion akan memperbesar porositas deposit Cudengan ukuran pori rata ?rata 200 - 600 nm dan makromolekul polar memberikan dampak yang lebih signifikan dengan ukuran pori yang seragam antara 200 ? 400 nm. Elektroreduksi CO2 menggunakan [BMIM][NTf2]mendapatkan persen yield sebesar 71,63 %, menunjukan porositas deposit Cu berbanding lurus dengan aktivitas katalitiknya.
CO2 emissions can be reduced by capturing and converting them. Research has been carried out the conversion of CO2 using Cu electrodeposits catalyst on Au electrode ( Andriyani , Nur . 2013) . CO2 Elektroreduction done by reducing it to dimethyl carbonate ( DMC ) with the addition of CH3I and CH3OH ( O. Yoshio et al . , 1997) . The contact surface area of the catalyst can be improved by increasing the porosity of the Cu deposits . This study discusses the effect of counter ions on the Cu deposit porosity and its catalytic activity, tested as CO2 reduction by using 0.5 x 0.5 cm gold plate electrode. Counter ion used is SO4 2- , NO3 - , NH4 + , and PEG ( polyethylene glycol ) . Deposition was performed using four variations of mixtures through methods Chronoampherometry at -0.64 volt potential (vs. Ag / AgCl) for 300 seconds. Characterization of Scanning Electron Microscope (SEM) shows the number of counter ions will increase the porosity of the Cu deposits with average pore diameter 200 - 600 nm and polar macromolecules provide a more significant impact with average interconnected pore diameter 200 - 400nm. Elektroreduksi CO2 using [BMIM] [NTf2] get percent yield of 71.63%, showed the higher porosity of Cu causes the higher catalytic activity."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>