Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Oktianasari
"Dalam penelitian ini, campuran gas H2/N2 dengan rasio 76,54% vol.:23,46% vol. sebagai sisa dari proses pembuatan ammonia dipisahkan menggunakan adsorben zeolit alam (ZAL) dan zeolit alam/NiO menggunakan suatu alat yang disebut Pressure Swing Adsorption (PSA). Dalam hal ini adsorben memegang peranan penting dalam menghasilkan produk yang diinginkan. Zeolit alam dan zeolit alam/NiO merupakan adsorben yang dipilih untuk mengadsorb hidrogen pada penelitian ini. Logam nikel, yang diketahui merupakan logam yang memiliki aktivitas mengadsorb hidrogen paling tinggi dibandingkan dengan Fe dan Co atau logam-logam lainnya, diimpregnasi ke permukaan zeolit alam dalam bentuk oksida logam.
Uji aktivitas zeolit alam dilakukan dengan ketinggian unggun 51,22% dari tinggi tabung PSA serta menerapkan laju alir gas 1,8 L/j, sementara uji aktivitas adsorben zeolit alam/NiO dilakukan pada tinggi unggun 51,22% dan 80,49% dengan laju alir sebesar 3,6 L/j dan 1,8 L/j.
Pada tekanan 8 bar, maksimum hidrogen yang dijerap oleh adsorben zeolit alam sebanyak 89,27% volume, sementara pada tekanan 9 bar sebanyak 88,18% volume. Sedangkan pada uji aktivitas zeolit alam/NiO, untuk tinggi unggun 51,22% molekul hidrogen yang dijerap maksimum sebanyak 43,97% volume pada tekanan 8 bar, laju alir 3,6 L/j. Untuk laju alir 1,8 L/j, adsorbsi maksimum dicapai pada tekanan 9 bar, yaitu sebesar 82,73% volume. Semenlara untuk tinggi unggun 80,49%, adsorbsi maksimum terjadi pada tekanan 8,5 bar yakni sebesar 85,38% volume.
Dari data tersebut terlihat bahwa untuk proses pemisahan gas H2/N2 dengan teknik PSA, zeolit alam sangat baik digunakan sebagai adsorben sehingga tidak perlu dilakukan impregnasi. Sampel gas yang diambil saat proses blowdown di PSA menunjukkan % volume hidrogen teradsorb yang cukup besar jumlahnya pada tekanan yang kurang lebih separuh dari tekanan adsorpsi. Semakin tinggi tekanan dan semakin kecil laju alir, jumlah molekul hidrogen yang diadsorb semakin banyak. Fenomena ini berlaku sampai adsorben mencapai kondisi jenuhnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isniah
"Pressure Swing Adsorption (PSA) sebagai salah satu metode pemisahan gas telah banyak digunakan untuk proses pemurnian hidrogen dengan tingkat kemurnian dan perolehan yang tinggi. Pressure Swing Adsorption (PSA) ini bekerja berdasarkan prinsip adsorpsi. Adsorbsi terjadi pada tekanan tinggi sedangkan desorbsi dapat terjadi pada tekanan rendah sehingga untuk meregenerasi adsorben yang digunakan dilakukan dengan menurunkan tekanan (blowdown). Dengan demikian, siklus adsorbsi-regenerasi dapat berlangsung secara singkat.
Pada penelitian ini PSA digunakan untuk memisahkan campuran gas hidrogen dan metana sebagai komponen gas yang paling banyak terkandung di Coke Owen Gas (COG) dengan memakai adsorben Zeolit alam/NiO. Adsorben Zeolit alam/Ni0 dibuat dari zeolit alam Lampung dengan preparasi menggunakan metode impregnasi. Zeolit Alam Lampung yang masih kotor dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu kemudian diaktivasi dengan metode pertukaran kation menggunakan NaCl. Setelah dikeringkan di dalam oven vakum, impregnasi zeolit dilakukan dengan mengaduk zeolit di dalam larutan garam logam yang dibuat dari padatan hijau Ni(NO3)2.6H2O, dilanjutkan dengan kalsinasi.
Hasil Penelitian uji aktivitas adsorben Zeolit alam/Ni0 terhadap pemisahan campuran gas hidrogen dan metana melalui PSA menunjukkan bahwa terjadi peningkatan besarnya konsentrasi hidrogen pada gas keluaran PSA dari 68% pada gas umpan menjadi sekitar 80-90%. Pengaruh penambahan NiO pada zeolit telah menaikkan konsentrasi hidrogen pada gas keluaran sekitar 8-12% dari kandungan hidrogen pada gas keluaran PSA yang menggunakan zeolit alam Lampung tanpa impregnasi nikel oksida. Dengan demikian penambahan Ni0 pada zeolit alam tidak menyebabkan hidrogen menjadi komponen yang lebih teradsorb oleh zeolit namun dapat memperbaiki kinerja PSA dalam mengayakan hidrogen pada gas keluarannya.
Pada penelitian ini tekanan optimum diperoleh pada tekanan 7 bar. Ketinggian unggun yang lebih tinggi tidak selalu memberikan hasil kinerja yang lebih baik karena ada faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap daya adsorbsi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andrea Rizky Sabrina
"Penelitian adsorben untuk menghasilkan udara dengan kemurnian oksigen tinggi dilakukan menggunakan zeolit alam yang diimpregnasi tembaga oksida. Zeolit alam yang digunakan berasal dari Sidomulyo, South Lampung, Indonesia. Zeolit alam ini termasuk di dalam tipe klinoptilolit, yang biasanya juga disebut Zeolit Alam Lampung ZAL. Teknik pemurnian oksigen yang digunakan adalah Pressure Swing Adsorption PSA dengan tekanan operasi 4 bar. Beberapa variabel divariasikan untuk mendapatkan metode yang paling optimal untuk menghasilkan oksigen, seperti ukuran ZAL 18-100 mesh, persen loading CuO 0-1 -wt, dan konsentrasi asam sulfat 1-3 M. ZAL dikarakterisasi dengan metode BET, SEM-EDX, XRF, XRD, dan FTIR. Oksigen yang diproduksi dianalisis menggunakan GC.
Hasil menunjukkan bahwa ZAL dengan ukuran 60-100 mesh dan dipreparasi menggunakan asam sulfat 2 M mempunyai luas permukaan dan volume pori paling baik 64,374 m2/g dan 0,127 cm3/g. ZAL dengan ukuran 35-60 mesh dan dipreparasi menggunakan asam sulfat 1 M mempunyai hasil adsorpsi nitrogen yang paling optimum. Impregnasi oksida tembaga pada ZAL ditemui tidak menambah performa ZAL dalam menyerap nitrogen.

Investigation of an adsorbent to produce oxygen enriched air was carried out by using copper oxide CuO which is impregnated to natural zeolite. The natural zeolite used is from Sidomulyo, South Lampung, Indonesia. It is a clinoptilolite zeolite type, namely Zeolit Alam Lampung ZAL. Oxygen purification method applied is Pressure Swing Adsorption PSA technique with operating pressure of 4 bar. Several variables are varied to get the optimum method to produce the best quality of oxygen, such as size of ZAL 18 100 mesh , CuO loading percentage 0 1 wt, and the concentration of sulfuric acid 1 3 M. ZAL will be characterized using BET, SEM EDX, XRF, XRD, and FTIR methods. The oxygen produced will be analysed using GC method.
The result showed that ZAL with size 60 100 mesh and prepared using sulfuric acid of 2 M has the best surface area and pore volume to be impregnated, which is 64,374 m2 g dan 0,127 cm3 g, respectively. ZAL with size 35 60 mesh and prepared using sulfuric acid of 1 M has the most optimum trend of nitrogen adsorption. The impregnation of oxide of metal on the adsorbent is found not supporting the adsorbent itself to adsorb nitrogen better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adenia Gita Dianty
"Oksigen dengan kemurnian yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Metode pemurnian oksigen yang akan diaplikasikan pada penelitian ini adalah teknik Pressure Swing Adsorption PSA . Adsorben yang akan digunakan adalah zeolit alam, yaitu ZAL Zeolit Alam Lampung . Zeolit alam memiliki sifat non-polar, sehingga akan mengadsorpsi gas dengan momen quadrupol tinggi, yaitu nitrogen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ukuran adsorben dan konsentrasi aktivator asam H2SO4. Ukuran adsorben yang digunakan adalah 18-35 mesh, 35-60 mesh, dan 60-100 mesh. Konsentrasi aktivator asam H2SO4 yang digunakan adalah 1M, 2M dan 3M. Adsorben diaktivasi dengan aquademin, H2SO4, NaOH, dan kalsinasi. Selain itu, akan dilakukan modifikasi pada ZAL dengan teknik impregnasi basah menggunakan larutan AgNO3, dengan -loading nominal 1 -berat. Adsorben dikarakterisasi menggunakan BET, FTIR, XRF, XRD dan SEM-EDX Adsorben 35-60 mesh 1M menunjukkan hasil adsorpsi terhadap molekul nitrogen yang paling tinggi, dengan peak terendah sebesar 60356 V. Didapatkan juga bahwa ZAL-lah yang memiliki peran utama dan dominan dalam mengadsorpsi nitrogen, sementara AgxO tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja adsorben.

High purity oxygen can be used for various things. Oxygen purification method to be applied on this research is the Pressure Swing Adsorption PSA technique. The adsorbent that would be used is a natural zeolite, namely ZAL Zeolit Alam Lampung . Natural zeolite has non polar properties, so it will adsorb gas with high quadrupole moment, which is nitrogen. The varied variable is the size of adsorbent and the concentration of H2SO4. The sizes are 18 35 mesh, 35 60 mesh, and 60 100 mesh. While the H2SO4 concentration are 1M, 2M and 3M. The The adsorbent will be activated in aquademine, H2SO4, NaOH, and through a calcination process. Moreover, ZAL will also be modified by wet impregnation technique using AgNO3 solution with 1 wt loading nominal. The adsorbents were characterized using BET, FTIR, XRF, XRD and SEM EDX. ZAL 35 60 mesh 1M showed the best performance on adsorbing nitrogen, with its lowest peak at 60356 V. The result of this research suggested that ZAL itself has the main role on adsorbing nitrogen, while AgxO did not give any significant effect."
2017
S67680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S29982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Gunawan
"ABSTRAK
Proses pemisahan gas H2 dari aliran purge gas pada pabrik ammonia perlu
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pabrik. Proses pemisahan menggunakan membran bisa menjadi teknologi altematif dalam pemisahan gas H2. Salah satu jenis membran yang bisa digunakan untuk proses tersebut adalah membran keramik, dimana membran tersebut memiliki stabilitas termal dan kimiawi yang baik, sehingga dapat dioperasikan pada suhu tinggi. Namun demikian membran keramik memiliki tingkat
selektivitas yang relatif lebih rendah dibandingkan membran polimer, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan selektivitasnya.
Penambahan lapisan logam nikel yang bersifat permeatif terhadap gas H2, pada permukaan membran keramik diharapkan dapat meningkatkan selektivitas membran dalam proses pemisahan gas H2. Dalam penelitian ini dilakukan preparasi membran keramik/nikel dengan metode presipitasi, untuk proses pernisahan campuran gas H2/N2. Tahap pengujian membran dilakukan terhadap membran keramik tanpa lapisan nikel dan keramik dengan lapisan nikel. Pengujian dilakukan pada kondisi ideal, menggunakan gas H2 dan N2 murni, serta pada kondisi aktual menggunakan campuran gas dengan komposisi 71.794 % H2 dan 28.206 % N2.
Dari hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan permeabilitas dan
selektivilas pada memhran keramik/nikel dibandingkan dengan membran keramik tanpa Iapisan nikel. Kenaikan lekanan operasi menyebabkan penurunan harga selektivilas pada kedua jenis membran.
Nilai selektivitas ideal tertinggi untuk membran keramik dicapai pada tekanan 4 bar, yaitu sebasar 2.706. Sedangkan untuk membran keramik nikel nilai selektivitas tertingginya adalah 4.23, dan juga dicapai pada tekauan 4 bar.
Selektifitas aktual pada kedua jenis membran akan menurun apabila fraksi umpan yang permeat (stage cut) dinaikkan, dan penurunnya akan lebih tajam pada tekanan yang lebih tinggi. Selektivitas terbaik pada membran keramik, yaitu sebesar 1.689 dicapai pada tekanan 4 bar dengan stage cut sebesar 0.0995, sedangkan untuk membran keramik/nikel selektivitas terbaiknya sebesar 3.043, juga pada tekanan 4 bar, dan dengan Stage cut sebesar 0.0858.

"
2001
S49014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Anindita
"Limbah cair industri tahu biasanya dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu sehingga berbahaya bagi lingkungan. Kandungan COD dan TSS pada limbah cair tahu melebihi ambang batas yang maksimal yang ditentukan oleh pemerintah. Metode ozonasi dan adsorpsi diketahui mampu mendegradasi kandungan senyawa organik dan anorganik pada limbah cair secara efektif. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja pengolahan limbah cair industri tahu dengan metode ozonasi, adsorpsi dengan zeolit alam lampung ZAL, dan kombinasi keduanya. Sampel akan dialiri ke dalam kolom unggun diam yang diisi oleh zeolit dan dialirkan ozon dengan waktu 60 menit dan 120 menit. Efektivitas metode ini dievaluasi dari angka COD dan TSS yang terdegradasi dengan memvariasikan dosis ozon dan jumlah zeolit alam 50 g, 75 g, dan 100 g. Hasil terbaik dicapai menggunakan kombinasi metode ozonasi dan adsorpsi menggunakan 100 g zeolit dan dosis ozon sebesar 155,1 mg/jam yang menghasilkan penyisihan COD dan TSS sebesar 253 mg/L dan 29 mg/L.

Tofu industrial wastewater is usually disposed directly without undergo waste treatment that would endanger the environment. The number of COD and TSS in tofu industrial wastewater is exceed maximum number of COD and TSS number that determined by government. Ozonation and adsorption method are well known method that able to degrade organic and inorganic compounds in wastewater effectively. In this research, the removal of COD and TSS in tofu industrial wastewater was examined by ozonation method, adsorption method using zeolit alam lampung, and combination of them. The sample is passed into the packed bed column containing zeolite and using ozone in 60 minutes and 120 minutes. The method effectiveness was evaluated by COD and TSS degradation with variation of the dosage of ozone and amount of natural zeolite 50 g, 75 g, and 100 g . The best result is achieved when using combination of ozonation and adsorption with 100 g zeolite and dosage of ozone of 155.1 mg h that produced 253 mg L and 29 mg L removal of COD and TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Rekayasa terhadap material zeolit alam Bayah untuk memperbaiki karakteristik material yang lebih baik dan seragam telah dilakukan dengan menambahkan FeCl3.6H2O dan proses perlakuan ultrasonik dengan variasi waktu untuk melihat perubahan yang terjadi pada zeolit. Karakterisasi dengan XRD memperlihatkan puncak baru difraksi, hasil konfirmasi dengan EDS menunjukkan perubahan elemen Fe sebesar 215.77%wt. Distribusi ukuran partikel dengan metode NIBS memperlihatkan hubungan antara waktu proses ultrasonik terhadap ukuran partikel, semakin lama proses ultrasonik akan berdampak pada ukuran partikel, selain itu pada pengujian BET juga memperlihatkan adanya perbaikan luas permukaan sebesar 30.80%, volume pori-pori 62.51% dan ukuran pori-pori 5.50%. Perlakuan ultrasonik terhadap zeolit juga memperlihatkan pergeseran bidang kristal (020) dan (200) pada intensitas difraksi tertinggi XRD. Spektrum infra merah zeolit yang di ultrasonik juga memperlihatkan munculnya puncak kedua hydroxil, peregangan O-H pada 3.800-3.400 cm-1 menunjukkan bahwa absorbsi ganda yang muncul sangat bermanfaat sebagai bahan baku absorbsi, hasil analisa setelah proses adsorbsi H2S juga memperlihatkan pergeseran puncak adsorbsi sinar infra merah dan munculnya ikatan S=O. Kinerja zeolit Bayah dengan penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik, memperlihatkan kenaikan adsorbsi gas H2S sebesar 70%wt sampai 117%wt lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik. Kinerja adsorbsi gas H2S hasil riset zeolit Bayah juga menunjukkan kinerja adsorbsi maksimum 150%wt lebih tinggi dari produk komersial PURAFIL® PURACARB MEDIA.

Modification of Bayah natural zeolite to improve material characteristics and uniformly has been done by adding FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment process with a time variation to see changes that occur in zeolites. XRD characterization showed a new diffraction peak, the confirmation results with EDS showed changes in Fe elements of 215.77% wt. Particle size distribution using the NIBS method shows the relationship between ultrasonic processing duration to particle size, the longer the ultrasonic process will have an impact on particle size. BET testing also shows an improvement in surface area of ​​30.80%, pore volume 62.51% and pore size 5.50%. The ultrasonic treatment of zeolite also shows a shift in the crystalline plane (020) and (200) at the highest diffraction intensity of XRD. Infrared spectrum in the ultrasonic process also shows the emergence of a second hydroxil peak, OH stretching at 3,800-3,400 cm-1 shows that the emerging double absorption is very useful as a raw material for absorption and the appearance of the S=O bond. Bayah zeolite performance with the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment, showed an increase in H2S gas adsorption of 70% wt to 117% wt higher than without the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment. The performance of H2S gas adsorption from the Bayah zeolite research also shows a maximum adsorption performance of 150% wt higher than the PURAFIL® PURACARB MEDIA commercial product."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardono
"Pemakaian tembaga oksida (CuO) serta upaya-upaya ke arah penetapan CuO ke dalam penyangga berpori telah dikembangkan di banyak negara. Zeolit alam sebagai sumber kekayaan alam yang melimpah di Indonesia memiliki potensi yang baik sebagai penyangga CuO.
Pada penelitian ini dilakukan preparasi CuO/Zeolit alam dengan metode impregnasi menggunakan larutan CuSO4.5H2O. Pembuatan sampel pada proses preparasi dibagi menjadi 8 variasi masing-masing 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 400°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 5%(1M) serta 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 500°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 15%(1M).
Dari hasil karakterisasi infra merah dan luas permukaan diketahui bahwa pada temperatur kalsinasi T = 5oo°c selama 6 jam struktur zeolit sudah mengalami kerusakan. Ini ditunjukkan dari daerah serapan zeolit dan luas permukaan yang kecil.
Dari hasil uji AAS didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan % kandungan berat Cu aktual yang juga semakin besar. Demikian pula untuk uji XRD didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan intensitas peak CuO yang semakin besar pula.
Dari hasil uji dispersi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu akan menghasilkan dispersi yang semakin kecil. Hal ini disebabkan pada % kandungan berat Cu akan terjadi penumpukan pada permukaan penyangga sehingga terbentuk lapisan multilayer. Dari analisis di atas didapatkan sampel CZ./400/0,5/15% merupakan sampel yang paling layak dijadikan sebagai adsorben gas polutan SOx."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>