Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry
"Produksi etilen sebagian besar (97%) melalui proses perengkahan (cracking) thermal naphta. Namun demikian, naphta adalah bahan baku tak terbarukan, sehingga diperlukan altematif bahan baku dan proses yang lain untuk produksi etilen. Reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen merupakan reaksi yang diharapkan menjadi sumber alternatif produksi etilen.
Perancangan reaktor bench scale atau pilot untuk dehidrasi etanol, perlu dilakukan untuk memenuhi tujuan di atas. Upaya pengembangan reaktor tersebut tidak mudah dan memerlukan banyak biaya. Oleh karena itu sebelum kegiatan perancangan dilakukan, perlu dibuat model persarnaan reaktor dan dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh kondisi operasi terhadap unjuk kerja reaksi.
Pada makalah ini dilakukan simulasi reaksi dehidrasi etanol dalam reactor fixed bed, sebagai reaktor katalitik heterogen. Model kinetika reaksi yang digunakan pada simulasi ini, berdasarkan kinetika reaksi yang dilaporkan oleh Akaratiwa. Aliran gas dalam reaktor hanya pada arah aksial (plug flow). Simulasi pada skala pelet dilakukan untuk mendapatkan faktor efektifitas yang digunakan sebagai fuktor koreksi korelasi kinetika pada simulasi skala reaktor. Pada skala reaktor diperoleh tiga persamaan diferensial dari nerasa massa, dan satu persamaan diferensial dari neraca momentum. Seluruh persamaan diferensial itu dipecahkan dengan metode Runge Kutta-Gill.
Hasil simulasi menunjukkan, pada kondisi operasi P=1 atm dan T=673 K dihasilkan produk etilen maksimum dengan selektifitas 96,4%, yield 92,4%, dan konversi etanol 95,8%. Produk eter maksimum dihasilkan dengan dengan selektifitas 14,7%, yield 14,39% dan konversi etanol 97,68% pada P=9 atm, dan T=673 K.
Dengan demikian reaktor isotermal untuk reaksi dehidrasi etanol dapat menghasilkan produk etilen optimum pada kondisi operasi P=1 atm dan T=673 K, dengan dimensi reaktor : L = 3 m, D reaktor = 10 cm dengan diameter pelet katalis 0,5 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadi Purnama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"Katalis berperan penling dalam industri guna meningkatkan kinerja proses kimia di dalamnya. Katalis membantu dalam mempercepat reaksi kimia mencapai kesetimbangannya, meningkatkan jumlah produk dan meningkatkan efisiensi biaya proses. Penggunaan katalis yang tepat akan mengoptimalkan suatu sintesa proses kimia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalis adalah mengoptimalkan rasio dari komponen-komponen penyusun katalis.
Penelitian ini mempelajari pengaruh rasio B/(Al+B) terhadap sifat katalitik katalis Alumina-Aluminum Barat (Al2O3-AlBO3 atau AAB) pada reaksi dehidrasi etanol. Preparasi AAB dilakukan dengan variasi mol B/(Al+B) sebcsar 0.05, 0.2, 0.4, 0.5 dan 0.6 Uji karakterisasi katalis tersebut menggunakan metode XRD. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa bentuk struktur kelima jenis katalis AAB tersebut adalah amorf dimana penambahan atom Boron menyebabkan perubahan struktur katalis dari fasa kristalin oksida muminya menjadi struktur amorf AAB.
Hasil uji aktifitas katalis pada reaksi dehidrasi etanol menunjukkan bahwa besarnya rasio B(Al+B) mempengaruhi kemampuan katalis AAB dalam mengkonversi etanol. Semakin besar rasio tersebut menyebabkan konversi etanol, yield produk etilen dan dietil-eler semakin tinggi pula. Katalis AAB-0.6 dengan rasio B/(Al+B) = 0.6 merupakan katalis yang memberikan konversi etanol dan yield produk terbesar pada semua temperatur reaksi, dengan urutan AAB-0.6>AAB-0.5>AAB-0.4>AAB-0.2>AAB-0.05.
Dengan menggunakan W/F = 0.2456 gr. katalis det/ml, diperoleh konversi etanol terbesar 76.7% pada temperatur 425°C. Yield etilen maksimum sebesar 76.7% diperoleh pada temperatur yang sama dengan selektivitas 100%. Sedangkan yield dietil-eter maksimum adalah 12.0% pada temperatur 315°C dengan selektifitas maksimum 55%. Semakin besar rasio B/(Al+B) mempercepat terjadinya shift selectivity dari produk dehidrasi etanol.
Reaksi dehidrasi etanol terjadi secara seri dan paralel dengan etilen sebagai produk akhir dan dietil-eter sebagai produk antara. Reaksi ini berkatalis asam, sehingga keasaman yang tinggi menyebabkan reaksi pembentukan produk akhir (reaksi pembentukan etilen) menjadi lebih dominan. Keasaman yang tinggi dapat diperoleh dengan meningkatkan kandungan boron dalam katalis AAB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francina Nacosia
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Zulfikar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Krissy Anjani
"Air sangat penting bagi tubuh. Berdasarkan studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 46% dewasa dan remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa mengenai asupan cairan dan faktor-faktor yang berhubungan. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 108 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuisioner yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Setelah itu dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta dilakukanlah uji statistic dengan menggunakan uji chi-square dan kolmogorov-smirnov Z. D
ari hasil penelitian, diperoleh jumlah mahasiswa dengan pengetahuan baik berjumlah 101 orang (93,5%),sikap positif berjumlah 87 orang (80,6%), perilaku baik 82 orang (75,9%). Dari hasil uji statistik, menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku dan sikap (P >0,05), sikap dengan pengetahuan(P >0,05), dan pengetahuan dengan usia, jenis kelamin, asal daerah, pendidikan dan pekerjaan orang tua serta asal pulau (P >0,05). Dikarenakan pentingnya air dalam tubuh, terutama saat sedang melakukan aktivitas ringan ataupun berat, sangat diharapkan mahasiswa FK agar lebih ditingkatkan kepeduliannya tentang pentingnya asupan cairan dalam tubuh.

Water is the most essential fluid needed for the human body metabolism. The epidemiology study of its consumption showed that 46% of adolescences and adults in Indonesia experience mild dehydration every day. Therefore, the author examined the relation between knowledge, attitude and behavior of university students about the fluid intake and it’s related factors. The method used in this research is a cross-sectional design with 108 students as samples. The research was done by questionnaire that correlates with the knowledge, attitude and behavior filled by students with the body height and weight of each sample is also conducted. The data is then analyzed by statistical test with chi-square and Kolmogorov-Smirnov Z method.
From the result yielded, the research showed that the number of students with good knowledge is 101 people (93.5%), with positive attitude 87 people (80.6%), and with good behavior 82 people (75.9%). From the statistical test result, it is showed that there is no definite relation between knowledge and attitude with behavior (P>0.05), attitude and knowledge (P>0.05), and knowledge and age, sex, place of origin, level of education, parents’ occupation and island of origin (P>0.05). Thus, medical students should be encouraged to drink enough water in both light and heavy activities for its importance in fluid intake in the body metabolism.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gogor Meisadona
"Latar belakang: Dehidrasi sering terjadi pada stroke iskemik akut SIA dan secara teoretik dapat memperburuk luaran pasien dengan menurunkan curah jantung dan meningkatkan viskositas darah sehingga menurunkan aliran darah otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dehidrasi dapat memperburuk luaran klinis dan fungsional SIA.
Metode: Studi kohort dilakukan antara Oktober 2016-April 2017. Sebanyak 44 subjek ikut penelitian dan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan rasio ureum/kreatinin darah dan osmolalitas serum. Dehidrasi didefinisikan sebagai rasio ureum kreatinin 332,1 atau osmolalitas darah >310 mOsm/kg pada hari pertama masuk rumah sakit. Luaran diukur dengan 2 skala: 1 perbedaan nilai National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS pada hari pertama dan ke-7 pascaawitan; dan 2 nilai modified Rankin scale mRS pada hari ke-30 pascaawitan.
Hasil: Sebanyak 44 subjek ikut serta dalam penelitian dehidrasi, n = 21; kontrol, n = 23 . Sebanyak 25 subjek 57 adalah pria; 4 subjek 9 mengalami partial anterior circulation infarct PACI dan 40 subjek 91 mengalami lacunar infarct LACI . Dehidrasi tidak berhubungan dengan perburukan NIHSS nilai p = 0.176 atau nilai mRS-30-hari yang buruk nilai p = 1.00 . Satu-satunya variabel yang berhubungan dengan perburukan NIHSS atau nilai mRS-30-hari yang buruk adalah PACI nilai p masing-masing 0.003 and 0.001.
Kesimpulan: Dehidrasi tidak berhubungan dengan perburukan NIHSS atau nilai mRS-30-hari yang buruk. Studi lebih lanjut dibutuhkan dengan kriteria diagnostik dan luaran yang lebih baik.

Background: Dehydration occurs frequently in patients with acute ischemic stroke AIS and theoretically can worsen patient rsquo s outcome by decreasing cardiac output and increasing blood viscosity resulting in decreased cerebral blood flow. The aim of this study was to determine whether dehydration worsened clinical and functional outcome of AIS.
Method: A cohort study was performed between October 2016 and April 2017. There were 44 subjects with AIS recruited. Subjects were divided into 2 groups on the basis of blood ureum creatinine ratio and serum osmolality. Dehydration is defined as ureum creatinine ratio 332,1 or blood osmolality 310 mOsm kg at admission day. Outcome was measured with 2 scale 1 National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS score difference on admission compared to score at day 7 of hospitalization and 2 modified Rankin scale mRS at day 30 after AIS onset.
Result: A total of 44 subjects were enrolled dehydration, n 21 control, n 23. 25 subjects 57 were male 4 subjects 9 had partial anterior circulation infarct PACI and 40 subjects 91 had lacunar infarct LACI . Dehydration was not associated with either NIHSS worsening p value 0.176 or poor 30 day mRS p value 1.00 . The only variable associated with poor NIHSS and mRS outcome was PACI p value 0.003 and 0.001, respectively.
Conclusion: This study found that dehydration in AIS was not associated with poor 7 day NIHSS and 30 day mRS outcome. Further study with better diagnostic and outcome criteria is required.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Suprihono
"Pada penelitian ini digunakan senyawa H3PW12O40, salah satu jenis heteropoli asam, dengan support silika (5102). Katalis ini mempunyai sifat unik, dapat mereaksikan etanol tidak hanya dipemukaan (umumnya katalis lain) tapi jugs di dalam ruah (bulk) katalis. Katalis ini menyerap kuat etanol dan eter, tapi tidak etilen. Sebelum direaksikan, dilakukan karakterisasi inframerah dari luas permukaan. Variasi yang dilakukan dalam uji reaksi yaitu temperatur, waktu kontak (W/F), dan Ioading katalis (persen masse H3PW12O40 dalam katalis H3PW12O40/SiO2). Untuk vaxiasi temperatur dan loading katalis, diambil pads harga W/F tetap, 66700 gr-kat.detik/mol.
Reaksi dehidrasi etanol ke etilen terjadi melalui reaksi simultan melalui eter sebagai produk intermediate dan konversi langsung etanol ke etilen. Reaksi etanol ke eter dominan pads temperatur relatif rendah (< 125 °c). Pada Temperatur lebih tinggi, reaksi eter ke etilen menjadi lebih dominan.
Katalis H3PW12O40 tanpa penyangga, pada temperatur dibawah 150 °c keaktifannya turun dengan cepat dibanding katalis H3PW12O40/SiO2. Produk eter Iebih banyak diperoleh pads loading katalis lebih rendah. Kondisi optixnurn dari konversi etanol ke etilen dan eter, dari penelitian ini, yaitu : W/F - 66700 gr-kat.detik/mol dan loading 56.86%. Untuk produk etilen =200 °c dengan konversi 99% dem selektivitas 99%. Sedangkan eter pada T = 125 °c dengan konversi 48% dan fraksi mol eter 28 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millati Samha Arrasuli
"Asupan cairan dibutuhkan setiap hari dalam jumlah yang adekuat agar tubuh dapat berfungsi dengan baik dan mencegah timbulnya dampak buruk dehidrasi di mana dampak tersebut dapat berpengaruh besar terutama pada anak ndash anak karena sedang berada dalam proses tumbuh kembang Pengetahuan yang baik tentang asupan cairan diharapkan akan meningkatkan kesadaran individu untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan harian dan terhindar dari risiko dehidrasi Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asupan cairan dan hubungannya dengan tingkat pengetahuan pada anak usia 7 ndash 9 tahun di Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Rancangan penelitian ini adalah studi cross sectional dengan metode pengambilan sampel total population Proses pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2012 ndash 29 Januari 2012 melalui pemberian kuesioner untuk tingkat pengetahuan tentang asupan cairan pada hari pertama dan catatan asupan cairan harian 2x24 jam selama dua hari berikutnya Setelah proses analisis data dari 31 subjek penelitian dengan 16 anak diantaranya berjenis kelamin perempuan hasil menunjukkan bahwa 9 dari 16 anak perempuan dan 7 dari 15 anak laki ndash laki memiliki tingkat pengetahuan tentang asupan cairan yang cukup Asupan cairan adekuat diperoleh dari 13 anak perempuan dan 11 anak laki ndash laki Secara keseluruhan asupan cairan adekuat diperoleh dari 3 anak dengan tingkat pengetahuan baik 15 anak berpengetahuan cukup dan 6 anak berpengetahuan kurang Uji Fischer menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan asupan cairan p 0 007 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan anak usia 7 ndash 9 tahun berhubungan dengan asupan cairan mereka sehari ndash hari.

Adequate fluid intake is needed daily for everybody in order to function optimally and to prevent negative impacts of dehydration particularly in children who are still growing up A good knowledge about fluid intake is expected to raise one rsquo s awareness to fulfill one rsquo s daily need of fluid intake as well as exempted from risks of dehydration The objective of this study is to determine the fluid intake and its relationship with knowledge level in children aged 7 ndash 9 years old at Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Using cross sectional research design and total population sampling the data were collected on January 27th ndash 29th 2012 by giving questionnaires about knowledge of fluid intake on the first day and 2x24 hours record of fluid intake for the next two consecutive days Data analysis from 31 subjects which 16 of them are girls shows that 9 out of 16 girls and 7 out of 15 boys have fair knowledge about fluid intake Adequate amount of fluid intake is obtained from 13 girls and 11 boys In general adequate fluid intake is obtained from 3 children with good knowledge 15 children with fair knowledge and 6 children with poor knowledge Fischer test shows that there is a relationship between fluid intake and knowledge level p 0 007 In conclusion knowledge level of fluid intake in children aged 7 ndash 9 years old is related to their daily fluid intake."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manusita, Vembricha Nindya
"The Indonesia Regional Hydration Study THIRST tahun 2009 melaporkan tingginya prevalensi dehidrasi pada remaja di Indonesia yang mencapai 49 5 Studi tersebut juga menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan remaja mengenai asupan cairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan asupan cairan pada remaja usia 13 18 tahun. Dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pengambilan data dilakukan di Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan pada bulan Januari 2012. Subyek diberikan kuesioner berisi 10 pertanyaan dan lembar asupan cairan harian 2x24 jam untuk diisi selama hari Jumat dan Sabtu. Analisis statistik dilakukan melalui uji chi square pada SPSS versi 16 Dari 67 subyek 52 8 berjenis kelamin perempuan dan 62 7 merupakan pelajar SMK. Sebanyak 46 3 subyek memiliki tingkat pengetahuan cukup 25 4 memiliki tingkat pengetahuan baik dan 28 3 memiliki tingkat pengetahuan kurang. Nilai median jumlah asupan cairan harian subyek sebesar 2310 720 5 520 ml dan sebagian besar subyek 65 7 memiliki asupan cairan yang adekuat Sejumlah 82 4 subyek berpengetahuan baik dan 71 subyek berpengetahuan cukup memiliki jumlah asupan cairan yang adekuat. Pada kelompok tingkat pengetahuan rendah hanya 42 1 subyek yang memiliki asupan cairan yang adekuat Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan asupan cairan subyek p 0 028.

The Indonesia Regional Hydration Study THIRST in 2009 reported high prevalence 49 5 of dehydration among teenagers in Indonesia. The study also reported poor knowledge level about fluid intake among teenagers. The purpose of this research was to determine the relationship between fluid intake and knowledge level among teenagers 13 18 years old. By using cross sectional research design data collection was conducted in Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan on January 2012. Subjects were given questionnaire consisted of 10 questions and daily fluid intake sheet 2x24 hours which had to be filled on Friday and Saturday. Statistical analysis was done using chi square test in SPSS version 16 Among 67 subjects 52 8 were female and 62 7 were vocational school students 46 3 subjects have moderate knowledge level 25 4 have good knowledge level and 28 3 have poor knowledge level. The median value of the daily fluid intake is 2310 720 5 520 ml and most of the subjects 65 7 have adequate fluid intake 82 4 subjects with good knowledge and 71 subjects with moderate knowledge have adequate fluid intake. Meanwhile from poor knowledge group only 42 1 subjects have adequate fluid intake There is significant association between fluid intake and knowledge level p 0 028."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>