Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S48804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Saleh
"Kolom 11C105 adalah satu dari beberapa kolom distilasi yang terdapat di Crude Distilling Unit (CDU) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan. Kolom ini dilengkapi dengan sistim kendali process yang memerlukan tindakan dari operator untuk mengatur atau mengarahkan kondisi operasi sebagaimana yang diinginkan. Proses variabel kolom distilasi ini adalah suhu-suhu kolom, alinin reflux, dan jumlah panas reboiler. Perubahan satu atau beberapa proses variabel dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk kolom yaitu naphtha dan kerosene. Dalam keadaan operasi normal dimana semua assesori peralatan kolom berfungsi baik, maka pengarahan mode operasi (misal: peningkatan jumlah produk naphtha dalam batasan spesifikasi) tidak terlalu menyulitkan bagi operator untuk menetapkan kondisi operasi. Tetapi bila pengarahan mode operasi tersebut dalam keadaan salah satu atau beberapa peralatan pendukung kolom tidak berfungsi baik, maka perlu waktu yang cukup panjang bagi operator untuk mengarahkan kondisi sesuai mode yang diinginkan, bahkan mungkin berisiko menghasilkan produk yang off-spec. Tesis ini bertujuan menyediakan sarana bagi operator untlik mempermudah dan mempercepat pengaturan kondisi kolom sesuai yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
"ABSTRAK
Kolom llC105 adalah kolom distilasi yang terdapat di Crude Distillation Unit(CDU) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan- Dalam keadaan operasi normal, maka pengaturan dan penetapan kondisi opemsi tidak terlalu menyulitkan bagi operator, Tetapi bila salah satu atau beberapa peralatan pendukung kolom tidak berfungsi baik, maka perlu waktu bagi operator untuk mengarahkan kondisi sesuai mode yang diinginkan, bahkan berisiko menghasilkan produk yang off-spec. Kertas kerja ini bertujuan rnenyediakan sarana bag operator untuk mempermudah dan mempercepat pengaturan kondisi kolom sesuai yang diinginkan.
Terdapat empat tahap penyelesaian, yaitu pengumpulan dan pengembangan data, perhitungan regresi, pembuatan aplikasi program, dan pengujian data. Pada tahap awal, sekelompok data dikumpulkan kemudian dilihat penyebarannya pada berbagai kondisi operasi. Bila penyebarannya kurang memuaskan digunakan sirnulasi program aplikasi kornersil HYSYS_ Tahap selanjutnya adalah melakukan regresi semra multipel least squares terhadap semua variabel kuantitas/kualitas produk. Tahap ketiga adalah tahap pembuatan progam dimana semua persamaan yang didapat akan diselesaikan semra terstruktur. Penggunaan program ini untuk mengatasi kesulitan penyelesaian perhitungan karena sctiap persamaan saling berkait dan berhubungau sehingga membentuk suatu lingkaran perhitungan yang bila penggunaannya tidak tepat tidak alum mengbasilkan kesetirnbangan perhitungan. Setelah didapat pola penyelesaian perhittmgart terstruktur, dilalurkan pcmbuatan program. Tahap lerakhir adalah pengujian program, yaitu semua data yang digunakan di tahap awal akan dibuktikan dengan program.
Regresi terhadap semua variabel opcrasi dan analisa lrualitas menghasilkan enam buah persamaan korrdisi operasi dan 18 buah persamaan kualitas prodult. Penyusunan pola penyelesaian dan progranutya memberikan hasil pembuktian balik yang baik, sehingga dapat digtmakan tmtuk memperkirakan kondisi opcrasi dan keluaran kttalitas produk sekaligus sebagai Sararla lalihan bagi operator.

ABSTRACT
Column llC105 is a distillation column in Crude Distilling Unit (CDU) of Pet-lamina UP-V1 Balongan refinery. In normal condition, maintaining and adjusting the operating condition of the column is not so difficult to the operators. However, if one or some of the supporting equipment are not so well, it will take time for the operator to adjust the condition as required, even they might produce oft'-spec products. The purpose of this paper is to provide a device for the operators to help them easily and fast in adjusting the required operating condition.
There are four steps to go, i.e. data collection and expansion, regression calculation, application programming, and the last step is program testing In the first step, a group of data is collected and their distribution is evaluated. HYSYS simulation program is used for anticipated narrow data that not represent all condition. The next step is to calculate all variables by using multiple least-squares regression method of all quantity quality product variables. The third step is to make a simulation program to anticipate the difficulties of the solution This is because ch equation has strong relation each other, 'if' the solution methods are not right, the calculation will not converge at all. 'Die programming is written after the solution pattern is found. The last step is to test the simulation program by input all used data in the first step.
The regression of all operation and quality variables give six operating condition equations and 18 product quality equations. The pattern of solution and application program give good testing, so it can be used to predict the operating condition and training simulator for the operators.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sidauruk, Purnama Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai biaya operasi yang digunakan di LPG Plant dengan kolom fraksionasi pada tekanan atmosfir dan tekanan tinggi. Sistim Refrijerasi yang digunakan adalah sistim refrijerasi kompresi uap tahap tunggal, dan refrijeran yang digunakan adalah refrijeran propana. Hasil simulasi diperoleh bahwa biaya operasi pada tekanan atmosfir lebih murah jika dibandingkan dengan tekanan tinggi.

Focus of this study is related with operation cost that used in LPG Plant at atmospheric pressure condition and high pressure fractionation column. Refrigeration system that used in this study is refrigeration with single stage, propane was used as the refrigerant. The result from the simulation was operation cost at atmospheric pressure is cheaper than refrigeration cost at high pressure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Wienda Pratama
"Karakteristik pemisahan gula dari tetes tebu dengan pelarut minyak sayur, n- butanol, dan n-heksana diteliti dengan uji kecepatan sedimentasi bola, sedimentasi-coalescence pada sistem tetes tebu-pelarut, dan perpindahan massa gula dalam pelarut dalam kolom ekstraksi tube sieve tray sederhana dengan laju alir 60 % dari laju alir flooding. Pada penelitian ini tetes tebu dimodelkan dengan larutan gula 25 % berat dan uji perpindahan massa dalam kolom ekstraksi dilakukan dengan variasi waktu selama 5, 10, 15, 20, dan 30 menit. Dari penelitian diketahui bahwa kecepatan sedimentasi bola pada minyak sayur paling lambat dibandingkan dengan pelarut lain karena viskositasnya yang tinggi dan kecepatan sedimentasi bola semakin rendah dengan pengurangan diameter. Selain itu proses sedimentasi-coalescence pada sistem air-gula-minyak sayur berlangsung paling lama karena viskositas sistem yang tinggi, ukuran bentukan gelembung yang kecil ,dan dipengaruhi oleh terjadinya emulsi. Ekstraksi gula dari model tetes tebu dalam kolom ekstraksi menunjukkan peningkatan perpindahan massa dengan penambahan waktu hingga tercapai kesetimbangan dengan perpindahan massa terbesar terjadi pada pelarut minyak sayur karena pengaruh emulsi yang terjadi dengan koefisien distribusi 3,194 diikuti oleh n-butanol dan n- heksana dengan koefisien distribusi masing-masing 0,971 dan 0,0008.

Characteristics of sugar separation from molasses using vegetable oil, n-butanol, and n-hexane as solven were investigated by balls sedimentation velocity test, sedimentation-coalescence in the system of molasses-solvent, and the mass transfer of sugar in solvent using simple tube sieve tray extraction column at 60 % of flooding flow rate. In this research, molasses was modeled using 25 % wt sugar solution and mass transfer study in extraction column was done by time variation of 5, 10, 15, 20, and 30 minutes. The research found that balls sedimentation velocity in vegetable oil are the slowest among other solvents due to high viscousity and ball sedimentation velocity are slower by reducing diameter of ball. Afterwards, sedimentation-coalescence in the sistem of water-sugar-vegetable oil take the longest occuring time because of systems high viscousity, the small size of bubble ,and also affected by emulsion form. Sugar extraction from model of molasses in extraction column shows mass transfer increase by increasing time untill the equilibrium reached with the highest mass transfer take place by using vegetable oil as solvent because of emulsion influence that resulting distribution coefficient of 3.194 followed by n-butanol and n-heksana with coefficient of distribution 0.971 and 0.0008."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Kusumoprojo
"ABSTRAK
Tanaman akar wangi (Chrysopogon zizanioides) merupakan tanaman rumput yang berasal dari India. Dari tanaman akar wangi dapat diperoleh minyak akar wangi dengan cara distilasi uap. Minyak akar wangi merupakan salah satu minyak asiri yang banyak digunakan dalam bidang parfum, kosmetik, kecantikan, kesehatan, sebagai insektisida, dan sebagai herbisida. Di Indonesia, produsen minyak akar wangi terbesar adalah kabupaten Garut, Jawa Barat. Minyak akar wangi Indonesia dulunya merupakan salah satu minyak akar wangi yang paling disukai. Namun, sekarang tidak dapat bersaing dengan minyak akar wangi dari negara-negara lain karena kualitasnya yang buruk. Penelitian ini membahas metode distilasi uap tanaman akar wangi dengan menggunakan variasi tinggi kolom fraksionasi untuk meningkatkan mutu minyak akar wangi. Mutu minyak akar wangi yang optimal dihasilkan pada distilasi uap akar wangi dengan kolom fraksionasi Vigreux 25 cm selama 7 jam. Rendemen yang dihasilkan adalah sebanyak 0,7431% dengan vetiverol total sebesar 3,41%.

ABSTRACT
Vetiver (Chrysopogon zizanioides) is a grass plant originated from India. From vetiver, vetiver oil can be obtained through steam distillation. Vetiver oil is an essential oil widely used in perfumery, cosmetics, beauty, and health industry, and as insecticides as well as herbicides. In Indonesia, the biggest producer of vetiver oil is in Garut, West Java. Indonesian vetiver oil used to be one of the most sought-after vetiver oil. However, recently it could not compete with vetiver oils from other countries because of its poor quality. This research studied steam distillation methods of vetiver using height variations of fractionating column to improve the quality of vetiver oil. The optimum quality of vetiver oil was achieved using steam distillation with a 25 cm Vigreux fractionating column for 7 hours. Vetiver oil rendement was 0,7431% with 3,41% total vetiverol.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman
"ABSTRAK
Kebutuhan jumlah energi fosil yang terus meningkat serta dibarengi oleh penurunan drastis sumber daya alam fosil memaksa manusia untuk melakukan penelitian serta pengembangan sumber-sumber energi yang bisa digunakan secara terus menerus dan terbarukan. Selain ketersediaannya, diharapkan juga bahwa sumber energi tersebut ramah (emisi minimum) terhadap lingkungan, mulai dari pembuatan hingga produk buang setelah digunakan. Dalam studi yang dilakukan ini, akan dipelajari pengaruh beda ketinggian kolom terhadap distilat etanol yang dihasilkan. Pengujian dilakukan dengan kolom distilasi tipe batch-bubble cap dengan tinggi total 1.65 meter. Data-data dihasilkan dengan memvariasikan tinggi kolom (inlet) 0 - 0.38 meter dan laju alir bahan bakar ( LPG ) 7.5 ? 15 L/min. Dari hasil simulasi CFDSOF didapat bahwa semakin tinggi kolom distilasi maka kadar distilat yang dihasilkan semakin meningkat dan dapat dilihat juga pergerakan pertukaran massa dari crude terhadap uap. Hasil dari simulasi ini kemudian disandingkan dengan data eksperimen. Dan ternyata terdapat kemiripan trend antara hasil simulasi CFDSOF dengan hasil eksperimen. Pada data eksperimen, hampir seluruh data dari variasi ketinggian menunjukan ada peningkatan kadar distilat (etanol) saat tinggi saluran masuk (inlet) dinaikkan. Oleh karena itu, terdapat hubungan antara beda ketinggian (∆h) dengan kadar distilat karena didalam kolom terjadi penurunan beda tekanan (∆P) dan laju alir uap etanol.

ABSTRACT
The fossil energy necessary will increase within drastic derivation of energy resources were constrain people to do more research and developing the sustainable and the renewable energy. Beside for availability, it wish so friendly for environment (emission less), since production process until exhaust waste after used. In this case, we are studying head difference effect to purity of ethanol produced. The experiment are running by using Distillation Column Batch-Bubble Cap type with 1.65 meters total head. Data produced by varying column head (inlet) from 0 to 0.38 meter and fuel (LPG) flow rates from 7.5 to 15 L/min. From CFDSOF simulation result obtained if distillation column increase will increase the purity ethanol produced too, and we can observe the crude mass transfer movement. There are similar trends between the experiment and CFDSOF simulation result. The experiment data, almost various data of head difference are influence to the purity ethanol since column inlet head is rise. Based on it, there are relationship between head difference with the distillate purity because occurred pressure drop and decrease of vapor flow rate along column.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamarza Mulia
"ABSTRAK
Penelitian yang dilaporkan mengambil judul "Evaluasi Aturan Pencampuram gE/EOS dan implementasinya pada simulasi kolom distilasi untuk campuran tak-ideal: Prototipe awal sebuah simulator kolom distilasi". Hasil penelitian tahun pertama adalah evaluasi final pencampuran gE/EOS untuk parameter persamaan keadaan meliputi aruran pencampuran yang diusulkan Holderbaum dan Gmehling, Wong dan Sandler, serta Twu an Coon. Urutan akurasi hasil perhitungan berdasarkan aturan pencampuran adalah Holderbaum clan Gmehling > Twu dan Coon > Wong dan Sandier. Selain realtif akurat, aruran pencampuran Holderbaum dan Gmehling yang terinregrasi dengan persamaan keadaan PSRK {Predictive-Soave-Redlich-Kwong} lebih mudah digunakan karena parameter interaksi biner yang telah dioptimasi untuk representasi kesetimbangan fasa cair-uap dan telah rersedia sebagai sebuah database. Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia karena rata-rma pengguna tidak mempunyai akses ke data kesetimbangan fasa eksperimenral.
Modul simulasi kolom distilasi yang diFoktiskan pada aplikasi metode Newton-Raphson seperti yang diusulkan Naphtali dan Sandholm telah diimplementasikan pada kasus reboiled stripper untuk pemisahan campuran hidrokarban ringan Hasil awal menunjukkan bahwa masalah konvergensi karena perbedaan tingkat kebesaran (order of magnitude) dapat diatasi dengan menggunakan faktor skala pada neraca energi, dan dampak osilasi selama iterasi dapat diatasi dengan menggunakan Faktor redaman. Penelitian pada tahun kedua akan melanjutkan implementasi dan uji metode koreksi simultan dan inregresi modul disrilasi dengan modul termodinamika untuk dijadikan suatu piranti lunak simulator kolom distilasi sederhana untuk campuran fluida kompleks (non-polar dan polar). "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Putri Utami
"Pada penelitian ini dilakukan distilasi uap tanaman nilam menggunakan variasi plate kolom fraksionasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kadar patchouli alkohol yang optimum dari tanaman nilam (Pogostemon cablin). Patchouli alkohol merupakan komponen utama dari minyak nilam dengan persentase 35-40%. Minyak nilam dapat diperoleh melalui proses distilasi uap tanaman nilam. Distilasi uap biasa digunakan untuk memisahkan substansi-substansi yang tidak saling campur dengan menurunkan titik didih komponen campuran yang titik didihnya tinggi dengan adanya uap air tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan kolom fraksionasi dengan variasi plate, yaitu menggunakan kelereng dengan ukuran dan tinggi yang berbeda di dalam kolom. Dengan adanya variasi tersebut diharapkan terjadi pemisahan komponen-komponen minyak yang lebih baik. Penelitian ini juga menggunakan variasi waktu distilasi guna mengetahui dan mendapatkan kadar patchouli alkohol yang optimum. Kemudian, dilakukan identifikasi karakteristik minyak nilam menggunakan GC-MS dan dilanjutkan dengan analisis sifat fisika dan kimianya.
Kadar patchouli alkohol paling optimum didapatkan dari variasi plate dengan menggunakan kelereng besar setinggi ¾ kolom yaitu sebesar 41,785 % dan rendemen minyak nilam terbanyak didapatkan dari variasi plate menggunakan kelereng besar setinggi ¼ kolom yaitu 0,914 % selama waktu distilasi 7 jam.

In this research, steam distillation of patchouli was carried out using a fractionation column with plate variation. The main objective of this study was to obtain an optimal levels of patchouli alcohol from patchouli (Pogostemon cablin). Patchouli alcohol is the major component of patchouli oil with a percentage of 35-40 %. Patchouli oil can be obtained through the steam distillation process of patchouli. Steam distillation is commonly used to reduce the boiling point of a mixture of components with high boiling point.
In this study, a fractionation column with a variety of plates was used, by filling the column with marbles of different sizes and heights. With these variations, a better separation of essential oil components should be happened. This study also uses time variations to obtain optimal patchouli alcohol levels.
The analysis of patchouli oil was carried out using GC-MS and continued with the analysis of the physical and chemical properties. An optimal content of patchouli alcohol of 41,785% was obtained when big marbles were filled in the ¾ height of the fractional column for 7 hours distillation process. Meanwhile, the optimal yield of patchouli oil of 0,941% was obtained using big marbles of ¼ column height.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>