Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Nuryanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Meilani
"Sampai saat ini produksi etilen masih diperoleh melalui proses perengkahan termal minyak bumi. Mengingat minyak bumi merupakan sumber yang tak terbarukan dengan persediaan yang semakin tipis dan kebutuhan etilen yang semakin tinggi, maka dikembangkan proses alternatif untuk memproduksi etilen yailu proses dehidrasi etanol.
Reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen adalah reaksi yang berlangsung pada suhu relatif tinggi, sehingga diperlukan katalis yang memiliki kestabilan yang baik pada suhu tinggi. Zeolit Alam Lampung terutama zeolit Klinoptilolit yang banyak terdapat di Indonesia digunakan sebagai katalis pada reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen karena diameter porinya yang cukup besar untuk mengakomodasi ukuran etanol maupun etilen.
Pada penelitian ini, proses dealuminasi dengan larutan HCl dan HF terhadap zeolit Alam Lampung dilakukan untuk memperoleh zeolit dengan rasio Si/Al tinggi yang diketahui memiliki stabilitas termal yang baik. Proses yang dilakukan terhadap zeolit yang akan digunakan sebagai katalis benurut-turut adalah: pertukaran ion dengan larutan NH4NO3, dealuminasi dan kalsinasi 420°C. Zeolit yang diaktivasi dengan pertukaran ion saja diberi nama NZ-0, sedangkan zeolit yang diaktivasi dengan pertukaran ion dan didealuminasi dengan lamtan HCl dan HF berturut-turut diberi nama NZ-2 dan NZ-2*.
Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa dealuminasi dengan larutan HCl dan HF efektif untuk menaikkan rasio Si/Al zeolit, dengan rasio Si/A1 berturut-turut untuk NZ-0, NZ-2, Dan NZ-2* yaitu 24,70; 40,38; 43,77. Dealuminasi yang dilakukan juga tidak merusak struktur zeolit tersebut.
Uji aktifitas menunjukkan katalis zeolit hasil dealuminasi memberikan konversi etanol cukup tinggi dengan konversi etanol tertinggi sebesar 82,16% pada NZ-2 dengan temperatur reaksi 375°C dan W/F = 0,7246 gr kat det/ml, sedangkan NZ-0 sebesar 62% dan NZ-2* sebesar 68,40% pada temperatur dan laju alir yang sama. NZ-2 sekaligus juga memberikan selektifitas yang tinggi terhadap etilen dengan selektifitas maksimum sebesar satu.
Uji Stabilitas menunjukkan bahwa katalis NZ-2 memiliki stabilitas terbaik dengan konversi etanol 74-100% selama 10 jam reaksi untuk temperatur 350°C dan konversi etanol 91-95% selama 6 jam reaksi untuk temperatur 400°C. Sedangkan untuk NZ-0 dan NZ-2* memiliki stabilitas terbaik pada temperatur 400°C selama 6 jam reaksi dengan konversi etanol 88-l0O%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadi Purnama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Muhamad Wildan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ali Rimbasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Zulfikar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"Katalis berperan penling dalam industri guna meningkatkan kinerja proses kimia di dalamnya. Katalis membantu dalam mempercepat reaksi kimia mencapai kesetimbangannya, meningkatkan jumlah produk dan meningkatkan efisiensi biaya proses. Penggunaan katalis yang tepat akan mengoptimalkan suatu sintesa proses kimia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalis adalah mengoptimalkan rasio dari komponen-komponen penyusun katalis.
Penelitian ini mempelajari pengaruh rasio B/(Al+B) terhadap sifat katalitik katalis Alumina-Aluminum Barat (Al2O3-AlBO3 atau AAB) pada reaksi dehidrasi etanol. Preparasi AAB dilakukan dengan variasi mol B/(Al+B) sebcsar 0.05, 0.2, 0.4, 0.5 dan 0.6 Uji karakterisasi katalis tersebut menggunakan metode XRD. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa bentuk struktur kelima jenis katalis AAB tersebut adalah amorf dimana penambahan atom Boron menyebabkan perubahan struktur katalis dari fasa kristalin oksida muminya menjadi struktur amorf AAB.
Hasil uji aktifitas katalis pada reaksi dehidrasi etanol menunjukkan bahwa besarnya rasio B(Al+B) mempengaruhi kemampuan katalis AAB dalam mengkonversi etanol. Semakin besar rasio tersebut menyebabkan konversi etanol, yield produk etilen dan dietil-eler semakin tinggi pula. Katalis AAB-0.6 dengan rasio B/(Al+B) = 0.6 merupakan katalis yang memberikan konversi etanol dan yield produk terbesar pada semua temperatur reaksi, dengan urutan AAB-0.6>AAB-0.5>AAB-0.4>AAB-0.2>AAB-0.05.
Dengan menggunakan W/F = 0.2456 gr. katalis det/ml, diperoleh konversi etanol terbesar 76.7% pada temperatur 425°C. Yield etilen maksimum sebesar 76.7% diperoleh pada temperatur yang sama dengan selektivitas 100%. Sedangkan yield dietil-eter maksimum adalah 12.0% pada temperatur 315°C dengan selektifitas maksimum 55%. Semakin besar rasio B/(Al+B) mempercepat terjadinya shift selectivity dari produk dehidrasi etanol.
Reaksi dehidrasi etanol terjadi secara seri dan paralel dengan etilen sebagai produk akhir dan dietil-eter sebagai produk antara. Reaksi ini berkatalis asam, sehingga keasaman yang tinggi menyebabkan reaksi pembentukan produk akhir (reaksi pembentukan etilen) menjadi lebih dominan. Keasaman yang tinggi dapat diperoleh dengan meningkatkan kandungan boron dalam katalis AAB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Said
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Suprayitno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>