Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Claudia T. , Author
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiati
"Karbondioksida dan metana merupakan dua gas yang sangat mempengaruh proses pemanasan global akibat efek rumah kaca. Salah satu usaha untuk menguranginya adalah dengan mereformasikan CO2 dengan CH4 agar diperoleh gas sintesis (CO+H2) yang berguna untuk keperluan industri.
Reaksi reformasi CO;/CH., ini banyak menggunakan bermacam katalis untuk mempercepat reaksi di antaranya katalis Ni/A1203 yang secara komersil banyak dipakai untuk reaksi reformasi kukus. Tetapi kendala yang muncul adalah timbulnya deposit karbon yang mengakibatkan katalis terdeaktivasi. Untuk mengatasinya yaitu dengan menambahkan oksida logam basa (Na20, K;O, MgO atau CaO) pada saat preparasi katalis Ni/ A1201.
Katalis 10 wt% Ni/Al203 dengan variasi penambahan 1-10% CaO dibuat dengan metode impregnasi basah dan dikarakterisasi luas pennukaannya dengan metode BET. Ternyata luas permukaan katalis berkurang dengan penarnbahan 1-5% Ca0 lalu mengalami kejenuhan sehingga luas permukaan bertambah pada % CaO yang lebih besar.
Katalis dengan tambahan CaO relatif lebih stabil daripada katalis tanpa CaO karena menurumlya kemungkinan terjadi deposit karbon_ Tetapi kemampuan CaO mengurangi deposit karbon ini (dengan cara menurunkan kemampuan chemisolpsi pusat aktif Ni terhadap CO) ada batasnya, yaitu pada 3% CaO_ Karena penambahan selanjutnya memungkinkan reaksi terarah ke pembentukan karbon melalui reaksi reduksi CO. Sehingga reaksi yang terjadi untuk katalis (1-3% CaO) adalah CH4 + CO2 <=> 2CO +2I-I2 CO2 + H2 <=> C0 + H20 Dan reaksi untuk katalis 5-10% CaO adalah CH4+CO2 <=> 2CO +2H2 CO + H2 <=> C + H20"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Cahyadi
"ABSTRAK
Karbondioksida dan metana merupakan gas-gas yang sangat mempengaruhi pemanasan global seperti efek rumah kaca. Selain itu pada beberapa sumber cadangan gas alam di Indonesia seperti di Natuna, kandungan CO2 dalam gas alam terbilang sangat tinggi (71,2%). Hal ini menjadi kendala pemanfaatannya untuk keperluan industri. Salah satu usaha unmk mengatasinya adalah reaksi reformasi CO2/CH4 agar diperoleh gas sintesis (CO + H3). Katalis Ni/Al2O3 banyak dipakai untuk reaksi reformasi-reformasi CO2/CH4. Tetapi kendala yang timbul adalah masalah deposit karbon dan deaktivasi katalis.
Katalis 10% wt Ni/Al2O3 dengan penambahan lithium dibuat dengan cara impregnasi basah dan dikarakterisasi dengan metode BET dan FTIR Preparasi katalis dibedakan dalam bebarapa metode. Kandungan Li dalam katalis metode 1 sampai 3 sebesar 5% sedangkan metode 4 divariasikan penambahan Li. Katalis metode 1 dilakukan dalam dua langkah. Langkah pertama Li diimpregnasikan ke y-A1203 kemudian dikalsinasi. Pada langkah ke dua, Li/y-Al2O3 dari langkah 1 ditambahkan Ni. Katalis matode 2 juga dilakukan dalam dua langkah namun sekuensial penambahan Li dan Ni kebalikan dari metode 1. Metode 3 dan 4 dilakukan dalam satu tahap dengan penambahan Li dan Ni secara simultan. Perbedaannya terletak pada pengadukan sonilikasi pada metodc 4. Uji aldivitas dilakukan pada reaktor unggun tetap dengan rentang temperatur 600-900°C dan rasio CO2/CH4 1 - 3.
Ternyata luas permukaan katalis berkurang secara signifikan setelah penambahan lithium. Luas permukaan setelah dilambahkan 1% Li sebesar 49.04 ml/gram dan semakin menurun sampai 4.05 ml/gram setelah penambahan 10% Li.
Katalis yang dihasilkan dari variasi melode didapatkan bahwa konversi CH4, dan CO2
metode 1 dan 3 relalif lebih tinggi dibandingkan dengan metode 2. Selektivitas CO dan H2 metode 2 lebih besar dibandingkan metode 1 dan 3 pada rentang temperatur 600-900°C. Konversi CH4, dan CO2. Semakin kecil seiring dengan penambahan variasi lithium. Penambahan 1% Li memiliki konversi CH4 dan CO2 71.8 % dan 68.1% semakin menurun secara signifikan menjadi 17.255 dan 20.16% setelah penambahan 10% Li pada temperatur 800°C dan rasio CO2/CH4 1. Penambahan 1% Li ternyata belum mampu meningkatkan stabilitas Katalis Li/y-Al2O3 pada temperatur 800°C."
2000
S50847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan
"Metana dan karbon dioksida yang terkandung dalam cadangnn gas alam di Indonesia, memiliki dampak terhadap permasalahan lingkungan global seperti efek rumah kaca. Salah satu cara yang cukup potensial untuk memanfaatkan gas ini adalah dengan mengkonversikan gas metana dan karbon dioksida menjadi gas sintesis (CO dan H2), yang merupakan bahan baku industri petrokimia. Cara ini dikenal dengan reaksi reformasi CO2.
Reaksi reformasi CO2 adalah reaksi endotermis, dan katalis yang umum digunakan adalah nikel (Ni), karena cukup aktif dan selektif serta ekonomis. Permasalahan utama yang dihadapi adalah temperatur reaksi yang tinggi dan terbentuknya deposit karbon. Karena itu penting dilakukan pengembangan penelitian katalis untuk reaksi reformasi CO2, sehingga nantinya akan diperoleh suatu katalis yang mempunyai kinerja yang bagus, bereaksi dengan temperatur yang rendah, dan meminimumkan terbentuknya deposit karbon.
Pada makalah ini penulis ingin mengetengahkan hasil penelitian katalis yang berpenyangga bentonit yang berasal dari Leuwiliang-Jawa Barat. Inti aktif yang digunakan adalah nikel yang didapat dari pengenceran Ni(NO3)2.6H2O. Ada 5 buah sampel yang telah diteliti (yaitu : Bentonit Murni, Bentonit Aktivasi Asam, Bentonit Aktivasi Basa, Katalis Asam-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Asam, dan Katalis Basa-impregnasi Ni pada Bentonit Aktivasi Basa).
Dari hasil analisa BET diperoleh bahwa Katalis Basa memiliki luas permukaan paling besar dibanding sampel uji lainnya, yaitu dengan luas 34.15 m²/g. Sedangkan luas permukaan untuk sampel Bentonit Murni adalah 24,28 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Asam adalah 33,08 m²/g, untuk Bentonit Aktivasi Basa adalah 6,871 m²/g, dan untuk Katalis Asam adalah 30,12 m²/g.
Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa Katalis Basa memiliki spektrum Al2O3 pada daerah serapan antara 800-400 cm-1. Pada Katalis Asam tidak terdapat spektrum tersebut, yang menunjukkan tidak adanya ikatan Al-O pada katalis. Ikatan Al-O ini menyebabkan bentonit memiliki struktur oktohendral, sehingga struktur molekul dari Katalis Basa akan menjadi lebih kokoh.
Hasil analisa XRD menunjukkan adanya indikasi mineral gypsum, aluminium phospat, alpha quartz, rutile, dan aluminium titanium pada Katalis Asam. Pada Katalis Basa terdapat indikasi mineral alpha quartz, anorthite, lime, dan besi. Mineral-mineral ini merupakan mineral penyusun dari sampel-sampel katalis.
Dan dari hasil analisa AAS memperlihatkan bahwa Katalis Basa memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni paling besar, yaitu sebesar 7.948 % hampir mendekati prosentase loading teoritis (10%), Sedangkan Katalis Asam memiliki prosentase loading aktual inti aktif Ni yang jauh lebih kecil, yaitu sebesar 0,009%.
Setelah pengujian aktivitas katalis, ternyata Katalis Basa jauh lebih aktif dibandingkan dengan Katalis Asam. Secara umum konversi Katalis Basa jauh lebih tinggi dari Katalis Asam, kecuali untuk temperatur 600ºC. Dimana pada terperatur tersebut konversi CH4 dari Katalis Basa adalah 63.2%, sedangkan untuk Katalis Asam adalah 81,1%. Adapun konversi CO2-nya adalah 37.6% untuk Katalis Basa, dan 71,8% untuk Katalis Asam, Selektivitas, yield, dan rasio H2/CO pada setiap temperatur dari Katalis Basa juga terlihat lebih tinggi dari Katalis Asam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarsono
"Pemanfaatan besi tuang nodular sebagai material teknik saat ini telah berkembang dengan pesat. Material ini dipilih karena mempunyai sifat mekanis dan fisik (Mechanical and Physical Properties) yang sangat baik, serta dapat menggantikan baja. Salah satu pemanfaatan besi tuang nodular digunakan sebagai komponen otomotif. Pada penelitian ini dicoba untuk meningkatkan sifat mekanis besi tuang nodular FCD-60 ke ADI (Austempered Ductile Iron) dengan menambahkan nikel 1% , molybden 0,15 %, chromium 0,2% serta memberikan perlakuan panas austenisasi 800 dan 900°C waktu tahan 60 menit diikuti austemper pada dapur garam (salt bath) dengan variasi temperatur 300, 400° C dan waktu tahan 15, 30 dan 45 menit. Hasil penelitian pembuatan ADI memperlihatkan peningkatan sifat mekanis dari FCD-60 dengan penambahan unsur paduan komposisi C (1% Ni + 0,15% Mo+ 0,2% Cr), yaitu diperoleh kuat tarik 133,66 Kg /mm2 , kekerasan 548 HB, harga impak 11 J/cm2 serta regangan 6 % diikuti dengan adanya perubahan struktur mikro dari ferrite-pearlite pada kondisi as-cast menjadi bainite dan sedikit austenit sisa pada kondisi setelah austemper. Dilakukan pengujian Ieiah ( fatigue ) FCD-60 untuk komposisi A ( non alloy ), komposisi 8 ( 1% Ni + 0,15 Mo) dan komposisi C ( 1% Ni + 0,15% Mo+ 0,2% Cr ), dalam kondisi as-cast. Pengujian dilakukan dengan mesin uji Rotating Bending Fatigue. Metode pengujian sesuai standard Jl$ 2273 dan ukuran sampel uji sesuai standard DIN 34 ABCHNITT. Data yang didapat dari pengujian ke tiga komposisi tersebut ternyata menunjukkan sifat ketahanan Ieiah semakin meningkat dengan penambahan unsur paduan Nikel, Molybden dan Chomium. Dengan hasil tersebut dapat digunakan sebagai alternatif material Crank Shaft dan komponen lain seperti Roda Gigi serta mencoba mengusulkan proses manufaktur dari ADI khususnya proses perlakuan panas austemper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembentukan gas sintesis (COPH2) dad metana melalui “refon'nasi CO2” dapat dilakukan dengan dan tanpa katalis. Reaksi tampa katalis rnembutuhkan wal-:tu reaksi 200 [cali lebih Iama dibandingkan reaksi dengan katalis.
Makalah ini membahas hasil penelitian reaksi refomlasi CO;/CI-L dengan menggunakan katalis Ni/SiO2_ Ni/or-Al;O3, Ni/ZSM-5 dan NifMordenite. Pengujian aktivitas katalis dilakukan pada temperatur 800°C, rasio CH../CO2 = 1, tekanan l atm.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa katalis Ni/ZSM-5 menunjukkan lconversi C02 dan CH.. yang lebih tinggi dari katalis Ni/SIO2, Ni./A1203 dan Ni/Mordenite _ Hal ini disebabkan karena katalis Ni/ZSM-5 bersifat lebih asam. Pada uji stabilitas katalis Ni/ZSM-5 mampu bertahan lebih lama dad katalis Ni/Si02, Ni/A1203 dan Ni/Mordenite. Penumnan aktivitas pada katalis Ni/SiO1, Ni/on-A1203 dan Ni/Mordenite karena adanya pembentukan karbon."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Qodir Asyari
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>