Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Abdiyantoro
"Untuk membuat sebuah cool box motor yang mempunyai feature pendinginan, diperlukan suatu unit pendingin yang mampu diaplikasikan di sebuah sepeda motor yang mempunyai beberapa keterbatasan pada ruang serta dayanya. Pemakaian pompa kalor termoelektrik elemen peltier yang mempunyai kelebihan, antara lain ukuran yang compact dan dapat memakai daya aki 12 Volt dari sepeda motor dapat dimanfaatkan sebagai salah satu solusinya. Elemen peltier yang mempunyai kemampuan untuk menyerap dan membuang panas di dua sisinya membuat alat ini digunakan untuk pendinginan suatu sistem. Prinsip kerja dari peltier adalah memanfaatkan efek peltier. Efek peltier terjadi bila ada dua material yang berbeda diberi tegangan dan pada bagian ujungnya disambungkan satu sama lainnya maka akan menghasilkan perbedaan temperatur. Perbedaan temperatur ini sebanding dengan arus searah yang dialirkan dan setiap sambungan akan terjadi pelepasan kalor dan penyerapan kalor. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap performa cool box terhadap beberapa variasi pengujian, yaitu variasi perubahan daya, variasi posisi elemen peltier, variasi ketebalan bracket, dan variasi konfigurasi posisi unit heat pump.

To make a motorbike box carrier that having refrigeration feature, needed an cooler unit capable to prevent a motorcycle having some limitations at room and also his energy. Usage of heat pump of termoelektric element peltier having excess, for example compact shape and can use energy from battery accumulator 12 Volt that motorbike have can be exploited as the solution. Peltier element having ability to permeate and throw away heat in two sides make this appliance was used for a refrigeration system. Principal process of peltier is using peltier effect. Peltier effect is happend if there are any two different material given of electrical voltage and jointed one another point hence will produce different temperature. This different temperature is proportional with conducted direct current and each every extension will happened release of heat and absorbtion of heat. In this research will be check cool box performance in some variation, they are, power variation, peltier element position, bracket thickeness variation, and heat pump unit position."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S48698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Kaisar Imaduddin
"Elemen peltier atau lebih dikenal dengan Thermoelectric Cooler pertama kali digunakan sebagai elemen pendingin IC (Integrated Circuit), aplikasinya terutama digunakan untuk pendinginan processor komputer. Ukuran dari elemen peltier yang sangat compact memungkinkan perkembangan yang lebih luas dalam penggunaannya. Aplikasi pendinginan oleh elemen peltier ini sekarang telah digunakan dalam berbagai bidang antara lain medis, sebagai pendingin pada vaccine carrier dan blood carrier, peralatan rumah tangga, sebagai pendingin dispenser, picnic box, dan processor komputer, dan aksesoris otomotif, sebagai pendingin pada coolbox mobil. Akhir-akhir ini kebutuhan akan coolbox semakin meluas. Hal ini dikarenakan kotak pendingin sangat portabel dan dapat digunakan sebagai pendingin untuk berbagai jenis barang. Terutama sebagai tempat penyimpanan vaksin dan darah, karena kedua barang ini memerlukan penjagaan temperatur untuk menjaga kualitasnya. Penjagaan temperatur ini bukan hanya pada saat penyimpanan tetapi juga saat pengiriman, oleh karena itu diperlukan coolbox yang terintegrasi di kendaraan pengirim. Sepeda motor merupakan kendaraan yang sangat mobile dan banyak digunakan dalam pengiriman barang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan desain coolbox dengan menggunakan pompa kalor termoelektrik elemen peltier serta menguji karakteristik dan performanya.

Peltier element or commonly known as Thermoelectric cooler first used as a cooling element for IC (Integrated Circuit), it's aplicaton mainly as cooler for computer processor. Peltier element has compact size and therefore provide a wide variety of usage. Peltier element cooling aplication is now applied in various subjects, like medical, as cooler for vaccine carrier and blood carrier, home apllieances, as cooler for dispenser, picnic box, and computer processor, and automotif accessories , as cooler fo car coolbox. Recently, the needs for coolbox is getting wider. It's mostly becaused a coolox is very portable and can be used as cooler for various items. Especially as a place to keep vaccine and blood, because this two items require temperature keeping to maintain it?s quality. This temperature keeping is needed not only at storage but also at delivery, that's why it's neded to have a coolbox that integrated in the delivery vehicles. Motorcycle is a mobile vehicle and commonly used in delivery. This research aim to design a coolbox using peltier element as the heat pump and also test its characteristic and performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susanto
"Cool-Hot box adalah alat yang digunakan untuk penyimpanan makanan ataupun minuman dengan menggunakan kondisi panas dan dingin. Carrier box merupakan salah satu alat pelengkap sebagai benda penyimpanan yang berguna pada transportasi motor. Sebagai fungsi tambahan carrier box bisa berguna sebagai penyimpanan barang yang membutuhkan sistem pendingin atau pemanas. Penelitian sebelumnya telah dikembangkan carrier box motor untuk sistem pendingin saja dengan pompa kalor menggunakan termoelektrik dan heatpipe.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat carrier box menjadi sistem pendingin sekaligus pemanas yang menggunakan pompa kalor termoelektrik berupa heat-pipe fan dan heatsink fan dengan double peltier. Hasil dari cool-hot box dapat ditargetkan sebagai sistem pendingin mencapai suhu 0 - 5ºC dan pemanas diatas 60ºC.

Cool Hot Box is a device that usually for saving goods that required cold or hot conditions such as food, drink, vaccine blood etc. Cool Hot box is accessory of motorcycle used as a storage of property so it is useful in transportation field using motorcycle. For adding functional value of box carrier, it is needed to make a system refrigerant that can save the goods on cold condition and heating system to warm those goods too. Research before had been developed a box carrier motorcycle using thermoelectric module using heat-pipe as appear on cold side only.
The objective of this research is to know the cooling and heating performance and characteristic ob carrier box that using heat-pipe fan and heat-sink fan on the other side of double peltier. The results of the research are carrier box implied with double peltier on heatpipe that can produce the cabin temperature 5 - 10ºC and heating over 60ºC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50948
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esther L. Chered
"Unit distilasi di pabrik etilen yang berkapasitas 1.0!3.760 ton etilen per tahun, selama ini mempergunakan utilitas dingin (refrigerasi) 107,62 MMBtuljam. Berdasarkan hasil perhitungan energi target, beban jaringan penukar kalor temperatur rendah dapar dihernat sampai dengan 37,84 MMBtu/jarn. Pengurangan beban tersebut juga berarti pengurangan kelja kompresor pada sistem refrigerasi dan penghernatan biaya listrik kompresor. Biaya utilitas sistem reftigerasi sangat dipengaruhi oleh tingkat energi refiigeran. Makin tinggi tingkat temperatur makin rendah biaya yang diperlukan. Upaya penghematan pada tingkat energi sistem refrigerasi. dengan menggunakan Grand Composite Curve, menghasilkan kenaikan temperattlf dari -120 'F dan -40 'F menjadi -67'F dan -22 'F. Ada beberapa bentuk sistem reftigerasi yang dapat dipertimbangkan untuk perancangan sistem reftigerasi baru, antara lain adalah sistem reftigerasi kaskede (1), kombinasi (II). dan kombinasi dengan pre-saturator (1!1). Sistem !1 mernbutuhkan daya kompresor paling kecil di antara kedua sistem Jainnya. Dibandingkan slstem refrigerasi lama. sistem II hanya membutuhkan 57,22% dari daya kompresor sistem lama. Berkurangnya kebutuhan listrik dengan penggunaan sistem reftigerasi baru menghasilkan penghematan pada biaya operasional sislem sebesar $ 6.647.182/tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk investasi sistem ini sekitar $ 7.675.082 dan modal ini akan impas dalarn jangka waktu I tahun 2 bulan bulan. Artinya, secara ekonomis investasi ini layak dipertimbangkan lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan sistem pendinginan dengan menggunakan piranti-piranti yang ramah lingkungan semakin lama semakin mendapat perhatian yang baik dari khalayak umum, pemakaian CFC ( Chloro Fluoro Carbon ) sebagai refrigeran
mulai dikurangi karena dampaknya yang buruk terhadap lapisan ozon. Saat ini
mulai dikembangkan sistem yang pendinginan yang lebih baik dan mempunyai multi fungsi, salah satunya ialah penggunaan Thermoelectric element, atau lebih dikenal dengan sebutan elemen Peltier. Elemen ini memiliki kemampuan untuk mendinginkan dan memanaskan sekaligus, dimana perubahan polaritas arus akan membalikkan fungsi dari panas ke dingin dan sebaliknya. Mernang sampai saat ini penggunaan elemen ini masih dibilang terbatas mengingat dari biaya yang relatif cukup mahal dan hasil yang didapat yang kurang lebih berkisar dari 30 - 50° C diatas atau dibawah suhu ambient. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengulas secara rnendetail mengenai elemen Peltier baik dari segi karakteristik, penggunaan sistem yang tepat, membuat suatu bentuk aplikasi nyata berbasis elernen Peltier sampai dengan pengujian performa etemen Peltier baik panas maupun dingin pada alat aplkasi yang dalam tugas akhir ini disebut dengan Delta Box. Proses yang dilakukan ialah dengan membuat alat uji elemen…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Muhammad Burhanuddin Fauzi
"Karakteristik pengeringan sangat ditentukan oleh nilai konstanta laju pengeringan dan energi aktivasi bahan. Pemahaman terkait proses pada pengering pompa kalor penting diketahui untuk optimalisasi proses pengeringan kopi. Biji kopi robusta berkulit tanduk dikeringkan pada laju aliran udara, temperatur, dan kelembaban spesifik yang berbeda. Pengeringan dilakukan pada variasi temperatur heater 60, 65, 70, 75, dan 80 °C selama 5 jam, dengan laju aliran udara sebesar 400, 550, dan 700 lpm. Kelembaban spesifik divariasikan berdasarkan temperatur keluaran evaporator sebesar 10, 15, dan 20 °C. Pengeringan juga dilakukan tanpa sistem refrigerasi. Sehingga terdapat 4 variasi kelembaban spesifik. Variasi nilai kelembaban spesifik diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata temperatur keluaran evaporator dan kelembaban relatif selama periode pengeringan. Nilai  paling besar diperoleh pada variasi temperatur 80 °C dengan kelembaban spesifik 6,16 g H2O/kg dry air pada laju aliran udara 700 lpm dengan nilai 10,69x10-3 s-1. Nilai energi aktivasi paling besar adalah 45,93 kJ/mol yang diperoleh pada variasi kelembaban spesifik 17,24 g H2O/kg dry air dan laju aliran udara 400 lpm. Penurunan kadar air akan semakin cepat dengan meningkatnya laju aliran udara, meningkatnya temperatur pengeringan, dan kelembaban spesifik yang semakin kecil.

The drying characteristics are largely determined by the value of the drying rate constant and the activation energy of the material. It is important to understand the process related to heat pump dryers to optimize the coffee drying process. The wet parchment robusta coffee beans are dried at different air flow rates, temperatures, and specific humidity. Drying was carried out at heater temperature variations of 60, 65, 70, 75 and 80 °C for 5 hours, with air flow rates of 400, 550 and 700 lpm. Specific humidity is varied based on the evaporator output temperature of 10, 15, and 20 °C. Drying is also carried out without a refrigeration system. So, there are 4 variations of specific humidity. Variations in specific humidity values are obtained from the results of calculating the average evaporator outlet temperature and relative humidity during the drying period. The highest  value was obtained at a temperature variation of 80 °C with a specific humidity of 6.16 g H2O/kg dry air at an air flow rate of 700 lpm with a value of 10.69x10-3 s-1. The highest activation energy value is 45.93 kJ/mol obtained at a specific humidity variation of 17.24 g H2O/kg dry air and an air flow rate of 400 lpm. The decrease in water content will be faster with increasing air flow rate, increasing drying temperature, and decreasing specific humidity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>