Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther L. Chered
"Unit distilasi di pabrik etilen yang berkapasitas 1.0!3.760 ton etilen per tahun, selama ini mempergunakan utilitas dingin (refrigerasi) 107,62 MMBtuljam. Berdasarkan hasil perhitungan energi target, beban jaringan penukar kalor temperatur rendah dapar dihernat sampai dengan 37,84 MMBtu/jarn. Pengurangan beban tersebut juga berarti pengurangan kelja kompresor pada sistem refrigerasi dan penghernatan biaya listrik kompresor. Biaya utilitas sistem reftigerasi sangat dipengaruhi oleh tingkat energi refiigeran. Makin tinggi tingkat temperatur makin rendah biaya yang diperlukan. Upaya penghematan pada tingkat energi sistem refrigerasi. dengan menggunakan Grand Composite Curve, menghasilkan kenaikan temperattlf dari -120 'F dan -40 'F menjadi -67'F dan -22 'F. Ada beberapa bentuk sistem reftigerasi yang dapat dipertimbangkan untuk perancangan sistem reftigerasi baru, antara lain adalah sistem reftigerasi kaskede (1), kombinasi (II). dan kombinasi dengan pre-saturator (1!1). Sistem !1 mernbutuhkan daya kompresor paling kecil di antara kedua sistem Jainnya. Dibandingkan slstem refrigerasi lama. sistem II hanya membutuhkan 57,22% dari daya kompresor sistem lama. Berkurangnya kebutuhan listrik dengan penggunaan sistem reftigerasi baru menghasilkan penghematan pada biaya operasional sislem sebesar $ 6.647.182/tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk investasi sistem ini sekitar $ 7.675.082 dan modal ini akan impas dalarn jangka waktu I tahun 2 bulan bulan. Artinya, secara ekonomis investasi ini layak dipertimbangkan lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S48778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Hambali
"Pada sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), seperti di PLTU Ombilin, Sumatera Barat, air digunakan terutama untuk air umpan boiler, untuk pendingin, pemadam kebakaran, service water, dan air minum. PLTU Ombilin menggunakan Sungai Ombilin sebagai sumber air baku untuk memenuhi semua kebutuhannya akan air. Sebelum dapat digunakan untuk memenuhi semua keperluan tersebut, air baku harus diolah terlebih dahulu melalui berbagai tahapan untuk menghilangkan berbagai pengotor yang secara alami terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang unit pengolahan awal air baku untuk utilitas di PLTU Ombilin dan membandingkannya dengan unit pengolahan yang sudah ada dan beroperasi. Untuk keperluan perancangan digunakan data laju alir air yang diolah yang diperoleh dari lapangan yaitu sebesar 1.160 m³/jam. Untuk karakteristik air baku digunakan asumsi dan pendekatan bahwa air baku memiliki karakterisitik seperti air permukaan pada umumnya, yaitu dengan kandungan TSS, patogen, dan kekeruhan tinggi namun memiliki kesadahan rendah. Dengan demikian perancangan didasarkan tujuan untuk menyisihkan TSS, patogen, dan kekeruhan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip koagulasi, flokulasi, sedimentasi, disinfeksi, dan membran ultrafiltrasi. Hasil perancangan ini berupa rangkaian proses yang tersusun dari static mixer, flokulator, clarifier, dan membran ultrafiltrasi, serta dengan menggunakan senyawa kimia meliputi alum, kapur, NaOCI, dan polielektrolit. Static mixer yang digunakan memiliki diameter pipa sebesar 16 in. Flokulator dirancang berupa saluran berpenampang (2 x 2) m² dengan panjang 100 m. Clarifier berupa unit aliran horizontal, dengan permukaan (40 x 20) m² dan kedalaman 5,8 m. Clarifier ini memiliki laju beban permukaan 35 m³m².d, laju beban weir 250 m³/m.d dengan panjang weir 111,36 m. Membran ultrafiltrasi hanya mengolah 80% air umpan, dengan fluks 50 Imh, dan luas permukaan yang dibutuhkan 13.290 m². Dari perbandingan hasil perancangan dan unit pengolahan yang sudah ada, didapatkan rekomendasi bagi unit pengolahan yang ada untuk tidak menggunakan screen, memodifikasi flokulator dan clarifier, serta mengganti saringan pasir dengan membran ultrafiltrasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Putra
"Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. Berau Coal tentunya memiliki dampak bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya, baik itu yang bersifat positif maupun negatif. Untuk dampak yang positif tentu tidak akan menimbulkan permasalahan, namun lain halnya dengan dampak negatif. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk menanggulangi dampak negatif tersebut. Salah satu limbah yang berpotensi mengahasilkan dampak yang negatif dihasilkan oleh air pembersihan crusher di Coal Processing Plant. Hal ini dikarenakan limbah tersebut mengandung Total Suspended Solid (TSS) yang cukup tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan proses penanganan limbah cair untuk mengolah air limbah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang unit pengolahan air limbah hasil pencucian crusher agar limbah tersebut memiliki baku mutu limbah cair sesuai dengan peraturan yang ada sebelum dialirkan ke lingkungan. Unit pengolahan ini terdiri dari saluran masuk limbah untuk proses pencampuran dengan koagulan serta unit presipitasi. Metode jar tes dilakukan untuk mendapatkan dosis optimal dari koagulan yang akan digunakan.
Untuk penelitian ini, dibandingkan kinerja koagulan tawas yang telah dipakai sebelumnya dengan koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride) dan Nalcolyte 8100. Faktor biaya penggunaan koagulan juga diperhitungkan dalam penelitian ini. Penggunaan koagulan sangat efektif untuk menurunkan kadar TSS pada limbah. Konsentrasi koagulan tawas 50 ppm, PAC 150 ppm serta Nalcolyte 8100 5 ppm dapat menurunkan TSS dari 700 mg/l menjadi 50 mg/l. Penggunaan koagulan tawas untuk mengolah air limbah sesuai dengan baku mutu limbah cair membutuhkan biaya yang paling kecil diantara koagulan lainnya.
Namun berdasarkan kinerja maka koagulan Nalcolyte 8100 memiliki keunggulan dibandingkan koagulan lainnya. Perancangan saluran inlet untuk pencampuran koagulan dengan air limbah serta perancangan unit presipitasi dapat menghemat setengah dari penggunaan koagulan jika dibandingkan dengan kondisi yang ada sebelumnya.

The coal mining process done by PT. Berau Coal will surely cause an effect for society and the environment, whether it is a positive or negative one. The positive impact of will course not cause any problem, but the negative one needs some extra attention. Therefore, an effort is needed to overcome the negative impact. One of the waste that has potential negative impact is the water that used to spray the crusher in Coal Processing Plant. This is because the waste contain Total Suspended Solid which is concentrated. Therefore, waste water treatment process is needed to take care the waste water.
This research aim to design the procesing unit of waste water produced by crusher, so that the waste water will fulfill the standard quality according to the existing regulation before thrown away into the environment. This processing unit consist of an entry channel of the waste for the mixing process with the coagulant and also a precipitation unit. Jar test method is conducted to get the optimal dose of coagulant that will be used.
For this research, the performance of alum coagulant, PAC (Poly Aluminium Chloride) coagulant, and Nalcolyte 8100 are compared to find the best one. Expenses factor is also considered in this research. The coagulant usage is very effective to decrease the rate of TSS in the waste water. The concentration of alum coagulant at 550 ppm, PAC at 150 ppm, dan Nalcolyte 8100 at 5 ppm can decrease the rate of TSS from 700 mg/l to less than 50 mg/l. The used of alum coagulant for waste water process according to the standard quality of waste water require the smallest expenses among others.
However, Nalcolyte 8100 coagulant is excellent compared to others based on its performance. The proposed design of the inlet channel for coagulant mixing process with the waste water and also the precipitation unit can economize half of coagulant usage compared with previous existing condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Yusuf
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S48661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S48770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S48713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>